Anda di halaman 1dari 14

APLIKASI HUKUM DASAR PROBABILITAS

PADA KEHIDUPAN SEHARI HARI


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Individu pada mata kuliah
“Teori Probabilitas”
Dosen Pengampu :
Yuni Syifau Rohmah M.Pd

Nama : Ujang Ahmad Khoirudin


NIM : 20416226201112
Kelas : TI20G

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya Kami
dapat menyelesaikan makalah tentang Hukum dasar Probabilitas yang dibutuhkan sebagai
syarat Tugas pada mata kuliah Teori Probabilitas

Pada kesempatan ini , Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini yaitu :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
2. Kepada Ibu Yuni Syifau Rohmah M.Pd selaku dosen mata kuliah Mata kuliah Teori
Probabilitas.
3. Kepada seluruh teman – teman yang sudah berkontribusi dalam memberikan saran
dan support kepada penulis.

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih tentang Hukum
Dasar Probabilitas. Penulis menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dari makalah ini,
oleh karena nya. kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari seluruh
pembaca untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik.

Karawang, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2

2.1 Aturan Hukum Penjumlahan........................................................................................................2

2.2 Peluang Bersyarat........................................................................................................................2

2.3 Aturan Perkalian..........................................................................................................................2

2.4 Aturan Teorema Bayes................................................................................................................2

BAB III PENUTUP...............................................................................................................................3

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mempelajari Teori probabilitas kita dituntun untuk mengetahui Hukum hokum
dasar dari probabilitas yang akan berguna di saat kita berhadapan dengan beberapa
pilihan yang harus kita tentukan untuk memilih atau mengambil keputusan. Seperti
misalkan saja pada saat kita ingin bepergian, kita melihat langit terlihat mendung. Dalam
keadaaanini kita dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu kemungkinan terjadinya hujan
sertakemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak akan turunnya hujan. Statistic
yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah probabilitas.
Probabilitas dapat didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan dari suatu
kejadian, ukuran suatu kemungkinan atau derajat ketidakpastian dari suatu peristiwa yang
akan terjadi di masa mendatang. Rentangan kemungkinan atau probabilitas antara 0
sampai dengan 1, jika kita mengatakan probabilitas dari sebuah kejadian adalah 0, maka
peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan sebaliknya jika kita mengatakan bahwa
probabilitas nya 1 maka kemungkinan terjadi nya peristiwa tersebut adalah pasti.
Dalam mempelajari Teori probabilitas kita harus memahami hukum dasar dari
Probabilitas. Olehkarena nya penulis ingin mendalami dan menerangkan hukum dasar
probabilitas melalui penulisan makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah yang akan di urai pada makalah ini adalah sebagai
berikut :

1. Aturan Hukum Penjumlahan


2. Peluang Bersyarat
3. Aturan Perkalian
4. Aturan Teorema Bayes

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aturan Hukum Penjumlahan

Aturan Hukum Penjumlahan untuk menerapkan nya peristiwa peristiwa harus bersifat
saling lepas (mutually exclusive). Saling lepas adalah bila satu peristiwa terjadi maka tidak
ada peristiwa lain dapat terjadi pada saat yang sama. Sebagai contoh, jika dadu yang
dilemparkan menampak kan sisi angka 2 berada di atas, maka tidak ada sisi angka lain dapat
berada di posisi atas pada saat yang bersamaan. contoh lainnya sebuah sepedah yang berjalan
maju tidak mungkin berjalan mundur pada saat yang sama

Jika kejadian A dan B saling lepas, Hukum Khusus penjumlahan menyatakan bahwa
Probabilitas satu peristiwa atau peristiwa lain terjadi sama dengan penjumlahan probabilitas
masing masing peristiwa. Hukum ini dinyatakan dalam rumus berikut :

P ( A atau B )=P ( A ) + P( B)

Untuk tiga peristiwa saling lepas dinyatakan sebagai A,B dan C dan rumus tersebut
dinyatakan sebagai berikut

P ( A atau B atau C )=P ( A ) + P ( B ) + P(C)

Sebagai contoh, Sebuah mesin Shaw mengisi kantung plastic dengan campuran kacang
panjang, brokoli, dan sayur lainnya. Hamper seluruh kantung plastic mempunyai berat yang
tepat. Tetapi karena terdapat sedikit perbedaan ukuran kacang panjang dan sayur lainnya,
sebuah kantung plastic mungkin menjadi sedikit lenih ringan atau lebih berat. Pegujian
terhadap 4000 kantung plastic pada masa lalu menunjukan informasi sebagai berikut :

Berat Peristiwa Jumlah Kantung Probabilitas Terjadi


Lebih ringan A 100 0.025
Tepat B 3600 0.900 1000
Lebih Bera C 300 0.075 4000
4000 1000

2
Berapa probabilitas Sebuah kantung akan memiliki kriteria lebih ringan atau lebih berat?

3
Penyelesaian :
Jika Hasil “Lebih ringan” adalah peristiwa A. Hasil “Lebih Berta” adalah peristiwa C.
Dengan menggunakan Rumus Khusus penjumlahan maka :
P(A atau C) = P(A) + P(C)
= 0.025 + 0.075 (1.4)
= 0.10
Bila di perhatikan dengan seksama Peristiwa-peristiwa tersebut adalah saling lepas, Artinya
kantung yang berisi campuran sayuran tidak dapat lebih ringan, tepat, dan lebih berat pada
waktu yang sama, Demikian pula halnya jika P(A atau B atau C) = 1000

2.2 Peluang/Probabilitas Bersyarat


Probabilitas Bersyarat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari dimna
sebagian informasi telah diketahui dan kita ingin menentukan probabilitasnya berdasarkan
kejadian tersebut. Probabilitas bersyarat suatu kejadian E, bila diketahui kejadian F telah
terjadi, ditulis dengan P(E/F) dan dibrikan oleh :
E P ( EF )
P ( )
F
=
P(F)
(1.5)
Dengan pengandaian P(F) > 0.
Dari definisi diatas bisa kita lihat terdapat tiga catatan penting menurut urutan nya yang
pertama, jika P(F)=0 maka P(EF) juga 0 dan ruas kana persamaan diatas menjadi 0/0, suaru
besaran yang nilainya tidak terdefinisikan, secara praktis, jika P(F)=0, kejadian F tidak
pernah terjadi dan kita tidak ingin membahas P(E/F). kedua, harus diingat bahwa E/F tidak
berakibat bahwa E terjadi setelah kejadian F terjadi. Akibatnya, tidak ada urutan kronologis
dari kejadian tersebut. Probabilitas E , bila kejadian F terjadi di masa mendatang, juga
diberikan oleh Persamaan diatas. Ketiga, Persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut :

P ( EF )=P ( EF ) P ( F )
Persamaas diatas valid jika P(F) = 0
Sebagai contoh, Permainan kartu terdiri atas 52 kartu yang dibagi atas empat
kelompok:Spades, Clubs, Diamonds dan Hearts. Spades dan Clubs adalah berwarna hitam,
Diamond dan Hearts berwarna merah.
Pertanyaan:
Andaikan dua kartu diambil secara random satu persatu tanpa menempatkan kembali.
Jika kedua kartu yang terambil warnanya hitam maka hitung probabilitas paling sedikit satu
di antaranya adalah Spades.
Jawab:

4
Misal E adalah event kedua kartu hitam, dan ambil E1 adalah kejadian kartu ke-I adalah
Spade.
Ingin dihitung ( E1 ∪ E2 / E) . Diperoleh:
26 25
P ( E )= .
52 51
13 25
P ( E1 E 2 )= . =P ( E 2 E1 )
52 51
13 12
P ( E 1 E 2 E )= .
52 51
Karena itu :

P(E1 ∪ E2 / E) = P( E1 / E ¿+ P( E 2 /E)−P ( E1 E 2 /E)

P ( E¿¿ 1 E) P( E¿¿ 2 E) P( E1 E2 E)
= + − ¿¿
P ( E) P ( E) P ( E)
13.25 13.25 13.12
= 26.25 + 26.25 − 26.25

= 0.75

2.3 Aturan Perkalian


Secara umum dirumuskan sebagai berikut: “Jika suatu prosedur dapat dipecah
menjadi dua tahap dan jika tahap pertama menghasilkan 𝑚 keluaran yang mungkin dan
masing-masing keluaran dilanjutkan ke tahap kedua dengan 𝑛 keluaran yang mungkin, maka
prosedur tersebut akan menghasilkan 𝑚 × 𝑛 keluaran yang mungkin”. Kaidah perkalian
sebagaimana dikemukakan di atas dapat pula dipahami sebagai kaidah pengisian tempat yang
tersedia yang diilustrasikan sebagai berikut. Berapa banyak password (kata kunci) dengan
panjang 5 angka yang dapat dibentuk dari angka-angka 1, 2, 3, 4,dan 5 jika tidak boleh ada
angka berulang.
Beberapa Contoh password itu adalah 12345, 23415, 54231, dan seterusnya.
Perhatikan bahwa 22341, 1234, atau 522341 bukan contoh password dimaksud. Mengapa?
Untuk dapat menentukan banyaknya cara dimaksud, dapat dilakukan secara sistematis
sebagai berikut. Kita sediakan 5 tempat yang dapat ditempati 5 angka yang disediakan.
Tempat 1 2 3 4 5
Banyak Cara 5 4 3 2

1) Tempat pertama dapat diisi dengan 5 cara, yakni angka 1, 2, 3, 4, 5

5
2) Tempat kedua dapat diisi dengan 4 cara
3) Demikian seterusnya hingga tempat kelima dapat diisi dengan1 cara
4) Dengan demikian, total banyaknya cara adalah ... cara
Ketika kita menghitung banyaknya cara menyusun password di atas, kita
telah menggunakan kaidah pengisian yang tersedia, yang secara umum
dijelaskan sebagai berikut :
1) Banyaknya cara mengisi tempat pertama
2) Banyaknya cara mengisi tempat kedua setelah tempat pertama terisi
3) Banyaknyacara mengisi tempat ke-𝑘 setelah (𝑘 − 1) tempat sebelumnya terisi.

Contoh :
Berapa banyak bit string dengan panjang 8 bit yang bisa dimulai dengan
“1” atau berakhir dengan “00”?
1) Pekerjaan 1
Bentuk suatu string dengan panjang 8 yang dimulai dari 1.
1. Ada satu cara untuk mengambil bit pertama (1),
2. Ada dua cara untuk mengambil bit kedua (0 atau 1),
3. Ada dua cara untuk mengambil bit ketiga (0 atau 1),
4. ...
5. Ada dua cara untuk mengambil bit kedelapan (0 atau 1)
Maka berdasaran aturan perkalian, pekerjaan 1 dapat dilakukan dengan
1 × 27 = 128 cara.
2) Pekerjaan 2
Bentuk suatu string dengan panjang 8 yang berakhir dengan 00.
1. Ada dua cara untuk mengambil bit pertama (0 atau1),
2. Ada dua cara untuk mengambil bit kedua (0 atau1),
3. ...
4. Ada dua cara untuk mengambil bit keenam (0 atau1),
5. Ada satu cara untuk mengambil bit ketujuh (0),
6. Ada satu cara untuk mengambil bit kedelapan (0).
Maka berdasarkan aturan perkalian, pekerjaan 2 dapat dilakukan
dengan 26 × 1 × 1 = 64 cara.
Karena ada 128 cara untuk melakukan pekerjaan 1 dan 64 cara untuk melakukan pekerjaan 2,
apakah ini berarti ada 192 buah bit string 8 bit yang berawalan dengan 1 dan berakhir dengan
6
00? Pekerjaan 1 dan pekerjaan 2 dapat dilakukan pada waktu yang sama, dimana ketika kita
melakukan pekerjaan 1 dan membuat string yang diawali dengan 1, beberapa dari string ini
berakhiran 00. Karena kadangkala kita bisa melakukan pekerjaan 1 dan 2 pada saat
bersamaan, maka aturan penjumlahan tidak berlaku. Jika ingin menggunakan aturan
penjumlahan dalam kasus ini, maka harus mengurangkan kasus-kasus dimana pekerjaan 1
dan 2 dilakukan secara
bersamaan dari total kemungkinan. Ada berapa banyak kasus yang demikian, yaitu berapa
banyak string yangberawalan dengan 1 dan berakhiran dengan 00?
1. Ada satu cara untuk mengambil bit pertama (1),
2. Ada dua cara untuk mengambil bit kedua ( 0 atau 1),
3. ...
4. Ada dua cara untuk mengambil bit keenam (0 atau 1),
5. Ada satu cara untuk mengambil bit ketujuh (0),
6. Ada satu cara untuk mengambil bit kedelapan (0).
Berdasarkan aturan perkalian, maka 25 = 32 buah kasus, dimana pekerjaan 1 dan 2 dapat
dikerjakan bersama.
Karena terdapat 128 cara untuk melakukan pekerjaan 1 dan 64 cara untuk melakukan
pekerjaan 2, dan 32 diantara kedua pekerjaan tersebut dilakukan pada saat yang bersamaan,
maka sebenarnya adalah pada 128 + 64 − 32 = 160 cara untuk melakukan pekerjaan 1 dan
pekerjaan 2 (tak bersamaan). Di dalam teori himpunan 𝐴1 dan 𝐴2 yang tidak beririsan. Maka
kita memiliki prinsip inklusi-eksklusi. Teori peluang berkaitan dengan perhitungan peluang
atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Suatu kejadian yang merupakan bagian dari
suatu kejadian yang lebih besar disebut ruang sampel. Untuk memperoleh penghitungan yang
benar tentang suatu peluang kejadian, maka perlu diketahui seberapa banyak kejadian itu
dapat terjadi dan seberapa banyak ruang sampelnya dapat terjadi. Oleh sebab itu, sebelum
kita membicarakan tentang peluang, kita perlu mengetahui cara menghitung atau mencacah
banyak terjadinya suatu kejadian atau banyak anggota suatu kejadian. Banyak anggota
kejadiankejadian sederhana dapat dengan mudah kita cacah dengan mendaftar atau mendata
terlebih dahulu seluruh anggota dari ruang sampelnya.

2.4 Aturan Teorema Bayes

Dalam teori probabilitas dan statistika, Pengertian Teorema Bayes adalah teorema
yang digunakan untuk menghitung peluang dalam suatu hipotesis, Teorema bayes dikenalkan
oleh ilmuan yang bernama Bayes yang ingin memastikan keberadaan Tuhan dengan mencari

7
fakta di dunia yang menunjukan keberadaan Tuhan. Bayes mencari fakta keberadaan tuhan
didunia kemudian mengubahnya dengan nilai Probabilitas yang akan dibandingkan dengan
nilai Probabilitas. Teorema ini juga merupakan dasar dari statistika Bayes yang memiliki
penerapan dalam ilmu ekonomi mikro, sains, teori permain, hukum dan kedokteran.
Teorema Bayes akhirnya dikembangkan dengan berbagai ilmu termasuk untuk
penyelesaian masalah sistem pakar dengan menetukan nilai probabilitas dari hipotesa pakar
dan nilai evidence yang didapatkan fakta yang didapat dari objek yang diagnosa. Teorama
Bayes ini membutuhkan biaya komputasi yang mahal karena kebutuhan untuk menghitung
nilai probabilitas untuk tiap nilai dari perkalian kartesius. penerapan Teorema Bayes untuk
mencari penerapan dinamakan inferens Bayes

Thomas Bayes, menggambarkan hubungan antara peluang bersyarat dari dua


kejadian A dan B sebagai berikut:

P(B ∩ A) P( B∨ A) xP( A)
P( A∨B)= =
P(B) P(B∨A )P ( A ) + P ( B ⋮ A ) P( Ā)

Contoh:
Di sebuah negara, diketahui bahwa 2% dari penduduknya menderita sebuah penyakit langka.
97% dari hasil tes klinik adalah positif bahwa seseorang menderita penyakit itu. Ketika
seseorang yang tidak menderita penyakit itu dites dengan tes yang sama, 9% dari hasil tes
memberikan hasil positif yang salah.Jika sembarang orang dari negara itu mengambil test dan
mendapat hasil positif, berapakah peluang bahwa dia benar-benar menderita penyakit langka
itu?
Jawab:
Diketahui:
P (A) = 2%
P (Ā) = 98%
P (B | A) = 97%
P (B | Ā) = 9%

P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 97% = 0,0194


P (B ∩ Ā) = P ( Ā) × P (B | Ā) = 98% × 9% = 0,0882
P (Ƀ ∩ A) = P (A) × P (Ƀ | A) = 2% × 3% = 0,0006

8
P(Ƀ ∩Ā ) = P (Ā) × P (Ƀ | Ā) = 98% × 91% = 0,8918

Jawab :

Ṕ( B∨A ) xP( A)


P(A | B) = P(B ∩ A) / P(B) =
P (B∨ A)P( A)+ P(B∨A )P( Ā)

97 % x 2 %
=
(97 %x2 %)+(9 %x98 % )
= 0.0194 / 0.0194 + 0.0882
= 0.0194 / 0.1076
P(A | B) = 0.1803

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Teknik Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi,
https://www.google.co.id/books/edition/Teknik_Statistika_untuk_Bisnis_Ekonomi_e/eCWP
BpRGP9YC?
hl=en&gbpv=1&dq=Hukum+dasar+Probabilitas&pg=PA191&printsec=frontcover
Drs. Haryono, M.Sc. Probabilitas.
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/SATS4322-M1.pdf
Statistik Induktif : Teori dan Aplikasi
http://repository.upi-yai.ac.id/1663/1/ST%26Bahan%20Ajar%20STATISTIKA%20II
%20BKD%20Ge%202015-16_ok.pdf

Buku Probabilitas

10
Risma Uly, S.Kom., MMSI 2019 http://repository.uki.ac.id/1304/1/Buku%20Probalitas.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai