(E2)
Alan Naichia, Nofrita Sarib,Adityo Aprila Sakma,b Rifki Firdausb
a
Teknik Mesin, Teknik, Rabu dan shift 1, Universitas Andalas
b
Laboratorium Fisika Dasar, Universitas Andalas
e-mail: alannaichi07@gmail.com
Laboratorium Fisika Dasar Unand, Kampus Limau Manis, 25163
ABSTRAK
Percobaan mengenai Hukum Ohm dilatar belakangi untuk mengukur besarnya tahanan dari sebuah
resistor (R) dengan menerapkan Hukum Ohm, memahami konsep pengukuran besaran listrik
menggunakan Ampermeter dan Voltmeter. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan nilai
hambatan dalam ampermeter dan hambatan dalam voltmeter,menentukan resistansi resistor serta
menentukan resistivitas kawat. Pada praktikum ini menggunakan beberapa alat diantaranya yaitu
catu daya, ampermeter multimeter, resistor, papan rangkaian, jumper, kawat penghantar, dan jangka
sorong. Praktikum ini melakukan empat percobaan yang berbeda–beda. Percobaan pertama
mengukur hambatan dalam dari amperemeter, lalu dilanjutkan dengan mengukur hambatan dalam
dari voltmeter, percobaan selanjutnya yaitu megukur resistansi resistor dengan merangkai dua buah
resistor. Percobaan terakhir yaitu mengukur resistivitas sebuah kawat. Percobaan pertama
memperoleh nilai sebesar 19.8Ω. Percobaan kedua memperoleh nilai sebesar 270.4Ω. Percobaan
ketiga memperoleh hasil sebesar 50.8Ω. Percobaan terakhir memperoleh nilai sebesar 0.157 X 10-7Ωm.
Pengukuran ini akan menjukkan hubungan antara panjang kawat dengan luas penampang kawat
tersebut. Nilai resitansi yang di dapat berbeda-beda . Karena nilai resistansi bergantung pada jenis
bahan itu sendiri.
Kata kunci :resistansi, resistivitas, daerah ohmik, daerah non ohmik, dan resistor.
I. PENDAHULUAN
selalu konstan asalkan suhunya konstan.
Arus Searah dan Contoh Sumber Arus Sebagian besar jenis logam merupakan
Searah contoh komponen ohmik, seperti tembaga,
Rangkaian arus searah (DC, direct current) nikrom, perak, dan lain-lain. Untuk materi
merupakan rangkaian listrik dengan arus yang tidak memenuhi hokum Ohm yang
stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang
disebut komponen non-ohmik, hambatan
tidak berubah terhadap waktu[1]. Besaran-
besaran utama yang menjadi perhatian dalam
tergantung pada beda potensial (V) jadi
listrik arus searah adalah kuat arus(I) dan tidak konstan. Yang termasuk komponen
beda tegangan(V) yang bekerja pada non- ohmik: Dioda Semikonduktor,
komponen resistif dengan sumber Transistor, dan Tabung-tabung Vakum.
arus/tegangan konstan. Contoh sumber arus
DC : Generator DC, Baterai, Aki, Bias Sel, Pengukuran Hambatan Menggunakan
Solar Sel, dan Adaptor. Amperemeter dan Voltmeter
Hambatan dalam amperemeter dan voltmeter
Daerah Ohmik dan Non Ohmik dapat diukur nilainya dengan dua cara, yaitu
Hukum Ohm bukan merupakan pernyataan dengan menganggap dan memperlakukan
yang universal, hanya sekedar hukum amperemeter(1)/ voltmeter(2) sebagai sebuah
empiris yang menyediakan gambaran yang hambatan beban, lalu diberi arus dari sebuah
ggl dan diukur tegangannya. Cara kedua
baik bagi
serupa dengan cara pertama, tetapi
sebagian materi tertentu yang mengikuti
voltmeter(1)/ amperemeter(2) pada cara
hukum Ohm yang disebut komponen ohmik. pertama diganti dengan hambatan yang sudah
Nilai hambatan(R) untuk komponen ohmik diketahui nilainya.
1) Amperemeter
Nilai hambatan (rangkaian kedua) dalam
voltmeter dapat dicari dengan persamaan,
I1 I 2 D. Resistivitas Kawat
RA RB Pertama ukur diameter kawat penghantar dan
I2 ……. ( 3 ) hitunglah luas permukaan kawat A.
Kemudian hubungkan kawat sepanjang L ke
II. METODE PENELITIAN sumber tegangan dan amperemeter. Ulangi
langkah 2 untuk tegangan V yang berbeda dan
2.1. Alat dan Bahan L yang sama. Lalu, ulangi langkah 2 sampai
langkah 8 untuk tegangan V yang berbeda dan
Catu daya berfungsi sebagai sumber tegangan, L yang sama.
amperemeter untuk mengukur arus yang
mengalir, voltmeter untuk mengukur III.HASIL DAN PEMBAHASAN
tegangan, multimeter sebagai pengukur
tegangan listrik, resistor berfungsi sebagai alat 3.1. Analisis Hasil Pengukuran
yang menghambat arus listrik melewati suatu
rangkaian, papan rangkaian untuk 3.1.1. Hasil Dan Pembahasan Pengukuran
meletakkan komponen-komponen menjadi Hambatan Dalam Ampermeter
suatu rangkaian, jumper berfungsi sebagai
penghubung sumber listrik ke komponen Besar nilai hambatan dalam amperemeter
elektronika, kawat penghantar sebagai objek pada percobaan pertama diperoleh seperti
pengamatan dan jangka sorong untuk Tabel 2.
mengukur diameter luar atau dalam benda.
Tabel 2 . Hambatan dalam amperemeter
2.2. Prosedur Percobaan Vm(V) I(A) RA (Ω)
0,078 0,38 0,205
A. Hambatan dalam Amperemeter 0,089 0,38 0,234
Pertama voltmeter dan amperemeter disusun 0,0789 0,37 0,2134
paralel. Lalu, atur tegangan masukan catu 0,0773 0,37 0,208
daya sebesar 3 V. Kemudian ukur dan catat 0,0782 0,38 0,205
tegangan yang terbaca pada multimeter (Vm) Rata-rata 0,21308
dan arus yang terbaca pada amperemeter (I).
Hitunglah hambatan dalam amperemeter (R A) Nilai hambatan dalam amperemeter pada
menggunakan persamaan RA=V/I. Lalu tabel diatas diperoleh lumayan kecil. Karena
untuk amperemeter digunakan hambatan = -0,003
dalam sekecil mungkin agar kuat arus yang
dibaca lebih akurat.
y = ax±b =0,196x+(-0,003)
3.1.2 Hasil Dan Pembahasan Pengukuran
Hambatan Dalam Voltmeter Ymax = 0,196(21,54)+(-0,003)=4,21