Anda di halaman 1dari 67

USAHA DAN ENERGI

SUB POKOK BAHASAN


Pengertian Usaha
Usaha oleh gaya dalam berbagai
lintasan
Daya
Teorema Usaha Energi
Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Sasaran Pembelajaran
Mahasiswa mampu menghitung usaha
oleh berbagai gaya melalui berbagai
lintasan.
Mahasiswa
mampu
mencari
kecepatan
sebuah
sistem
menggunakan
Hukum
Kekekalan
Energi Mekanik maupun Teorema
Usaha Energi.
Syarat Kelulusan : 75%

USAHA DAN ENERGI


Usaha dalam pengertian di Fisika sebanding dengan gaya
dan perpindahan
Usaha yang dilakukan makin besar jika gaya yang bekerja
pada benda juga besar
Jika gaya yang bekerja pada benda besar namun benda
belum bergerak maka tidak ada usaha

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan


usaha
Beberapa contoh energi
Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak dinamakan
energi kinetik
Contoh mobil yang bergerak akan memiliki energi kinetik
Energi yang ada karena letak atau konfigurasi sistem dinamakan
energi potensial

Usaha
Usaha disimbolkan dengan lambang W memiliki satuan Internasional Joule [J]
Jika gaya (F) konstan dan berimpit
F
dengan perpindahan (r) benda maka
B
A
WAB= F(r)
Jika gaya (F) konstan dan tidak berimpit
dengan perpindahan (r) benda maka


W F .r F (r ) cos

Secara umum jika gaya tidak konstan


dan/atau lintasan tidak membentuk
garis lurus maka
B

WAB F .dr .
A

F
B

A
F

B
A

Contoh

Gaya F yi 2 xj N bekerja pada sebuah partikel. Dengan gaya


tersebut partikel berpindah dari titik A(0,0) ke titik B(2,4). Hitung
usaha yang dilakukan gaya tersebut jika lintasan partikel adalah
y(m)

a. Garis patah ACB


b. Garis patah ADB
c. Garis lurus AB
d. Garis parabola

Usaha yang dilakukan gaya tsb


dari A ke B adalah

yi 2 xj .idx jdy
B

WAB

WAB

ydx 2 xdy

x(m)

a. Melalui lintasan ACB


C

ydx 2 xdy ydx 2 xdy

WAB WAC WCB

WAB

( 2,0 )

( 2, 4)

( 0, 0 )

( 2,0 )

ydx 2 xdy ydx 2 xdy

Untuk lintasan AC hanya koordinat x yang berubah sementara


y tetap, yaitu y=0 (dy=0), Sedangkan untuk lintasan CB koordinat x
tetap, yaitu x=2 (dx=0) dan koordinat y berubah.

WAB

( 2, 4 )

( 2,0 )

2 xdy 4dy 16 J

b. Melalui lintasan ADB


D

WAB WAD WDB

WAB

ydx 2 xdy ydx 2 xdy


D

( 0, 4)

( 2, 4 )

( 0,0)

( 0, 4)

ydx 2 xdy ydx 2 xdy

Untuk lintasan AD hanya koordinat y yang berubah sementara


x tetap, yaitu x=0 (dx=0), Sedangkan untuk lintasan DB koordinat y
tetap, yaitu y=4 (dy=0) dan koordinat x berubah.

WAB

( 2, 4 )

( 0, 4 )

ydx 4dy 8 J

c. Melalui lintasan garis lurus AB


Persamaan garis lurus AB adalah
y 2 x dy 2dx
Usaha yang dilakukan melalui garis lurus AB adalah
B

WAB

( 2, 4)

ydx 2 xdy ydx 2 xdy


( 0,0)

Ganti variabel y dan dy sesuai dengan persamaan garis AB


sehingga
2

WAB 2 xdx 4 xdx 6 xdx


WAB 12 J

c. Melalui lintasan garis parabola AB


Persamaan garis parabola AB adalah
y x 2 dy 2 xdx

Usaha yang dilakukan melalui garis lurus AB adalah


B

WAB

( 2, 4 )

ydx 2 xdy ydx 2 xdy


( 0, 0 )

Ganti variabel y dan dy sesuai dengan persamaan garis parabola AB sehingga


2

WAB x 2 4 x 2 dx 5 x 2 dx
WAB 40 / 3 J

Usaha Gaya Konservatif dan Non Konservatif


Gaya Konservatif (Fk) adalah gaya yang usahanya tidak bergantung pada lintasan tempuh
Gaya Non Konservatif (Fnk) adalah gaya yang usahanya bergantung
pada lintasan tempuh
Gaya F yi 2 xj N pada contoh di atas termasuk gaya non
konservatif karena usaha yang dilakukan gaya ini dari A ke B
melalui tiap lintasan berbeda-beda nilainya

Untuk Gaya Non Konservatif (Fnk), usaha yang dilakukan gaya


ini pada suatu lintasan tertutup tidak nol,
C1
A

B A B B
W Fnk .dr Fnk .dr Fnk .dr Fnk .dr Fnk .dr 0
B

C2

A
C1

B
C2

A
C1

A
C2

Usaha Gaya Konservatif dan Non Konservatif (2)


Gaya gesekan juga termasuk gaya non konservatif karena gaya gesekan
adalah gaya disipasif yang usahanya selalu negatif (gaya gesekan arahnya
selalu melawan perpindahan) sehingga usahayang dilakukan gaya gesekan
pada suatu lintasan tertutup tidak akan pernah nol
Contoh gaya konservatif adalah gaya gravitasi, dan gaya pegas.
Kedua gaya ini usahanya tidak bergantung lintasan.

Daya
Daya menyatakan seberapa cepat usaha berubah terhadap
waktu atau didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan
per detik
Daya disimbolkan dengan P memiliki satuan Joule/detik atau
Watt

dW F .dr
P

F .v
dt
dt
dengan F adalah gaya yang bekerja dan v adalah kecepatan benda

Contoh :
Sebuah pompa air tertulis 100 Watt artinya dalam satu detik pompa
tersebut memiliki usaha 100 J. Jika dibutuhkan usaha10 KJoule untuk
memompa 100 liter air dari kedalaman 10 m maka pompa tersebut
dapat memompa 100 liter dalam waktu100 detik.

Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda
yang bergerak
Energi kinetik sebanding dengan massa benda dan sebanding
juga dengan kuadrat laju benda
Jika suatu gaya F bekerja pada benda bermassa m maka usaha
yang dilakukan gaya tsb dari A ke B adalah

B

dv
F .dr m .dr
B

WAB

dt

Ingat Hk. Newton F=ma

mdv .v 12 mvB2 12 mv A2 Ek B Ek A
A

dengan EkB adalah energi kinetik di B dan EkA energi kinetik di A

Dari persamaan terakhir disimpulkan :


Usaha = Perubahan Energi Kinetik

Contoh
Sebuah benda bermassa 2 kg dilepaskan dari ketinggian 5 m. Berapa
usaha yang dilakukan gaya gravitasi dan berapa laju benda setelah
sampai di tanah?
Usaha gaya gravitasi
A

WAB Wgrav mgdy mgh 100 J


A

mg

Mencari kecepatan di tanah (B)

WAB 12 mvB2 12 mv A2
B

mgh 12 mvB2
vB 10m / s

Pembahasan Usaha dari Grafik


Jika gaya yang bekerja pada benda adalah satu dimensi, dan
gaya tersebut dinyatakan dalam bentuk kurva atau grafik maka
usaha adalah luas daerah di bawah kurva
B
F(x)
WAB F ( x)dx
A

= luas daerah arsir


A

F(N)

Contoh
Gaya yang bekerja pada benda 2kg
digambarkan dalam grafik di samping.
Jika kecepatan awal benda 2 m/s,
berapa kecepatannya di x = 6 m?

6 X(m)

Usaha = luas daerah di bawah kurva

WAB 8 16 8 32m
Usaha = perubahan energi kinetik

W AB 12 mv 2 12 mv02 32 12 (2)v 2 12 (2)(2) 2 v 6m / s


Contoh 2
Balok 2 kg meluncur ke kanan dengan
laju 10 m/s pada lantai kasar dengan
k seperti grafik di samping

k
0,5

Tentukan :
4

10 x(m)

Usaha yang dilakukan oleh gaya


gesekan dari x=0 sampai x=10 m

Kecepatan balok saat sampai pada titik x=10 m

Besar gaya gesekan adalah


f k k N k mg 20 k
Usaha yang dilakukan gaya gesekan adalah
Wges

x 10

x 10

f dx 20 dx
k

x 0

x 0

20 x(luas daerah kurva) 20(1 3) 80 J


(tanda minus pada usaha yang dilakukan gaya gesekan disebabkan
Karena gaya gesekan berlawanan arah dengan perpindahan balok)

Usaha=perubahan energi kinetik


Wges 12 mv 2 12 mv02

80 (2)v (2)(10)
1
2

v 20 m / s

1
2

Ada gesekan menyebabkan


kecepatan balok menjadi berkurang (perlambatan)

Energi Potensial
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya konservatif
maka usaha yang dilakukan gaya ini tidak bergantung pada
lintasan tempuh, usahanya hanya bergantung pada titik awal
dan titik akhir saja (usahanya hanya bergantung pada posisi)
Oleh karena itu dapat didefinisikan besaran U yang merupakan
fungsi dari posisi
B

WAB


Fk .dr U ( B) U ( A)
A

dengan U(B) adalah energi potensial di titik B dan


U(A) adalah energi potensial di titik A
Biasanya dalam pendefinisian energi potensial digunakan titik
acuan, yaitu suatu titik yang diketahui energi potensialnya.

Energi Potensial (2)


Misalnya dalam kasus di atas diambil titik A sebagai acuan, di
mana U(A)=0 maka
B

WAB


Fk .dr U ( B ) U ( A) U ( B)
Acuan

Dengan kata lain, untuk sembarang posisi r, energi potensial


di posisi r tersebut adalah
r


U (r ) Fk .dr
Acuan

Jadi energi potensial di titik r adalah usaha untuk melawan gaya


Konservatif yang bekerja pada benda agar benda berpindah dari
Titik acuan ke titik r tersebut

Contoh
Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada ketinggian h :
h

U (h) mg ( j ). jdy mgh


0

Titik acuan diambil di permukaan h=0 dengan energi potensial


sama dengan nol
Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada sistem
pegas yang teregang sejauh x :
x

U ( x) kxdx 12 kx 2
0

Titik acuan diambil di x=0, yaitu saat pegas dalam keadaan


Kendur, dengan energi potensial sama dengan nol

Hukum Kekal Energi Mekanik


Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya konservatif
maka usaha yang dilakukan gaya ini dari A ke B adalah
B

WAB Fk .dr U ( B ) U ( A)
A

Di sisi lain semua usaha yang dilakukan suatu gaya dari A ke B


sama dengan perubahan energi kinetik
B

WAB


Fk .dr Ek B Ek A
A

Dari dua pernyataan di atas dapatdisimpulkan jika gaya yang


bekerja pada benda adalah gaya konservatif maka
atau

Ek B Ek A U ( B ) U ( A)

Ek B U ( B) Ek A U ( B )

Hukum Kekal Energi Mekanik (2)


Pernyataan di atas dikenal dengan Hukum Kekal Energi Mekanik,
yang arti fisisnya adalah bahwa energi mekanik total di titik B sama
dengan energi mekanik total di titik A

Ek B U ( B ) Ek A U ( B )

Energi mekanik total di suatu titik adalah jumlah semua energi poten
pada benda tersebut ditambah energi kinetiknya

E Ek U (r )
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi maka
hukum kekal energi menjadi
1
2

mvB2 mghB 12 mv A2 mghA

dengan vB dan vA adalah kecepatan di titik B dan A, serta


hB dan hA adalah ketinggian titik B dan A

Contoh 1
Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kecepatan
awal menuju titik B. Jika bidang miring 37o licin dan jarak AB
adalah 5 m, tentukan :
N

Usaha yang dilakukan gaya


gravitasi dari A ke B
Kecepatan balok di B

mgsin37
A
x

mg

37

hA

Usaha yang dilakukan gaya gravitasi adalah


B

Wgrav

Fgrav .dr mg sin 37 dx mg sin 37( AB) ( 2)(10)(0,6)(5) 60 J


A

Pada balok hanya bekerja gaya gravitasi yang termasuk gaya


Konservatif sehingga untuk persoalan di atas berlaku Hukum
Kekal Energi
1
2

mvB2 mghB 12 mv A2 mghA

1
2

(2)vB2 0 0 2(10)hA ,

vB

hA ( AB ) sin 37 3m

60 m / s

Menentukan kecepatan balok di titik B dapat pula dicari dengan


cara dinamika (Bab II), dengan meninjau semua gaya yang bekerja,
kemudian masukkan dalam hukum Newton untuk mencari percepatan,
setelah itu cari kecepatan di B.

Contoh 2
Balok m=2 kg bergerak ke kanan
dengan laju 4 m/s kemudian menabrak pegas dengan konstanta
pegas k.

A
B C
Jika jarak AB=2m, BC=0,5m dan titik C adalah titik pegas tertekan
maksimum, tentukan
kecepatan balok saat menabrak pegas di B
konstanta pegas k
Penyelesaian :
Gunakan hukum kekal energi untuk titik A sampai B
1
2

mvB2 U ( B ) 12 mv A2 U ( A)

karena energi potensial di A dan di B tidak ada U(A)=U(B)=0


maka kecepatan di B sama dengan kecepatan balok di A, yaitu
4 m/s

Kecepatan balok di C adalah nol karena di titik C pegas tertekan


maksimum sehingga balok berhenti sesaat sebelum bergerak
kembali ke tempat semula
Gunakan hukum kekal energi untuk titik B sampai C
1
2

mvC2 12 kxC2 12 mvB2 12 kxB2

0 12 k ( BC ) 2 12 (2)(4) 2 0
1
2

k ( 12 ) 2 12 (2)(4) 2

k 128 N / m

Hukum Kekal Energi dalam gaya non konservatif


Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya konservatif dan gaya
non konservatif maka gaya total


F Fk Fnk

Usaha yang dilakukan gaya total ini dari A ke B adalah


B
B

WAB Fk .dr Fnk .dr


A

WAB U ( B ) U ( A) Wnk
B


dengan Wnk Fnk .dr adalah usaha yang dilakukan gaya non konservatif
A

Ruas kiri WAB adalah sama dengan perubahan energi kinetik, sehingga

Ek B U ( B) Ek A U ( A) Wnk
Persamaan terakhir ini yang disebut dengan Hukum Kekal Energi
dalam gaya konservatif dan non konservatif

Contoh 1
Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kecepatan awal menuju titik B. Jika bidang miring 37o kasar dengan k=1/2
dan jarak AB adalah 5 m, tentukan :
N

fk

mgsin37
A
x

mg

37

Usaha yang dilakukan gaya


gesekan dari A ke B
Kecepatan balok di B

hA

Usaha yang dilakukan gaya gesekan adalah


B

Wges

B

Fges .dr mk mg cos 37 dx (1 / 2)(2)(10)(0,6)(5) 30 J
A

Tanda minus diatas karena gesekan berlawanan arah dengan perpindahan

Gaya gesekan adalah gaya non konservatif sehingga dalam persoalan di atas terdapat Wnk

Wnk W ges 30 J
Selain gesekan, pada balok hanya bekerja gaya gravitasi yang
termasuk gaya Konservatif sehingga untuk persoalan di atas berlaku
Hukum Kekal Energi dalam gaya konservatif dan non konservatif
1
2

mvB2 mghB 12 mv A2 mghA Wnk

1
2

(2)vB2 0 0 2(10)hA 30,

vB 30 m / s

hA ( AB) sin 37 3m

Contoh 2
B

F
37

Balok 0,1 kg didorong pada bidang


miring dengan gaya horisontal F=1 N
di titik A tanpa kecepatan awal. Jika
bidang miring 37o kasar dengan k=1/2
dan jarak AB adalah 5 m, tentukan :

Usaha yang dilakukan gaya gravitasi sepanjang AB


Usaha yang dilakukan gaya gesekan sepanjang AB
Usaha yang dilakukan gaya F sepanjang AB
Kecepatan balok di titik B
Penyelesaian
Usaha yang dilakukan gaya gravitasi sepanjang AB
B

Wgrav

Fgrav .dr mg sin 37 dx mg sin 37( AB) (0,1)(10)(0,6)(5) 3 J


A

Usaha yang dilakukan gaya gesekan sepanjang AB


B

Wges

B

Fges .dr k (mg cos 37 F sin 37)dx
A

Wges (1 / 2){(0,1)(10)(0,6) (1)(0,6)}(5) 3 J

Usaha yang dilakukan gaya F sepanjang AB


B
B

WF F .dr F cos 37dx (1)(0,6)(5) 3 J


A

Kecepatan di titik B dapat dicari dengan menggunakan konsep


usaha total = perubahan energi kinetik
W AB W grav W ges W F Ek B Ek A
W AB 3 3 3 12 (0,1)v B2 0

v B 60 m / s

Soal
1. Balok dengan massa 20 kg didorong sepanjang permukaan
mendatar tanpa gesekan dengan gaya F yang membentuk sudut
dengan permukaan. Selama gerakannya gaya bertambah mengikuti hubungan F=6x, dengan F dalam Newton dan x dalam meter.
Sudut pun berubah menurut cos = 0,7 0,02x. Berapa kerja
yang dilakukan oleh gaya bila balok bergerak dari x = 10 m sampai
x = 20 m.
2. Benda seberat 20 N didorong ke atas bidang miring yang panjangnya 30 cm (kemiringan 30o), tanpa gesekan dengan gaya horizontal
F. Bila laju di dasar adalah 6 cm/s dan di puncak adalah 30 cm/s,
a. berapa usaha yang dilakukan F
b. Berapa besar gaya F
c. Bila bidang adalah kasar dengan k=0,15, berapa jarak maksimum yang dapat ditempuh benda.

3.

Sebuah benda diputar dengan tali sehingga


membentuk lintasan lingkaran vertikal dengan
jarijari R.
a. Tentukan kecepatan minimum di titik A agar
dapat menempuh lingkaran (titik B)
b.Tentukan kecepatan minimum di titik A agar
benda dapat mencapai satu lingkaran penuh.

C
B
A

4
F
A

Sebuah benda 0,1 kg ada di atas bidang


miring dengan sudut kemiringan 37o.
Pada benda ini bekerja gaya F=1 N
mendatar. Mulamula benda diam di A
kemudian bergerak ke B, panjang AB=5 m.
Jika koefisien gesekan kinetis bidang
adalah 0,5 tentukanlah kecepatan benda
ketika sampai di Bdengan cara energi

MOMENTUM LINIER

IMPULS DAN MOMENTUM LINIER


Definisi Momentum
Momentum linier atau ditulis momentum saja adalah kuantitas
gerak yang bergantung pada massa dan kecepatan benda (v)
Momentum adalah vektor dan besarnya disimbolkan dengan P
memiliki satuan kg m/s

p mv

Definisi Impuls
Secara matematis impuls didefinisikan sebagai integral dari
gaya yang bekerja pada benda terhadap waktu
Impuls juga besaran vektor, disimbolkan dengan I memiliki
satuan Ns

t
I Fdt
t0

Hukum Newton dalam Impuls


r
r
r
dp d dr
Hukum Newton dapat ditulis kembali
F
m
dalam bentuk
dt dt
dt
Jika gaya F tersebut diintegralkan untuk seluruh waktu maka
persamaan di atas menjadi

p
t

F
dt

d
p

m
v

m
v
0
0

p0

dengan p adalah momentum akhir, p0 momentum awal, v kecepatan


akhir dan v0 kecepatan awal

Dengan definisi impuls dan momentum maka diperoleh

I p p 0 p

Atau dengan kata lain :


Impuls = perubahan momentum

Contoh
Benda bermassa 2 kg bergerak dengan
kecepatan awal 2 m/s dalam arah sb x,
dan 4 m/s dalam arah sb y. Kemudian
pada benda bekerja gaya dalam arah
sb y Fy=2t N, dan gaya dalam arah sb x
seperti gambar di samping.

Fx (N)
4
2

t(s)

-5

Tentukan : a. Impuls antara t=0 sampai t=4 s


b. Kecepatan saat t=4 s
Penyelesaian
a. Impuls pada benda yang gayanya dua dimensi ditulis dalam
bentuk

I I x i I y j

dengan Ix dan Iy adalah komponen impuls dalam arah sumbu x


dan sumbu y

Komponen impuls dalam arah sumbu x dapat diperolah dengan


cara mencari luas daerah dari grafik, yaitu

I x 12 (2)(5) 12 (2)(5) 0

Komponen impuls dalam arah sumbu y adalah


4

I y 2tdt t

2 4

0
Jadi : I 16 j Ns

16 Ns

b. Impuls = perubahan momentum

I p p 0 16 j p 2 2i 4 j

r
p 4i 24 j kgm / s
Sehingga kecepatan
saat t=4 s adalah
r
r p
v 2i 12 j m / s
m

Sistem Banyak Partikel


Tinjau suatu sistem yang terdiri atas banyak partikel, katakansejumlah N partikel
Momentum total sistem adalah resultan dari momentum setiap
partikel

p p1 p 2 p3 p N

Jika pada partikel 1 dalam sistem tersebut bekerja gaya eksternal Fe1 maka dinamika partikel 1 adalah

dp1 e
F1 F12 F13 F1N
dt
dengan F12, F13,, F1N adalah gaya internal/interaksi antara
Partikel ke-1 dengan ke-2, dengan ke-3, .., dengan ke-N

Sistem Banyak Partikel (2)


Hal yang sama akan terjadi pada partikel ke-2, ke-3, , ke-N,
jika pada setiap partikel tsb bekerja gaya eksternal

dp2 e
F2 F21 F23 F2 N
dt

dp3 e
F3 F31 F32 F3 N
dt

dp N e
FN FN 1 FN 2 FN ( N 1)
dt
Dinamika sistem banyak partikel ini akan ditentukan oleh resultan
dari dinamika masing-masing partikel, yaitu

d
( p1 p2 p3 ... p N )
dt
e e e e

F1 F2 F3 FN F12 F21 F1N FN 1

Sistem Banyak Partikel (3)


Pasangan gaya interaksi antar partikel saling meniadakan karena
masing-masing gaya interaksi besarnya sama dan berlawanan
arah.
Jadi dinamika sistem hanya dipengaruhi gaya eksternal saja

dp
dt

e e e
e
F1 F2 F3 .... FN

Jika dihubungkan dengan Impuls dan momentum maka persamaan di atas menjadi

e e e
e

....

F
dt

p
1 2 3
N
N

Impuls total yang bekerja pada sistem sama dengan perubahan


Momentum sistem

Pusat Massa
Dalam sistem banyak partikel, momentum total sistem adalah
resultan dari momentum setiap partikel penyusunnya

p p1 p 2 p3 p N

p m1v1 m2 v 2 m3 v3 m N v N

dr3
drN
dr1
dr2

p m1
m2
m3
mN
dt
dt
dt
dt

Jika massa total sistem adalah M=m1+m2+m3+.+mN maka


momentum total sistem dapat ditulis

d m1r1 m1r1 m1r1 m1r1


pM

dt
M

p MV pm

Pusat Massa (2)


dengan

d
V pm R pm
dt
disebut dengan kecepatan pusat massa sistem banyak partikel,
dan

d m1 r1 m2 r2 m3 r3 m N rN
R pm

dt
M

adalah posisi pusat massa

Contoh
Tentukan letak pusat massa sistem yang tersusun atas empat
buah partikel yang bermassa m1=1kg, m2=2kg, m3=3kg, dan
m4=4kg. Keempat partikel terletak pada titik sudut bujur sangkar
yang memiliki panjang sisi 1 m
Dengan sumbu koordinat seperti gambar
y
maka posisi pusat massa terbagi 2 komm4
m3
ponen

x pm

m1

m2

y pm

1.0 2.1 3.1 4.0


0,5m
1 2 3 4

1.0 2.0 3.1 4.1

0,7m
1 2 3 4

Pusat massa untuk benda kontinu


Pada prinsipnya sama dengan benda yang tersusun atas banyak
Titik, hanya notasi sigma diganti dengan integral

1
rpm
r dm

M
Massa total sistem

M dm

Contoh
Batang yang panjangnya 10 m dibentangkan pada sumbu x dari
X=0 sampai dengan x=10 m. Jika batang tidak homogen, rapat
massanya fungsi dari posisi =12x kg/m, tentukanlah pusat massa
Batang!
elemen kecil batang pada posisi x yang panjangnya dx akan
memiliki elemen kecil massa dm= dx
Massa total batang
10

10

M dm dx 12 xdx 600kg
Pusat massa batang

x pm

1
20
x

dx

M
3

Hukum Kekekalan Momentum


Jika resultan gaya eksternal pada benda atau sistem sama dengan
nol maka

dP
0
dt

atau

P kons tan

Momentum total sistem tetap (tidak berubah terhadap waktu)


Momentum tiap bagian boleh berubah, tetapi momentum total
sistem adalah tetap.
Sebagai contoh berlakunya hukum kekekalan momentum adalah
pada peristiwa tumbukan, misalnya dua buah benda
bertumbukan maka 2 benda tsb dipandang sebagai satu sistem,
sehingga momentum total sistem sebelum tumbukan sama
dengan momentum sistem sesudah tumbukan

Tumbukan
Dalam setiap tmbukan berlaku hukum kekal momentum, meskipun dalam tumbukan antara 2 benda bekerja gaya yang sangat
singkat (gaya impulsif) namun jika 2 benda dipandang sebagai
satu sistem masing-masing gaya impulsif dapat dipandang sebagai pasangan gaya aksi-reaksi.
Ada 3 jenis tumbukan :
Tumbukan lenting sempurna
(pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekal
energi kinetik)
Tumbukan tidak lenting sama sekali
Tumbukan lenting sebagian

Tumbukan Elastis Sempurna


Massa identik

Tumbukan Elastis Sempurna


Massa berbeda

Contoh 1
Benda m1=2 kg bergerak dengan kecepatan 13 m/s ke kanan menumbuk benda lain m2=4 kg yang sedang bergerak ke kiri dengan
laju 2 m/s. Setelah tumbukan kedua benda bersatu. Tentukan :
Kecepatan kedua benda setelah tumbukan
Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah peristiwa
tumbukan terjadi
Penyelesaian :
Berlaku hukum kekal momentum
Momentum awal sistem = momentum akhir sistem

m1v1 m2 v2 m1v'1 m2 v'2


2(13) 4(2) (2 4)v'
v' 3m / s

Energi kinetik benda 1 sebelum tumbukan

Ek1 12 m1v12 169 J


Energi kinetik benda 1 sebelum tumbukan

Ek 2 m v 8 J
1
2

2
2 2

Energi kinetik kedua benda setelah tumbukan

Ek1 12 (m1 m2 )v'2 27 J


Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah tumbukan
tidak sama

Contoh 2
Benda m1=2 kg bergerak dengan kecepatan 13 m/s ke kanan menumbuk benda lain m2=4 kg yang sedang bergerak ke kiri dengan
laju 2 m/s. Jika tumbukannya elastis sempurna, maka tentukan :
Kecepatan kedua benda setelah tumbukan
Energi kinetik kedua benda sebelum dan setelah peristiwa
tumbukan terjadi
Penyelesaian :
Berlaku hukum kekal momentum
Momentum awal sistem = momentum akhir sistem

m1v1 m2 v2 m1v '1 m2 v '2


v '1 2v '2 9

Elastis sempurna berarti energi


kinetik kekal
1
1
1
1
2
2
'2
m1v1 m2 v2 m1v1 m2 v2' 2
2
2
2
2
v1' 2 2v2' 2 177

Soal
1. Sebuah pesawat angkasa 1000 kg bergerak dengan kecepatan
2000 i m/s. Sebuah meteor menumbuk pesawat tsb sehingga
kecepatannya menjadi 2000 i +2000 j m/s. Berapa Impuls
tumbukkan ?
2. Sebuah bola 0,5 kg bertumbukan lenting sempurna dengan bola
kedua yang sedang diam. Bola kedua tersebut menjauh dengan
laju setengah laju awal bola. Berapa persen energi kinetik yang
dipindahkan ke bola kedua
3. Sebuah bola bilyar bergerak dengan kecepatan 4 m/s menumbuk bola lain yang identik dalam keadaan diam. Setelah tumbukan bola pertama membentuk sudut 30o terhadap arah semula.
Bila tumbukkan lenting sempurna, tentukan kecepatan masing
masing bola setelah tumbukan.

5.
R

Sebuah peluru bermassa m dan kecepatan v


menembus balok bermassa M, dan keluar dgn
kecepatan v/2. Balok ini ada pada ujung tali
dengan panjang R. Berapa kecepatan minimum
peluru agar balok berayun satu lingkaran penuh ?

6. Rakit bujur sangkar 18 m kali 18 m, dengan massa 6200 kg


digunakan sebagai perahu feri. Jika tiga mobil masingmasing
dengan massa 1200 kg diletakkan di sudut timur laut, tenggara,
dan barat daya, tentukan pusat massa dari feri.
7. Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 80i +60j m/s.
Pada ketinggian tertentu peluru meledak menjadi dua bagian. Bagian pertama bermassa 1/3 dari massa semula jatuh pada jarak
200 m dari titik asalnya. Kedua benda tiba di tanah pada waktu
bersamaan. Dimana letak jatuhnya bagian kedua.

8. Sebuah roket bergerak dalam ruang bebas tanpa meda gravitasi


dengan kecepatan awal 500 i m/s. Roket menyemburkan gas
dengan laju relatif terhadap roket 1000 m/s dalam arah berlawanan
dengan gerak roket.
a. Tentukan kecepatan akhir roket ketika massanya tinggal setengah kali massa semula,
b. Berapa besar gaya dorong selama perjalanan ini bila laju
penyemburan gas adalah 10 kg/s

1. (Gerak Pusat Massa)


Seorang bermassa m berdiri di atas sebuah rakit yang
bermassa M. Orang tersebut kemudian bergerak ke kanan
dengan percepatan a relatif terhadap rakit sejauh L.
Hitung:
a.Perpindahan rakit relatif terhadap tanah
b.Gaya mendatar yang diberikan orang itu terhadap rakit
2. (Energi)
Sebuah mesin pinbal dengan konstanta pegas 1,2 N/cm
yang diletakkan pada landasan membentuk sudut 10o
terhadap horisontal. Ketika akan diluncurkan, pegas ditekan
sejauh 5 cm, tentukan kecepatan bola (m=100 g) pada saat
meluncur.

3. (Momentum Linier)
Seorang atlet bilyar akan melakukan tembakan dengan
posisi seperti seperti pada gambar di papan tulis. Atlet
tersebut merasa khawatir karena diperkirakan jika bola biru
masuk ke lubang kiri, maka bola putih akan ikut masuk ke
lubang kanan. Jelaskan, apakah kekhawatiran tersebut
terjadi atau tidak (kedua bola identik) jika elastis sempurna.
4. (Gerak Parabola)
Seorang Stuntman akan menerbangkan mobilnya dengan
melewati delapan buah mobil seperti pada gambar, hitung :
a)Kecepatan minimum agar bisa melewati delapan buah
mobil tersebut
b)Kecepatan minimum jika diberi landasan miring dengan
sudut 10o

5.
R

Sebuah peluru bermassa m dan kecepatan v


menembus balok bermassa M, dan keluar dgn
kecepatan v/2. Balok ini ada pada ujung tali
dengan panjang R. Berapa kecepatan minimum
peluru agar balok berayun satu lingkaran penuh ?

Soal
6. Sebuah bola bilyar bergerak dengan kecepatan 4 m/s menumbuk bola lain yang identik dalam keadaan diam. Setelah tumbukan bola pertama membentuk sudut 30o terhadap arah semula.
Bila tumbukkan lenting sempurna, tentukan kecepatan masing
masing bola setelah tumbukan.

Anda mungkin juga menyukai