( 2, 4 ) 4
WAB 2 xdy 4dy 16 J
( 2,0 ) 0
b. Melalui lintasan ADB
D B
WAB WAD WDB ydx 2 xdy ydx 2 xdy
A D
( 0, 4) ( 2, 4)
Contoh :
Sebuah pompa air tertulis 100 Watt artinya dalam satu detik pompa tersebut memiliki
usaha 100 J. Jika dibutuhkan usaha10 KJoule untuk memompa 100 liter air dari
kedalaman 10 m maka pompa tersebut dapat memompa 100 liter dalam waktu100 detik.
Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda yang bergerak
Energi kinetik sebanding dengan massa benda dan sebanding juga dengan
kuadrat laju benda
Jika suatu gaya F bekerja pada benda bermassa m maka usaha yang dilakukan
gaya tsb dari A ke B adalah
B
B
dv
W AB F .dr
A
A m dt .dr Ingat Hk. Newton F=ma
B
mdv .v 1
2
mvB2 12 mv A2 Ek B Ek A
A
x F(N)
Contoh A B
Gaya yang bekerja pada benda 2kg 8
digambarkan dalam grafik di samping.
Jika kecepatan awal benda 2 m/s,
berapa kecepatannya setelah 6 detik?
2 4 6 X(m)
Usaha = luas daerah di bawah kurva
WAB 8 16 8 32m
Usaha = perubahan energi kinetik
W AB 12 mv 2 12 mv02 32 12 (2)v 2 12 (2)(2) 2 v 6m / s
Contoh 2
μk Balok 2 kg meluncur ke kanan dengan
laju 10 m/s pada lantai kasar dengan
0,5 μk seperti grafik di samping
Tentukan :
4 10 x(m) Usaha yang dilakukan oleh gaya
gesekan dari x=0 sampai x=10 m
Kecepatan balok saat sampai pada titik x=10 m
Besar gaya gesekan adalah
f k k N k mg 20 k
Usaha yang dilakukan gaya gesekan adalah
x 10 x 10
Wges
x 0
f dx 20 dx
k
x 0
k
Jadi energi potensial di titik r adalah usaha untuk melawan gaya Konservatif
yang bekerja pada benda agar benda berpindah dari Titik acuan ke titik r
tersebut.
Contoh
Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada keting-gian h :
h
U (h) mg ( ˆj ). ˆjdy mgh
0
Titik acuan diambil di permukaan h=0 dengan energi potensial sama dengan
nol
Energi potensial benda bermassa m yang terletak pada sistem pegas yang
teregang sejauh x :
x
U ( x) kxdx 12 kx 2
0
Titik acuan diambil di x=0, yaitu saat pegas dalam keadaan
Kendur, dengan energi potensial sama dengan nol
Hukum Kekal Energi
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya konservatif maka usaha
yang dilakukan gaya ini dari A ke B adalah
B
WAB Fk .dr U ( B ) U ( A)
A
Di sisi lain semua usaha yang dilakukan suatu gaya dari A ke B sama dengan
perubahan energi kinetik
B
WAB Fk .dr Ek B Ek A
A
Dari dua pernyataan di atas dapatdisimpulkan jika gaya yang bekerja pada
benda adalah gaya konservatif maka
Ek B Ek A U ( B ) U ( A)
atau
Ek B U ( B ) Ek A U ( B )
Hukum Kekal Energi (2)
Pernyataan di atas dikenal dengan Hukum Kekal Energi (HKE), yang arti fisisnya
adalah bahwa energi total di titik B sama dengan energi total di titik A (energi di
semua titik adalah sama)
Ek B U ( B ) Ek A U ( B )
Energi total di suatu titik adalah jumlah semua energi potensial pada benda
tersebut ditambah energi kinetiknya
E Ek U (r )
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi maka hukum kekal
energi menjadi
1
2
mvB2 mghB 1
2
mv A2 mghA
dengan vB dan vA adalah kecepatan di titik B dan A, serta
hB dan hA adalah ketinggian titik B dan A
Contoh 1
Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kecepatan awal menuju
titik B. Jika bidang miring 37o licin dan jarak AB adalah 5 m, tentukan :
N
mgsin37
Usaha yang dilakukan gaya
A
gravitasi dari A ke B
hA
mg Kecepatan balok di B
x 37
o
1
2
mvB2 mghB 12 mv A2 mghA
1
2 (2)vB2 0 0 2(10)hA , hA ( AB) sin 37 3m
vB 60 m / s
Menentukan kecepatan balok di titik B dapat pula dicari dengan cara dinamika (Bab II),
dengan meninjau semua gaya yang bekerja, kemudian masukkan dalam hukum Newton
untuk mencari percepatan, setelah itu cari kecepatan di B.
Contoh 2
Balok m=2 kg bergerak ke kanan dengan laju 4
m/s kemudian menabrak pegas dengan
m konstanta pegas k.
A B C
Jika jarak AB=2m, BC=0,5m dan titik C adalah titik pegas tertekan maksimum,
tentukan :
kecepatan balok saat manabrak pegas di B
konstanta pegas k
Penyelesaian :
Gunakan hukum kekal energi untuk titik A sampai B
1
2 mvB2 U ( B) 12 mv A2 U ( A)
karena energi potensial di A dan di B tidak ada U(A)=U(B)=0 maka kecepatan di
B sama dengan kecepatan balok di A, yaitu 4 m/s
Kecepatan balok di C adalah nol karena di titik C pegas tertekan
maksimum sehingga balok berhenti sesaat sebelum bergerak
kembali ke tempat semula
Gunakan hukum kekal energi untuk titik B sampai C
1
2 mvC2 12 kxC2 12 mvB2 12 kxB2
0 12 k ( BC ) 2 12 (2)(4) 2 0
1
2 k ( 12 ) 2 12 (2)(4) 2
k 128 N / m
Contoh 3 C Benda bermassa m diputar dengan tali sehingga
membentuk lintasan lingkaran vertikal berjejari R
R berapa kecepatan awal minimum di titik A
T agar m dapat mencapai ¼ lingkaran (titik B)
B
berapa kecepatan awal minimum di titik A
agar m dapat mencapai satu putaran penuh
mg
A
Penyelesaian
Tinjau benda m di titik B, gaya yang bekerja pada m adalah mg dan T
Usaha yang dilakukan T adalah nol karena tegak lurus perpindahan
Gunakan hukum kekal energi di titik A dan B
1
2
mvB2 mghB 12 mv A2 mghA
0 mgR 12 mv A2 0 v A 2 gR
C
Agar m dapat mencapai satu putaran penuh
mg maka saat m mencapai titik C semua komponen
R T gaya pada m yang berarah ke pusat lingkaran
B harus bertindak sebagai gaya sentripetal, shg
vC2
T mg Fsp m
R
TR
A vC2 gR
m
Gunakan Hukum kekal energi di titik A dan C
1
2
mv A2 mghA 12 mvC2 mghC
1
2 mv A2 0 12 m( TR
m gR ) mg 2 R
v A2 TR
m 5 gR v A min 5 gR (ambil T=0)
Hukum Kekal Energi dalam gaya non konservatif
Jika gaya yang bekerja pada benda adalah gaya konservatif dan gaya non konservatif
maka gaya total
F Fk Fnk
Usaha yang dilakukan gaya total ini dari A ke B adalah
B B
WAB Fk .dr Fnk .dr
A A
WAB U ( B ) U ( A) Wnk
B
dengan Wnk Fnk .dr adalah usaha yang dilakukan gaya non konservatif
A
Ruas kiri WAB adalah sama dengan perubahan energi kinetik, sehingga
Ek B U ( B) Ek A U ( A) Wnk
Persamaan terakhir ini yang disebut dengan Hukum Kekal Energi
dalam gaya konservatif dan non konservatif
Contoh 1
Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kecepatan awal menuju
titik B. Jika bidang miring 37o kasar dengan μk=1/2 dan jarak AB adalah 5 m,
tentukan : N
fk
mgsin37 Usaha yang dilakukan gaya
A gesekan dari A ke B
hA
Kecepatan balok di B
mg
x 37 o
vB 30 m / s
Contoh 2
Balok 0,1 kg didorong pada bidang
F B miring dengan gaya horisontal F=1 N
di titik A tanpa kecepatan awal. Jika
A bidang miring 37o kasar dengan μk=1/2
37
o
dan jarak AB adalah 5 m, tentukan :
Usaha yang dilakukan gaya gravitasi sepanjang AB
Usaha yang dilakukan gaya gesekan sepanjang AB
Usaha yang dilakukan gaya F sepanjang AB
Kecepatan balok di titik B
Penyelesaian
Usaha yang dilakukan gaya gravitasi sepanjang AB
B
B
Wgrav Fgrav .dr mg sin 37dx mg sin 37( AB ) (0,1)(10)(0,6)(5) 3 J
A A
Usaha yang dilakukan gaya gesekan sepanjang AB
B B
Wges Fges .dr k (mg cos 37 F sin 37)dx
A A
v B 60 m / s
Soal
1. Balok dengan massa 20 kg didorong sepanjang permukaan mendatar tanpa
gesekan dengan gaya F yang membentuk sudut dengan permukaan. Selama
gerakannya gaya bertambah mengikuti hubungan F=6x, dengan F dalam
Newton dan x dalam meter. Sudut pun berubah menurut cos = 0,7 0,02x.
Berapa kerja yang dilakukan oleh gaya bila balok bergerak dari x = 10 m
sampai x = 20 m.
Jika pada partikel 1 dalam sistem tersebut bekerja gaya eksternal Fe1 maka
dinamika partikel 1 adalah
dp1 e
F1 F12 F13 F1N
dt
dengan F12, F13,…, F1N adalah gaya internal/interaksi antara
Partikel ke-1 dengan ke-2, dengan ke-3, ….., dengan ke-N
Sistem Banyak Partikel (2)
Hal yang sama akan terjadi pada partikel ke-2, ke-3, …, ke-N, jika pada
setiap partikel tsb bekerja gaya eksternal
e
dp2
F2 F21 F23 F2 N
dt
dp3 e
F3 F31 F32 F3 N
dt
e
dp N
FN FN 1 FN 2 FN ( N 1)
dt
Dinamika sistem banyak partikel ini akan ditentukan oleh resultan dari dinamika
masing-masing partikel, yaitu
d
( p1 p2 p3 ... p N )
dt
e e e e
F1 F2 F3 FN F12 F21 F1N FN 1
Sistem Banyak Partikel (3)
Pasangan gaya interaksi antar partikel saling meniadakan karena
masing-masing gaya interaksi besarnya sama dan berlawanan
arah.
Jadi dinamika sistem hanya dipengaruhi gaya eksternal saja
dp e e e e
F1 F2 F3 .... FN
dt
Jika dihubungkan dengan Impuls dan momentum maka persama-
an di atas menjadi
e e e e
1 2 3
I F F F .... FN dt p
N
Impuls total yang bekerja pada sistem sama dengan perubahan
Momentum sistem
Pusat Massa
Dalam sistem banyak partikel, momentum total sistem adalah
resultan dari momentum setiap partikel penyusunnya
p p1 p 2 p3 p N
p m1v1 m2 v 2 m3 v3 m N v N
dr dr d r d r
p m1 1 m2 2 m3 3 m N N
dt dt dt dt
Jika massa total sistem adalah M=m1+m2+m3+….+mN maka
momentum total sistem dapat ditulis
1 d m1 r1 m1 r1 m1 r1 m1 r1
p
M dt M
p MV pm
Pusat Massa (2)
dengan
d
V pm R pm
dt
disebut dengan kecepatan pusat massa sistem banyak partikel,
dan
d m r m2 r2 m3 r3 m N rN
R pm 1 1
dt M
adalah posisi pusat massa
Contoh
Tentukan letak pusat massa sistem yang tersusun atas empat
buah partikel yang bermassa m1=1kg, m2=2kg, m3=3kg, dan
m4=4kg. Keempat partikel terletak pada titik sudut bujur sangkar
yang memiliki panjang sisi 1 m
y Dengan sumbu koordinat seperti gambar
maka posisi pusat massa terbagi 2 kom-
m4 m3
ponen
1.0 2.1 3.1 4.0
x pm 0,5m
1 2 3 4
1
rpm
M r dm
M dm
Contoh
Batang yang panjangnya 10 m dibentangkan pada sumbu x dari
X=0 sampai dengan x=10 m. Jika batang tidak homogen, rapat
massanya fungsi dari posisi =12x kg/m, tentukanlah pusat massa
Batang!
elemen kecil batang pada posisi x yang panjangnya dx akan
memiliki elemen kecil massa dm= dx
Massa total batang
10 10
M dm dx 12 xdx 600kg
0 0