A. USAHA
Usaha ( kerja ) didefenisikan sebagai sesuatu yan dihasilkan oleh gaya ketika gaya
bekerja pada benda hingga benda bergerak dalam jarak tertentu.
Secara matematis, usaha yang dilakukan oleh gaya yang konstan didefenisikan sebagai hasil
kali perpindahan dengan gaya yang sejajar dengan perpindahan.
s
Perhatikan Gambar 3! Sebuah gaya F bekerja pada balok dengan membentuk sudut
terhadap lantai sehingga balok berpindah sejauh s. Karena balok mengalami
perpindahan, maka terjadi usaha. Berdasarkan definisi usaha di atas, besarnya usaha
yang terjadi dapat dinyatakan sebagai berikut.
W F .s
F cos
Contoh soal
Gaya sebesar 25 N membentuk sudut 60 pada bidang horizontal bekerja terhadap
benda sehingga benda berpindah sejauh 10 m. Hitunglah usaha yang dilakukan gaya
tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui : F = 25 N
= 60o
s = 10 m
Ditanya : ...?
W Fs cos
Dijawab:
25 N . cos 60 o.10m
1
25 N . .10m
2
125 J
Contoh soal
Dua orang siswa A dan B menarik peti yang terletak pada lantai dengan arah 37o
dan 60o terhadap lantai. Tentukan usaha yang dilakukan oleh siswa A dan B jika
besarnya gaya kedua siswa tersebut 10 N dan 12 N dan peti berpindah ke kanan
sejauh 4 m!
Penyelesaian
Diketahu : a. F1 = 10 N
b. F2 = 12 N
c. s = 4 m
d. 1= 37
e. 2= 60
Ditanyakan: W = ...?
Jawab:
W = (F1 + F2)s
= ( 10 cos 37 + 12 cos 60) 4
= (10 0,8 + 12 -0,5) 4
=8J
n
W W1 W2 W3 ... Wn Wn
n 1
Perhatikan usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya seperti terlihat pada Gambar 3
berikut!
F3
F2
F1
s1 s2 s3
Gambar 3. Usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya pada perpindahan yang
berbeda.
F1s1 F2 s2
contoh soal
Rudi menarik seember air yang massanya 20 kg dari dasar sumur. Sesampainya ember
tersebut diatas sumur, dikatakan Rudi telah melakukan usaha sebesar 12kJ. Berapakah
jedalam sumur tesebut?
Penyelesaian
Diketahui: m=20kg
W=12kJ=12000J
Ditanya: s...?
W F .s m.g .s
Jawab:
W 12000 J
s
mg (20kg)(9,8m / s 2 )
61,2m
Contoh soal
Perhatikan gambar disamping! Sebuah balok mengalami gaya F yang arahnya sejajar
sumbu X. Gaya yang bekerja ini merupakan fungsi perpindahan. Hitunglah usaha yang
dilakukan oleh gaya tersebut ketika balok berpindah dari:
a. x = 0 ke x = 1 meter dan
b. x = 0 ke x = 3 meter!
Jawab:
Usaha dihitung dengan menghitung luas
di bawah grafik gaya fungsi perpindahan.
a. Usaha dari x = 0 ke x = 1 meter sama
dengan luas segitiga OAD(perhatikan gambar).
D C
X (m)
0
Wa = luas OAD
1
1 4
2
2J
B. ENERGI
KONSEP ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Beberapa contoh energi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
Energi Cahaya
Cahaya dapat menghasilkan energi listrik, alat yang dapat mengubah langsung
energi cahaya matahari menjadi energi listrik dinamakan sel fotovolatik.
Energi Gelombang
Gerak gelombang air laut yang melimpah dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik dalam bentuk Tenaga Listrik Gelombang Laut ( PLTGL).
Energi Angin
Sebuah kincir angin besar yang ditiup angin dengan kecepatan 12m/s mampu
menghasilkan energi listrik 3MW.
Energi Air
Digunakan untuk menghasilkan energi listrik dalam pembangkit listrik tenaga
air ( PLTA).
Energi Panas Bumi
Digunakan untuk menghasilkan listrik pada pusat listrik tenaga panas
bumi(PLTP)
Energi Listrik
Energi yang paling mudah dan paling banyak digunakan dalam kehidupan
manusia.
Energi Nuklir
Sumber energi yang menghasilkan reaksi fisi dan fusi inti atom uranium
sebagai sumber energi listrik yang dikerjakan oleh pusat listrik tenaga nuklir (
PLTN).
ENERGI KINETIK
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena benda tersebut
bergerak atau karena benda tersebut memiliki kecepatan.
.
Persamaan energi kinetik :
1
m v2
EK = 2
Keterangan:
Ek : energi kinetik (Joule)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
Contoh soal :
Sebuah gaya sebesar 6 N bekerja pada sebuah balok bermassa 2 kg secara horizontal
selama 4 s.Hitunglah energi kinetik akhir yang dimiliki balok tersebut!
penyelesaian
Diketahui : F = 6 N
m = 2 kg
t=4s
Ditanyakan : Ek = ...?
Jawab:
F=6N = F
t
=4s
Berdasarkan hukum II Newton Anda peroleh percepatan yang dialami balok sebesar
F 6
a
m 2
= 3m/s2 dan rumus gerak lurusberubah beraturan untuk kecepatan awal v0 =
0 adalah:
v = a t = 3 4 = 12 m/s Energi kinetik akhir yang dimiliki balok adalah
1 2 1
Ek mv (2kg)(12m / s 2 ) 2 144 J
2 2
2 2
v 2v 1
W=m.. 2s .s
1 2 1 2
m v 2 m v 1
W= 2 2
W = Ek2 Ek1
Persamaan ini dikenal sebagai teorema usaha-energi kinetik. Teorema ini
menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh resultan gaya suatu benda sama
dengan perubahan energi kinetik yang dialami benda.
Contoh soal 4
Seorang anak meluncur tanpa gesekan dengan alat skinya dari atas sebuah bukit
yang kemiringannya 37o. Jika ia meluncur dari ketinggian 10 m. Tentukan
kecepatannya ketika tiba di dasar bukit!
(g = 9,8 m/s2)
penyelesaian
Diketahui : h = 10 m
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan : v = ...?
Jawab:
Hukum kekekalan energi
Ek awal + Ep awal = Ek akhir + Ep akhir
1 2
0 mgh mv
2
1 2
mgh mv
2
v 2 gh
2 9,8m / s 2 10m
14m / s
ENERGI POTENSIAL
Adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan benda terhadap titik acuan.
Misalnya, energi pegas (per), energi ketapel, energi busur, dan energi air terjun. Selain
itu, energi potensial juga dapat diartikan sebagai energi yang tersimpan dalam suatu
benda.
A. ENERGI POTENSIAL GRAVITASI
Contoh yang paling umum energi potensial adalah energi potensial
gravitasi. Bata yang terletak pada ketinggian tertentu dari tanah
(katakanlah di atas atap rumah) memiliki energi potensial (EP) gravitasi
karena posisi relatif benda ini terhadap Bumi. Bata tersebut memiliki
kemampuan untuk melakukan usaha, dan usaha ini muncul pada saat
m
benda m
itu jatuh ke tanah.
h
EP, karena terkait dengan usaha yang dilakukan (Pers.6) dan dengan
M .m
Ep G
r
Keterangan:
Jika kita memberikan gaya tekan yang besar pada pegas maka pegas tersebut
juga akan mempunyai energi potensial yang besar. Jika tekanan yang kita
berikan pada pegas tiba-tiba kita lepaskan, pegas akan kembali ke bentuk
semula dengan cepat. Kemampuan pegas untuk kembali ke bentuk semula
disebut energi potensial pegas. Secara umum, energi potensial pegas dapat
dirumuskan:
1
Ep .k .x 2
2
Keterangan:
Ep : energi potensial pegas (joule)
k : konstanta pegas (N/m)
x : pertambahan panjang (m)
F : gaya pegas (N)
Contoh penerapan energi potensial pegas yaitu pada anak panah yang
dilepaskan. Contoh lainnya adalah pada mobil mainan yang akan bergerak
maju setelah kita beri gaya dorong ke belakang.
Contoh soal
x0
cm?
x0 x0
b. Berapa tenaga kenetik saat di , berapa tenaga potensial saat di
cm?
Penyelesaian
Jawab:
a. Balok bergerak dari 5 cm ke posisi setimbang, maka gaya pegas searah dengan
pergeseran maka usaha yang dilakukan pegas positif .Kerja yang dilakukan
pegas
1 1
W kx2 (400 N / m)(0,05m) 2 0,5 J
2 2
1 2
Ek B mvB
2
dan energi kinetiknya sehingga energi mekanik pada titik tersebut
adalah:
EmB = EpB + EkB
1 2
Emb 0 12 mvB2 mvB
2
Berdasarkan persamaan pada gerak jatuh bebas, besarnya kecepatan di titik B adalah
vB ( 2 ghA ) 2
sehingga
1 2
EmB mvB
2
1
2
1
m 2 ghA m(2 gh2 )
2
Em mgh
......................................(3)
Berdasarkan persamaan (1) dan (2) ternyata energi mekanik di A dan B besarnya sama,
EmA = EmB.
Dengan demikian, dapat dikatakan jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda,
maka energi mekanik besarnya selalu tetap. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum
Kekekalan Energi Mekanik, yang dirumuskan:
EmA = EmB
1 2 1 2
mghA mv A mghB mvB
2 2
..................(4)
Persamaan (4) berlaku jika benda dalam medan gaya gravitasi dan tidak ada gaya lain
yang bekerja. Misalnya, pegas yang mengalami getaran harmonis dalam ruang hampa
(tidak ada gesekan dengan udara) akan terus bergetar tanpa henti karena energi
mekaniknya tidak hilang.
Contoh soal
Buah kelapa bermassa 4 kg jatuh dari pohon setinggi 12,5 m. Tentukan kecepatan
kelapa saat menyentuh tanah!
Penyelesaian:
Diketahui:
m = 4 kg
h = 12,5 m
Ditanyakan: v2 = . . .?
Jawab:
Kelapa jatuh mengalami gerak jatuh bebas, sehingga kecepatan awalnya nol. Saat jatuh
di tanah ketinggian kelapa sama dengan nol.
1 2 1 2
mghA mv A mghB mvB
2 2
1 2 1 2
ghA v A ghB vB
2 2
1 1 2
10m / s 2 .12,5m (0m / s ) 2 10m / s.0m .v A
2 2
1 2
125m 2 / s 2 0m 2 / s 2 0m 2 / s v A
2
v2 250
v2 15,81m / s
Ketika batu berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah dan batu
masih dalam keadaan diam, batu tersebut memiliki Energi Potensial sebesar EP =
mgh. m adalah massa batu, g adalah percepatan gravitasi dan h adalah kedudukan
batu dari permukaan tanah (kita gunakan tanah sebagai titik acuan). ketika berada
di atas permukaan tanah sejauh h (h = high = tinggi), Energi Kinetik (EK) batu = 0.
mengapa nol ? batu masih dalam keadaan diam, sehingga kecepatannya 0. EK =
mv2, karena v = 0 maka EK juga bernilai nol alias tidak ada Energi Kinetik. Total
Energi Mekanik = Energi Potensial.
EM = EP + EK
EM = EP + 0
EM = EP
Ketika batu mencapai setengah dari jarak tempuh total, besar EP = EK.
Jadi pada posisi ini, setengah dari Energi Mekanik = EP dan setengah dari
Energi Mekanik = EK. Ketika batu mencium tanah, batu, pasir dan debu
dengan kecepatan tertentu, EP batu lenyap tak berbekas karena h = 0,
sedangkan EK bernilai maksimum. Pada posisi ini, total Energi Mekanik =
Energi Kinetik.
Getaran pegas terdiri dari dua jenis, yakni getaran pegas yang diletakan
secara horisontal dan getaran pegas yang digantungkan secara vertikal.
Sebelum kita membahas satu persatu, perlu anda ketahui bahwa Energi
Potensial tidak mempunyai suatu persamaan umum yang mewakili semua
jenis gerakan, seperti EK. Persamaan EK tersebut bersifat umum untuk
semua jenis gerakan, sedangkan Energi potensial tidak. Persamaan EP =
mgh merupakan persamaan EP gravitasi, sedangkan EP elastis (untuk pegas
dkk), persamaan EPnya adalah :
1 2
kx
EP elastis = 2 .
Jika benda kita tarik ke kanan sehingga pegas teregang sejauh x, maka
pada benda bekerja gaya pemulih pegas, yang arahnya berlawanan dengan
arah tarikan kita. Ketika benda berada pada simpangan x, EP benda
maksimum sedangkan EK benda nol (benda masih diam).
Ketika benda kita lepaskan, gaya pemulih pegas menggerakan benda
ke kiri, kembali ke posisi setimbangnya. EP benda menjadi berkurang dan
menjadi nol ketika benda berada pada posisi setimbangnya. Selama bergerak
menuju posisi setimbang, EP berubah menjadi EK. Ketika benda kembali ke
posisi setimbangnya, gaya pemulih pegas bernilai nol tetapi pada titik ini
kecepatan benda maksimum. Karena kecepatannya maksimum, maka ketika
berada pada posisi setimbang, EK bernilai maksimum.
Benda masih terus bergerak ke kiri karena ketika berada pada posisi
setimbang, kecepatan benda maksimum. Ketika bergerak ke kiri, Gaya
pemulih pegas menarik benda kembali ke posisi setimbang, sehingga benda
berhenti sesaat pada simpangan sejauh A dan bergerak kembali menuju posisi
setimbang. Ketika benda berada pada simpangan sejauh A, EK benda = 0
karena kecepatan benda = 0. pada posisi ini EP bernilai maksimum.
Pada penjelasan di atas, tampak bahwa ketika bergerak dari posisi
setimbang menuju ke kiri sejauh x = A (A = amplitudo / simpangan terjauh),
kecepatan benda menjadi berkurang dan bernilai nol ketika benda tepat berada
pada x = A. Karena kecepatan benda berkurang, maka EK benda juga
berkurang dan bernilai nol ketika benda berada pada x = A. Karena adanya
gaya pemulih pegas yang menarik benda kembali ke kanan (menuju posisi
setimbang), benda memperoleh kecepatan dan Energi Kinetiknya lagi. EK
benda bernilai maksimum ketika benda tepat berada pada x = 0, karena laju
gerak benda pada posisi tersebut bernilai maksimum. Proses perubahan energi
antara EK dan EP berlangsung terus menerus selama benda bergerak bolak
balik. Total EP dan EK selama benda bergetar besarnya tetap alias kekal bin
konstan.
F=mgk x20
F=0 F0 =mg
Total kedua gaya ini tidak sama dengan nol karena terdapat
pertambahan jarak sejauh x; sehingga gaya pegas bernilai lebih besar dari gaya
berat. Ketika benda kita diamkan sesaat (belum dilepaskan), EP benda bernilai
maksimum sedangkan EK = 0. EP maksimum karena benda berada pada
simpangan sejauh x. EK = 0 karena benda masih diam.
Karena terdapat gaya pegas (gaya pemulih) yang berarah ke atas maka
benda akan bergerak ke atas menuju titik setimbang. (lihat gambar c di
bawah).
Pada titik setimbang, besar gaya total = 0, tetapi laju gerak benda
bernilai maksimum (v maks). Pada posisi ini, EK bernilai maksimum,
sedangkan EP = 0. EK maksimum karena v maks, sedangkan EP = 0, karena
benda berada pada titik setimbang (x = 0).
W
sebagai berikut : P= t
dengan:
P = daya ( J/s)
W = usaha ( J)
t = waktu (s)
v : Kecepatan ( m/s)
Contoh soal 1 :
Seseorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga selama 4 sekon.
Apabila ketinggian vertikal tangga tersebut adalah 4 meter, hitunglah daya
orang itu dalam satuan watt dan besarnya energi yang dibutuhkan untuk
menaiki tangga. Anggap saja percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2.
Penyelesaian :
Diketahui : m = 60 kg
t = 4s
h = 4m
g = 10m/s2
jawab
10 m
W F .s mgh 60 kg . .4 m
P= = = = s2 = 600 J/s
t t t
4s
E = P.t
E = 600 J/s . 4s
E = 2400 J