Anda di halaman 1dari 113

PERSIAPAN KSM MTS

Selasa, 19 Juli 2022


PENGUKURAN
B. JANGKA SORONG

Mempunyai ketelitian 0,1 mm


Pembacaan Skala Jangka Sorong
C. MIKROMETER SEKRUP

Ketelitian mikrometer sekrup 0,01 mm


2 ALAT UKUR MASSA
Alat ukur massa adalah neraca,misalnya :
Neraca sama lengan
neracaTiga Lengan (O’hauss-2610)

dapat mengukur massa sampai 2610 kg


dengan ketelitian 0,1 gram

neraca empat lengan (O’hauss-311)


dapat mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01
gram
USAHA DAN ENERGI
USAHA OLEH GAYA KONSTAN

F F

q
F cos q

Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan


sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran
dengan panjang pergeseran benda.

W  ( F cos ) s
W  F s
USAHA DAN ENERGI KINETIK
xf xf dv dv dx dv
Wnet   ( Fx )dx   ma dx a  v
xi xi dt dx dt dx
xf dv xf
  mv dx   mv dv
xi dx xi

 12 mv 2f  12 mvi2

Untuk massa tetap : Untuk percepatan tetap :


W  Fx s
Fx = max s  12 (vi  v f )t
 v f  vi  1 v  vi
 m  2 (vi  v f )t ax  f
 t  t

W  12 mv 2f  12 mvi2
Energi kinetik adalah energi yang
EK  21 mv 2 terkait dengan gerak benda.
USAHA DAN ENERGI KINETIK
Dapat disimpulkan bahwa:

W  EK 2  EK 1  EK

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda


adalah sama dengan perubahan energi kinetik benda tersebut.

Satuan :
SI newton  meter (N  m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne  centimeter (dyne  cm) erg
USAHA DAN ENERGI POT. GRAVITASI
• Jika kita menjatuhkan sebuah benda dari
posisi 1 ke 2 sejauh h: Maka menurut definisi usaha:
1
2


W  Fdh
1
2
F=mg h 
  mgdh
1
2
 mg dh 
1

2  mgh1  mgh2
W  EP1  EP2
USAHA DAN ENERGI POT. GRAVITASI
Dapat disimpulkan bahwa:

W  EP1  EP2  EP

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda


adalah sama dengan perubahan energi potensial benda tersebut.

Satuan :
SI newton  meter (N  m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne  centimeter (dyne  cm) erg
HUKUM KONSERVASI ENERGI MEKANIK
• Dari dua hubungan usaha dan energi di atas:

1 1
W  mv2  mv12
2
2 2
W  mgh1  mgh2
• Dengan demikian diperoleh hukum konservasi energi mekanik (EM):

1 1
mv2  mv12
2
 mgh1  mgh2
2 2
1 1
mv12  mgh1  mv22  mgh2
2 2
EK1  EP1  EK2  EP2
EM1  EM2
GERAK DAN GAYA
2.3 GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap

Posisi Kecepatan

x v

V = konstan

x0

0 t 0 t

X = x0 + vt V = Konstan

Catatan : Percepatan (a) = 0


2.4 GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Gerak lurus yang percepatannya tidak berubah (tetap)


terhadap waktu  dipercepat beraturan

Posisi Kecepatan

x v

Percepatan
t t
x = x0 + v0t + ½ at2 a v = v0 + at
a = konstan

0 t
a = Konstan
3.7
2.5 GERAK JATUH BEBAS

 Merupakan contoh dari gerak lurus berubah beraturan


 Percepatan yang digunakan untuk benda jatuh bebas adalah
percepatan gravitasi (biasanya g = 9,8 m/det2)
 Sumbu koordinat yang dipakai adalah sumbu y

v = v0 - gt

y = y0 + vot – ½ gt2

v2 = v02 - 2g (y – y0)

 Arah ke atas positif (+)


 Hati-hati mengambil acuan
 Arah ke bawah negatif (-)
2.6 GERAK PELURU

Gerak peluru adalah salah satu contoh kinematika dua dimensi.


Peluru yang ditembakkan ke udara misalnya, akan mempunyai
kecepatan ke arah x dan juga ke arah y (lihat gambar)

Gerak peluru disebut gerak parabola sebab y merupakan fungsi


parabola dari x
Pada gerak peluru: ax = 0, ay=-g

Komponen geraknya dapat diuraikan sebagai berikut:


Komponen gerak pada Komponen gerak pada
sumbu x sumbu y
vx = v0 cos  vy = v0 sin  - gt

x = x0 + (v0 cos ) t y = y0 + (v0 sin ) t - ½ gt2

vy2 = (v0 sin )2 - 2gy


Variasi sudut elevasi untuk kecepatan V0 = 50 m/s.
Pada sudut elevasi 450 merupakan sudut yang dapat diberikan
untuk medapatkan jarak (ke arah x) terjauh.
FLUIDA
Massa jenis
 Suatu sifat penting dari zat adalah rasio massa
terhadap volumenya yang dinamakan massa
jenis

m r = Densitas / massa jenis (Kg/m3)


 m = Massa benda (Kg)

V V = Volume benda (m3)


TEKANAN
F P = Tekanan (1 N/m2 = 1 Pa)
Pr essure  P  F = Gaya (N)
A
A = Luas penampang (m2)

h F
Pr essure  P 
A
mg Vg V
P   g  gh
A A A
Prinsip Pascal

P1  P2
F1 F2

F1 F2

A1 A2
Fenomena Archimedes
Gaya Buoyant = Fb

h1 F1
A
Fb  F2  F1
h2 Fb   f gA(h2  h1 )
F2
Fb   f gAh
Fb   f gV

Prinsip Archimedes: Gaya Buoyant dari benda dalam fluida


adalah sama dengan berat dari fluida yang dipindahkan oleh
benda tersebut
PRINSIP ARCHIMEDES( lanjut…)
• Fa = W (fluida yang dipindahkan)
• Fa = m g
• Fa =  V g

Tenggelam Terapung Melayang


GETARAN,
GELOMBANG DAN
BUNYI
Besaran-besaran dalam GHS
● Waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan
satu osilasi penuh disebut sebagai Perioda (T)
● Banyaknya osilasi dalam satu satuan waktu
dikenal sebagai frekuensi (f)
● Simpangan maksimum dari suatu
kesetimbangan disebut sebagai Amplitudo (A)

A
0
A
GELOMBANG
Hubungan antar besaran
● Perioda memiliki nilai yang berbanding
terbalik dengan frekuensi
1 1
T  f 
f T
● Cepat rambat gelombang merupakan banyaknya
gelombang yang terjadi setiap perioda waktu
tertentu


v  T  v  f
DAWAI
Pipa Organa
CAHAYA DAN OPTIKA
• Hukum pemantulan (snellius) :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang
datar.
2. Sudut datang = sudut pantul

•Sifat bayangan yang dibentuk cermin
datar :
• a. maya
• b. jarak benda-cermin =
• jarak bayangan-cermin
• c. tegak
Cermin Cekung dan Cermin
Cembung
Rumus Cermin Cekung dan
Cermin Cembung
Soal KSM
SOAL KSM
SOAL KSM TINGKAT NASIONAL 2019
Pembiasan

sin 𝑖 𝑛2 𝑣1 𝜆1
= = =
sin 𝑟 𝑛1 𝑣2 𝜆2
SOAL KSM
Lensa Cembung
PEMBENTUKAN
BAYANGAN

Lensa cembung dapat Pada Lensa Cembung, bayangan nyata terbentuk


digunakanuntuk memproyeksikan pada titik pertemuan semua berkas sinar yang
bayangan nyata melewati lensa
Lensa Cekung
PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA LENSA

Sinar datang paralel dibiaskan menjauhi


titik fokus dan seolah-olah berasal dari
• Lensa cekung titik fokus lensa (F)

Jarak antara titik fokus ke pusat lensa


disebut panjang fokus (f)

Lensa yang kuat memiliki f yang kecil

Kekuatan Lensa: P = 1/ f

Panjang fokus dan kekuatan lensa cekung


berharga negatif
Pembentukan
Bayangan
Rumus Lensa

Fokus Lensa Gabungan


Kuat lensa P= 1/F satuan Dioptri dan
F ber satuan meter

• Contoh ;
• Lensa konfergen ( f=20 cm) ditempatkan 37 cm dari depan layar.
Dimanakah oby harus diletakkan agar tampil pada layar?
Penyel: 1/s + 1/37 = 1/20
Soal KSM
SOAL KSM Tingkat Nasional 2019
Lup {Kaca Pembesar}

Pembesaran oleh lensa yang memungkinkan objek lebih dekat ke mata dengan tetap jelas.
Hal ini menghasilkan pembesaran. F : titik fokus, 250 mm adalah jarak pandang terdekat.
L U P

• Kaca pembesar ( Lup):


* Lensa konvergen
* membentuk bayangan tegak, diperbesar, maya
jika obyek ditempatkan di titik fokus

Perbesaran M =(d / f ) + 1 , jika bayangan


dibuat di titik dekat ( d )

M = d/f , jika bayangan di ∞


Teleskop [1]

Prinsip kerja teleskop, lensa objektif membentuk bayangan


nyata (image) yang kemudian di perbesar oleh lensa dekat
mata
Mikroskop [1]

Skematik susunan lensa dalam mikroskop, perhatikan tempat obyek yang akan
diamati, bentuk bayangan yang diperoleh.
Apa bedanya dengan teleskop ?
• Mikroskop :
* Terdiri dari 2 lensa konvergen: obyektif ( f₀ )dan okuler ( fe )
* Perbesaran :
M = [ ( d/ fe) + 1] [ ( s₀ / f₀) – 1 ]
s₀ = jarak dari lensa obyektif ke bayangan yang
dibentuk
d= titik dekat
Teleskop :
* terdiri dari lensa obyektif ( f₀ ) dan lensa okuler ( fe )
* Perbesaran : M = f₀ / fe
SOAL KSM
Zat dan Kalor
Kalor
Adalah bentuk energi yang berpindah dari
benda yang suhunya tinggi ke benda
yang suhunya rendah ketika kedua
benda bersentuhan.
Satuan kalor adalah Joule (J)
1kalori  4,2 Joule atau 1Joule  0,24kalori
Jumlah kalor (Q) yang diserap atau dilepaskan
oleh suatu zat adalah

Q  c.m.T Q
:
c x m x ΔT
Dengan :
Q = jumlah kalor (J atau kal)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg oC)
∆T = kenaikan suhu (oC atau K)
= suhu akhir – suhu awal ( T-To)
• Kalor jenis
adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1oC atau 1 K
Persamaannya :
Q
c
m.T

• Kapasitas kalor
adalah kemampuan suatu zat menyerap kalor untuk menaikkan
suhunya menjadi 1oC lebih tinggi
Q
Persamaannya : C  C  m.c
T
atau

C = kapasitas kalor (J/oC)


a. Kalor lebur (L) = Kalor beku

L
Q Q  m.L
Q
m :
m x L

b. Kalor Uap (U) = Kalor Embun

Q Q  m.U
U Q
m :
m x U
Gambar 1.4 Grafik Perubahan wujud air

Qtotal  Q1  Q2  Q3  Q4  Q5
Asas Black
• Asas Black berbunyi :
“ Kalor yang diterima oleh suatu zat sama dengan kalor
yang dilepas oleh suatu zat”

Qlepas  Qterima
SOAL KSM 2019 KOTA
Perpindahan Kalor
• Perpindahan kalor ada 3 cara, yaitu
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Contoh soal KSM
Contoh soal KSM
SOAL KSM 2019 PROVINSI
Pemuaian
• Pemuaian adalah :
1. Proses bertambahnya suatu ukuran benda akibat adanya perubahan suhu
2. Bertambahnya suatu ukuran benda karena menerima kalor
Pemuaian zat padat

Pemuaian
Luas

Pemuaian Zat
Padat
Pemuaian Pemuaian
Panjang Volum
Pemuaian Benda (1)
1) Pemuaian Panjang

= Pertambahan
panjang (m)

o = Panjang mula-mula(m)
T = Panjang akhir (m)
o
T T = Kenaikan suhu ( C atau K)
o

 = Koefisien muai

   x o x T panjang (o C -1atau K -1 )

Hal.: 98 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Pemuaian Benda (2)
1) Pemuaian Panjang

   x o x T T  o  

T  o (1  T )

Hal.: 99 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Pemuaian Benda (3)
2) Pemuaian Luas

A= Pertambahan
luas (m ) 2

Ao = Luas mula-mula(m ) 2

AT= Panjang akhir (m ) 2

A   x Ao x T T = Kenaikan suhu ( C atau K)o

  2  = Koefisien muai
luas (o C -1atau K -1 )

Hal.: 100 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Pemuaian Benda (4)
2) Pemuaian Luas

A   x Ao x T AT  Ao  A

AT  Ao (1   T )

Hal.: 101 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Pemuaian Benda (5)
3) Pemuaian Volume

V= Pertambahan
volum (m ) 3

Vo = Volum mula-mula(m ) 3

VT = Volum akhir (m ) 3

V   x Vo x T T = Kenaikan suhu ( C atau K) o


  3
= Koefisien muai
volum (o C -1atau K -1 )

Hal.: 102 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Pemuaian Benda (6)
3) Pemuaian Volume

V   x Vo x T VT  Vo  V

VT  Vo (1  T )

Hal.: 103 Isi dengan Judul Halaman Terkait


Pemuaian

Benda (7)
Pemuaian Zat Cair
Zat cair hanya mengalami pemuaian volum

V   x Vo x T

VT  Vo (1  T )

Hal.: 104 Isi Sumber gambar


dengan Judul http://forum.detik.com/showthread.php?p=6902243
Halaman Terkait
Contoh Soal KSM
KEMAGNETAN
GARIS MEDAN MAGNET
• MEDAN MAGNET B adalah VEKTOR
• Garis medan magnet menunjukkan
alur medan magnet
• Kerapatan garis menunjukkan besar
medan magnet B
• Arah B pada suatu titik adalah arah
garis singgung garis medan magnet
GAYA LORENTZ

• Muatan q berada dalam medan magnet


• q diam  tidak ada pengaruh
• q bergerak  akan berbelok arah
• Jika ada muatan q yang bergerak dengan kecepatan v dalam suatu medan
magnetik B, maka terdapat gaya magnet F :

  
F  qv  B F  qvB sin 
GAYA MAGNET PADA KAWAT
BERARUS

• Jika kawat berarus berada dalam medan magnetik


maka akan mengalami gaya magnetik

  
F  i  B
GAYA MAGNET PADA KAWAT
BERARUS

• F = 0 jika I = 0 atau I sejajar B   


F  i  B F  iB sin 
• F max jika I tegaklurus B
SOAL KSM 2019 KOTA
SOAL KSM KOTA 2019
SOAL KSM 2019 PROVINSI

Anda mungkin juga menyukai