Anda di halaman 1dari 78

USAHA & ENERGI

(HUKUM KONSERVASI ENERGI MEKANIK)

MOMENTUM,
TUMBUKAN, DAN
IMPLUS
USAHA & ENERGI
(HUKUM KONSERVASI ENERGI MEKANIK)

MOMENTUM,
TUMBUKAN, DAN
IMPLUS
PENDAHULUAN
• Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak
benda berdasarkan hukum Newton. Ada beberapa
kasus dalam menganalisis suatu sistem gerak benda
dengan menggunakan konsep gaya menjadi lebih rumit
• Ada alternatif lain untuk memecahkan masalah yaitu
dengan menggunakan konsep energi dan momentum.
Dalam berbagai kasus umum dua besaran ini
terkonservasi atau tetap sehingga dapat diaplikasikan
• Hukum kekekalan energi dan momentum banyak
dimanfaatkan pada kasus-kasus pada sistem banyak
partikel yang melibatkan gaya-gaya yang sulit
dideskripsikan
DEFINISI USAHA
• Pengertian usaha dalam fisika sangat berbeda
dengan definisi usaha dalam istilah sehari-hari
• Dalam istilah sehari-hari, sebuah pekerjaan
yang ternyata tidak menghasilkan
pendapatan, masih tetap sebuah usaha. Kita
mengenal ungkapan “namanya juga usaha”
atau “kita sudah berusaha, tapi apa daya…”
• Usaha dalam fisika tidak sama dengan istilah
usaha tersebut
USAHA OLEH GAYA KONSTAN

F F

q F cos q

s
Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan
sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran
dengan panjang pergeseran benda.

W  ( F cosq ) s
W  F s
N
F

q
f

mg
Usaha oleh gaya F : W  Fs cosq
Usaha oleh gaya gesek f : W f   fs cos(1800 )  1
Usaha oleh gaya normal N : WN  0
Mengapa ?
Usaha oleh gaya berat mg : Wmg  0

Usaha total : W  Fs cosq  fs


USAHA OLEH GAYA YANG BERUBAH (LEBIH UMUM)

Fx
Luas = DA =FxDx

DW = FxDx
Fx xf
W   Fx Dx
xi
xi Dx xf x
xf
Fx W  lim  Fx Dx
Dx0 xi
xf
W   Fx dx
xi

Usaha

xi xf x
DEFINISI ENERGI
• Energi merupakan konsep yang sangat penting
dalam dunia sains.
• Pengertian energi sangat luas sehingga ada
yang sulit untuk didefinisikan seperti energi
metabolisme, energi nuklir, energi kristal dsb
• Secara sederhana energi dapat didefinisikan
yaitu kemampuan untuk melakukan
kerja
JENIS-JENIS ENERGI DALAM GERAK

• Dalam gerak dikenal beberapa jenis energi, energi


total dari sebuah benda yang berhubungan dengan
gerak disebut energi mekanik (EM)
• Energi mekanik terdiri dari beberapa sumber energi:
– Energi Kinetik (EK), energi karena gerak benda
– Energi Potensial Gravitasi (EP), karena ketinggian
– Energi Potensial Pegas, karena pegas
HUBUNGAN USAHA DAN ENERGI
t
v x  v0 
t0
a x dt

v x  v0  a x t
t
x  x0   (v
t0
0x  a x t ) dt

x  x0  v0 x t  1
2 axt 2
v x2  v02  2a x ( x  x0 ) diperoleh

x 1
2
v x  v0 x  t
dari rumus GLBB :
v x  vo
v  v  2ax ; dan at  v x  vo ; a 
2
x
2
o
t
v x2  vo2  2ax ; dari rumus : a 2  b 2  ( a  b)(a  b)
 v x  vo ) 
(v x  vo )(v x  vo )  2 x
 t 
x
(v x  vo )  2
t
x  12 v x  v0 x  t
USAHA DAN ENERGI KINETIK
Wnet   ( Fx )dx   ma dx
xf xf dv dv dx dv
a  v
xi xi dt dx dt dx
dv xf
dx   mv dv
xf
  mv
xi dx xi

 12 mv2f  12 mvi2

W  Fx s Untuk massa tetap : Untuk percepatan tetap :


Fx = max s  12 (vi  v f )t
 v f  vi  1 v f  vi
 m  2 (vi  v f )t ax 
 t  t

W  12 mv2f  12 mvi2
Energi kinetik adalah energi yang
EK  21 mv 2 terkait dengan gerak benda.
USAHA DAN ENERGI KINETIK
Dapat disimpulkan bahwa:

W  EK2  EK1  DEK

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda


adalah sama dengan perubahan energi kinetik benda tersebut.

Satuan :
SI newton  meter (N  m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne  centimeter (dyne  cm) erg
USAHA DAN ENERGI POT. GRAVITASI
• Jika kita menjatuhkan sebuah benda
dari posisi 1 ke 2 sejauh h:
Maka menurut definisi usaha:
1 2
W  Fdh
1
2

F=mg h   mgdh
1
2
 mg dh 
1
 mgh1  mgh2
2
W  EP1  EP2
USAHA DAN ENERGI POT. GRAVITASI
Dapat disimpulkan bahwa:

W  EP1  EP2  DEP

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda


adalah sama dengan perubahan energi potensial benda tersebut.

Satuan :
SI newton  meter (N  m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne  centimeter (dyne  cm) erg
HUKUM KONSERVASI ENERGI MEKANIK
• Dari dua hubungan usaha dan energi di atas:

1 1
W  mv2  mv12
2
2 2
W  mgh1  mgh2
• Dengan demikian diperoleh hukum konservasi energi mekanik (EM):

1 1
mv2  mv12
2
 mgh1  mgh2
2 2
1 1
mv12  mgh1  mv22  mgh2
2 2
EK1  EP1  EK 2  EP2
EM1  EM2
ANIMASI HUKUM KONSERVASI ENERGI MEKANIK (3)
DAYA

Energi yang ditransfer oleh suatu sistem per satuan waktu

DW
Prata  rata 
Dt
DW dW
P  lim 
Dt 0 Dt dt P
dW
 F
ds
 Fv
dt dt
dW  F  ds

Satuan : watt (W)


1 W = 1 J/s  1 kg  m 2 / s 3
1 kWh  (103 W)(3600 s)  3.6  106 J
Contoh Kasus:
Contoh 1
Balok 2 kg meluncur pada bidang miring dari titik A tanpa kece-
patan awal menuju titik B. Jika bidang miring 37o licin dan jarak
AB adalah 5 m, tentukan :
N
 Usaha yang dilakukan gaya
mgsin37 gravitasi dari A ke B
A  Kecepatan balok di B
hA
mg
x 37o
B

Usaha yang dilakukan gaya gravitasi adalah


B  
B
Wgrav   Fgrav .dr   mg sin 37 dx  mg sin 37( AB)  (2)(10)(0,6)(5)  60 J
A A
Pada balok hanya bekerja gaya gravitasi yang termasuk gaya
Konservatif sehingga untuk persoalan di atas berlaku Hukum
Kekal Energi

1
2
mvB2  mghB  12 mvA2  mghA
1
2 (2)vB2  0  0  2(10)hA ,  hA  ( AB) sin 37  3m
vB  60 m / s
Menentukan kecepatan balok di titik B dapat pula dicari dengan
cara dinamika (Bab II), dengan meninjau semua gaya yang bekerja,
kemudian masukkan dalam hukum Newton untuk mencari percepatan,
setelah itu cari kecepatan di B.
Contoh 2

A B C
Balok m=2 kg bergerak ke kanan dengan laju 4 m/s
kemudian menabrak pegas dengan konstanta pegas k.

Jika jarak AB=2m, BC=0,5m dan titik C adalah titik pegas


Tertekan maksimum, tentukan

 kecepatan balok saat manabrak pegas di B


 konstanta pegas k
Penyelesaian :
 Gunakan hukum kekal energi untuk titik A sampai B

1 2 1 2
2
mvB  EPB  2
mv A  EPA

karena energi potensial di A dan di B tidak ada U(A)=U(B)=0


maka kecepatan di B sama dengan kecepatan balok di A,
yaitu 4 m/s
 Kecepatan balok di C adalah nol karena di titik C pegas
tertekan maksimum sehingga balok berhenti sesaat
sebelum bergerak kembali ke tempat semula
Gunakan hukum kekal energi untuk titik B sampai C

1
2 mvC2  12 kxC2  12 mvB2  12 kxB2

0  12 k ( BC ) 2  12 (2)(4) 2  0
1
2 k ( 12 ) 2  12 (2)(4) 2
k  128 N / m
Latihan soal
1. Sebuah benda bermassa 5 kg meluncur dari atas bidang miring dengan sudut
30O. Katakanlah bidang miring memiliki panjang 10 meter. Hitunglah kecepatan
benda di titik terrendah pada bidang miring
Penerapan Hukum Kekekalan Energi Mekanik Pada
Gerak Jatuh Bebas

EMA=EMB=EMC

B =
Konstan

C
Gerak Jatuh Bebas

A
Di titik A
v  0, sehingga EK A

hA hB EM A  EPA  EK A
B EM A  mghA  0
EM A  EPA  mghA
hA-hB
C
Gerak Jatuh Bebas

A Di titik B
EK B  1 mvB 2
2
EPB  mg (hA  hB )  mghA  mghB
hB
hA vB  2 ghB
B EK B  1 mvB 2  1 m(2 ghB )  mghB
2 2
EM B  EPB  EK B
hA-hB EM B  mghA  mghB  mghB
EM B  mghA
C
Gerak Jatuh Bebas

Di titik C
A Energi potensial EPC = 0
EKC =
maksimum
hB EMC = EKC
hA
B EM C  EPC  EK C

hA-hB EM C  0  1 mvC 2
2
C EM C  1 mvC 2
2
Penerapan Hukum Kekekalan
Energi Mekanik Pada Parabola
Gerak Parabola
pada titik A
EPA  0
EK A  1 mvA2
V 2
B B
 pada titik B
VAA EPB  mghB
EK B  1 2mvBx 2

vBx  v Ax ghB  1/ 2mv A 2  1/ 2mvBx 2


v Ax  v A cos q ghB  1/ 2v A 2  1/ 2(v A 2 cos 2 q )
vBx  v A cos q ghB  1/ 2v A 2 (1  cos 2 q )

EK B  1/ 2mvBx 2 karena sin 2 q  cos 2 q  1 maka

EK B  1/ 2m(v A cos q ) 2 ghB  1/ 2v A 2 sin 2 q

EK B  1/ 2m(v A cos q )
2 2 v A 2 sin 2 q
hB 
2g
Penerapan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Pada Gerak Harmonik Sederhana
Kekekalan energi pada gerak bandul sederhana

L θ L cos θ
h  L2  L2 cos 2 q  L2 (1  cos 2 q )
h = Lθ h  L sin 2 q
A h  L sin q
mg B sin q q
h  Lq

EM  EP  EK
EM  0  mgh
EM  mgh
EM  mgLq
EM awal  EM akhir
Energi di B
1 mv 2  mgh
EM  EP  EK 2
1 mv 2  mgLq
EM  1 mv 2  0 2
2 1 v 2  gLq
2
EM  1 mv 2
2 v 2  2 gLq
( L ) 2  2 gLq
 2 L  2 gq
 2  2 gq
2

  
 T  L
(2 ) 2 L
T 
2

2 gq
L
T  2
2 gq
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada
Getaran Pegas
Pegas yang diletakan horisontal

Keadaan
Setimbang

EP benda = maksimum
EK benda = nol (benda
masih diam).
Ketika benda berada pada
F simpangan x,
EP = maksimum
EK = nol (benda masih diam).
Setelah dilepas;
EP = nol (ketika berada pada
posisi setimbangnya)
EK=maksimum

Benda masih bergerak ke kiri


sampai berhenti sesaat pada
simpangan -x dan Ketika benda
berada pada simpangan sejauh -
x, EK = 0 pada posisi ini EP =
maksimum.
Pegas yang diletakan vertikal

Posisi
Setimbang
F tot = 0

Gaya yang bekerja pada benda yang


digantung adalah gaya pegas (F0 = -kx0)
yang arahnya ke atas dan gaya berat (w
= mg) yang arahnya ke bawah. Total
kedua gaya ini sama dengan
nol.
karena terdapat pertambahan
jarak sejauh x;
Maka
∑F ≠ 0

F>W.
Ketika benda kita diamkan sesaat
(belum dilepaskan), EP benda
bernilai maksimum sedangkan EK =
0. EP maksimum karena benda
berada pada simpangan sejauh x.
EK = 0 karena benda masih diam.
Pada titik setimbang,
∑F = 0 ; v= maks.
Maka, EK = maksimum ; EP =
0
karena benda berada pada
titik setimbang(x = 0).

E M = konstan
ketika (x = 0), EM = EK.
Ketika benda berada pada
simpangan sejauh -x atau +x,
EM = EP.
MOMENTUM LINIER, TUMBUKAN,
DAN IMPLUS

41
HUBUNGAN IMPULS DAN MOMENTUM

• Besar gaya yang bekerja pada benda selama terjadi tumbukan dapat
dilukiskan dengan grafik hubungan antara F dengan t, dengan asumsi
bahwa arah gaya adalah tetap.

F(t)

t1 t2 t
Dt
• . Sebuah partikel bermassa m yang bergerak dengan kecepatan v
memiliki momentum linear p yang merupakan perkalian antara
kecepatan partikel itu dengan massanya

m v p = mv.
Menurut hukum Newton II resultan gaya yang bekerja pada sebuah
benda berbanding lurus dengan percepatan

F = ma.

d (mv) dp
F 
dt dt
dp=Fdt

Jia masing-masing diintegralkan maka diperoleh:


p2 t2

p1  p 2   dp   F .dt
p1 t1

Kelestarian Momentum Linear


Jika gaya eksternal resultan yang bekerja pada sistem
sama dengan nol, maka vektor momentum total sistem
tetap konstan
dp
 0
dt
Untuk sistem partikel
p1  p 2  ........  p n  p
BEBERAPA PENGGUNAN PRINSIP MOMENTUM

• Dua buah balok A dan B yang bermassa mA dan mB, yang


dihubungkan oleh sebuah pegas dan terletak di atas meja
horisontal tanpa gesekan. Pegas kita regangkan dengan
menarik kedua balok kesamping seperti pada gambar

A
B
x
O
Balok yang satu bermomentum positif ( A bergerak dalam arah +x)
dan balok yang lain bemomentum negative (B bergerak dalam arah
–x) dari hokum kekekalan momentum kita peroleh:

Momentum awal = momentum akhir


0  mB v B  m A v A
m B v B  m A v A
Atau mB
vA   vB
mA
Contoh soal
Air keluar dari selang dengan debit 1,5
kg/s dan laju 20 m/s, dan diarahkan
pada sisi mobil, yang menghentikan
gerak majunya, (yaitu, kita abaikan
percikan ke belakang.) Berapa gaya
yang diberikan air pada mobil?
Penyelesaian
Kita ambil arah x positif ke kanan. Pada setiap sekon, air dengan momentum
px = mvx = (1,5 kg)(20 m/s) = 30 kg.m/s berhenti pada saat mengenai mobil.
Besar gaya (dianggap konstan) yang harus diberikan mobil untuk merubah
momentum air sejumlah ini adalah

Dp pakhir  pawal 0  30 kg.m/s


F    30 N
Dt Dt 1,0 s

Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan arah


dengan kecepatan asal air. Mobil memberikan gaya sebesar 30 N
ke kiri untuk menghentikan air, sehingga dari hukum Newton
ketiga, air memberikan gaya sebesar 30 N pada mobil.
Kekekalan Momentum , Tumbukan

Momentum total dari suatu sistem benda-benda yang


terisolasi adalah konstan

Sistem sekumpulan benda yang berinteraksi


satu sama lain

Sistem suatu sistem di mana gaya yang ada


terisolasi hanyalah gaya-gaya di antara benda-
benda pada sistem itu sendiri

Hukum kekekalan momentum dapat digunakan untuk


menganalisis tumbukan, tabrakan, hamburan, dan ledakan
Jenis Tumbukan (berdasar kekal-tidaknya
energi kinetik selama proses tumbukan)
dapat dibagi ke dalam dua jenis:
• Lenting
(tenaga kinetik kekal)

• Tidak Lenting
(energi kinetik total setelah tumbukan selalu lebih kecil dari tenaga kinetik total
sebelum tumbukan)
Tumbukan Lenting :
•Momentum kekal
Psebelum  Psetelah
P1  P2  ...  P 1'  P2'  ...
m1 v1  m2 v2  ...  m1 v'1  m2 v'2  ...

•Energi kinetik kekal


EKsebelum  EKsetelah
EK1  EK 2  ...  EK'1  EK'2  ...
1 2 1 1 2 1
m1v1  m2v 2  m1v '1  m2v '22
2
2 2 2 2
Contoh
Bola bilyar dengan massa m yang bergerak dengan laju 2 m/s bertumbukan dari
depan dengan bola kedua yang massanya sama dan sedang dalam keadaan
diam (v2 = 0). Berapa laju kedua bola setelah tumbukan, dengan menganggap
tumbukan tersebut lenting?

Penyelesaian
Hk Kekekalan Momentum : mv1  0  mv '1 mv '2
 v1  v '1 v '2
 v1  v '1  v '2 (1)
Hk Kekekalan Energi Kinetik:
1 1 2 1
mv1  0  mv '1  mv '22  v 2  v '12  v '22
2
2 2 2
 v12  v '12  v '22 (2)
Persamaan (2) dapat ditulis :  1 1  1 1 2
v  v '  v  v '  v ' 2

Gunakan Persamaan (1) : v '2  v1  v '1   v '22

Diperoleh : v1  v '1  v '2 (3)

Persamaan (1) = Persamaan (3) v1  v '1  v  v '1


 2  v '1  0
 v '1  0

Kemudian dari persamaan (1) (atau (3) diperoleh v '2  v1  2 m / s

Bola 1 diberhentikan oleh tumbukan, sementara bola 2 mendapat


kecepatan awal bola 1.
2 m/s 2 m/s
Tumbukan Tidak Lenting
• Momentum kekal
• Energi kinetik total setelah tumbukan lebih
kecil dari energi kinetik total sebelum
tumbukan

•Tumbukan tidak lenting sama sekali :


kecepatan kedua benda setelah tumbukan sama
•Tumbukan tidak lenting
Contoh soal
Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjalan dengan laju
24,0 m/s menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang
dalam keadaan diam. Jika kedua gerbong tersebut
tersambung sebagai akibat dari tumbukan, berapa
kecepatan bersama mereka?
hitung berapa besar energi kinetik awal yang diubah menjadi
energi panas atau bentuk energi lainnya !
Sebelum tumbukan

Sesudah tumbukan
Penyelesaian
Momentum total sistem sebelum tumbukan

p  m1v1  m2v 2
 (10.000 kg)(24,0 m/s)+(10.000 kg)(0 m/s)
 2,40  105 kg  m/s
Kedua gerbong menyatu dan bergerak dengan kecepatan
yang sama, misal v’.
Momentum total sistem setelah tumbukan v1’=v2’=v’

p'  (m1  m2 )  v '  p  2,40  105 kg  m/s


Selesaikan untuk v’, diperoleh v‘= 12 m/s
Energi kinetik awal :
1 1
EK  m1v1  0  (10.000 kg)   24,0 m/s 
2 2
2 2
 2,88  106 J
Energi kinetik setelah tumbukan :
1 1
EK   m1  m2   v '   20.000 kg 12,0 m/s 
' 2 2
2 2
 1,44  106 J
Energi yang diubah menjadi bentuk lain :

2,88  106 J  1,44  106 J  1,44  10 6 J


Contoh soal:
Balok kayu tergantung oleh seutas tali yang panjangnya I=40
cm. Balok tersebut ditembak mendatar dengan sebutir peluru
yang bermassa 20 gr dan kecepatan vp. Massa balok 9,98 kg
dan percepatan gravitasi 10 m/s. Jika peluru mengenai balok
bersarang di dalamnya sehingga balok dapat bergerak naik
setinggi 10 cm maka:
Berapakah kecepatan peluru tersebut?

Jawab:
Diketahui: mp = 20 gr = 0,02 kg
mb = 9,98 kg
g = 10 m/s
h = 10 cm = 0,1 m
vp =......?
• Pada ayunan balistik tersebut dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu tumbukan dan gerak AB. Pada gerak AB
berlaku hukum kekekalan energi sehingga dapt diperoleh
vb’ seperti:
• Eka = Epb
• 1/2mvb2 = mgh
• vb2 = 2 . 10 . 0,1
• vb2 = √2 m/s
• Tumbukan peluru dan balok. Pada tumbukan ini berlaku
kekekalan energi.
• pawal = pakhir
• mp . vp = (mp + mb) vb’
• 0,02.vp = (0,02 + 9,98) . √2
10√2
• vp =
0,02
• vp = 500 √2 m/s
Contoh soal:
Sebuah bola tenis dilepas dari ketinggian 200 m. Jatuh
mengenai lantai hingga
elastis sebagian.
Hitunglah tinggi pemantulan pertama yang dapat oleh bola
tenis! (e=0,2)
Jawab:
Diketahui: h1 = 200 m
• e = 0,2
• h2 = .....?
h2
• e =√h1
h2
• 0,2 =√200
h2
• 0,04 = 200
• h2 = 0,04 x 200 = 8 m
• Jadi, tinggi bola setelah memantul adalah 8 m.
Tumbukan dan Impuls
Ketika terjadi tumbukan, gaya biasanya
melonjak dari nol pada saat kontak menjadi
nilai yang sangat besar dalam waktu yang
sangat singkat, dan kemudian dengan drastis

Gaya, F
kembali ke nol lagi. Grafik besar gaya yang
diberikan satu benda pada yang lainnya pada
saat tumbukan, sebagai fungsi waktu, kira-kira
sama dengan yang ditunjukkan oleh kurva
pada gambar. Selang waktu Δt biasanya cukup
nyata dan sangat singkat.
0 Waktu, t
Dp kedua ruas dikalikan dengan Δt
F
Dt

F  Dt  Dp
 Impuls  perubahan momentum

Gaya rata-rata F yang bekerja selama selang waktu Δt


menghasilkan impuls yang sama (F Δt) dengan gaya
yang sebenarnya.
Tumbukan Pada Dua atau Tiga Dimensi
Kekekalan momentum dan energi juga bisa diterapkan pada tumbukan dua
atau tiga dimensi, dan sifat vektor momentum sangat penting. Satu tipe
umum dari tumbukan yang tidak berhadapan adalah di mana sebuah partikel
yang bergerak (disebut proyektil) menabrak partikel kedua yang diam (partikel
"target"). Ini merupakan situasi umum pada permainan seperti bilyar, dan
untuk eksperimen pada fisika atom dan nuklir (proyektil, dari pancaran
radioaktif atau akselerator energi-tinggi, menabrak inti target yang stasioner).

y m1
p’1
m1 q’1
p1 m2 q’2 p’ x
2
m2
Kekekalan momentum pada tumbukan 2 dimensi
Pada arah sumbu-x:
p1x  p2 x  p '1x  p '2 x
 m1v1  m1v '1 cos q '1   m2v ' 2cos q '2 

Karena pada awalnya tidak ada gerak pada arah


sumbu-y, komponen-y dari momentum adalah nol

p1y  p2 y  p '1y  p '2 y


 0  m1v '1 sin q '1   m2v '2 sin q '2 
Contoh
Tumbukan bola bilyar pada 2-dimensi.
Sebuah bola bilyar yang bergerak dengan laju v1 = 3,0 m/s pada arah +x (lihat
gambar) menabrak bola lain dengan massa sama yang dalam keadaan diam.
Kedua bola terlihat berpencar dengan sudut 45° terhadap sumbu x (bola 1 ke atas
dan bola 2 ke bawah). Yaitu, q'1 = 45° dan q'2 = -45°. Berapa laju bola-bola
tersebut (laju keduanya sama) ?

y m1
p’1
m1 q’1
p1 m2 q’2 p’ x
2
m2
Penyelesaian

Sumbu-x :  
mv1  mv '1 cos 45  mv '2 cos 45  
Sumbu-y : 0  mv '1 sin  45   mv '2 sin  45 

m saling menghilangkan.
Dari persamaan untuk sumbu-y :

v '2  v '1
 
sin 45
 v '1 
 
 sin 45 
v'
 
sin 45
  
  sin 45 

1

Setelah tumbukan, kedua bola mempunyai laju yang


sama
Dari persamaan untuk sumbu-x :

     2v '1 cos  45 
v1  v '1 cos 45  v '2 cos 45
v1 3,0 m/s
 v '1  v '2    2,1 m/s
 
2cos 45 2  0,707 
Soal-soal
1. Bola Sofbol dengan massa 0,220 kg dengan laju 5,5
m/s bertabrakan dari depan dan lenting dengan bola
lain yang sedang diam. Setelah itu, bola pertama
terpantul kembali dengan laju 3,7 m / s. Hitung (a)
kecepatan bola target setelah tumbukan, dan (b)
massa bola target.
2. Dua bola bilyar dengan massa yang sama mengalami
tumbukan dari depan yang lenting sempurna. Jika laju
awal salah satu bola pada adalah 2,00 m/s, dan yang
lainnya 3,00 m/s dengan arah yang berlawanan,
berapa laju kedua bola tersebut setelah tumbukan?
3. Inti suatu atom yang mula-mula diam massanya 3,8 x 10-25
kg. Karena bersifat radioaktif, maka inti ini pada suatu saat
mengeluarkan partikel bermassa 6,6x10-27 kg dengan
kecepatan 1,5x107 m/s. Karena itu terdapat inti sisa yang
tersentak ke belakang ("recoil"). Berapakah kecepatan inti
recoil tersebut ?

4. Bola dengan massa 0,440 kg yang bergerak ke timur (arah


+x) dengan laju 3,70 m/s menabrak bola massa 0,220 kg
yang sedang diam dari depan. Jika tumbukan tersebut
lenting sempurna, berapa laju dan arah masingmasing
bola setelah tumbukan?
5. Bola bilyar dengan massa mA = 0,4 kg bergerak dengan
laju vA = 1,8 m/s menabrak bola kedua, yang pada
awalnya diam, yang memiliki massa mB = 0,5 kg. Sebagai
akibat tumbukan tersebut, bola pertama dibelokkan
dengan membentuk sudut 30° dan laju v'A = 1,1 m/s.
(a) Dengan mengambil sumbu x sebagai arah awal bola A,
tuliskan persamaanpersamaan yang menyatakan
kekekalan momentum untuk komponen x dan y secara
terpisah.
(b) Selesaikan persamaan-persamaan ini untuk mencari v'B,
dan sudut, q', dari bola B. Jangan anggap tumbukan
tersebut lenting.
6. Dari gambar tampak sebuah
peluru 10 gram
ditembakkan ke arah sasaran
20 berupa balok kayu 5 kg yang
cm
digantungkan pada tali yang
panjang. Setelah ditembakkan
peluru tersebut bersarang di dalam
balok kayu itu dan keduanya
terdorong naik 20 cm dari posisi
semula. Tentukan kecepatan awal
peluru !

7. Sebuah benda terbungkus di dalam Gedung Putih bermassa 1


kg tiba-tiba meledak menjadi dua bagian dengan
perbandingan massa 2:3 dan bergerak saling berlawanan
arah, jika pecahan pertama bergerak dengan kecepatan 15
m/s, berapakah kecepatan pecahan lainnya ?
Terima Kasih
https://www.youtube.com/watch?v=rYzl
S7NNxRE

https://www.youtube.com/watch?v=7DZl
Ox_HaD4

https://www.youtube.com/watch?v=9v9
af8E5Qr0

https://www.youtube.com/watch?v=CJH

Anda mungkin juga menyukai