Gaya Non-konservatif
F F
q F cos q
s
Usaha (Kerja): yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan
sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran
dengan panjang pergeseran benda.
W ( F cos ) s
W F s
Satuan SI dari kerja: newton.meter = joule (J = Nm)
N
F
q
f
mg
Usaha oleh gaya F : W Fs cos
Usaha oleh gaya gesek f : W f fs cos(1800 ) 1
Usaha oleh gaya normal N : WN 0
Mengapa ?
Usaha oleh gaya berat mg : Wmg 0
DW = FxDx
Fx xf
W Fx x
xi Dx xf x xi
xf
Fx W lim Fx x
x0 xi
xf
W Fx dx (5.4)
xi
Usaha
xi xf x
Satuan Dari Kerja
(5.5) W 12 mv 2f 12 mvi2
Energi kinetik adalah energi yang
(5.6) K 12 mv 2 terkait dengan gerak benda.
Teorema Usaha-Energi
(5.7) W K f K i K
f
(5.8) W F ds
i
F Fx i Fy j Fz k x f , y f ,z f
W ( Fx dx Fy dy Fz dz ) (5.9)
ds dxi dyj dzk xi , yi , zi
Satuan :
SI newton meter (N m) joule (J)
1 J = 107 erg
cgs dyne centimeter (dyne cm) erg
Dimensi : ML T
2 2
Contoh: Berski Menuruni Bukit
Seorang pemain ski dengan massa 58 kg sedang bergerak
turun dengan sudut 25º, seperti gambar. Besarnya gaya gesek
kinetik adalah fk = 70 N berlawanan dengan arah geraknya.
Kecepatan awal dari pemain ski itu v0 = 3,6 m/s. Abaikan
hambatan udara, tentukan kecepatannya ketika telah
berpindah sejauh 57 m ke bawah.
Contoh: Berski Menuruni Bukit
Solusi
Resultan gaya eksternal sepanjang arah sumbu x adalah:
EK f W EK 0
1
9700 58 3,6 10100 J
2
Karena EKf = ½ mvf2, maka kecepatan akhir
dari pemain ski tersebut adalah:
2 EK f 210100
vf 19 m/s
m 58
Gaya Konservatif
DEFINISI
Versi 1:
Versi 2:
Suatu gaya dikatakan konservatif jika kerja yang dilakukan sama dengan
nol ketika benda melakukan lintasan tertutup, posisi awal dan posisi akhir
benda pada titik yang sama (teorema kerja-energi bentuk kedua).
L in ta s a n 1 P o s is i a k h ir
L in ta s a n 1
L in ta s a n 2
L in ta s a n 2
P o s is i a w a l
P o s isi a w a l
L in ta s a n 3
L in ta s a n 3
Gambar 5.19 Lintasan mana pun yang ditempuh benda, apakah lintasan 1, lintasan 2, atau lintasan 3, usaha
Lintasan mana pun yang ditempuh benda, apakah lintasan 1, lintasan 2, atau
yang dilakukan gaya konservatif untukLintasan
Gambar 5.19 memindahkan
mana benda dariditempuh
pun yang psosisi awal ke posisi
benda, apakahakhir sama. 1, lintasan 2, atau lintasan 3, usaha
lintasan
yang dilakukan gaya konservatif untuk memindahkan benda dari psosisi awal ke posisi akhir sama.
lintasan 3, usaha yang dilakukan gaya konservatif untuk memindahkan
benda dari posisi awal ke posisi akhir sama.
L in t a s a n B L in t a s a n B
1 1
EP mgh
Bentuk umum Energi potensial gravitasi
Gaya gravitasi bumi pada benda bermassa m dan pada posisi
r dari pusat bumi memenuhi:
Kerja Pegas:
Ef = E0
peristiwa ini maka digunakan teorema kerja-
2 1 mv 2
energi, yaitu:
Wnc 1
2
mv f mgh f 2 0 mgh0
Sehingga:
vf
2 Wnc 12 mv02 mg h f h0
= 61 m/s
m
M m 1 M m 1
G B
m v 02 G B
m v 2
(5.72)
R 2
G M r 2 m
Kecepatan LepasU dari
G M Bumi
m Bab 5 Kerja dan Energi
U
r B
B
r
vUntuk2 menentukanR 2 v kecepatan 2 benda
laju awal untuk vo2 di lepas dari bumi,
permukaan bumi.
0
0
perhatikan Gambar
G M m 1 5.26. MisalkanG M m 1 benda dilepas dengan laju awal v o di
Sampai dengan jarak r dari pusat B 2
EM m v EMB m v 2
permukaan R bumi.
2 Sampai dengan jarak r dari pusat bumi, laju benda
r 2 0
adalah atau
M m 1 400 M m 1 atau
G B
m v 02 G B
m 0 2
G M m
R 2 2
G M Bm U B
U r
R R 1
atau 1
Sehingga kecepatan untuk mlepas dari
v
bumi
K adalah
m v 02 : K
2
m v2
0 2 v
400 G M m 1 2
G M B m 1 2
B
Kerja oleh Gaya Gesekan
Salah satu sifat gaya gesekan adalah arah gaya selalu berlawanan dengan arah
gerak benda. Oleh karena itu kerja oleh gaya gesekan selalu bernilai negatif. Itu
sebabkan mengapa gaya gesekan selalu mengurangi energi benda.
kita coba bahas satu persoalan yang cukup rumitBenda meluncur pada
lintasan seperempat lingkaran dan memiliki gaya gesekan.
æ 1 2ö 1
W f =0 - ç- mgRsin q + mv ÷=mgRsin q - mv 2 atau
è 2 ø 2
Pengungkit
Pada umumnya pengungkit memiliki dua lengan dan satu titik tumpu. Titik tumpu adalah
bagian pengungkit yang tidak bergerak. Lengan adalah bagian yang bergerak (berputar
terhadap titik tumpu) dan masing-masing menahan gaya. Kita mulai dengan membahas
pengungkit yang memiliki titik tumpu di tengah, seperti diilustrasikan pada Gambar .
Yang dilakukan pada saat mengungkit
adalah mentransfer kerja di lengan
penggerak ke lengan beban. Dengan
demikian
Kerja yang kita lakukan di lengan
penggerak = kerja yang dilakukan lengan
beban ke benda
Dx1 Dx2 æL ö
F2Dx2 =F1Dx1 ; = ; Dx1 =çç 1 ÷÷Dx2
L1 L2 è L2 ø
æL ö
F2Dx2 =F1 çç 1 ÷
÷Dx2 atau f 2 L2 =f1L1
èL2 ø
Tampak dari persamaan di atas jika L2 > L1 maka F2 < F1, Jadi, agar mudah mengangkat
benda-benda yang berat maka kita gunakan lengan penggerak yang beberapa kali lebih
panjang dari lengan beban.
Berikutnya kita bahas pengungkit yang memiliki titik tumbu di ujung, seperti
diilustrasikan pada Gambar di bawah
Prinsipnya sama dengan titik tumpu
ditengah yaitu :
W2 =W1
Dx1 Dx2 æL ö
F2Dx2 =F1Dx1 ; = atau Dx1 =çç 1 ÷÷Dx2
L1 L2 è L2 ø
æL ö
F2Dx2 =F1 çç 1 ÷÷Dx2 atau F2 L2 = F1L1
èL2 ø
W
P
t
1 W = 1 J/s 1 kg m 2 / s 3
1 kWh (103 W )(3600 s) 3.6 106 J
DAYA
Energi yang ditransfer oleh suatu sistem per satuan waktu
W
Prata rata
t
W dW
P lim
t 0 t dt P
dW
dt
F
ds
dt
F v
dW F ds
Selesai