Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AKHYAR

NPM : 2108107010095

KELAS / FAKULTAS : F3 / MIPA

DOSEN : R. MULYONO SURYADI AKBAR, SH., MM

UTS

1. Pengertian Ideologi
 Ideologi adalah pengetahuan tentang gagasan gagasan.
 Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai-nilai, norma-norma, dan cita-cita yang
merupakan acuan dalam mencapai tujuan bangsa Indonesia.

2. Perbedaaan Liberalisme dan Komunisme


 Liberalisme adalah ideologi yang berpegang pada doktrin politik yang meletakkan
kebebasan individu sebagai masalah sentral politik
 Komunisme adalah ideologi ekonomi dan politik yang menerapkan sistem tanpa
kelas, di mana alat produksi dimiliki secara komunal yang diatur oleh negara.
Ideologi ini mulai muncul dan berkembang sekitar tahun 1840-an. Komunisme
merujuk pada gerakan sosial politik yang dulu pernah terjadi di Perancis. Konsep
ideologi komunis merupakan ide negara tanpa kelas. 

3. Perbedaan pemerintah dan pemerintahan


 Pemerintah diartikan sebagai sekelompok orang yang menjalankan kekuasaan dalam
mengatur kehidupan politik, ekonomi dan sosial sebuah negara. Pemerintah
memikul tanggung jawab yang sifatnya terbatas terkait kekuasaan. Pemerintah juga
diartikan sebagai penguasa di suatu Negara atau badan tertinggi pada suatu Negara
dan sebagainya.
Sederhananya, Pemerintah adalah PELAKU PEMERINTAHAN.

 Pemerintahan diartikan sebagai suatu proses atau cara atau perbuatan dalam
memerintah. Pemerintahan juga diartikan sebagai segala urusan yang dilaksanakan
Negara dengan tujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan rakyat.

4. Tujuan Negara :
1. Tujuan Nasional
Tujuan negara Indonesia yang bersifat nasional adalah untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Tujuan Internasional
Tujuan negara Indonesia yang bersifat internasional adalah ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Adapun bunyi Pembukaan UUD 1945 alinea 4 selengkapnya dikutip dari buku
Hukum Administrasi Negara dalam Perspektif Cyber Law, Terkait Data Privasi &
Beschikking Digitalisasi karangan Endah Dewi Nawangsasi adalah:

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia


yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusun lah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat yang berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Unsur-unsur pembentuk identitas nasioanal


1) Suku bangsa, di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis,
tidak kurang 300 suku bangsa yang masih eksis dan mempertahankan nilai-nilai budaya
yang dianut.
2) Agama, bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yang
tumbuh dan berkembang di nusantara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha
3) Kebudayaan, budaya merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembentukan
Identitas Nasional. Beragam kebudayaan yang ada di Indonesia itu sangatlah unik dan
bernilai sejarah yang tinggi sebagai warisan dari nenek moyang kita.
4) Bahasa, bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas
unsur-unsur ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar
manusia. Di setiap suku bangsa biasanya memiliki bahasa sendiri, yaitu bahasa daerah
5) Wilayah Geografis, Wilayah geografi Indonesia secara historis adalah wilayah yang
semula menjadi wilayah kekuasaan dua kerajaan yakni Sriwijaya dan Majapahit, meliputi
seluruh wilayah nusantara sebagian thailand, Malaysia, Singapura, sampai ke Filipina.
Ketika bangsa Indonesia menyatakan diri menjadi bangsa yang merdeka, bersatu
berdaulat, secara politik para pendiri negara menetapkan bahwa wilayah geografi yang
menjadi identitas negara Indonesia adalah seluruh wilayah nusantara yang meliputi
seluruh bekas jajahan Belanda

6. Kewarganegaraan terjadi akibat apitride dan bipartde maupun multipatride di mana apitride
adalah sebutan untuk orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan dan bipatride
adalah sebutan untuk orang-orang yang memiliki dua kewarganegaraan dan multipatride
yaitu sebutan untuk orang- orang yang memiliki kewarganegaraan banyak

7. Model Ketahanan Nasional :


Terbagi menjadi Delapan gatra (astagatra) yang terdiri dari tiga gatra (tri gatra) dan lima
gatra (panca gatra).

 Tiga gatra (Trigatra), terdiri dari:


 Gatra letak dan kedudukan geografis. Meliputi :
1) Bentuk wilayah negara: dapat berupa negara pantai, negara kepulauan atau negara
kontinental.
2) Luas wilayah negara : ada negara dengan wilayah yang luas dan negara dengan
wilayah yang sempit(kecil).
3) Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara.
4) Daya dukung wilayah negara: ada wilayah yang habittable dan ada wilayah yang
unhabittable

 Gatra keadaan dan kekayaan alam.


1) Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan, mencakup sumber daya alam
hewani, nabati, dan tambang.
2) Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
3) Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup.
4) Kontrol atas Sumber Daya Alam

 Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.


Gatra penduduk sangat besar pengaruhnya terhadap upaya membina dan
mengembangkan ketahanan nasional. Penduduk yang produktif atau yang sering
disebut sebagai Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mempunyai korelasi
positif dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam serta menjaga kelestarian
lingkungan hidup (Geografi), baik fisik maupun sosial

 Lima gatra (Pancagatra), terdiri dari:


 Gatra ideologi. menunjuk pada perangkat ideologis untuk mempersatukan
persepsi dan mempersatukan bangsa, yaitu Pancasila. Hal ini dikarenakan
bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman yang
tinggi. Keadaan ini mempunyai dua peluang, yakni disatu sisi berpotensi
perpecahan, dan disisi lain sebagai kekayaan bangsa dan menumbuhkan
rasa kebanggaan. Unsur ideologi diperlukan untuk mempersatukan bangsa
yang beragam ini.
 Gatra politik. Berkaitan dengan kemampuan mengelola nilai dan sumber
daya bersama agar tidak menimbulkan perpecahan, tetapi stabil dan
konstruktif untuk pembangunan. Politik yang stabil akan memberikan rasa
aman serta memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, sehingga pada
gilirannya akan memantapkan Ketahanan Nasional suatu bangsa.

 Gatra ekonomi. Merupakan kekuatan nasional negara yang bersangkutan


terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung
dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara. Kemajuan
pesat di bidang ekonomi tentu saja menjadikan negara yang bersangkutan
tumbuh sebagai kekuatan dunia. Contoh Jepang dan Cina. Setiap negara
memiliki sistem ekonomi tersendiri dalam rangka mendukung kekuatan
ekonomi bangsanya.
 Gatra sosial budaya. Dalam aspek gatra sosial budaya, nilai-nilai sosial
budaya hanya dapat berkembang di dalam situasi aman dan damai.
Tingginya nilai sosial budaya biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan
bangsa, baik fisik maupun jiwanya. Sebaliknya, keadaan sosial yang timpang
dengan segala kontradiksi didalamnya, memudahkan timbulnya ketegangan
sosial. Kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia disokong dengan baik
oleh seloka Bhinneka Tunggal Ika. Selama seloka Bhinneka Tunggal Ika ini
dijunjung tinggi, maka ketahanan sosial budaya masyarakat relatif terjaga
 Gatra pertahanan dan keamanan. Unsur pertahanan keamanan negara
merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara. Negara dapat
melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara sebagai bentuk dari
hak dan kewajiban warganegara dalam membela negara. Bangsa Indonesia
dewasa ini menetapkan politik pertahanan sesuai dengan Undang Undang
Nomor 3Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pertahanan negara
Indonesia bersifat semesta (SISHANKAMRATA) dengan menempatkan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama pertahanan,
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung, terutama
dalam hal menghadapi bentuk ancaman militer. Sedangkan dalam
menghadapi ancaman non militer, sistem pertahanan menempatkan
lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai
dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi.
8. Wujud Bela Negara
 Bela negara merupakan perwujudan warga negara dalam upaya mempertahankan
dan meningkatkan ketahanan nasional bangsa Indonesia. Keikutsertaan warga
negara dalam upaya menghadapi atau menanggulangi ancaman. Bela negara
mencakup pengertian bela negara secara fisik dan nonfisik.
 Bela Negara secara Fisik
Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan
menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan PelatihanDasarKemiliteran.
Sekarang ini pelatihan dasar kemiliteran diselenggarakan melalui program Rakyat
Terlatih (Ratih), konsep Rakyat Terlatih (Ratih) adalah amanat dari Undang- undang
Nomor 20 Tahun 1982.
Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsur, seperti :
 ResimenMahasiswa (Menwa),
 Perlawanan Rakyat (Wanra),
 Pertahanan Sipil (Hansip),
 Mitra Babinsa, dan
 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah mengikuti
Pendidikan Dasar Militer,
 dan lain-lain
Rakyat Terlatih mempunyai empat fungsi yaitu :
 Ketertiban Umum,
 PerlindunganMasyarakat,
 Keamanan Rakyat, dan
 Perlawanan Rakyat
 Bela Negara secara Nonfisik
Menurut Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara nonfisikdapat
diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan dan pengabdian sesuai
dengan profesi.
Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan maksud menanamkan
semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur formal
(sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur non formal (sosial kemasyarakatan).
9. Rumusan Pengertian Demokrasi
 Demokrasi menurut Abraham Lincoln, Demokrasi adalah suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
 Demokrasi menurut menurut Bonger, bisa dipahami dalam dua aspek yakni secara
Formal dan Materil. Formal berarti Demokrasi sebagai teori, dan Materil Demokrasi
sebagai praktik yang dipengaruhi faktor kemerdekaan dan persamaan sosial dan
ekonomi.
 Demokrasi menurut Montesquiue diartikan sebagai kekuasaan negara yang
dijalankan oleh tiga lembaga berbeda (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). Masing-
masing institusi tersebut harus berdiri secara independen tanpa dipengaruhi institusi
lain sehingga mengganggu kinerjanya.
 Demokrasi menurut Saya adalah suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan dengan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat

10. Teori Trias politica


 Menurut Montesquiue
1) Kekuasaan legislatif, bertugas untuk membuat undang-undang.
2) Kekuasaan eksekutif, bertugas untuk menyelenggarakan undang-
undang (tetapi oleh Montesquieu diutamakan tindakan di bidang
politik luar negeri).
3) Kekuasaan yudikatif, bertugas untuk mengadili atas pelanggaran
undang- undang.

Anda mungkin juga menyukai