Anda di halaman 1dari 10

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG – FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA


Jl. Ganesha No 10, Bandung 40132, Indonesia
SOLUSI
MODUL TUTORIAL FISIKA DASAR 1A/IB (FI-1101/FI-1102) KE-9
TOPIK : Hukum Termodinamika
Semester 1 2016/2017

A. PERTANYAAN

1. Di antara proses yang ditunjukkan dengan diagram pV berikut, urutkanlah proses berdasarkan
besar kerja yang dihasilkan oleh sistem dari keadaan a menjadi keadaan b (urutkan dari yang
paling besar)

Jawab :

Besarnya kerja atau usaha yang dilakukan oleh sistem dapat dinyatakan dengan W   pdV ,
yang secara geometrik dapat dipahami sebagai luas daerah di bawah kurva dan sumbu
horizontal pada grafik fungsi keadaan pV. Dengan demikian kerja atau usaha yang paling
besar diberikan oleh proses luas daerah di bawah kurvanya paling besar. Jadi

Wproses 2  Wproses 1  Wproses 3  Wproses 4

2. Suatu gas ideal dengan jumlah tertentu mengalami proses-proses yang ditunjukkan dengan
grafik di bawah ini dari keadaan a menjadi keadaan b. Jika proses yang terjadi secara
adiabatik, apakah energi dalam sistem bertambah atau berkurang? Proses manakah yang
memberikan perubahan energi dalam sistem paling besar?

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 1


Jawab :

Dari hukum I Termodinamika, yaitu

U  Q  W

maka untuk proses adiabatik ( Q  0 ) akan diperoleh bahwa U  W .

Proses dari keadaan a menjadi keadaan b semuanya memberikan nilai W>0 yang berarti
sistem melakukan usaha (kerja) dan dengan demikian perubahan energi dalam sistem
adalah negatif ( U  0 ). Artinya energi dalam sistem berkurang.

Besar perubahan energi dalam sistem sebanding dengan besar usaha yang dilakukan oleh
sistem. Karenanya proses 2 akan memberikan perubahan energi dalam yang paling besar.

3. Sebuah benda ditempatkan dalam ruang isolator (bukan vakum) yang tidak memungkinkan
pertukaran panas dengan lingkungan luarnya. Mula-mula terdapat perbedaan suhu antara
benda dengan udara dalam ruangan. Benda dengan udara dapat bertukar energi tetapi tidak
ada pertukaran energi antara udara dalam ruangan dengan dinding ruangan atau dengan
lingkungan luarnya. Jelaskan:
a. Apakah entropi benda (Sbenda) mengalami peningkatan, penurunan, atau tidak dapat
ditentukan.
b. Apakah entropi udara dalam ruangan (Sudara) mengalami peningkatan, penurunan, atau
tidak dapat ditentukan.

Jawab :

a. Tidak dapat ditentukan, bergantung kepada suhu relatif antara benda dan udara
b. Tidak dapat ditentukan, bergantung kepada suhu relatif antara benda dan udara

4. Dua buah kubus yang suhunya


berbeda dihubungkan dengan sebuah
batang logam konduktor seperti
tampak pada gambar berikut:
Diketahui bahwa kedua kubus
memiliki massa (m) yang sama dan
kalor jenis yang sama (c). Kubus
sebelah kiri memiliki suhu awal (TL) yang lebih rendah daripada suhu awal kubus sebelah
kanan (TH). Anggaplah tidak ada pertukaran kalor antara kubus dan batang dengan
lingkungan sekitarnya. Dengan menggunakan hukum termodinamika ke 2, buktikan bahwa
kalor hanya dapat bergerak secara spontan dari TH menuju TL.

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 2


Jawab :

Kasus pertama, panas bergerak dari dari TH menuju TL


Dengan menggunakan asas black, anggap suhu akhir kedua benda adalah TF

Total perubahan entropi kedua kubus:

Karena TH > TL maka nilai entropi menjadi lebih besar ketika panas mengalir dari suhu panas menuju
suhu dingin sehingga tidak melanggar hukum termodinamika kedua.

Kasus kedua, anggaplah panas bisa bergerak dari dari TL menuju TH


Anggap suhu akhir benda sebelah kiri adalah TL’ sedangkan suhu benda sebelah kanan adalah TH’
dimana TL’ < TL dan TH’ > TH’ karena benda yang lebih dingin mengalirkan panas ke benda yang
suhunya lebih tinggi. Dengan menggunakan asas black, maka:

Perubahan entropi kedua kubus:

Karena TL < TH maka sehingga nilai bilangan dalam kurung (ln(…)) akan kurang dari 1 dan
total entropi akan menjadi negatif. Menurut hukum termodinamika kedua, perubahan nilai entropi tidak
mungkin bernilai negatif sehingga kasus kedua tidak mungkin akan terjadi karena melanggar hukum
termodinamika kedua.

5. Jelaskan mengapa tidak ada mesin kalor yang bisa bekerja hingga mencapai efisiensi 100%

Jawab :

Efisiensi mesin kalor dibatasi oleh nilai efisiensi mesin carnot nya. Jika ada mesin kalor dengan
efisiensi yang melebihi efisiensi mesin Carnot maka akan melanggar hukum kedua termodinamika.
Efisiensi mesin Carnot adalah:

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 3


Untuk mencapai efisiensi 100% maka suhu rendahnya harus mencapai 0 K atau suhu tingginya harus
mencapai suhu tak hingga dimana keduanya tidak mungkin untuk tercapai.

B. SOAL

1. Seratus gram gas CO2 yang volumenya 50 liter mempunyai tekanan 1 atm. Jika gas tersebut
mengalami ekspansi (pemuaian) pada temperatur konstan hingga volumenya menjadi 80 liter,
tentukanlah tekanannya.

SOLUSI :

Massa molar CO2 adalah


M CO2  M C  M O2  12  32  44 gram/mol
sehingga jumlah mol 100 gram CO2 adalah
m 100
n   2,27 mol
M CO2 44
Kemudian dengan menggunakan persamaan gas ideal akan
pV (1)(50 )
diperoleh T    268,6 K
nR (2,27 )(0,082)
Selama proses yang dialami gas, jumlah gas tersebut tidak berubah sehingga , atau
p1V1 p2V2

T1 T2
dan untuk proses pada temperatur konstan, yaitu T1 = T2 dapat dinyatakan
p1V1  p2V2
sehingga jika gas mengalami pemuaian hingga volumenya menjadi 80 liter, maka tekanannya
adalah
p1V1 (1)(50 )
p2    0,625 atm
V2 (80 )

2. Suatu gas ideal yang mempunyai volume 1 m3 mengalami ekspansi kuasi static sehingga
volumenya menjadi dua kali. Dalam proses tersebut tekanan gas berubah yang dinyatakan
dalam fungsi P  V 2 , dengan  adalah tetapan yang besarnya adalah 5 atm/m 6. Tentukanlah
besar kerja atau usaha pada proses tersebut. Jelaskanlah apakah kerja dilakukan oleh gas pada
lingkungan atau oleh lingkungan pada gas.

SOLUSI

Besar usaha atau kerja adalah


2
2.0 2.0
V 3 8 1 7
W   pdV   V dV      
2

V 1.0 V 1.0
3 1
3 3 3
Dengan nilai konstanta   5 atm/m6, maka diperoleh
7 7 35 35
W    (5 )  atm.m 3   1.013  10 5  1.18 MJ
3 3 3 3

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 4


Karena W  0 maka berarti sistem (gas) melakukan kerja terhadap lingkungan

3. Suatu sistem termodinamik mengalami proses sehingga energi dalamnya berkurang sebesar 500
J. Pada saat yang sama, sistem menerima kerja sebesar 220 J dari lingkungan. Tentukanlah
besar energi yang mengalir ke atau dari sistem dalam bentuk kalor.

SOLUSI :

Karena energi dalam sistem berkurang, maka artinya U  500 J , sedangkan W  200 J .
Kemudian dengan menerapkan hukum pertama termodinamika
U  Q  W  Q  U  W  500  200  700 J

Karena Q  0 , maka artinya sistem melepaskan kalor ke lingkungan sebesar 700 joule

4. Sebanyak 1 kg balok aluminum dipanaskan pada tekanan tetap 1 atm, sehingga temperaturnya
bertambah dari 22oC menjadi 40oC. Tentukanlah kerja yang dilakukan pada aluminum serta
besarnya perubahan energi dalam balok aluminum tersebut.

SOLUSI

Dengan proses pemanasan tersebut balok aluminum tersebut mengalami ekspansi (pemuaian).
Proses yang terjadi pada tekanan tetap sebesar 1 atm. Perubahan volume balok aluminum tersebut
adalah
m  1 
V  3VT  3 T  (3)(24  10 6 ) 18   4,8  10 7 m 3
  2,7  10 
3

Kerja yang dilakukan oleh sistem adalah


W  pV  1,01  10 5 ( 4,8  10 7 )  48,6 mJ
Selanjutnya karena proses tersebut terjadi pada tekanan tetap dan kalor jenis aluminum adalah 900
joule/kg.oC, maka kalor yang diberikan selama proses tersebut adalah
Q  mcT  (1)(900 )(18 )  16,2 kJ
Perubahan energi dalam balok aluminum adalah

U  Q  W  16,2 kJ  48,6 mJ  16,2 kJ

5. Gambar di samping ini menunjukkan proses termodinamika dari


2 mol gas ideal monoatomic.
a. Urutkan suhu tertinggi sampai suhu terendah dari keadaan
A, B, C dan D.
b. Tentukan usaha pada masing masing proses ABC;
AC; dan ADC

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 5


SOLUSI

a. Urutan Temperatur : T B  T A  TC  TD

b. Usaha pada masing masing Proses

Proses ABC

W ABC  W AB  W BC
 4x10 5 x 2 x10 3  0  800 J

Proses ADC

W ADC  W AD  W DC
 0  10 5 x 2 x10 3  0  200 J

Proses AC

1
W AC  (3 x10 5 x 2 x10 3 )  200
2
 500 J

6. Suatu gas ideal monoatomik mempunyai keadaan awal (Keadaan A) (P,V,T) = ( 2x105 Pa, 4x10-3
m3, 300 K) mengalami ekspansi dengan tekanan tetap hingga volumenya menjadi dua kali lipat
(keadaan B). Selanjutnya gas tersebut dimampatkan pada suhu konstan hingga mencapai
volume semula (Keadaan C) dan akhirnya didinginkan pada volume konstan hingga mencapai
tekanan semula.
a. Gambarkan proses tersebut dalam diagram P-V
b. Tentukan P, T, V pada masing masing keadaan
c. Tentukan W , Q dan U bagi masing masing proses dan keseluruhan proses
d. Apakah system melakukan kerja dan apakah system menerima kalor ?

SOLUSI

c. Grafik dalam diagram P-V


P
C

P1
B
A

V1 V2
V

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 6


a. P, T, V pada masing masing keadaan

Keadaan A Keadaan B Keadaan C

P (Pa) 2 x 105 PB=PA 4x105


=2 x 105

V(m3) 4 x 10-3 VB=2xVA VC= VA


= 8 x 10-3 = 4 x 10-3

T(K) 300 600 600

b. Tentukan W , Q dan U bagi masing masing proses dan keseluruhan proses

Proses A B : ISOBARIK


W AB  PV  2 x105 8 x10 3  4 x10 3 
 8x10 2 J
3
U  C V T  nRT
2
3
 x8 x10 2
2
 1200 J

Q  W  U
 800  1200
 2000 J

Proses B C : ISOTERMIK

V  V 
W AB  nRT ln C   PBV B ln C 
 VB   VB 
1
 1600ln 
2
 -1109J

U  0

Q  W  1109 J

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 7


Proses C A : ISOKHORIK
WCA  0

3
U  C V T  nRT
2
3 PAV A
 x x8,31300  600 
2 RT A
 - 1200 J
Q  W  U
 1200 J

c. Apakah system melakukan kerja dan apakah system menerima kalor ?

QSistem  2000  1109  1200


 - 309 J

W Sistem  QSistem  309 J

Jadi, Sistem melepaskan kalor dan menerima kerja.

7. Sejumlah 2 mol gas ideal monoatomik mengalami proses siklus A


B CA seperti ditunjukan pada gambar. Proses CA adalah satu P A
diantara satu diantara dua proses berikut yaitu adiabatic atau isotermik.
B
Jika diketahui PA=150 kPa, VA=0,03 m3, VB=0,045m3 dan PC=100 kPa.
a. Tentukan proses CA adiabatic atau isotermik ? C
b. Untuk masing masing proses, hitung Q, W dan U
c. Hitung efesiensi siklus ini.
V
SOLUSI

a. Tentukan proses CA adiabatic atau isotermik ?

PAVA  4,5 x103 J


PCVC  4,5 x103 J

Karena usaha di A dan di C sama, maka Temperatur di A dan di C sama


 PROSES ISOTERMIK

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 8


b. Untuk masing masing proses, hitung Q, W dan U

PAVA
TA   270,76 K
nR
PV PV
TB  B B  A C  406,14 K
nR nR
Proses C A (Isotermal)

V 
Q  nRT A ln A   1819,48 J
 VC 
U  0
W  Q  -1819,48J

Proses A  B (Isobarik)
Q  c p TB  T A   5 / 2nRTB  T A 
 5625,02J
W  PA V B  V A   2250 J
U  c v TB  T A   3375,02 J

Proses B  C (Isokhorik)
Q  c v TC  TB   3 / 2nRTC  TB 
 - 3375,02J
W0
U  c v TC  TB   3 / 2nR TC  TB 
 - 3375,02J

c. Hitung efesiensi siklus ini.

Qin  Q A  B  5.625,02 J
Qout  QB  C  QC   A  5.194,5 J

Qin  Qout 430,52


 x100%  x100%  8%
Qin 5625,04

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 9


8. Efisiensi tertinggi secara teori dari sebuah mesin adalah 25%. Jika mesin ini menggunakan
atmosfer yang bertemperatur 429K sebagai tandon panas, berapakah temperatur tandon
dinginnya?

SOLUSI

Kita gunakan efisiensi Carnot untuk menentukan tandon dingin

Tc
Ecarnot  1   Tc  Th 1  Ecarnot   4291  0,25   321,75 K
Th

9. Sebuah mesin Carnot beroperasi pada suhu antara 235oC dan 115oC, menyerap kalor sebesar
6,3 x 104 J per siklus pada suhu tertinggi. (a) berapakah efisiensi mesin? (b) berapa besar kerja
per siklus yang dapat dilakukan oleh mesin tersebut?

SOLUSI

a. Efisiensi mesin Carnot:


TH  TL 235  115K
   0,236  23,6%
TH 235  273K
b.  
W   QH  0,236 6,3  104 J  1,49  10 4 J

10. Diberikan diagram temperatur vs entropi untuk suatu siklus


irreversible 2 mol gas ideal diatomik. Jika molekul-molekul tidak
berotasi maupun berosilasi kemudian S1 = 6 J/K dan S2 = 8
J/K. Berapakah:

a) Kalor yang diberikan dari lintasan 1 ke lintasan 2


b) Kalor yang diberikan dari lintasan 2 ke lintasan 3
c) Kalor satu siklus
d) Berapakah kerja, W, untuk proses isothermal

SOLUSI


Berdasarkan persamaan Q  T dS maka Q dapat diperoleh melalui perhitungan luas di
bawah kurva diagram T-S. Dengan demikian:
a. Q12  3502   700 J
b. Q23  0
c. Untuk satu siklus, maka kalor total dihitung dari luas segitiga, sehingga
1
Qtotal  250  50 J
2
d. Untuk proses isothermal dari gas ideal maka energi dalam, Eint  0 , sehingga kerja
yang dilakukan dari lintasan 1 ke lintasan 2 adalah: W12  Q12  700 J

Solusi Modul Tutorial 9 FIDAS IA-IB - TDNSSP 10

Anda mungkin juga menyukai