Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalkulus Lanjut (Advanced Calculuc) merupakan mata kuliah lanjutan dari Kalkulus I
yang telah dipelajari pada semester sebelumnya. Proses perkuliahan di kampus sangatlah
minim, karena waktu yang tidak cukup dan banyak mahasiswa yang malas masuk kuliah.
Sehingga mahasiswa sangat di tuntut untuk memiliki keterampilan di dalam mempelajari
sendiri semua materi yang dipelajari. Dengan demikian mahasiswa sangat dituntut aktif
dalam perkuliahan maupun aktif mencari bahan materi yang akan di pelajari.
Makalah ini merupakan salah satu syarat di dalam mengikuti atau melakukan diskusi
dalam perkuliahan. Sehingga pemahaman terhadap bahan kuliah bisa lebih menjadi
maksimal. Insya Allah...

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah cara menyelesaikan turunan parsial fungsi secara implisit ?
C. Tujuan
Menjelaskan penyelesaian turunan parsial fungsi implisit;

D. Manfaat
Dapat memahami penyelesaian turunan parsial fungsi implisit dua variabel atau
lebih;

BAB II

PEMBAHASAN

Turunan Parsial Fungsi Implisit


Fungsi implisit adalah fungsi yang terdiri dari dua atau lebih variabel yakni variabel bebas dan
variabel tak bebas, yang berada dalam satu ruas dan tidak bisa dipisahkan pada ruas yang
berbeda.
Menurunkan fungsi implisit, tak jauh beda dengan menurunkan fungsi variabel tunggal, yakni
dengan menggunakan notasi Leibniz (dy/dx). Berikut ini, hal yang harus dipahami dalam
menurunkan fungsi implisit khususnya yang memiliki dua variabel (x dan y).
Penurunan Secara Implisit

Penurunan secara implisit secara tidak langsung telah di bahas dalam kalkulus. Salah
satu manfaat dari aturan rantai adalah untuk menentukan turunan fungsi yang didefinisikan
secara implisit. Misalkan y fungsi dari x yang didefinisikan secara implisit, dan diberikan
oleh persamaan, F(x,y) = 0. Karena y fungsi dari, maka dengan aturan rantai dihasilkan,
𝜕𝐹 𝑑𝑥 𝜕𝐹 𝑑𝑦
+ =0
𝜕𝑥 𝑑𝑥 𝜕𝑥 𝑑𝑥

Karena, dx⁄dx = 1, maka dihasilkan rumus :


𝒅𝒚 𝜹𝑭⁄𝜹𝒙
=-
𝒅𝒙 𝜹𝑭⁄𝜹𝒚

Dengan cara yang sama, misalkan x fungsi dari y yang didefinisikan secara implisit, dan
diberikan oleh persamaan F(x,y) = 0, maka dihasilkan rumus :

𝒅𝒚 𝜹𝑭⁄𝜹𝒚
= - 𝜹𝑭⁄𝜹𝒙
𝒅𝒙

Contoh 1
Bila y fungsi dari x yang didefinisikan oleh, 3xy2 + 3y3 = x3, hitunglah dy⁄(dx.)
Penyelesaian :
Andaikan, F(x,y) = 3xy2 + 3y3 - x3 , dengan menurunkan F secara parsial terhadap x
dan y dihasilkan :
𝜕𝐹
= 3y2 – 3x2 = 3(y2 – x2) = 3(y + x)(y – x)
𝜕𝑥

𝜕𝐹
= 6xy + 6y2 = 6y(x + y)
𝜕𝑦

𝑑𝑦 δF⁄δx 3(𝑦+𝑥)(𝑦−𝑥) 𝑥−𝑦


Jadi, =- =- =
𝑑𝑥 δF⁄δy 6𝑦(𝑥+𝑦) 2𝑦

Contoh 2
Bila x fungsi dari y yang didefinisikan oleh, arc tan (x⁄y) = ln (x2 + y2), hitunglah
dx⁄dy.
Penyelesaian :
Andaikan, F(x,y) = arc tan (x⁄y) - ln (x2 + y2), dengan menurunkan F secara parsial
terhadap x dan y dihasilkan :
𝜕𝐹 1 1 2x 𝑦 2𝑥 𝑦−2𝑥
= – = − =
𝜕𝑥 1+(x⁄𝑦)2 𝑦 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2

𝜕𝐹 1 −𝑥 2y x 2𝑦 𝑥+2𝑦
= – = − − = −
𝜕𝑦 1+(x⁄𝑦)2 𝑦 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥 2 +𝑦 2

Jadi,
𝑑𝑥 δF⁄δx −(𝑥+2𝑦) 𝑥 2 +𝑦 2 𝑥+2𝑦
=− = − =
𝑑𝑦 δF⁄δy 𝑥 2 +𝑦 2 𝑦−2𝑥 y−2x

Dari rumus penurunan secara implisit di atas, dapat dikembangkan untuk menentukan
turunan-turunan parsial fungsi n variabel. Misalakan z adalah fungsi dari x dan y yang
didefinisikan secara implisit, diberikan oleh persamaan F (x, y, z) = 0. Dengan menurunkan
secara parsial F terhadap x dengan asumsi y konstan dengan aturan rantai dihasilkan :
𝜕𝐹 𝑑𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑦 𝜕𝐹 𝜕𝑧
+ + =0
𝜕𝑥 𝑑𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑥

Karena y konstan, maka ∂y/∂x = 0, dan mengingat dx/dx = 1, sehingga dihasilkan rumus,
𝝏𝒛 δF⁄δx
= −
𝝏𝒙 δF⁄δz

Dengan cara yang sama, dan jika di asumsikan y konstan dengan menurunkan secara
parsial F terhadap y dengan asumsi x konstan, dengan aturan rantai dihasilkan:
𝜕𝐹 𝜕𝑥 𝜕𝐹 𝑑𝑦 𝜕𝐹 𝜕𝑧
+ + =0
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝑑𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑦

Karena x konstan, maka ∂x/∂y = 0, dan mengingat dy/dy = 1, sehingga dihasilkan rumus,
𝝏𝒛 δF⁄δy
= −
𝝏𝒚 δF⁄δz

Contoh 3
𝝏𝒛 𝝏𝒛
Tentukanlah, dan dari, x2 y + y3 z = 2xz4
𝝏𝒙 𝝏𝒚
Penyelesaian :
Andaikan, F (x, y, z) = x2 y + y3 z - 2xz4 . dengan menurunkan secara parsial F terhadap x, y
dan z

dihasilkan:
𝝏𝑭 𝝏𝑭 𝝏𝑭
= 2xy – 2z4 = x2 + 3y2z = y3 – 8xz3
𝝏𝒙 𝝏𝒚 𝝏𝒛

Jadi,
𝝏𝒛 δF⁄δx 2xy – 2z4 2z4 – 2xy
= − =- =
𝝏𝒙 δF⁄δz 𝑦 3 – 8𝑥𝑧 3 𝑦 3 – 8𝑥𝑧 3

𝝏𝒛 δF⁄δy x2 – 3y2 z x2 + 3y2 z


= − =- = .
𝝏𝒚 δF⁄δz 𝑦 3 – 8𝑥𝑧 3 8𝑥𝑧 3 − 𝑦 3

Adapun turunan fungsi untuk dua variabel atau lebih, yaitu :


1. Turunan fungsi implisit dua variabel
Hasil ini digunakan untuk mencari turunan fungsi implisit. Andaikan F(x,y)=0,
𝑑𝑥 𝑑𝐹 𝑑𝐹 𝑑𝑦
dimana y fungsi implisit dari x, sehingga bisa dicari + 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 0 atau
𝑑𝑦 𝑑𝑥
F
  x
dy
dx F
asalkan
𝑑𝐹
≠0 y
𝑑𝑦

Contoh 4:
𝑑𝑦
Diketahui x3 + y2 x- 3= 0 tentukan ..!
𝑑𝑥

Jawab:
𝑑 𝑑0
(x3 + y2 x- 3)= 𝑑𝑥
𝑑𝑥

𝑑𝑦
3x2 + 2xy𝑑𝑥 + y2 = 0

𝑑𝑦
2xy𝑑𝑥 = - 3x2 - y2

𝑑𝑦
=(- 3x2 - y2) / 2xy
𝑑𝑥

𝑑𝑦
= - (3x2+ y2)/2xy
𝑑𝑥

2. Turunan fungsi implisit tiga variabel


Jika F(x,y,z)=0 fungsi implisit, fungsi dua variabel x dan y differensiabel sedemikian
hingga z=f(x,y), untuk setiap x,y dalam domain fungsi, maka

z F ( x, y , z ) z Fy ( x, y, z )
 x 
x Fz ( x, y, z ) y Fz ( x, y, z )
Contoh 5:
𝑑𝑧 𝑑𝑧
Tentukan 𝑑𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑦 dari fungsi implisit xy – z2 + 2xyz = 0

Jawab:
𝑑 𝑑0 𝑑 𝑑𝑜
a. (xy – z2 + 2xyz) =𝑑𝑥 c. 𝑑𝑧 (xy – z2 + 2xyz) = 𝑑𝑧 = 2xy – 2z
𝑑𝑥

y+ 2yz

𝑑 𝑑0
b. (xy – z2 + 2xyz) = 𝑑𝑦 = x + 2xz
𝑑𝑦

𝑑𝑧 𝑦+2𝑦𝑧 𝑑𝑧 𝑥+2𝑥𝑧
Jadi = − 2𝑥𝑦−2𝑧 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑦 = − 2𝑥𝑦−2𝑧
𝑑𝑥

Contoh 6:
𝑑𝑧
Misalkan f(x,y,z) = x3 ey+z – ysin (x-z)=0 maka tentukan 𝑑𝑥

Jawab:
𝑑 𝑑0
(x3 ey+z – ysin (x-z))=𝑑𝑥
𝑑𝑥

= 3x2 ey+z – ycos (x-z)


𝑑 𝑑0
(x3 ey+z – ysin (x-z))=𝑑𝑧
𝑑𝑧

= x3 ey+z + ycos (x-z)


𝑑𝑧
Jadi 𝑑𝑥 = −(3x2 ey+z – ycos (x-z))/ x3 ey+z + ycos (x-z)

3. Turunan fungsi implisit empat variabel


Jika F(x,y,z,w)=0 fungsi implisit, fungsi tiga variabel x, y dan z diferensiabel
sedemikian hingga w=f(x,y,z), untuk setiap x,y dan z dalam domain fungsi, maka

w F ( x, y, z , w)
 x
x Fw ( x, y, z , w)

Contoh 7:
𝑑𝑤 𝑑𝑤 𝑑𝑤
Tentukan , , 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑧 dari fungsi implisit 2x2w + 3y2z + zwyx + w2 = 0
𝑑𝑥 𝑑𝑦

Jawab:
𝑑 𝑑𝑜
(2x2w + 3y2z + zwyx + w2)= 𝑑𝑥 = 4𝑥𝑤 + 𝑧𝑤𝑦
𝑑𝑥
𝑑 𝑑𝑜
(2x2w + 3y2z + zwyx + w2) = 𝑑𝑥 = 6𝑦𝑧 + 𝑧𝑤𝑥
𝑑𝑦
𝑑 𝑑0
(2x2w + 3y2z + zwyx + w2)= 𝑑𝑧 = 3y2 + wyx
𝑑𝑧
𝑑 𝑑0
(2x2w + 3y2z + zwyx + w2)= 𝑑𝑤 = 2x2 + zyx +2w
𝑑𝑤

Jadi:
𝑑𝑤
= − (4𝑥𝑤 + 𝑧𝑤𝑦) / 2x2 + zyx +2w
𝑑𝑥
𝑑𝑤
= − (6𝑦𝑧 + 𝑧𝑤𝑥)/ 2x2 + zyx +2w
𝑑𝑦
𝑑𝑤
= - ( 3y2 + wyx)/2x2 + zyx +2w
𝑑𝑧

Pendiferensialan Implisit

Beberapa contoh akan menunjukkan penggunaan diferensiasi implisit.


Contoh 8. Dengan x + ex = t, cari dx / dt dan d2x / dt2.

Jika kita memberi nilai pada x, cari nilai t yang sesuai, dan plot x terhadap t, kita
memiliki grafik yang kemiringannya dx / dt. Dengan kata lain, x adalah fungsi dari t
sekalipun kita tidak bisa menyelesaikan persamaan x dalam hal fungsi dasar t. Mencari dx /
dt, kita menyadari bahwa x adalah fungsi dari t dan hanya membedakan setiap istilah dari
persamaan sehubungan dengan t (ini disebut diferensiasi implisit). Kita mendapatkan

Memecahkan dx / dt, kita dapatkan.

Sebagai alternatif, kita bisa menggunakan perbedaan di sini, dan tulis dulu dx + exdx = dt;
pemisah oleh dt kemudian memberikan (6.1).

Kita juga dapat menemukan derivatif yang lebih tinggi dengan diferensiasi implisit (tapi
jangan gunakan perbedaan untuk ini karena kita tidak memiliki arti apapun terhadap derivatif
atau diferensial dari diferensial). Mari kita bedakan setiap istilah (6.1) berkenaan dengan t;
kita mendapatkan

Memecahkan d2x / dt2 dan mengganti nilai yang sudah ditemukan untuk dx / dt, kita dapatkan

Masalah ini lebih mudah lagi jika kita hanya menginginkan nilai numerik dari turunannya
pada suatu titik. Untuk x = 0 dan t = 1, (6.1) berikan

dan (6.2) memberi

Diferensiasi tersirat adalah metode terbaik untuk digunakan dalam menemukan lereng kurva
dengan persamaan rumit

Contoh 9. Tentukan persamaan garis singgung pada kurva x3 - 3y3 + xy +21 = 0 pada titik (1,
2).
Kami membedakan persamaan yang diberikan secara implisit berkenaan dengan x untuk
mendapatkan

Subsitusi x = 1, y = 2:

Maka persamaan garis singgung adalah


Dengan komputer memplot kurva dan garis singgung pada sumbu yang sama, Anda bisa
periksa untuk memastikan bahwa garis itu tampak bersinggungan dengan kurva.

Jika kita dihadapkan dengan fungsi


y3 + 5y = x3.
Tentu kita akan sulit untuk menggambarkan grafiknya. Tetapi ketika kita ingin
mencari gradien/kemiringan garis singgungdi suatu titik pada kurva, kita akan
kebingungan. Masalahnya, kita harus mencari turunan dari fungsi tersebut.
Hal baru dalam masalah ini adalah bahwa kita menghadapi sebuah persamaan yang
secara gamblang (eksplisit) tidak terselesaikan untuk y. Apakah mungkin untuk
mencari dy/dx dalam keadaan seperti ini?
Ya, diferensialkan kedua ruas persamaan
y3 + 5y = 3

terhadap x, dan samakan hasil-hasilnya. Dalam melakukan ini, kita anggap bahwa
persamaan yang diberikan memang menentukan y sebagai suatu fungsi x (hanya saja
kita tidak tahu bagaimana mencarinya secara eksplisit). Jadi, setelah memakai aturan
rantai pada suku pertama, kita peroleh :

𝑑𝑦 𝑑𝑦
3𝑦 2 . +5 = 3𝑥 2
𝑑𝑥 𝑑𝑥

Yang terakhir dapat diselesaikan untuk dy/dx sebagai berikut :


𝑑𝑦
(3𝑦 2 + 5) = 3𝑥 2
𝑑𝑥

𝑑𝑦 3𝑥 2
=
𝑑𝑥 3𝑦 2 + 5
Perhatikan bahwa ungkapan kita untuk 𝑑𝑦⁄𝑑𝑥, 𝑚 , 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦, suatu kenyataan yang
sering menyusahkan. Tetapi, jika kita hanya ingin mencari kemiringan pada sebuah
titik di mana koordinatnya diketahui tidaklah sulit. Di (1,2)
𝑑𝑦 3(1)2 3
= = .
𝑑𝑥 3(2)2 +5 17
Jadi, kemiringannya adalah 3/17.
Metode yang baru saja digambarkan untuk mencari 𝑑𝑦⁄𝑑𝑥 tanpa terlebih dahulu

menyelesaikan persamaan yang diberikan untuk 𝑦 secara gamblang dalam bentuk 𝑥


disebut Pendiferensialan Implisit. Tetapi apakah metode tersebut dapat memberikan
jawaban yang benar?
Contoh 10.
Carilah 𝑑𝑦⁄𝑑𝑥 jika 𝑥 2 𝑦 − 2𝑦 = 𝑥 2 – 3 !
Penyelesaian :
Cara 1 : Kita dapat menyelesaikan persamaan yang diberikan secara gamblang untuk
𝑦 sebagai berikut.
𝑦(𝑥 2 − 2) = 𝑥 2 − 3
𝑥 3 −3
𝑦 = 𝑥 2 −2
𝑑𝑦 (𝑥 2 −2)(3𝑥 2 )−(𝑥 3 −3)(2𝑥) 𝑥 4 −6𝑥 2 +6𝑥
Jadi, 𝑑𝑥 = =
(𝑥 2 −2)2 (𝑥 2 −2)2

Cara 2 : (Pendiferensialan Implisit).


Kita samakan turunan-turunan kedua ruas dari :
𝑥 2 𝑦 − 2𝑦 = 𝑥 2 – 3

Setelah memakai Aturan Hasilkali pada suku pertama, kita dapatkan


𝑑𝑦 𝑑𝑦
𝑥 2 . 𝑑𝑥 + 𝑦. 2𝑥 − 2. 𝑑𝑥 = 3𝑥 2
𝑑𝑦 2
(𝑥 − 2) = 3𝑥 2 − 2𝑥𝑦
𝑑𝑥
𝑑𝑦 3𝑥 2 − 2𝑥𝑦
=
𝑑𝑥 𝑥2 − 2
Walaupun jawaban ini kelihatan berlainan dari jawab yang diperoleh terdahulu, tetapi
𝑥3− 3
keduanya sama. Untuk melihat ini, gantikan 𝑦 = dalam ungkapan untuk dy/dx
𝑥 2 −2

yang baru saja diperoleh.


𝑥3 − 3
𝑑𝑦 3𝑥 2 −2𝑥𝑦 3𝑥 2 − 2𝑥( 2 )
𝑥 −2
= =
𝑑𝑥 𝑥2− 2 𝑥2 − 2

Jika sebuah persamaan dalam x dan y menentukan sebuah fungsi y = f(x) dan fungsi
ini terdiferensialkan, maka metode pendiferensialan implisit akan menghasilkan
sebuah ungkapan yang benar untuk dy/dx. Terdapat dua hal besar dalam pernyataan
ini.
Pertama perhatikan persamaan
𝑥2 + 𝑦2 = 1
Ia tidak mempunyai penyelesaian, karena itu tidak menentukan suatu fungsi.
Sebaliknya,
𝑥 2 + 𝑦 2 = 25
menentukan fungsi-fungsi y = f(x) = √25 − 𝑥 2 , dan fungsi y = g(x) = −√25 - 𝑥 2 .
Grafik-grafik tersebut diperlihatkan dalam gambar berikut:

Untungnya, kedua fungsi ini terdiferensialkan pada (-5,5). Pertama perhatikan f, ia


memenuhi :

x2 + [f (x)]2 = 25

Bilamana kita diferensialkan secara implisit dan menyelesaikan un f `(x), kita peroleh:

2x + 2f(x) f’(x) = 0
𝑥 𝑥
f’(x) = − 𝑔(𝑥) = √25−𝑥 2

perlakuan serupa secara lengkap terhadap g(x) menghasilkan :


𝑥 𝑥
g’(x) = − 𝑔(𝑥) = √25−
𝑥2

Untuk keperluan praktis, kita dapat memperoleh kedua hasil ini secara serempak
dengan pendiferensialan secara implisit dari 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25. Ini memberikan
𝑑𝑦
2x + 2y𝑑𝑥 = 0

−𝑥
jika 𝑦 = 𝑓 (𝑥)
𝑑𝑦 𝑥 √25 − 𝑥 2
= − = { −𝑥
𝑑𝑥 𝑦 jika 𝑦 = 𝑔 (𝑥)
√25 − 𝑥 2
Secara wajar, hasilnya identik dengan yang diperoleh di atas.

Pehatikan bahwa adalah cukup untuk mengetahui dy/dx = -x/y agar dapat menerapkan
hasil-hasil kita. Andaikan kita ingin mengetahui kemiringan garis singgung pada
lingkaran 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25 bilamana x = 3. Nilai-nilai y yang berpadanan adalah 4 dan -
4. Kemiringan di (3,4) dan (3,-4). Masing-masing diperoleh dari pergantian –x/y
adalah -3/4 dan 3/4.

Kemudian kita tunjukkan bahwa:

𝑥 2 + 𝑦 2 = 25

Menentukan banyak fungsi lainnya. Pandang fungsi h yang didefenisikan oleh:

√25 − 𝑥 2 jika − 5 ≤ 𝑥 ≤ 3
h(x) = {
−√25 − 𝑥 2 jika 3 < 𝑥 ≤ 5

-5

Ia juga memenuhi 𝑥 2 + 𝑦 2 = 25, karena 𝑥 + [ℎ(𝑥)]2 = 25.Tetapi ia bahkan tidak


kontinu di 𝑥 = 3, sehingga tidak saja mempunyai turunan di sana (lihat gambar
disamping).

Sementara subyek fungsi implisit menuju ke masalah teknis yang sukar (ditangani
dalam kalkulus lanjut), masalah-masalah yang kita pelajari mempunyai penyelesaian
lansung.

Dalam contoh-contoh berikut,kita anggap bahwa persamaan yang diberikan


menentukan satu atau lebih fungsi-fungsi terdiferengsialkan yang turunan-turunannya
dapat dicari dengan menerapkan pendiferensialan implisit.

Contoh 11
Carilah 𝑑𝑦⁄𝑑𝑥 jika 𝑥 2 − 4𝑦 3 = 𝑥 + 5 !

Penyelesaian :
𝑑 2 𝑑
(𝑥 − 4𝑦 2 ) = (𝑥 + 5)
𝑑𝑥 𝑑𝑥

𝑑
2𝑥 − 12𝑦 2 =1
𝑑𝑥

𝑑𝑦 1 − 2𝑥
=
𝑑𝑥 12𝑦 2

Contoh 12
Carilah 𝐷1 𝑦 jika 2𝑡 3 − 3𝑡 2 + 5𝑦 5 = 0
Penyelesaian :
𝐷𝑡 (2𝑡 3 − 3𝑡 2 + 5𝑦 5 ) = 𝐷𝑡 (0)
6𝑡 2 − 3𝑡 2 𝐷1 𝑦 − 𝑦(6𝑡) + 25𝑦 4 𝐷1 𝑦 = 0
𝐷1 𝑦(−3𝑡 2 +25𝑦 4 ) = −6𝑡 2 + 6𝑡𝑦
−6𝑡 2 + 6𝑡𝑦
𝐷1 𝑦 =
−3𝑡 2 + 25𝑦4
Contoh 13
Cari persamaan garis singgung pada kurva
𝑦 3 − 𝑥𝑦 2 + cos 𝑥𝑦 = 2 dititik (0,1).
Penyelesaian :
Untuk menyederhanakan, kita gunakan cara penulisan 𝑦’ untuk 𝐷𝑦/𝐷𝑥.Bilamana kita
mendiferensialkan kedua ruas dan menyamakan hasilnya,kita peroleh :
3𝑦 2 𝑦′ − 𝑥(2𝑦𝑦 ′ ) − 𝑦 2 − (sin 𝑥𝑦)(𝑥𝑦 ′ + 𝑦) = 0
𝑦 ′ (3𝑦 2 − 2𝑥𝑦 − 𝑥 sin 𝑥𝑦) = 𝑦 2 + 𝑦 sin 𝑥𝑦
𝑦2 + 𝑦 sin 𝑥𝑦
𝑦′ =
3𝑦2 −2𝑥𝑦−𝑥 sin 𝑥𝑦

Di (0,1), 𝑦 ′ = 1/3.Sehingga, persamaan garis singgung di (0,1) adalah:


1
𝑦−1= (𝑥 − 0)
3
Kita telah mempelajari bahwa 𝐷𝑥 (𝑥 𝑛 ) = 𝑛𝑥 𝑛−1 di mana 𝑛 adalah sembarang
bilangan bulat.Sekarang ini kita perluas pada kasus di mana n adalah bilangan rasional
sembarang.

TEOREMA M :
Aturan Pangkat
Andaikan 𝑟 adalah bilangan rasional sembarang,maka:
𝐷𝑥 (𝑥 ′ ) = 𝑛𝑥 𝑟−1

Untuk lebih memahami, perhatikan 5 pembahasan soal di bawah:


Contoh 14. Turunan pertama dari fungsi implisit (x + 2y)^8 adalah…

Penyelesaian:
Contoh 15. Nyatakan dalam dy/dx, turunan fungsi implisit x³ + 5 ln xy – 3xy^-1 = -4
Penyelesaian:

 Jika fungsi implisit mengandung unsur trigonometri.

Contoh 16. Turunan pertama dari fungsi implisit sin xy + xy² + x²y = 1 adalah…

Penyelesaian:

 Jika fungsi implisit berbentuk fungsi pembagian.

Contoh 17. Turunan pertama fungsi implisit f(x,y) = (y – x²)/(y² – x) adalah…


Penyelesaian:

 Jika mencari titik kritis dari fungsi implisit.

Contoh 18. Titik-titik kritis pada fungsi implisit y² – 2x²y + 4x³ + 20x² adalah…
Penyelesaian:

Latihan (Marry L. Boas)

1. Jika (di mana a dan C adalah konstanta), temukan dv / dp dan d2v / dp2.

2. Jika yexy = sinx temukan dy / dx dan d2y / dx2 pada (0, 0).

3. Jika xy = yx, temukan dy / dx pada (2, 4).

4. Jika xey = yex, temukan dy / dx dan d2y / dx2 untuk y≠1.

5. Jika xy3 - yx3 = 6 adalah persamaan kurva, temukan kemiringan dan persamaan
garis singgung pada titik (1, 2). Komputer mencentang kurva dan garis singgung pada
sumbu yang sama

6. Pada Soal 5 temukan d2y / dx2 pada (1, 2).


7. Jika y3 - x2y = 8 adalah persamaan kurva, temukan kemiringan dan persamaan
garis singgung pada titik (3, -1). Komputer mencentang kurva dan garis singgung pada
sumbu yang sama

8. Pada Soal 7 temukan d2y / dx2 pada (3, -1).

9. Untuk kurva , temukan persamaan garis singgung pada (2

pada (8, 0), dan pada (0, 8). Computer plot kurva dan garis singgung pada saat
yang sama sumbu.

10. Untuk kurva xey + yex = 0, cari persamaan garis singgung pada titik asal.
Perhatian: Ganti x = y = 0 segera setelah Anda membedakannya. Plot komputer
kurva dan garis singgung pada sumbu yang sama.

11. Dalam Soal 10, temukan di asal

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Turunan Parsial Fungsi Implisit
F
  x
Turunan fungsi implisit dua variable dy
dx F
y
Turunan fungsi implisit tiga variable

z F ( x, y , z ) z Fy ( x, y, z )
 x 
x Fz ( x, y, z ) y Fz ( x, y, z )
Turunan fungsi implisit empat variable
w F ( x, y, z , w) w Fy ( x, y, z, w) w F ( x, y, z , w)
 x   z
x Fw ( x, y, z , w) y Fw ( x, y, z, w) z Fw ( x, y, z , w)

B. Saran
Saran dari kelompok kami buat Dosen, agar kiranya mengajarkan atau
menjelaskan kembali dasar – dasar materi yang ada dalam makalah ini, karena masih
banyak mahasiswa yang belum memahami dasar – dasar yang mestinya diketahui
sebelum mempelajari makalah ini, termasuk kami juga. Sehingga sulit buat mahasiswa
yang lain menguasai materi yang ada dalam makalah ini.
Saran buat teman – teman mahasiswa, supaya kiranya lebih banyak belajar sendiri
mengenai isi makalah ini karena waktu yang kita gunakan tidak akan cukup untuk kita
menguasai seluruh isi makalah ini. Dan juga di saat proses perkuliahan berlangsung
kiranya teman – teman memperhatikan dengan sungguh –sungguh agar apa yang kita
pelajari saat itu bisa kita pahami secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Boas, Mary L.
Prayudi.Kalkulus Lanjut, Edisi Pertama.Penerbit Graha Ilmu.Yogyakarta.2009
Purwanto, Heri.Kalkulus 1. Ercontara Rajawali.Jakarta.2005
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus_diferensial.html
http://www.mascipul.com/2009/11/free-download-materi-kalkulus-materi-matematika.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus.html
http://www.mediafire.com/?2y5izytydnq
http://www.mediafire.com/?zzk1qmdwx1y

Anda mungkin juga menyukai