Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

SEISMIK EKSPLORASI

GEOMETRI LAY OUT DAN STACKING CHART

OLEH
NAMA : RIDHO DERRI SAFUTRA
NIM : 08021281823044

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Untuk dapat memroses data yang telah tersimpan dalam format demultipleks maka
data dari masing-masing trace harus diberi lebel, sehingga memudahkan dalam proses
pengelompokan trace. Proses dinamakan trace labeling. Secara definisi trace labeling
berarti suatu proses pendefinisian identitas setiap trace yang berhubungan dengan shot
pointnya, posisi permukaanm kumpulan CDP dan offsetnya terhadap shot point. Keempat
variable tersebut sangant bergantung pada geometri penembakannya, sehingga variable
tersebut harus didefinisikan dalam suatu system koordinat referensi sehingga setiap variable
dapat digambarkan pada suatu system koordinat. Diagram yang menggambarkan model
geometri penembakan/perekaman dalam suatu system koordinat ini disebut stacing chart
atau stacking diagram. Setiap trace yang didefinisikan labelnya ini selanjutnya disimpan
kedalam tape prosesing dengan format pengamatan tertentu untuk digunkan pada proses
selanjutnya.
Sebelum labeling dilakukan harus terlebih dahulu diketahui bentangan geometri
penembakan , yaitu bagaimana hubungan satu sama lain dari posisi penerima dan shot
point. Untuk itu perlu didefinisikan suatu system koordinat relatif dari suatu lintasan (line)
seismic. Informasi-informasi yang diperlukan untuk diperoleh dari stacking chart yang
dibut pada saat perekaman data.
Bentangan dari geometri lay out dapat dipandang dalam 4 aspek yaitu:
1. Berdasarkan konfigurasi bentangan kabel
2. Arah gerak perekaman
3. Posisi relatif penerima terhadap titik tembak
4. Berdasarkan raypath.
1.2 KONFIGURASI BENTANGAN KABEL
Dalam perekaman data seismik ada beberapa macam bentangan diantaranya adalah:
a. OFF END SPREAD
Pada jenis ini posisi titik tembak atau shot point (SP) berada pada salah satu ujung
(kiri dan kanan) dari bentangan (Terlampir pada Gambar 1).
b. SPLIT SPREAD
Pada bentangan ini SP ditempatkan ditengan antara dua bentagan (Terlampir pada
Gambar 2). Bila jumlah trace sebelah kiri dan kanan sama, maka disebut Symitrical Split
Spread. Bila tidak sama disebut Asymitrical Split Spread.
c. ALTERNATING SPREAD
Pada model ini shot point berada pada kedua ujung bentangan dan penembakan
dilakukan secara bergantian untuk setiap perubahan coverage (Terlampir pada Gambar 3).
1.3 ARAH GERAK PEREKAMAN / PENEMBAKAN
Ditinjau dari arah gerak perekaman, maka geometri penembakan dapat dibedakan
dalam dua jenis gerakan pushing cable (SP seolah-olah mendorong kabel) dan puiling
cable (SP seolah-olah menarik kabel) (Terlampir pada Gambar 4).
1.4 POSISI RECEIVER TERHADAP TITIK TEMBAK
Dari hubungan antara posisi relatif receiver terhadap titik tembak (shot point)
dalam suatu bentangan geophone, maka geometri penembakan dapat dibedakan atas dua
jenis yaitu Direct shot (Terlampir pada Gambar 5) dan Reverse shot (Terlampir pada
Gambar 6)
1.5 GEOMETRI RAYPATH
Berdasarkan raypath (sinar gelombang) geometri penembakan dapat dibagi dalam 4
jenis yaitu:
1. Common Source Point (CSP)
Yaitu sinyal direkam oleh setiap trece yang dating dari satu titik tembak yang sama.
2. Common Depth Point (CDP)
Yaitu sinyal yang dipantulkan dari satu titik reflector direkam oleh sekelompok receiver
yang berbeda.
3. Common Receiver Point (CRP)
Yaitu satu trace merekam sinyal-sinyal dari setiap titik tembak yang ada.
4. Common Offset (CO)
Yaitu sinyal setiap titik reflector masing-masing derekam oleh satu trace dengan offset
yang sama
(Terlampir pada Gambar 7)
Dari proses geometri lay out akan diperoleh ghasil berupa stacking chart yang
sesuai dengan stacking chart yang dibuat saat perekaman data. Disamping itu juga
dihasilkan posisi sot point receiver dalam system koordinat serta pengelompokan nomor
shot dan receiver sesuai dengan CDP lengkap dengan fold dari masing-masing CDP
(Seperti Terlampir pada Gambar 8, Gambar 9 dan Gambar 10) (Sutopo, 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Sutopo, 2018. Petunjuk Praktikum Seismik Eksplorasi. Indralaya : Universitas Sriwijaya.


LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR

Tr1 Trn
SP1

SP1
Trn Tr1

Gambar 1. Konfigurasi Off-end Spread

Tr1 Tr Trm=1 Trm

SP1

Gambar 2. Konfigurasi Split-Spread (Weighted Array)

SP1

SP2

SP3
dan seterusnya

Gambar 3. Konfigurasi alternating Spread

- Pushing cable
SP1

SP2

SP3

arah gerakan
- Pulling cable
SP 3

SP 2

SP 1

arah gerakan

Gambar 4. Konfigurasi pushing cable dan puiling cable

Gambar 5. Konfigurasi Direct Offset

Gambar 6. Konfigurasi Reverse Shot


R R R R R

CSP CRP

R R R R R R R

CDP CO

Gambar 7. Konfigurasi CSP, CRP, CDP dan CO

300 fold

Gambar 8. Geometri permukaan dan bawah permukaan


Surtace Stations
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Common Depth Point Gaihder


Offset (Shot to Receiver)

Co
de
a ih

mm
rG

on
ive

Sh
ce

ot
Re

Ga
on

ihd
mm

er
Co

Common Offset Gaihder

Gambar 9. Stacking Chart

Gambar 10. Cross Line Stacking Diagram (Sutopo,2018)

Anda mungkin juga menyukai