Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

IMPLEMENTASI METODE ELIMINASI GAUSS PADA RANGKAIAN


LISTRIK

NAMA : DAVID CHRISTIAN


NIM : 08021281823047
HARI / TANGGAL : JUMAT / 20 MARET 2020
KLOTER : III (TIGA)
ASISTEN : 1. DIAN ADELITA ZAKIATRI
2. ELDA ASTRITA
3. TIVA PRIMAISELLA

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

IMPLEMENTASI METODE ELIMINASI GAUSS PADA RANGKAIAN


LISTRIK

NAMA : DAVID CHRISTIAN


NIM : 08021281823047
HARI / TANGGAL : RABU / 11 MARET 2020
KLOTER : III (TIGA)
ASISTEN : 1. DIAN ADELITA ZAKIATRI
2. ELDA ASTRITA
3. TIVA PRIMAISELLA

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

I. Nomor Percobaan : V (Lima)


II. Nama Percobaan : Implementasi Metode Eliminasi Gauss pada Rangkaian
Listrik
III. Tujuan Percobaan : Menentukan Nilai arus pada listrik

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

IV. Dasar Teori


4.1 Pengertian Sistem Persamaan Linier
Persamaan linear adalah suatu persamaan yang pada saat digambar kurvanya
berupa garis lurus. Sedangkan system persamaan linear adalah suatu sistem yang
didalamnya terdiri dari minimal 2 persamaan linear. Menyelesaikan persamaan linear
sama artinya dengan mencari titik potong antara persamaan-persamaan yang diketahui.
Eliminasi Gauss merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan system persamaan
linear. Diketahui sistem persamaan linear sebagai berikut:
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑎1𝑛+𝑛
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑎2𝑛+𝑛
........................................................................
𝑎𝑛1 𝑥1 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + 𝑎𝑛3 𝑥3 … + 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 = 𝑎𝑛𝑛+1 (5.1)
Metode Eleminasi Gauss-Jordan adalah pengembangan dari metode eliminasi gauss
yaitu dengan cara membuat semua diagunal utama bernilai satu, sedangkan yang lain
bernilai nol (segitiga bawah maupun segitiga atas bernilai nol), Metode Iterasi Gauss-
Seidel adalah metode yang menggunakan proses iterasi hingga diperoleh nilai-nilai yang
berubah (Krisnawati, 2009).
Persoalan yang melibatkan model matematika banyak muncul dalam berbagai
displin ilmu pengetahuan, seperti dalam bidang fisika, kimia, ekonomi, atau pada
persoalan rekayasa. Sering kali model matematika tersebut muncul dalam bentuk yang
rumit terkadang tidak dapat diselesaikan dengan rumus-rumus alajabar yang sudah
baku.
Metode numerik merupakan alat bantu pemecahan masalah matematika yang
sangat ampuh. Metode numerik mampu menangani system persamaan besar,
kenirlanjaran, dan geometri yang rumit yang dalam praktek rekayasa sering kali tidak
mungkin dipecahkan secara analitik.
Komputer berperan besar dalam perkembangan bidang metode numerik. Hal ini
mudah dimengerti karena perhitungan dengan metode numerik adalah berupa operasi
aritmetika seperti penjumlahan, perkalian, pembagian, plus membuat perbandingan.
Sayangnya, jumlah operasi aritmetika ini umumnya sangat banyak dan berulang,
sehingga perhitungan secara manual sering menjemukan. Manusia (yang melakukan
perhitungan manual ini) dapat membuat kesalahan dalam melakukannya.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Dalam hal ini komputer berperan mempercepat proses perhitungan tanpa


membuat kesalahan. Selain mempercepat perhitungan numerik, dengan komputer kita
dapat mencoba berbagai kemungkinan solusi yang terjadi akibat perubahan beberapa
parameter. Sebagai contoh, solusi sistem persamaan linie (lanjar) yang besar menjadi
lebih mudah dan lebih cepet diselesaikan dengan komputer. Langkah langkah metode
numerik diformulasikan menjadi program komputer. Program ditulis dengan bahasa
pemrograman tertentu, seperti Matlab, FORTRAN, PASCAL, C, C++, BASIC dan
sebagainya (Irfan dkk., 2018).
4.2 Solusi sistem persamaan linier (Lanjar)
Sitem persamaan linie (SPL) dengan n pubah dinyatakan sebagai
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2
: :
: :
𝑎𝑛1 𝑥1 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑛 (5.2)
Dengan menggunakan perkalian matriks, kita menyatakan dalam persamaan matriks
Ax=b, dengan :
A=[aij] adalah matriks berukuran n x n
x=[xj] adalah matriks berukuran n x 1
b=[bj] adalah matriks berukuran n x 1 (disebut juga vektor kolom)
𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑥1 𝑏1
𝑎21 𝑎22 𝑎23 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑥2 𝑏2
𝑎31 𝑎32 𝑎33 ⋯ 𝑎3𝑛 𝑥3 = 𝑏3 (5.3)
⋮ ⋮ ⋮
[𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 𝑎𝑛3 ⋯ 𝑎𝑛𝑛 ] [𝑥𝑛 ] [ ]
𝑏𝑛
Solusi sistem persamaan diatas adalah himpunan nilai x1,x2,......,xn yang memenuhi n
buah persamaan. Salah satu metode penyelesaian sistem persamaan lanjar adalah
metode eliminasi gauss. Proses eliminasi terdiri tiga operasi baris elementer yaitu
Pertukaran adalah urutan dua persamaan dapat ditukar karena pertukaran tersebut tidak
mempengaruhi solusi akhir. Kedua Penskalaan adalah persamaan dapat dikali dengan
konstanta bukan nol, karena perkalian tersebut tidak mempengaruhi solusi akhir. Ketiga
Penggantian adalah persamaan dapat diganti dengan penjumlahan persamaan itu dengan
gandaan persamaan lain, misal perssamaan diganti dengan selisih persamaan itu dengan
dua kali persamaan lain (Irfan dkk., 2018).
Fakultas MIPA – Jurusan Fisika
Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

4.3 Macam-Macam Metode Numerik


Macam macam metode yang dapat digunakan untuk menyelesiakan permasalahan
persaamaan lanjar diantaranya adalah, metode Eleminasi Gauss adalah Eliminasi Gauss
adalah suatu cara untuk mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks menjadi matriks
yang lebih sederhana dan banyak digunakan dalam penyelesaian sistem persamaan
linier. Prosedur penyelesaian dari metode ini adalah dengan melakukan operasi baris
menjadi matriks eselon-baris. Metode ini mengubah persamaan linear tersebut ke dalam
matriks augmentasi dan mengoperasikannya (Silmi dan Anugrahwaty, 2017).

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

V. Algoritma
Step 1 = Mulai
Step 2 = Inisialisasi fungsi GAUSS_ELIM dengan parameter A dan b, Inisialisasi
1 1 1 0 0 0
0 −1 0 1 −1 0
Matriks ordo 6x6 𝐴 = 0 0 −1 0 0 1 , Matriks ordo 6x1
0 0 0 0 1 −1
0 10 −10 0 −15 −5
[5 −10 0 −20 0 0]
0
0
𝑏 = 0 , n, r, i, x, k,max, max_pos, l, temp_r, zeta, j.
0
0
[200]
Step 3 = Cetak Matriks A
Step 4 = Cetak Matriks B
Step 5 = Proses n = size (A,1)
Step 6 = Proses r = zeros (n,1)
Step 7 = Kondisi perulangan i = 1 sampai i = n dengan i menaik 1
Step 8 = Proses r(i) = i akhir kondisi perulangan dari step 7
Step 9 = Proses x = zeros (n,1)
Step 10 = Kondisi perulangan k =1 sampai k = n dengan k menaik 1
Step 11 = Proses max = nilai absolut dari A(r(k),r(k))
Step 12 = Proses max_pos = k
Step 13 = Kondisi perulangan l = k sampai l = n dengan l menaik 1
Step 14 = Jika nilai absolut A(r(1),r(k)) > max maka
Step 15 = Proses max = nilai absolut dari A(r(1),r(k))
Step 16 = Proses max_pos =1 akhir kondisi pemilihan dan akhir kondisi perulangan step
13
Step 17 = Proses temp_r = r
Step 18 = Poses r(k) = temp_r(max_pos)
Step 19 = Proses r(max_pos) = temp_r(k)
Step 20 = Kondisi perulangan i = 1 sampai i = n dengan i menaik 1
A(r(i),k)
Step 21 = Jika i tidak sama dengan k maka proses 𝑧𝑒𝑡𝑎 = A(r(k),k), jika tidak

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Step 22 = Kondisi perulangan j = k sampai j = n dengan j menaik 1


Step 23 = Proses A(r(i), j) = A(r(i), j) − A(r(k), j) 𝑥 zeta akhir kondisi perulangan step
22
Step 24 = Proses b(r(i)) = b(r(i)) − b(r(k)) 𝑥 zeta akhir kondisi pemilihan step 21
Step 25 = Akhir kondisi perulangan step 20, akhir kondisi perulangan step 10
Step 26 = Kondisi perulangan i= 1 sampai i = n dengan i menaik 1
b(r(i))
Step 27 = Proses 𝑥(𝑖 ) = A(r(i),i), akhir kondisi perulangan step 26

Step 28 = Cetak x
Step 29 = Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VI. Flowchart
Mulai

Inisialisasi fungsi GAUSS_ELIM dengan parameter A dan b,


1 1 1 0 0 0
0 −1 0 1 −1 0
Inisialisasi Matriks ordo 6x6 𝐴 = 0 0 −1 0 0 1 ,
0 0 0 0 1 −1
0 10 −10 0 −15 −5
[5 −10 0 −20 0 0]
0
0
Matriks ordo 6x1 𝑏 = 0 , n, r, i, x, k, max, max_pos, l, temp_r, zeta, j.
0
0
[200]

Proses n = size (A,1)


Proses r = zeros (n,1)

i= 1 sampai i= n dengan i menaik 1


Proses r(i) = i

Proses x = zeros (n,1)

k = 1 sampai k = n dengan k
menaik 1 Proses max = nilai absolut dari A(r(k),r(k))
Proses max_pos = k

l = k sampai l = n di = 1 sampai i = n
N denganimenaik 1
engan l menaik 1 0
Jika nilai absolut A(r(1),r(k))> max maka
eng
an l
1 me
nai
eng
k1 J
Gan l
me
nai
k1

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

G
J

Proses max = nilai absolut dari A(r(1),r(k))


Proses max_pos = 1

Proses temp_r = r
Poses r(k) = temp_r(max_pos)
Proses r(max_pos) = temp_r(k)

i = 1 sampai i = n dengan i menaik 1


i≠k
0
1
A(r(i),k)
proses 𝑧𝑒𝑡𝑎 = A(r(k),k)

N
j = k sampai j = n dengan j menaik
Proses A(r(i), j) = A(r(i), j) 1− A(r(k), j)𝑥zeta

Proses b(r(i)) = b(r(i)) − b(r(k))𝑥 zeta

i = 1 sampai i = n dengan i menaik


b(r(i))
Proses𝑥(𝑖 ) = A(r(i),i) 1

Cetak x

Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VII. Listing

function x= GAUSS_ELIM(A,b) % Memanggil Fungsi Eliminasi Gauss


A=[1 1 1 0 0 0; 0 -1 0 1 -1 0; 0 0 -1 0 0 1; 0 0 0 0 1 -1;
0 10 -10 0 -15 -5; 5 -10 0 -20 0 0];
b=[0; 0; 0; 0; 0; 200];
n= size(A, 1);%dimensi Matriks
r= zeros (n, 1);
for i= 1 :1 :n
r(i)=i;
end
x=zeros(n,1);
for k =1 :1 :n
max= abs(A(r(k),r(k)));
max_pos=k;
for 1 = k :1 :1
if abs(A(r(1),r(k))) > max;
max=abs(a(r(1),r(k)));
max_pos=1;
end
end
temp_r=r;
r(k)=temp_r(max_pos);
r(max_pos)=temp_r(k);
for i = 1:1:n
if i ~=k
zeta=A(r(i),k)/A(r(k),k);
for j = k:1:n
A(r(i),j)=A(r(i),j)-A(r(k),j)*zeta;
end
b(r(i))=b(r(i))-b(r(k))*zeta;
end
end

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

end
for i= 1: 1: n
x(i)=b(r(i))/A(r(i),i);
end
end

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VIII. Tugas Pendahuluan


1. Sebutkan beberapa metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
sistem persamaan linier ?
Jawab :
1. Metode eliminasi Gauss, Metode eliminasi Gauss-Jordan, Metode matriks
balikan, Metode dekomposisi LU, Metode lelaran Jacobi dan Metode lelaran
Gauss-Seidel.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

IX. DATA HASIL PENGAMATAN

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

X. Analisa

Metode eliminasi gauss digunakan untuk menyelesaikan masalah system


persamaan linier seperti metode matriks, eliminasi gauss mempunyai system menge
nol kan nilai elemen matriks segetiga bawah degan cara dikali, atau pun pembagian
dan lain-lainnya, dan nantinya akan dilakukan yang namanya subtitusi nilai. Metode
Eliminasi Gauss Jordan merupakan modifikasi Metode Eleminasi Gauss biasa.
Perbedaan dari eliminasi metode Gauss biasa yaitu dengan merubah elemen-elemen
pada matriks yang angkat belum nol menjadi angka nol dengan bentuk matriks
segitiga dan melibatkan perumusan baris satu dengan yang lain. Untuk membuat nilai
menjadi nol yaitu dengan mengurangkan nilai yang dapat membuat nilainya nol.
Dalam program mencari nilai zeta yang nilai zeta sendiri nantinya berfungsi sebagai
nilai kali dengan elemen yang lain untuk mengenolkan sebuah elemen, sehingga
fungsi zeta itu nilai konstanta yang dicari untuk mengenolkan elemen-elemen dalam
matriks. Statement zeros berfungsi untuk membuat matriks dengan semua
elemenelemennya yang bernilai nol Dengan system metode eliminasi gauss yang
seperti itu dalam program, tidak perlu dilakukan proses sulih mundur atau subtitusi
balik karena setiap persamaan hanya memiliki satu elemen yang mempunyai nilai dan
yang lainnya bernilai nol. Perbedaanya dengan metode gauss dengan system
mengenolkan elemen matriks segitiga bawah, dengan adanya metode itu dibutuhkan
proses sulih mundur karena masih banyak nilai yang belum diketahui.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

XI. Tugas Akhir


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan max_pos dan temp_r !

Jawab

- Max_pos adalah suatu fungsi yang menunjukkan nilai yang didapatkan dari
hasil 1 yang dipengaruhi dengan nilai abs(mutlak) A dan perulangan k.
- Temp_r adalah suatu fungsi yang menjadi operator untuk melakukan
operasi transpose matriks.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

XII. Kesimpulan
1. Statement zeros adalah perintah untuk membuat matriks dengan elemen-
elemennya bernilai nol semua.
2. Zeta berfungsi untuk mencari nilai dan menge nol kan elemen yang akan
dijadikan nol.
3. Metode Eliminasi Gauss Jordan merupakan modifikasi dari Metode Eliminasi
Gauss biasa.
4. Perbedaan dari eliminasi metode Gauss biasa yaitu dengan merubah elemen-
elemen pada matriks yang angkat belum nol menjadi angka nol dengan bentuk
matriks segitiga dan melibatkan perumusan baris satu dengan yang lain

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

DAFTAR PUSTAKA

Irfan, M. dkk., 2018. Modul Praktikum Fisika Komputasi I. Indralaya: Universitas


Sriwijaya.
Krisnawati, 2009. Studi Kasus Terhadap Penyelesaian Sistem Persamanaan Linear
Dengan Eliminasi Gauss. Jurnal Dasi, 1(10): 2.
Silmi dan Anugrahwaty, R., 2017. Implementasi Metode Eliminasi Gauss Pada
Rangkaian Listrik. Jurnal JITEKH, 1(6): 30,32.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai