Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

METODE BISEKSI

NAMA : ANISA TRI AMALIA


NIM : 08021181823019
HARI / TANGGAL : JUM”AT / 28 FEBRUARI 2020
KLOTER : III (TIGA)
ASISTEN : 1. DIAN ADELITA ZAKIA TRI
2. ELDA ASTRITA
3. TIVA PRIMAISELLA

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

IX. Data Hasil Pengamatan


Program Utama

Gambar 9.1 Kasus 1

Gambar 9.1 Program Utama

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

X. Tugas Akhir
1. Tentukan akar-akar penyelesaian persamaan f(x)=3x3+2x2+3 dengan metode
biseksi, dimana a=1,b=2 dan e=0.01
Jawab:
1. Program Utama

Sub Program

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

XI. Analisa
Didalam program utama terdapat pendefinisian fungsi. Sedangkan pada
subprogram berisi rumus penyelesaian dari persamaan non linier yang dalam kasus ini
menggunakan metode biseksi. Jika script program utama dan subprogram dijadikan
satu dalam satu script Matlab, pada program utama telah ditentukan jumlah iterasi
sebanyak lima belas kali, jika telah sampai pada iterasi ke lima belas program akan
berhenti, sehingga program itu hanya bisa menyelesaikan satu persamaan saja.
Begitupun jika sebelum iterasi ke lima belas sudah didapatkan hasil akar persamaannya
maka program juga akan berhenti. Jadi yang mempengaruhi berapa banyak iterasi yang
akan berjalan diantaranya jumlah n dan besar nilai errornya. Metode biseksi ini salah
satu kelas metode pengelompokkan, karena prosedur untuk mendapatkan nilai x untuk
f(x)=0 dilakukan melalui pendekatan kelompok akar.
Metode ini tidak sepenuhnya memanfaatkan data f(x) bagi penentuan nilai x.
Nilainya tidak digunakan dalam ukuran relatif, karena umumnya jika f(a)<f(b) dalam
nilai mutlaknya, maka akar persamaan akan terletak lebih dekat ke f(a). Salah satu cara
efektif untuk mendapatkan nilainya ini dengan cara menghubungkan f(a) dan f(b)
dengan garis lurus dan perpotongan garis ini dengan absis merupakan nilai m. Secara
umum metode pencarian akar dapat dikelompokkan menjadi dua jenis diantaranya
metode tertutup dan metode terbuka. Pada metode tertutup menggunakan selang (a,b)
untuk mencari akar pada selang tersebut. Sedangkan di metode terbuka cukup satu
tebakan saja (nilai bebas) yang ditentukan. Salah satu metode tertutup untuk
menentukan solusi akar dari persamaan non linier atau disebut juga metode pembagian
interval. Metode interval berlaku ketika ingin memecahkan persamaan fungsi f(x), pada
program biseksi ini pada interval [a.b] dan f(a)f(b)<0. Ini artinya f(x) paling tidak harus
memiliki akar pada interval [a,b]. Jika pada listing tidak diketahui iterasinya tetapi
diketahui nilai error nya atau sebaliknya, jika pada listing tidak diketahui nilai error nya
tetapi diketahui iterasinya maka program akan tetap berjalan hal itu dikarenakan
program akan berhenti pada iterasi yang diekathui atau nilai error yang diketahui.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

XII. Kesimpulan
1. Jika nilai f(a) dan nilai f(b) sama tanda, maka hasil outputnya akan error.
2. fungsi tengah interval di panggil pada command windows dengan cara
memasukkan fungsi non linier.
3. Pada Prgoram Tersebut menggunakan parameter format long.
4. Keluaran hasil dari program tersebut memakai 15 digit dibelakang koma, sehingga
hasilnya lebih teliti.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai