Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

INTEGRASI NUMERIK

NAMA : DAVID CHRISTIAN


NIM : 08021281823047
HARI / TANGGAL : RABU / 25 MARET 2020
KLOTER : III (TIGA)
ASISTEN : 1. DIAN ADELITA ZAKIATRI
2. ELDA ASTRITA
3. TIVA PRIMAISELLA

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJA
2020
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I

I. Nomor Percobaan : VII (Tujuh)


II. Nama Percobaan : Integrasi Numerik
III. TujuanPercobaan : 1. Dapat memahami integrasi numerik metode
Trapezoida dan metode Simpson
2. Menyelesaikan secara komputasi numerik kasus-
kasus sederhana yang melibatkan integrasi.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

IV. Dasar Teori


Perhitungan integral banyak digunakan dalam bidang fisika dan bidang sains
lainnya serta bidang teknik. vPersoalan integrasi numerik adalah menghitung secara
𝑎
numerik integrasi tertentu. ∫𝑏 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥. Integrasi numerik adalah metode aproksimasi

yang sangat bermanfaat untuk melakukanvintegrasi terhadap hubungan fungsiaonal yang


tidak diketahui secara eksplisit atau terhadap fungsi yang sulint diintegrasi (Irfan
dkk.,2018).

Penerapan integral rangkap dua banyak ditemui dalam bidang sains dan rekayasa,
seperti menghitung persamaan volume, luas, massa, pusat massa, dan momen inersia.
Contoh-contoh tersebut umumnyavmemiliki fungsi yang bentuknya rumit sehingga tidak
dapat diselesaikan secara analitik. Yang dimaksud dengan metode analitik adalah metode
penyelesaian matematika dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku. Nilai yang
diperoleh adalah nilai yang vsebenarnya. Namun metode analitik, tidak selalu mudah
memperoleh solusi bahkan ada yang tidak dapat diperoleh solusi, maka solusi persoalan
sebenarnya masih dapat dicari dengan menggunakan metode numerik.
Metode numeric merupakan teknik yang digunakan untuk memformulasikan persoalan
matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa
(tambah, kurang, kali dan bagi) (Irwan, 2014).
Metode integrasi numerik dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu metode
Newton-cotes dan metodevgauss. Metode Newton-Cotes didasarkan pada penggantian
fungsi yang kompleks atau tabel data dengan fungsi polinomial sederhana
sehinggamudah diintegrasikan. Metode Newton-Cotes membagi absis dalam jarak
interval yang tetap. Metode integrasivnumerik merupakan integral tertentu yang
didasarkan pada hitungan perkiraan. Hitungan dilakukan dengan membagi luasan dalam
sejumlah pias keci. Luas total adalah jumlah dari semua pias (Ilmi,2012).
Metode numerik merupakan teknik yang digunakan untuk memformulasikan
persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan atau
aritmatika biasa (tambah, kurang, kali dan bagi). vPendekatan numerik yang digunakan
untuk menyelesaikan integral rangkap dua adalah integrasi Simpson dan integrasi
kuadratur Gauss. Hal tersebut didasarkan pada perolehan nilai integrasi yang semakin

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

mendekati nilai yang sebenarnya bila dibandingkan dengan metode lainnya (Irwan,
2014).
Integrasi numeric adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan nilai-
nilai hampiran dari beberapa integral tentu yang memerlukan penyelesaian numeric
sebagai hampirannya. Terdapat tiga pendekatan dalam menurunkan rumus integral
numerik. Pendekatan pertama adalah berdasarkan tafsiran geometri integral tentu.
Daerah integrasi dibagi atas sejumlah pias (strip) yang berbentuk segiempat. Luas
daerah integrasi dihampiri dengan luas seluruh pias. Integrasi numerik yang diturunkan
dengan pendekatan ini digolongkan kedalam metode pias. Kaidah integrasi numerik yang
dapat diturunkan dengan metode pias adalah kaidah segiempat, kaidah trapezium dan
kaidah titik tengah. Pendekatan kedua adalah berdasarkan interpola sipolinomial. Disini
fungsi integranf(x) dihampiri dengan polinomia linterpolasi pn(x). Selanjutnya, integrasi
dilakukan terhadap pn(x) karena polinom lebih mudah diintegralkan dari pada
mengintegralkanf(x). Rumus integrasi numeric yang diturunkan dengan pendekatan ini
digolongkan kedalam metode Newton-Cotes, yaitu metode umum untuk menurunkan
rumus integrasi numeric. Rumus integrasi numerik yang diturunkan dengan pendekatan
digolongkan kedalam metode Newton - Cotes, yaituvmetode umum untuk menurunkan
rumus integrasi numerik. Adapun beberapa kaidah integrasi numeric yang diturunkan
dari metode Newton - Cotes antara lain kaidah trapesium, kaidah Simpson 13 dan kaidah
Simpson 38. Pendekatan ketiga sama sekali tidak menggunakan titik - titik diskrit
sebagaimana pada kedua pendekatanvdi atas. Nilai integral diperoleh dengan
mengevaluasi nilai fungsi pada sejumlah titik tertentu di dalam selang [-1, 1],
mengalikannya dengan suatu konstanta, kemudian menjumlahkan keseluruhan
perhitungan pendekatan ini dinamakan kudratur Gauss (Ermawati dkk., 2017).
Beberapa metode integrasi numerik yang dikenal antara lain : metode Trapezoida, metode
Simpson, metode Composite-Simpson, metode Adaptive Quardrature, metode Gaussian
Quardrature dan beberapa metode lainnya. Metode Trapezoida adalah pendekatan
numerik yang paling dasar dalam memecahkan masalah integral. Yang dirumuskan
seperti persamaa 1, berikut ini :
𝑎 ℎ ℎ3
∫𝑏 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = [𝑓(𝑥0 ) + 𝑓(𝑥1 ) − 𝑓 ′′ (𝜉)] ..............(1)
2 12

Dimana 𝑥0 = a, 𝑥1 = b dan h = b-a.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Suku yang mengandung f’’ dapat seringkali diabaikan sehingga persamaan 1 akan
menjadi :
𝑎 ℎ
∫𝑏 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = 2
[𝑓(𝑥0 ) + 𝑓 (𝑥1 )] ..............(2)

Akibatnyavpendekatan Trapezoida hanya efektif bekerja pada fungsi-fungsi yang


turunan keduanya bernilai nol (f’’=0) (Irfan dkk., 2018). (Terdapat pada Gambar 4.1
Metode Trapezoida). Gambar diatas menunjukkan kurva fungsi f(x) dengan batas bawah
integral adalah a dan batas atas b (Suparno, 2009).

Metode trapesium satu pias merupakan metode untuk penyelesaian integrasi


numerik. Integrasi numerik dilakukan apabila, Integral tidak dapat diselesaikan secara
analitis, Fungsi yangvdiintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis, tetapi secara
numerik dalam bentuk angka (tabel). Metode tranpesium merupakan metode Newton-
Cotes orde pertama. Dalam metode ini kurva lengkung dari fungsi f(x) digantikan oleh
garis lurus. Luasan bidang di bawah fungsi f(x) antara x = va dan x = b didekati oleh luas
trapesium di bawah garis lurus yang menghubungkan antara f(a) dan f(b).Metode
trapesium dengan banyak pias Metode trapesium banyak pias digunakan sama seperti
halnya metode trapesium satu pias. Tetapi metode trapesiumvbanyak pias memiliki
sebuah kelebihan jika dibandingkan dengan metode trapesium satu pias.Kelebihannya
adalah mentode trapesium banyak pias ternyata mampu mengurangi tingkat kesalahan
yang terjadi pada perhitungan dari metode trapesium satu pias. Caranya adalah kurva
lengkung yang terbentuk pada perhitunganvdari metode trapsium satu pias didekati oleh

sejumlah garis lurus, sehingga terbentuk banyak pias. vLuas bidang adalah jumlah dari
beberapa pias tersebut. Semakin kecil pias yang digunakan, hasil yang didapatkan
menjadi semakin teliti (Ilmi,2012). Metode Simpson Metode simpson diformulasika
sebagai persamaan 3 berikut ini :
𝑎 ℎ ℎ5
∫𝑏 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = 3 [𝑓(𝑥1 + 4𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 ))] − 𝑓 4 (𝜉) v (7.3)
90

Dengan 𝑥1 = a, 𝑥3 = b dan 𝑥2 = a+h dan h=(b-a)/2. Jika suku terakhir diabaikanvmaka


persamaan 3 menjadi persamaan 4 berikut :
𝑎 ℎ
∫𝑏 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = 3 [𝑓(𝑥1 + 4𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 ))] v (7.4)

(Irfan dkk., 2018).

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Pendekatan numerik yang digunakan untuk menyelesaikan integral rangkap dua adalah
integrasi Simpson danvintegrasi kuadratur Gauss. Hal tersebut didasarkan pada perolehan
nilai integrasi yang semakin mendekati nilai yang sebenarnya bila dibandingkan dengan
metode lainnya. Metode integrasi Simpson merupakan pengembangan integrasi
trapezoidavPendekatanvmetode Simpson akan memberikan hasil yang paling akurat.
Sifat ini lah yang menyebabkan metode ini dipakai secara luas (Irwan, 2014). v
Metode composite mensyaratkan luas area integrasi dibagi menjadi sejumlah region
dengan jarak interval yang seragamyaitu vsebesar nilai h. Akibatnya, bilametode
composite diterapkan pada fungsi yangmemiliki variasi yang tinggi dan rendah
sekaligus,maka interval h yang kecil menjadi kurang efektif, sementara interval h yang
besar mengundang error yang besar pula. vMetode Adaptive Quadrature muncul untuk
mendapatkan langkah yang paling efektif dimana nilai interval h tidak dibuat seragam,
melainkan mampu beradaptasi sesuai dengan tingkat variasi kurva fungsinya.
Pendekatan integrasi yangvberbeda dengan metode Simpson dikembangkan oleh Gauss
dan dinamakan metode kuadratur Gauss. Dengan metode Kuadratur Gauss, batasan-
batasan yang terdapat metode Simpson dihilangkan. vDi sini kita tidak perlu lagi

menentukan titik diskrit berjarak sama, tetap inilai integrasivnumeric cukup diperoleh
dengan menghitung nilai(𝑥) pada beberapa titik tertentu. Integrasi Gauss dengan
pendekatan 2 titik Suatu integral dapat ditransformasi kedalam bentuk Gaussian
quadrature melalui formulasi berikut
𝑏 1 (𝑏−𝑎)𝑡+(𝑏+𝑎) (𝑏−𝑎)
∫𝑎 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫−1 𝑓 ( 2 2
𝑑𝑡)

(7.5)
dimana perubahan variabel memenuhi
2𝑥−𝑎−𝑏 1
t= ↔𝑥= [(b − a)t + a + b] (7.6)
𝑏−𝑎 2

(Suparno, 2009).

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

V. Algoritma

Program Utama

Step 1 : Mulai
Step 2 : Inisialisasi fungsi trapezoida, fungsi simpson dengan parameter masukan f dan
parameter keluaran y, f, x, y
Step 3 : Pembentukan fungsi f (x) = x2
Step 4 : Cetak fungsi f(x)
Step 5 : Pemanggilan fungsi trapezoida dengan parameter masukan f dan parameter
keluaran x
Step 6 : Cetak x
Step 7 : Pemanggilan fungsi simpson dengan parameter masukan f dan parameter
keluaran y
Step 8 : Cetak y
Step 9 : Selesai
Subprogram Trapezoida

Step 1 : Mulai
Step 2 : Inisialisasi fungsi trapezoida dengan parameter masukan f dan parameter
keluaran x
Step 3 : Inisialisasi a, b, x0, x1, h, x, f, a = 0, b = 2x0=a, x1=b
Step 4 : Proses h = b - a
Step 5 : Proses x= h/2 dikali (f(x0) + f(x1))
Step 6 : Selesai
Subprogram Simpson

Step 1 : Mulai
Step 2 : Inisialisasi fungsi simpson dengan parameter masukan f dan parameter keluaran
x
Step 3 : Inisialisasi a, b, x1, x2, x3, h, x, f, a = 0, b = 2
Step 4 : Proses h=b-a
Step 5 : Proses x1=a, Proses x2=a+h, Proses x3=b
Step 6 : Proses x= h/3 dikali (f(x1) + 4 dikali f (x2) + f (x3))
Step 7 : Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VI. Flowchart

Subprogram Trapezoida

Mulai

Inisialisasi fungsi trapezoida


dengan parameter masukan f dan
parameter keluaran x
Inisialisasi a, b, x0=a, x1=b, h,
int_trapezoida, a = 0, b = 2

Proses h = b – a, Proses
x0=a, Proses x1=b

Proses x= h/2 dikali (f(x0) + f(x1))

Selesai
Program Utama
Mulai

Inisialisasi fungsi trapezoida, fungsi


simpson dengan parameter masukan f
dan parameter keluaran y, f, x, y

Pembentukan fungsi f (x) = x2

Cetak fungsi f(x)

Pemanggilan fungsi trapezoida dengan


parameter masukan f dan parameter keluaran x

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

Cetak x

Pemanggilan fungsi simpson


dengan parameter masukan f
dan parameter keluaran y

Cetak y

Selesai

Subprogram Simpson

Mulai

Inisialisasi fungsi simpson


dengan parameter masukan f
dan parameter keluaran x
Inisialisasi a, b, x1, x2, x3, h,
x, f, a = 0, b = 2

Proses h=b-a, Proses x1=a,


Proses x2=a+h, Proses x3=b
,
Proses x = h/3 dikali (f(x1) + 4 dikali f (x2) + f (x3))

Selesai

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VII. Listing
1. Program Utama

f = inline('x^2')

x = trapezoida(f)

y = simpson(f)

2. Subprogram Traoezoida

function x = trapezoida (f)

a=0; %batas bawah integral

b=2; %batas atas integral

h = b-a;

x0 = a;

x1 = b;

% -- metode trapezoida --

x = h/2*(f(x0) + f(x1));

3. Subprogram Simpson
function x = simpson(f)

a=0; %batas bawah integrasi

b=2; %batas atas integrasi;

h=(b-a)/2;

x1=a;

x2=a+h;

x3=b;

% -- metode simpson --

x = h/3*(f(x1) +4*f(x2)+ f(x3))

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

VIII. Tugas Pendahuluan


1. Tuliskan minimal tiga metode integrasi numerik yang belum disebutkan dalam
modul ini
2. Apa kelemahan metode numerik Trapezoida?
3. Tuliskan algoritma metode Simpson (persamaan (4))!
Jawaban
1. Metode Transformasi , Metode Euler Exsplisit , Metode Euler Inplinsit , Metode
Heunn , Meode Runge-kutta.
2. Kelemahan metode numerik Trapezoida adalah tidak dapat mencari luas dari
suatu daerah berareal kecil serta hanya akan bekerja efektif ketika menghitung
turunan ke dua yang bernilai = 0
3. Algoritma metode Simpson
- Definisikan y = f(x)
- Tentukan nilai batas bawah dan atas nya
- Tentukan nilai pembagi n
𝑏−𝑎
- Hitung h = 2

- Hitung 𝑥2 = a + h
- Hitung int_simpso = h/3*(f(𝑥1 )+4*f(𝑥2)+f(𝑥3 ))

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA KOMPUTASI I

DAFTAR PUSTAKA

Ermawati, Rahayu, P. dan Zuhairoh, F. Perbandingan Solusi Numerik Integral Lipat Dua
Pada Fungsi Aljabar Dengan Metode Romberg dan Simulasi Monte Carlo. Jurnal
MSA, 1(5) : 47.
Ilmi, U., 2012. Membandingkan Metode Trapesium Satu Pias, Banyak Pias Dan Koreksi
Ujung. Jurnal Teknik, 2(4) : 355-356.
Irfan, dkk., 2018. Modul Praktikum Fisika Komputasi I. Indralaya : Universitas Sriwijaya.
Irwan, 2014..Penyelesaian Integral Rangkap Dua Dengan Metode Simpson dan
Kuadtraatur Gauss. Jurnal Matematika, 1(2) : 46.
Sasono, E., J., 2006. Aplikasi Metode Numerik Dalam Perhitungan Luas Dan Volume
Badan Kapal Yang Berada Di Bawah Permukaan Air Laut. Jurnal KAPAL, 3(3) : 83-
84.
Suparno, S., 2009. Komputasi untuk Sains dan Teknik. Depok: Universitas Indonesia.

Fakultas MIPA – Jurusan Fisika


Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai