Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA KOMPUTASI
PRAKTIKUM VI – INTEGRASI NUMERIK
KELAS F

Disusun Oleh:
Nama : Galih Abil Ilyasa
NIM : 215090301111003
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis, 16 November 2023

LABORATORIUM KOMPUTASI
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
A. Soal 1
Hitunglah fungsi berikut dengan menggunakan 2 Metode yang sudah
kalian pelajari, kemudian bandingkan hasilnya (gunakan n yang sama)!
𝑎
2
𝑓(𝑡) = ∫ 𝑒 −𝑡 𝑑𝑡 → 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 = 1
√𝜋 0

Jawaban :

Permasalahan Fisika:
Mencari solusi numerik fungsi integral yang diberikan menggunakan metode
analitik, metode trapezoidal, dan metode Simpson 1/3

Governing Equation:
Persamaan yang mengatur permasalahan tersebut dapat dianggap sebagai
persamaan integral yang menunjukkan hubungan antara fungsi f(x) dan
nilai integralnya. Dalam konteks ini, persamaan tersebut dapat dituliskan
sebagai:

𝑏
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 𝐹(𝑏) − 𝐹(𝑎)
𝑎
Dengan F(x) merupakan fungsi primitive dari f(x)

Working Equation:
Dalam metode trapezoid, interval integral dibagi menjadi n subinterval
dengan lebar h. di mana ℎ adalah lebar setiap subinterval dan xi adalah titik-
titik dalam interval.
Dalam metode Simpson, interval juga dibagi menjadi n subinterval dengan
lebar h. Seperti pada metode trapezoid, ℎ adalah lebar setiap subinterval, dan
xi adalah titik-titik dalam interval.
Persamaan Numerik:

Metode Trapezoid

Metode Simpson 1/3

Kode Program:
Gambar 1.1 Kode Program Metode Trapezoid, Metode Simpson 1/3

Penjelasan:
Program di atas mengimplementasikan perhitungan integral numerik
menggunakan metode analitik, trapezoid, dan Simpson 1/3. Pertama, fungsi
f(x) didefinisikan sesuai dengan rumus yang diberikan. Kemudian, pengguna
diminta untuk memasukkan batas bawah (a), batas atas (b), dan jumlah
segmen (n). Tiga fungsi terpisah digunakan untuk menghitung integral
analitik, trapezoid, dan Simpson 1/3. Hasil dari ketiga metode dihitung dan
ditampilkan. Selanjutnya, error relatif dan error mutlak antara hasil integral
analitik dan hasil integral numerik (trapezoid dan Simpson 1/3) dihitung dan
ditampilkan. Terakhir, grafik integral fungsi dan daerah integral untuk ketiga
metode ditampilkan dalam tiga subplot terpisah menggunakan Matplotlib.
Metode Trapezoid dan Simpson 1/3 dievaluasi pada titik-titik yang sesuai,
dan area di bawah kurva diwarnai untuk mencerminkan integral numeriknya.

Hasil:
Gambar 1.2 Hasil Metode Trapezoid, Metode Simpson 1/3

Penjelasan:
2 𝑎 −𝑥
Program ini menghitung integral dari fungsi 𝑓(𝑥) = ∫ 𝑒 𝑑𝑥 dengan
√𝜋 0
batas bawah (a) 0, batas atas (b) 1, dan jumlah segmen (n) 10. Hasil integral
analitiknya adalah 0.7132716696749177. Hasil integral numerik
menggunakan metode trapezoid adalah 0.7138659636910517, dengan error
relatif sekitar 0.00083 dan error mutlak sekitar 0.00059. Sedangkan hasil
integral numerik menggunakan metode Simpson 1/3 adalah
0.713272065465711, dengan error relatif dan error mutlak masing-masing
sekitar 0.00000.
Jika kedua motedi dibandingkan, metode Simpson 1/3 memberikan hasil
yang lebih akurat dan mendekati hasil analitiknya. Hal ini sesuai dengan sifat
metode Simpson 1/3 yang secara khusus efektif untuk fungsi-fungsi yang
memiliki kurva yang lebih kompleks atau bergelombang. Metode ini
menggunakan polinom orde tinggi untuk mendekati fungsi, sehingga lebih
akurat dibandingkan dengan metode trapezoid yang menggunakan polinom
orde rendah. Dalam kasus ini, fungsi f(x) memiliki karakteristik yang lebih
kompleks, dan metode Simpson 1/3 lebih mampu menangkap detail-detail
tersebut, menghasilkan error yang lebih kecil.

Workspace:

Gambar 1.3 Workspace

B. Soal 2
Jelaskan tentang metode simpson 3/8!
Jawaban:

Konsep Dasar Metode Simpson 3/8:


Metode Simpson 3/8 adalah metode numerik untuk menghitung integral tentu
dari suatu fungsi. Konsep dasar metode ini mirip dengan metode Simpson
1/3, tetapi menggunakan polinom orde tiga (tingkat tiga) untuk memperoleh
aproksimasi yang lebih baik. Ide utamanya adalah membagi interval integrasi
menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan kemudian menggunakan
polinom orde tiga untuk mengaproksimasi fungsi di dalam setiap segmen.
Rumus umumnya dapat dinyatakan sebagai:
𝑏
3ℎ
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≈ [𝑓(𝑥0 ) + 3𝑓(𝑥1 ) + 3𝑓(𝑥2 ) + 𝑓(𝑥3 )]
𝑎 8
di mana (ℎ) adalah lebar setiap segmen, dan 𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 adalah titik-titik
batas dari masing-masing segmen.

Kelebihan Metode Simpson 3/8:


1. Akurasi Tinggi: Metode Simpson 3/8 memberikan hasil yang lebih akurat
dibandingkan dengan metode Simpson 1/3 untuk beberapa jenis fungsi
tertentu.
2. Kemampuan Menangkap Detail Lebih Baik: Karena menggunakan
polinom orde tiga, metode ini dapat lebih baik menangkap detail kompleks
dari fungsi yang diintegrasikan.

Kelemahan Metode Simpson 3/8:


1. Hanya untuk Jumlah Segmen Genap: Metode Simpson 3/8 hanya dapat
diterapkan pada jumlah segmen genap. Jika jumlah segmen tidak genap, kita
perlu menggunakan metode Simpson 1/3 untuk segmen terakhir.
2. Lebih Rumit dari Metode Simpson 1/3: Rumus dan implementasi metode
Simpson 3/8 lebih kompleks dibandingkan dengan metode Simpson 1/3,
sehingga mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha untuk
diterapkan.
3. Pemilihan Titik Tidak Fleksibel: Pada metode ini, titik-titik tempat kita
mengevaluasi fungsi harus sesuai dengan polinom orde tiga, dan pemilihan
titik ini tidak selalu fleksibel, terutama pada kasus-kasus di mana jumlah
segmen terbatas.
Pemilihan antara metode Simpson 1/3 dan 3/8 sebaiknya bergantung pada
karakteristik fungsi yang diintegrasikan dan kebutuhan akurasi perhitungan.
Jika fungsi cukup kompleks, metode Simpson 3/8 mungkin memberikan hasil
yang lebih baik, meskipun dengan kerumitan ekstra.

Anda mungkin juga menyukai