AKN - 7
INTERGRASI NUMERIK
LABORATORIUM KOMPUTASI
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
AKN - 7
INTEGRASI NUMERIK
( )
Integrasi Numerik (AKN – 7)
Selasa, 28 April 2021
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menghitung integral secara numerik suatu fungsi
menggunakan metode segi empat, trapesium, titik tengah dan simpson.
Solusinya, f(x), adalah fungsi menerus sedemikian sehingga f’(x) = f(x), dan C
adalah sebuah konstanta. Integral tentu menangani perhitungan integral di
antara batas-batas yang telah ditentukan, yang dinyatakan sebagai berikut :
𝑏
𝐼 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 (2)
𝑎
Secara geometri, integral Tentu sama dengan luas daerah yang dibatasi oleh
kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥), garis 𝑥 = 𝑎 dan garis 𝑥 = 𝑏. Daerah yang dimaksud
ditunjukkan oleh bagian yang diarsir.
`
Gambar 2.1 (Tafsiran Geometri Integral Tentu)
Terdapat beberapa pendekatan dalam menurunkan rumus integrasi
numerik. Pendekatan pertama adalah berdasarkan tafsiran geometri integral
tentu. Daerah integrasi dibagi atas sejumlah pias (strip) yang berbentuk segi
empat. Luas daerah integrasi dihampiri dengan luas seluruh pias. Rumus dalam
bab ini disebut metode integrasi numerik yang diturunkan dengan pendekatan
ini digolongkan ke dalam metode pias.
Metode integrasi numerik yang dapat diturunkan dengan metode pias
adalah :
1. Metode segi empat (rectangle rule)
2. Metode trapesium (trapezoidal rule)
3. Metode titik tengah (midpoint rule)
Pendekatan kedua adalah berdasarkan polinom interpolasi. Di sini
fungsi integral f(x) dihampiri dengan polinom interpolasi 𝑝𝑛 (𝑥). Selanjutnya,
integrasi dilakukan terhadap 𝑝𝑛 (𝑥) karena polinom lebih mudah diintegralkan
ketimbang mengintegralkan 𝑓(𝑥). Rumus integrasi numerik yang diturunkan
dengan pendekatan ini digolongkan ke dalam metode Newton-Cotes, yaitu
metode yang umum untuk menurunkan rumus integrasi numerik.
Dari beberapa metode integrasi numerik yang diturunkan dari metode
Newton-Cotes, tiga diantaranya adalah :
1. Metode Trapesium (Trapezoidal rule)
2. Metode Simpson 1/3 (Simpson’s 1/3 rule)
3. Metode Simpson 3/8 (Simpson’s 3/8 rule)
2) Metode Trapesium
Aturan ini didasarkan pada interpolasi linier dari fungsi 𝑓(𝑥) pada [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ]
untuk setiap 𝑖 = 1, 2, 3, … , 𝑛. Jadi, pada setiap subinterval, hampiran untuk
𝑥
∫𝑥 𝑖 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 diberikan oleh luas bidang datar trapesium.
𝑖−1
𝑥𝑖
1 ℎ
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≈ [𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑖−1 )](𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 ) = [𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑖−1 )] (3)
𝑥𝑖−1 2 2
𝑏−𝑎
Dicatat bahwa ℎ = 𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1 = . Diaplikasikan untuk 𝑖 = 1 sampai 𝑖 = 𝑛,
𝑛
dipunyai :
𝑏 𝑛
ℎ
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≈ 𝑇(𝑛) = ∑[𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑖−1 )] + 𝐸
2
𝑎 𝑖=1
3) Metode Simpson
Taksiran yang lebih akurat dari suatu integral diperoleh jika polinomial
derajat tinggi digunakan untuk menghubungkan titik-titik diskrit. Rumus-rumus
yang dihasilkan dengan pengambilan integral dari polinomial tersebut
dinamakan dengan aturan-aturan Simpson.
𝐴(𝑥) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
𝑥0
(𝑥 − 𝑥0 )2 ′′ (𝑥 − 𝑥0 )3 ′′′
𝐴(𝑥) = 𝐴(𝑥0 ) + (𝑥 − 𝑥0 )𝐴′ (𝑥0 ) + 𝐴 (𝑥0 ) + 𝐴 (𝑥0 ) + ⋯
2 6
𝑥0 +ℎ
ℎ2 ′′ ℎ3
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 0 + ℎ𝐴′ (𝑥0 ) + 𝐴 (𝑥0 ) + 𝐴′′′ (𝑥0 ) + ⋯
2 6
𝑥0
ℎ2 ′ ℎ3 ′′
= ℎ𝑓(𝑥0 ) + 𝑓 0 + 𝑓 (𝑥0 )
(𝑥 )
2 6
𝑓(𝑥0 + ℎ) − 𝑓(𝑥0 )
𝑓′(𝑥0 ) ≈
ℎ
ℎ2 𝑓(𝑥0 + ℎ) − 𝑓(𝑥0 )
𝐼 = ℎ𝑓(𝑥0 ) + + 𝑂(ℎ3 )
2 ℎ
𝑥0 +ℎ
ℎ
∫ 𝑓(𝑡)𝑑𝑡 ≈ [𝑓(𝑥0 ) + 𝑓(𝑥0 + ℎ)
2
𝑥0
2. Turunkan formulasi error untuk masing-masing metode.
Jawab :
a) Metode Trapesium
ℎ
ℎ
𝐸 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≈ [𝑓(𝑥𝑖 ) + 𝑓(𝑥𝑖−1 )] + 𝑂(ℎ3 )
2
0
Hidayat, Sahrul. 2020. Modul Praktikum Algoritma dan Komputasi Numerik. Universitas
Padjadjaran. Jatinangor, Sumedang.
Rinaldi, M. 2013. Integrasi Numerik Bagian 1. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Suparno, S. 2014. Komputasi untuk Sains dan Teknik menggunakan Matlab. Universitas
Indonesia. Depok.