Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI TEKNIK KIMIA

INTEGRAL

Disusun oleh:

Nama : Ani Riska Sari

NIM : 211910401017

Hari/Tanggal Praktikum : Rabu, 02 November 2023

Asisten : Ariel Seanhan Haezer

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

November, 2023
1. JUDUL PERCOBAAN
Integral
2. SUB-JUDUL
Aplikasi Metode Trapezoidal, Simpson 1/3 Rule, Simpson 3/8 Rule, dan
Gaussian Quadrature
3. TUJUAN
 Memahami pengertian dan persamaan yang mewakili Trapezoidal,
Simpson 1/3 Rule, Simpson 3/8 Rule, dan Gaussian Quadrature.
 Memahami persoalan dalam matematis yang dapat dikerjakan dengan
metode Trapezoidal, Simpson 1/3 Rule, Simpson 3/8 Rule, dan
Gaussian Quadrature.
 Menerapkan metode Trapezoidal, Simpson 1/3 Rule, Simpson 3/8 Rule,
dan Gaussian Quadrature dalam bidang teknik kimia.
4. DASAR TEORI
Integrasi numerik dikenal juga sebagai kuadratur, dimana memiliki sejarah
panjang sejak penemuan kalkulus dan sebelumnya. Elemen fungsi dasar untuk
integral tidak bisa dikerjakan secara analitis, namun secara derivatif bisa dihitung.
Integrasi numerik adalah proses yang lebih tepat daripada derivasi numerik. Ada
dua jenis metode integrasi numerik: Persamaan Newton-Cotes dan Gaussian
Quadrature. Persamaan Newton-Cotes memiliki ruang absis yang sama dengan
teknik trapesium (trapezoid) dan Simsons. Jika f (x) telah dihitung pada interval
yang sama, keduanya sangat berguna. Karena persamaan Newton-Cotes
didasarkan pada interpolasi lokal, sehingga hanya potongan-potongan dari suku
banyak yang diperlukan (Raharjo, 2015).
Metode trapezoidal atau trapesium adalah metode integrasi numerik yang
didasarkan pada jumlah segmen dan fase berbentuk trapesium. Metode ini
digunakan untuk daerah yang tidak beraturan. Dalam hal bentuk yang
diasumsikan, yaitu trapesium, dimana dasar penghitungan pendekatan ini
sebanding dengan metode koordinat (Riyanto, Oktavi and Marlianton, 2020).
Metode trapesium adalah metode integrasi numerik yang didasarkan pada jumlah
segmen berbentuk trapesium. Jika sebuah integral didekati dengan metode
trapesium hanya dengan satu segmen, maka dapat dituliskan sebagai berikut:
b

∫ f ( x ) d x=¿ b−a
2
[ f ( a ) + f (b)] + E ¿
a

Aturan trapesium yang dimaksud diwakili oleh suku pertama di ruas kanan,
sedangkan kesalahan yang dimiliki pendekatan ini diwakili oleh suku kedua yang
dinyatakan oleh E. Adapun persamaan pendekatan integral menggunakan metode
ntegrasi trapesium adalah:
x0 +h
h
∫ f ( t ) dt ≈
2[
f ( x 0 ) +f ( x 0 +h ) ]
x0

(Ramadanti, 2019).
Aturan Simpson didapatkan dengan mengintegrasikan fungsi polinomial
dengan pangkat empat dan tiga. Simpson 1/3 dan Simpson 3/8 adalah dua metode
Simpson yang digunakan. Aturan 1/3 Simpson berasal dari fungsi polinomial
pangkat 2 yang terdiri dari tiga titik data dengan jarak yang sama. Aturan Simpson
3/8, di sisi lain, diturunkan dari fungsi polinomial pangkat 3 yang dibangun dari
empat titik data terdistribusi dengan interval yang sama. Metode Simpson 1/3,
yang berasal dari fungsi polinomial dengan pangkat 2, digunakan untuk
menyelesaikan masalah integral.
b b
I =∫ f ( x ) dx ≅∫ f 1 ( x ) dx
a a

Apabila diketahui x 0 , x 2 dan f 2 ( x ) untuk a dan b maka didapatkan persamaan


sebagai berikut:
h
I≅
3
[ f ( x 0 ) + 4 f ( x 1 ) + f ( x 2) ]
( b−a )
dimana, h= , sehingga persamaan metode Simpson 1/3 dapat dinyatakan
2
sebagai berikut:
f ( x 0 ) +4 f ( x 1) + f ( x 2 )
I ≅ ( b−a )
6
dimana, a=x 0, b=x 2 dan x 1= titik tengah antaraa dan b (Warsito and Haning,
2018).
Metode numerik adalah metode untuk memformulasikan masalah
matematika yang sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan dengan
menggunakan operasi perhitungan. Integrasi numerik adalah teknik untuk
mendapatkan perkiraan integral yang tidak dapat diselesaikan secara analitis.
Aturan Simpson 3/8, sebuah teknik polinomial Lagrange orde 3, adalah salah satu
aturan integrasi numerik. Seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1 dibawah ini,
area yang dihitung sebagai perkiraan nilai integrasi adalah area di bawah kurva
polinom derajat 3 dengan bantuan empat titik data. Aturan Simpson 3/8 dijelaskan
dalam Persamaan berikut:
b n
3h
∫ f ( x ) dx ≈ ∑ c i f ( x i )=c 0 f ( x 0 ) +c 1 f ( x 1 ) +c 2 f ( x 2) + c 3 f ( x 3 ) = 8
[ f ( x 0 ) +3 f ( x1 ) +3 f ( x 2) + f ( x 3 ) ]
a i=0

Gambar 1. Kaidah Simpson 3/8


(Oktamuliani and Samsidar, 2015).
Gauss menemukan metode Kuadratur Gaussian (Gaussian Quadrature) yang
merupakan pendekatan integrasi yang berbeda dengan metode Newton-Cotes.
Metode ini mengatasi batasan metode Newton-Cotes dengan menghilangkan
kebutuhan untuk menemukan titik-titik diskrit dengan jarak yang sama; sebagai
gantinya, nilai integrasi numerik diperoleh hanya dengan menghitung nilai fungsi
f (x) pada jarak tertentu. Pada kurva y = f (x), sebuah garis lurus ditarik yang
menghubungkan dua lokasi sembarang. Titik-titik diposisikan sedemikian rupa
sehingga garis lurus menyeimbangkan kesalahan positif dan negatif. Area yang
saat ini dihitung adalah area di bawah garis lurus, yang dituliskan sebagai berikut.
1
I =∫ f ( x ) dx ≈ c 1 f ( x1 ) + c2 f ( x 2 )
−1

dimana, c 1 , c2 , x1 dan x 2 merupakan sembarang nilai. Persamaan diatas disebut


persamaan Gaussian Quadrature (Prasetia, 2016).
5. ALGORITMA DAN FLOWCHART
5.1 Metode Trapezoidal
Algoritma untuk metode Trapezoidal adalah sebagai berikut:
1. Masukkan jumlah data (n) serta batas atas (b) dan batas bawah (a)
2. Menghitung nilai h = ( b - a ) / n
3. Masukkan nilai fungsi f(x) untuk masing-masing nilai x
Sedangkan flowchart untuk Metode Trapezoidal adalah sebagai berikut:
START

x(1); x(n); n; x analitik

h=(x(n)-x(1))/(n-1)

i=2:n-1

x(i)=x(i-1)+h

i=1:n

y(i)

jum=0

i=1:n-1

jum=jum+y(i)+y(i+1)

intg = (h/2)*jum
emax = (x(i)-x(n))*h^2*y(n)/12
emin = (x(i)-x(n))*h^2*y(1)/12
eseb = (xanalitik-intg)
eabs = abs((xanalitik-intg)/xanalitik)

disp intg; eseb; emax; emin; eabs

END
5.2 Metode Simpson 1/3
Algoritma untuk metode Simpson 1/3 Rule adalah sebagai berikut:
1. Masukkan jumlah data (n) serta batas bawah dan batas atas
2. Menghitung nilai h
3. Masukkan nilai fungsi f(x) untuk masing-masing harga x
4. Menghitung nilai iterasi pada tiap bagian dengan rumus newton cotes
5. Menjumlahkan semua nilai integrasi pada tiap-tiap bagian
Sedangkan flowchart untuk Metode Simpson 1/3 Rule adalah sebagai
berikut:
START

n;

mod(n,2)

tidak dapat diselesaikan

n;

x(1); x(n):

h=(x(n)-x(1))/(n-1)

i=2:n-1

x(i)=(x(i-1)+h

i=1:n

y(i)

jum=0

i=1:2:n-2

jum=jum+y(i)+4*y(i+1)+y(i+2)

disp intg; eseb; emax; emin; eabs

END
5.3 Metode Simpson 3/8
Algoritma untuk metode Simpson 3/8 Rule adalah sebagai berikut:
1. Masukkan jumlah data (n) serta batas bawah dan batas atas
2. Menghitung nilai h
3. Masukkan nilai fungsi f(x) untuk masing-masing harga x
4. Menghitung nilai iterasi pada tiap bagian dengan rumus newton cotes
5. Menjumlahkan semua nilai integrasi pada tiap-tiap bagian
Sedangkan flowchart untuk Metode Simpson 3/8 Rule adalah sebagai
berikut:
START

n; x(1); x(n)

mod(n-1,3)~=0

tidak dapat diselesaikan

x(n);

h=(x(n)-x(1))/(n-1)

i=2:n-1

x(i)=(x(i-1)+h

i=1:n

y(i)

jum=0

i=1:3:n-3

jum=jum+y(i)+3*y(i+1)+3*y(i+2)+y(i+3)

intg = (2*h/8)*jum
emax = (x(i)-x(n))*h^4*y(n)/80
emin = (x(i)-x(n))*h^4*y(1)/80
eseb = (xanalitik-intg)
eabs = abs((xanalitik-intg)/xanalitik)

disp intg; eseb; emax; emin; eabs

END
5.4 Metode Gaussian Quadratur
Algoritma untuk metode Gaussian Quadrature adalah sebagai berikut:
1. Masukkan jumlah data (n) serta batas bawah dan batas atas
2. Menghitung nilai h
3. Masukkan nilai fungsi f(x) untuk masing-masing harga x
4. Menghitung nilai iterasi pada tiap bagian dengan rumus newton cotes
5. Menjumlahkan semua nilai integrasi pada tiap-tiap bagian
Sedangkan flowchart untuk Metode Gaussian Quadrature adalah sebagai
berikut:

START

Tentukan f(x)

Input nilai batas atas “a”


Dan batas bawah “b”

−1 1
Mendefinisikan w 1=w 2=1 , z 1= , z 2=
√3 √3

b−a b+a b−a b+ a


Mendefinisikan x 1= z1 + dan x2 = z 2+
2 2 a 2

b−a
Menghitung I =
2
[ w1 f ( x 1 ) +w 2 f (x 2)]

STOP
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum komputasi modul keenam ini berjudul Integral. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui atau mempelajari terkait definisi dan persamaan yang
terkai beberapa metode dalam menyelesaikan integrasi numerik dan dapat
memahami permasalahan matematis yang dapat diselesaikan dengan beberapa
metode tersebut, serta mampu untuk mengaplikasikannya terhadap persoalan
terkait teknik kimia dengan menggunakan software matlab. Metode penyelesaian
integral dalam praktikum ini menggunakan empat metode, yakni metode
Trapezoidal, yang terdiri atas Trapezoidal Segmen 1 dan Trapezoidal Segme 2,
metode Simpson1/3 Rule, metode Simpson 3/8 Rule dan Gaussian Quadrature.
Pada praktikum ini dilakukan untuk menyelesaikan soal post test yaitu:

Prosedur pertama dalam menyelesaikan soal diatas ialah menggunakan


metode Trapezoidal, dimana merupakan pendekatan integral numerik yang
menggunakan persamaan polinomial orde satu. Ada dua bentuk aturan metode
trapezoidal, yakni trapezoidal satu segmen dan trapezoidal dua segmen. Kedua
jenis ini menggunakan teknik penyelesaian yang sama secara umum, namun ada
beberapa perbedaan dalam menentukan nilai variabel. Metode trapezoidal inti,
sesuai dengan namanya, adalah strategi nilai integrasi numerik berdasarkan
jumlah segmen area berbentuk trapesium. Metode pendekatan nilai integral
dengan metode trapezoidal dapat dilakukan dengan satu segmen dan dua segmen,
yang menghasilkan sedikit perubahan pada nilai integrasi.
Tahap pertama adalah dilakukan perhitungan metode trapezoid segmen satu
dengan bantuan aplikasi matlab, di mana langkah awalnya menggunakan sintaks
clc dan clear untuk menghapus jendela perintah dan ruang kerja di awal. Langkah
selanjutnya menggunakan syntax disp/display untuk menampilkan nama dan
nomor mahasiswa pada command window nantinya. Kemudian, dicantumkan
soal, yakni dengan memberikan keterangan pada editor, dimana keterangan ini
nantinya akan muncul pada menu editor, yang berfungsi memberikan informasi
pada menu editor. Penggunaan keterangan pada editor, dengan cara menuliskan
tanda % di awal keterangan. Langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai n ,
yang merupakan jumlah pembagian kurva, diikuti dengan menuliskan batas
bawah dan batas atas integrasi. Step size (h) yang diperoleh dari data dimasukkan,
x n−x 0
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus h= dan kemudian diulangi
n−1
untuk mendapatkan nilai x (i ) =x ( i−1 ) +h dengan i berkisar antara 2 hingga n−1.
Langkah berikutnya dimasukkan fungsi y (i) yang merupakan persamaan dari soal
diatas, yakni y(i) = 0.3 + 0.1 * (exp(-5*x(i))) * (sin(25 * pi *
x(i))); kemudian harga fungsi y (i) kemudian dihitung, dimulai dari segmen
pertama (i=1) dan diakhiri dengan segmen terakhir (i=n). Langkah berikutnya
adalah menuliskan jum=jum+y(i)+y(i+1);dan akhiri dengan end pada syntax
for. Kemudian, dituliskan intg=(h/2)*jum; sebagai rumus untuk metode
trapezoidal segmen satu dalam menyelesaikan integral, dan emax=(t(i)-
t(n))*h^2*y(n)/12; emin=(t(i)t(n))*h^2*y(1)/12; yang merupakan
rumus untuk kesalahan maksimum dan minimum. Langkah terakhir menuliskan
syntax fprintf , yang digunakan untuk mengubah data numerik yang diperoleh
dalam proses menjadi data string atau untuk menampilkan khasil perhitungan
pada command window. Seluruh hasil perhitungan luas setiap segmen kemudian
dijumlahkan dan digunakan untuk menghitung hasil integrasi dengan
menggunakan rumus integral metode trapezoidal. Berikut merupakan script dan
hasil running pengerjaan soal dengan menggunakan metode Trapezoidal Segmen
1.

Gambar 1. Integrasi Numerik Metode Trapezoidal Segmen 1


Metode trapezoidal segmen dua mrupakan metode berikutnya untuk
menyelesaikan integrasi numerik. Metode ini identik dengan metode trapezoidal
segmen pertama, dengan pengecualian dalam menentukan nilai ukuran langkah
(h) dari data yang dimasukkan. Nilai hpada metode trapezoidal segmen pertama
x n−x 0
dihitung dengan rumus h= , sedangkan nilai h pada segmen dua dihitung
n−1
x n−x 0
dengan rumus h= dengan nilai n adalah 2 (persoalan yang sama dengan
n
trapezoidal segmen pertama). Pendekatan untuk menyelesaikan metode
trapezoidal segmen dua menggunakan matlab dimulai dengan menggunakan
syntax clc dan clear untuk menghapus jendela perintah dan ruang kerja di awal.
Langkah selanjutnya menggunakan syntax disp/display untuk menampilkan nama
dan nomor mahasiswa pada command window nantinya. Kemudian, dicantumkan
soal, yakni dengan memberikan keterangan pada editor, dimana keterangan ini
nantinya akan muncul pada menu editor, yang berfungsi memberikan informasi
pada menu editor. Penggunaan keterangan pada editor, dengan cara menuliskan
tanda % di awal keterangan. Langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai n ,
yang merupakan jumlah pembagian kurva, diikuti dengan menuliskan batas
bawah dan batas atas integrasi. Step size (h) yang diperoleh dari data dimasukkan,
x n−x 0
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus h= dan kemudian diulangi
n
untuk mendapatkan nilai x (i ) =x ( i−1 ) +h dengan i berkisar antara 2 hingga n−1.
Langkah berikutnya dimasukkan fungsi y (i) yang merupakan persamaan dari soal
diatas, yakni y(i) = 0.3 + 0.1 * (exp(-5*x(i))) * (sin(25 * pi *
x(i))); kemudian harga fungsi y (i) dihitung, dimulai dari segmen pertama
(i=1) dan diakhiri dengan segmen terakhir (i=n). Langkah berikutnya adalah
menuliskan jum=jum+y(i)+y(i+1);dan akhiri dengan end pada syntax for.
Kemudian, dituliskan intg=(h/2)*jum; sebagai rumus untuk metode trapezoidal
segmen dua dalam menyelesaikan integral, dan
emax=(t(i)-t(n))*h^2*y(n)/12; emin=(t(i)t(n))*h^2*y(1)/12; yang
merupakan rumus untuk kesalahan maksimum dan minimum. Langkah terakhir
menuliskan syntax fprintf , yang digunakan untuk mengubah data numerik yang
diperoleh dalam proses menjadi data string atau untuk menampilkan khasil
perhitungan pada command window. Adapun script dan hasil running pengerjaan
soal dengan menggunakan metode Trapezoidal Segmen 2 adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Integrasi Numerik Metode Trapezoidal Segmen 2


Metode dalam penyelesaian integrasi numerik yang berikutnya ialah Metode
Simpson, dimana metode ini terdiri dari dua jenis, Simpson 1/3 dan Simpson 3/8.
Metode Simpson 1/3 didasarkan pada penggunaan polinomial orde dua dalam
operasi perhitungannya, dan prosesnya juga dihitung dengan membagi area
integral menjadi beberapa bagian yang kemudian dijumlahkan. Adapun prosedur
dalam penyelesaian soal diatas dengan metode Simpson 1/3 pada aplikasi matlab
yaitu diawali dengan memasukkan nilai batas bawah dan batas atas, serta jumlah
banyak data n. Adapun dalam menerapkan metode Simpson 1/3, diperlukan
jumlah langkah ganjil. Dengan kata lain, karena jumlah langkah yang diperlukan
untuk menyelesaikan metode Simpson 1/3 harus memiliki sisa ketika dibagi
dengan 2, nilai n biasanya dipilih untuk diterapkan secara eksklusif pada nilai
ganjil. Hasilnya, bahwa proses tidak dapat dilanjutkan selama mod (n , 2)
menghasilkan 0. Nilai h kemudian dihitung dengan menggunakan rumus
x ( n )−x (1)
h= dan nilai x diperoleh dengan menggunakan rumus x (i)=x (i−1)+h
(n−1)
untuk setiap area pembagian.
Secara umum, semakin besar jumlah pembagian kurva, maka semakin besar
pula nilai x. Langkah berikutnya dimasukkan fungsi y (i) yang merupakan
persamaan dari soal diatas, yakni
y (i)=0.3+0.1∗(exp(−5∗x (i)))∗(sin(25∗pi∗x (i))). Langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai y dari i=1 hingga i=n . Nilai fungsi kemudian dihitung dengan
menggunakan rumus jum= jum+ y (i)+ 4 y (i+1)+ y ( i+2). Langkah selanjutnya
adalah menghitung hasil integral dengan menggunakan rumus metode Simpson
h
1/3, yaitu ∗ jum, untuk mendapatkan luas daerah integrasi yang dihasilkan dan
3
emax = ((x(i) - x(n)) / (180 * h^2 * y(n))); serta emin = ((x(i) - x(n))/ (180 * h^2 *
y(1))); yang merupakan rumus untuk kesalahan maksimum dan minimum. Hasil
perhitungan kemudian ditampilkan di jendela perintah atau commad window
untuk dilihat dengan menggunakan syntax fprintf pada matlab. Adapun untuk
script dan hasil perhitungan dengan matlab dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.
Gambar 3. Integrasi Numerik Metode Simpson 1/3
Simpson 3/8 adalah tipe kedua dari metode Simpson, yang merupakan
prosedur integrasi numerik yang membagi kurva menjadi beberapa bagian. Rumus
Newton-Cotes dengan polinomial orde ketiga digunakan untuk menghitung nilai
integrasi dari metode ini, yang memiliki akurasi yang lebih tinggi daripada
metode sebelumnya, yang menggunakan polinomial orde satu atau orde dua.
Adapun tidak seperti metode Simpson 1/3, yang membutuhkan jumlah data ganjil,
metode Simpson 3/8 tidak membutuhkan angka ganjil atau genap. Jumlah data
yang dimasukkan dalam metode Simpson 3/8, bagaimanapun juga, haruslah nilai
yang tidak habis dibagi tiga bila dibagi satu. Dengan kata lain, jumlah data yang
dimasukkan haruslah kelipatan tiga ditambah satu, seperti empat, tujuh, atau
sepuluh. Hal ini biasanya dilakukan dalam matlab dengan memanfaatkan fungsi
mod untuk memastikan bahwa jumlah data yang dimasukkan dikurangi satu
(n−1) tidak habis dibagi tiga.
Matlab dapat digunakan untuk melakukan perhitungan numerik metode
Simpson 3/8 di awali dengan memasukkan jumlah data sesuai dengan aturan
dalam metode ini. Perlu diingat bahwa prosedur penghitungan tidak dapat
dilanjutkan selama jumlah data yang dimasukkan memenuhi kriteria od (n−1 , 3) ,
tidak sama dengan 0. Setelah jumlah data memenuhi syarat, input batas bawah
x ( n )−x (1)
dan batas, serta nilai h ditentukan dengan menggunakan rumus h= .
(n−1)
Nilai x kemudian ditentukan untuk setiap pias atau pembagian area kurva, dan
hasilnya digunakan untuk menghitung nilai fungsi y (i) pada setiap nilai x yang
diterima. Selanjutnya, jumlah dari setiap area dari i=1 sampai i=n−3 dengan
kelipatan 3 dihitung, dimana dengan menuliskan jum = jum + y(i) + 3 *
y(i+1) + 3 *y(i+2) + y(i+3); dan akhiri dengan end pada syntax for.
Langkah selanjutnya jumlah total digunakan untuk menentukan hasil integrasi
dengan menggunakan rumus Simpson 3/8, yaitu intg = (3 * h / 8) * jum;
dan mencari nilai error maksimum dan minimumnya dengan masing-masing
rumus, yaitu emax = ((x(i) - x(n)) / (80 * h ^ 2 * y(n))); emin=
((x(i) - x(n)) / (80 * h ^ 2 * y(1)));.Langkah terakhir adalah
menampilkan hasil perhitungan integral di jendela perintah sehingga nilainya
dapat dibaca. Berikut adalah hasil perhitungan integrasi numerik menggunakan
metode Simpson 3/8.

Gambar 4. Integrasi Numerik Metode Simpson 3/8


Metode Gaussian Quadrature, umumnya dikenal sebagai kuadratur Gauss,
adalah metode terakhir yang digunakan dalam praktikum ini. Ide dasar di balik
integrasi kuadratur adalah untuk menilai suatu fungsi pada banyak titik dan
kemudian memanfaatkan temuan untuk memperkirakan nilai integral. Pendekatan
integrasi ini lebih kompleks daripada metode lain yang menggunakan rumus
Newton-Cotes, sehingga, metode integrasi ini tidak sering digunakan dalam
konteks situasi biasa.
Tahap untuk menghitung nilai integral dengan metode ini dapat dilakukan di
matlab dengan terlebih dahulu memasukkan fungsi integral yang diperoleh dari
soal, yakni f = @(x) (0.3 + 0.1 * (exp(-5*x))) * (sin(25 * pi * x));
% Persamaan dari persoalan. Langkah selanjutnya batas integrasi yang
bawah dan batas atas, serta nilai n atau banyak data kemudian dimasukkan. Nilai
xn−x 0
h kemudian dihitung dengan menggunakan rumus h= , dan juga untuk
n
memasukkan faktor pembobot, w 1 dan w 2 , serta nilai z 1 dan z 2. Karena nilai
keempat variabel ini telah ditentukan dalam modul praktikum, mereka hanya perlu
dimasukkan ke dalam program. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai x 1
dan x 2 , diikuti dengan total f (x 1) dan f (x 2). Langkah selanjutnya adalah
menghitung hasil integrasi menggunakan rumus kuadratur Gauss, yaitu h ¿, atau
pada matlab dituliskan dengan gaus = gaus + h * (w1 * sum1 + w2 *
sum2); % Akumulasi hasil,dan kemudian menampilkan nilainya di command
window dengan perintah fprintf pada matlab, serta berikut gambar hasil scriptnya.

Gambar 4. Integrasi Numerik Metode Gaussian Quadrature


7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Praktikum komputasi modul keenam ini berjudul Integral. Metode
penyelesaian integral dalam praktikum ini menggunakan empat metode, yakni
metode Trapezoidal, yang terdiri atas Trapezoidal Segmen 1 dan Trapezoidal
Segme 2, metode Simpson1/3 Rule, metode Simpson 3/8 Rule dan Gaussian
Quadrature. Metode trapezoidal yakni metode yang memisahkan area kurva
integral menjadi beberapa bagian, yang nilainya dihitung satu per satu, kemudian
dijumlahkan. Metode trapezoidal atau trapesium ini menggunakan pendekatan
polinomial orde satu, dan perhitungannya dibagi menjadi dua bagian, yaitu
trapezoidal segmen satu dan segmen dua. Metode lain yang digunakan ialah
metode Simpson 1/3 dan Simpson 3/8, yang menggunakan pendekatan polinomial
orde dua. Metode ini lebih akurat daripada metode trapezoidal, tetapi operasi
perhitungannya lebih rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Metode
Gaussian Quadrature, yakni metode yang mengevaluasi fungsi pada banyak titik
dan kemudian menggunakan temuan untuk memperkirakan nilai integral.
7.2 Saran
Praktikum Komputasi ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, dimana
perlu diperhatikan ketika menuliskan atau memasukkan program dalam aplikasi
matlab. Praktikan diharuskan untuk mengetahui dan memahami model atau
perintah (syntax) yang ada pada aplikasi matlab. Praktikan juga harus lebih teliti
dalam aturan penulisan fungsi-fungsi yang ada diaplikasi matlab, supaya
meminimalisir terjadinya kesalahan (error) program yang dijalankan.
8. DAFTAR PUSTAKA

Oktamuliani, S. and Samsidar (2015) ‘Pemodelan Teoritik Daya Radiasi Matahari


Berbasis Prinsip Radiasi Benda Hitam menggunakan Pendekatan Numerik
Integrasi Simpson 3/8’, Proseding Semirata, pp. 53–61.

Prasetia, A. (2016) ‘Performansi Metode Trapesium dan Metode Gauss-Legendre


dalam Penyelesaian Integral Tertentu Berbantuan Matlab’, Jurnal
Mercumatika, 1(1), pp. 1–12.

Raharjo, R.A. (2015) Rancang Bangun Sistem Akusisi Data Bau dari Larik Sensor
Gas Untuk Analisis Kematangan Buah Durian dengan Menggunakan
Metode Integral Trapezoid, Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim, Malang.

Ramadanti, D.S. (2019) ‘Penggunaan Metode Titik Tengah (Midpoint), Metode


Trapesium, Metode Simpson dan Metode Gauss untuk Menghitung Integrasi
Numerik Fungsi-Fungsi Tertentu Tanpa Error.’, Skripsi, pp. 1–49.

Riyanto, F., Oktavi, M. and Marlianton (2020) ‘Estimasi Sumberdaya Batubara


Terukur Menggunakan Metode Trapezoid Di PT. Tebo Prima Desa
Kemantan Kelurahan Sungai Bengkal Kabupaten Tebo Provinsi Jambi’,
Mine Magazine, 1(1), pp. 1–5.

Warsito, A. and Haning, A.E.P. (2018) ‘Komparasi Solusi Kasus Fluks Magnetik
di Sekitar Kawat Berarus Listrik dengan Metode Analitik dan Komputasi
Comparation of Magnetic Flux Cases Solution in Around Electrified Wire
between Analytical and Computational Methods’, Jurnal ILMU DASAR,
19(1), p. 23.

Anda mungkin juga menyukai