“Integrasi Numerik”
PENDAHULUAN
A. Tujuan :
1.Dapat menentukan penyelesaian Integrasi Numerik dengan metode Trapesium, dan Metode
Simpson 1/3
2.Mencari besarnya kesalahan dari suatu perhitungan solusi Integrasi Numerik dengan metode
B. Permasalahan
C. Dasar Teori
2. Kaidah Trapesium
Pandang sebuah pias bernbentuk trapesium dari 𝑥=𝑥0 sampai 𝑥=𝑥𝑙. Luas satu trapesium
adalah
Bila selang [a,b] dibagi atas n buah pias trapesium, kaidah integrasi yang diperoleh
adalah
3. Metode Simpson 1/3
Metode Simpson merupakan sebuah metode alternatif pendekatan integral di samping metode
trapesium dan titik tengah. Dengan menggunakan metode Simpson ini diharapkan meskipun lebar
segmen h pada integrasi diambil cukup lebar, namun diharapkan akan diperoleh ketelitian yang
lebih tinggi dari metode sebelumya.
Untuk meningkatkan ketelitian saat mengintegralkan seluruh interval yang lebih lebar, maka
interval antara x0 dan x1 dapat dibagi menjadi n langkah. Evaluasi pada tiga titik untuk setiap
subinterval memerlukan jumlah yang genap. Jumlah interval genap ini merupakan syarat yang
harus dipernuhi saat kita menerapkan metode ini. Oleh sebab itu, kita harus menyatakan jumlah
interval menjadi n=2m. Aturan Simpson 1/3 kemudian menjadi:
Bila selang [a,b] dibagi atas n buah pias, kaidah integrasi yang diperoleh adalah:
BAB II
Pembahasan
A. Source Code
print("\t\t\tHasil Program untuk Penyelesaian Integrasi Numerik\t")
print("\t\t\t Int x * sin(x)dx ; syarat x(0)= 0.0, x(1)= pi")
print("\t\t\t dengan Metode Trapesium dan simpson 1/3")
print("\t\t\t Dibuat oleh: ")
print("\t\t\t\tNama \t : Hana Glorya Stefany")
print("\t\t\t\tNIM \t : 24060119120029")
print("\t\t\t\tProg.Studi : Informatika\n")
print('-----------------------------------------------------------------------
---------------------------')
print(' N\t| H\t | Int Trapesium | Err IT % | Int Simpson
1/3 | Err IS 1/3 % | ')
print('-----------------------------------------------------------------------
---------------------------')
a = 0.0
b = pi
#trapesium
xi = a
y = 0
for i in range (1,n):
xi = xi + h
y += fungsi(xi)
It = (h)*((fungsi(a)+(2*y)+fungsi(b))/2)
#simpson 1/3
jmlganjil = 0
jmlgenap = 0
xi = a + h
xj = a + (2*h)
for isimpson in range (1,n,2):
jmlganjil += fungsi(xi)
xi += (2*h)
for jsimpson in range (2,n-1,2):
jmlgenap += fungsi(xj)
xj += (2*h)
Is= (h)*((fungsi(a)+(4*jmlganjil)+(2*jmlgenap)+fungsi(b))/3)
# menghitung galat
def integral(x):
return sin(x)-(x*cos(x))
#Nilai sesungguhnya
val = integral(b) - integral(a)
#galat trapesium
galat1 = abs(val-It)*100
#galat simpson 1/3
galat2 = abs(val-Is)*100
print(" %d\t|"% n, " %.6f |"% h, " %.6f\t|"% It," %.6f\t |"%
galat1," %.6f |"% Is," %.6f\t |"% galat2)
Input :
Metode trapesium : batas bawah (a), batas atas (b), n
Metode Simpson : batats bawah (a), n, h didapat dr program (b-a)/n
Output: Hasil perhitungan trapesium, hasil perhitungan simpson, eror, dan nilai sesungguhnnya.
Pada program tersebut, pertama menghitung metode trapesium terlebih dahulu, langkah pertama
yang dilakukan adalah membuat program untuk menghitung fungsi yang sudah ditentukan pada
soal yaitu y = x *sin (x), fungsi ini akan menghasilkan nilai y yang baru setelah nantinya dilakukan
perhitungan pada program. Selanjutnya inisialisasi a (sebagai batas bawah) = 0,0 , dan b (batas
atas) = pi, untuk menggunakan nilai sin cos, dan pi dilakuka pemanggilan from math import sin,
cos, pi pada program. Kemudian melakukan interasi sesuai nilai n yaitu n =128. Nilai n ini juga
digunakan pada program selanjutnya yaitu pada perhitungan metode simpson. Untuk mencari nilai
h dibuat pada program sesuai rumus h. Selanjutnya dilakukan perhitungan metode trapesium,
dengan inisialisasi xi =a, dan y=0, dikakukan iterasi dari 1 – 128, dalam iterasi tersebut dilakukan
perhitungan metode trapesium dengan mengupdate nilai xi, y, dan It (hasil metode trapesium)
secara berulang sampai batas iterasi yang telah ditentukan. Program ini akan menghasilkan nilai
metode trapesium yang disimpan dalam variabel It.
Dilanjutkan program kedua, yaitu perhitungan dengan metode simpson 1/3. Pertama melakukan
inisialisasi terlebih dahulu yaitu jmlganjil (untuk kondisi jika i mod 2 =1) dan jmlgenap (untuk
kondisi jika i mod 2 = 0) sama-sama dinisialisasi 0, lalu xi = a + h dan xj = a + (2*h). apabila i
adalah ganjil maka penghitungan akan masuk ke blok isimpson dimana jmlganjil += fungsi(xi)
dan xi += (2*h). Sedangkan, apabila i adalah genap maka i akan masuk ke blok penghitungan
jsimpson dimana jmlgenap += fungsi(xj) dan xj += (2*h). Jika iterasi sudah selesai dilakukan,
maka hasil iterasi akan dihitung dengan rumus integrasi metode Simpson 1/3 yang pada program
dituliskan dengan Is = (h)*((fungsi(a) + (4*jmlganjil) + (2*jmlgenap) + fungsi(b))/3).
Program selanjutnya yaitu menghitung galat program ini disesuaikan denga rumus galat yaitu
merupakan hasil hasil integral dari dari y = x*sin(x) yaitu sin(x) – (x*cos(x)). Dilanjutkan
menghitung nilai sesungguhnya dengan program val=integral(a)-integral(b). Lalu mencari galat
trapesium : abs(val-It)*100 dan galat simpson 1/3 : abs(val-Is)*100. Nilai galat tersebut dalam
bentuk persen.
Penyelesaian
1. Metode Trapesium : 3.141435
2. Galat Trapesium : 0.015771%
3. Metode Simpson 1/3 : 3.141435
4. Galat Simpson 1/3 : 0.000001%.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Praktikum kali ini, membuat program untuk menghitung integrasi numerik dengan
metode trapesium dan metode simpson dari fungsi y= x * sin(x) dengan interval [0.0,pi],
dan didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Metode Trapesium : 3.141435
2. Galat Trapesium : 0.015771%
3. Metode Simpson 1/3 : 3.141435
4. Galat Simpson 1/3 : 0.000001%.
Berdasarkan hasil yang didapat, hasil perhitungan dengan metode trapesium dan metode
simpson 1/3 memiliki selisih yang tidak jauh berbeda, sehingga dua-duanya dapat
digunakan untuk menyelesaikan soal. Akan tetapi meode simpson 1/3 memiliki akurasi
yang lebih baik dari metode trapesium, hal ini dapat dilihat dari nilai galatnya. Galat
simpson 1/3 lebih kecil disbanding galat trapesium.
DAFTAR PUSTAKA
Priyo Sidik. 2014. Modul Praktikum Metode Numerik. Semarang: Jurusan Ilmu Komputer/
Informatika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.