Anda di halaman 1dari 12

METODE NUMERIK

( Metode Trapezoidal, Metode Simpson 1/3, Metode Simpson 3/8 )

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi UAS Mata Kuliah Metode Numerik

LAPORAN PRESENTASI

Oleh :
Khusnul Hotimah ( 1842200007 )
Roisah Annuriah Kholila ( 1842200010 )
Ulfa Puji Maulidiyah ( 1842200018 )
Muhammad Faiz Nailun Ni’am ( 1842200034 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON – PROBOLINGGO
2021
A. Dasar Teori
1. Integral
Integral merupakan invers atau kebalikan dari differensial. Integral
terdiri dari dua macam yakni integral tentu dan integral tak tentu. Integral
tentu merupakan suatu integral yang dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang
sering disebut batas atas dan batas bawah. Sedangkan integral tak tentu
digunakan untuk mencari fungsi asal dari turunan suatu fungsi. Integral tentu
dinyatakan seperti pada persamaan di bawah ini :
b
I =∫ f ( x ) dx .
a

2. Integrasi Numerik
Integrasi Numerik merupakan cara perhitungan yang digunakan apabila
kondisi dalam perhitungan analitik dirasa sulit atau bahkan tidak mungkin
untuk memperoleh hasil integral. Dengan kata lain, integrasi numerik
dilakukan ketika perhitungan integral secara eksak sulit dilakukan. Hasil
penyelesaian metode numerik berupa nilai hampiran (approximation),
sehingga timbul kesalahan (error). Pada penyelesaian secara numerik
diusahakan menghasilkan error sekecil mungkin untuk memperoleh hasil
yang lebih baik. Ada beberapa metode dalam perhitungan integral secara
numerik. Diantaranya metode Trapesium, Simpson 1/3, Simpson 3/8, dan
lain-lain.
 Metode Trapezoidal /Trapesium
Metode Trapezoidal/Trapesium merupakan metode integrasi numerik
yang didasarkan pada penjumlahan segmen-segmen berbentuk
Trapesium. Sebuah pias berbentuk Trapesium dari x = x0 sampai x = x1.
Perhatikan Gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Metode Trapesium


Secara umum aturan Trapesium diperoleh dari persamaan di bawah ini:
n−1
h
I=
2 (
f ( x 0 ) +2 ∑ fi+f ( x n )
i=1
)
Dengan :
n = Jumlah upselang/banyak data
b−a
h = Jarak antar titik h= ( n )
a,b = Batas kurva
f (x) = Fungsi Integral

1
 Metode Simpson
3
Kaidah Simpson merupakan turunan dari metode Newton-Cotes.
Metode atau kaidah ini dikenalkan oleh seorang ahli matematika
bernama Thomas Simpson (1710-1761) dari Leicestershire, England.

1
Metode Simpson dapat didefinisikan sebagai luas daerah yang dibatasi
3
oleh hampiran fungsi parabola. Gambar 2.2 menunjukkan metode

1
Simpson .
3

1
Gambar 2.2 Metode Simpson
3
1
Secara numerik Integral Simpson didefinisikan pada persamaan di
3
bawah ini :
n−1 n−2
h
I=
3 (
f ( x 0 ) + 4 ∑ fi+2 ∑ fi+f ( x n )
i=1,3,5 i=2,4,6
)
Dengan :

n = Jumlah upselang/banyak data


b−a
h (
= Jarak antar titik h=
n )
a,b = Batas kurva
f (x) = Fungsi Integral

1
Penggunaan Metode Simpson ini mensyaratkan bahwa (n) harus
3
genap.

3
 Metode Simpson
8
3
Metode Simpson dapat didefinisikan sebagai luas daerah yang
8

3
dibatasi oleh fungsi kubik. Dimana metode Simpson ini mensyaratkan
8
jumlah upselang (n) harus kelipatan 3. Gambar 2.3 menunjukkan metode

3
Simpson .
8
3
Gambar 2.3 Metode Simpson
8

3
Secara umum aturan Simpson dapat dilihat pada persamaan di bawah ini:
8
n−1 n−3
3h
I=
8 (
f ( x 0 ) +3 ∑ fi+2 ∑ fi+ f ( x n )
i ≠3,6,9 i=3,6,9
)
Dengan :

n = Jumlah upselang/banyak data


b−a
h (
= Jarak antar titik h=
n )
a,b = Batas kurva
f (x) = Fungsi Integral

3. Kesalahan/Galat (Eror)
galat merupakan salah satu bentuk kesalahan yang terjadi karena adanya
ketidaksamaan anatara solusi analitik dan solusi numerik. Ketiga Metode
tersebut menggunakan galat relatif. Galat relatif dapat didefinisikan dalam
persamaan di bawah ini :

E R= | x−x x́ |× 100 %
Dimana :
ER = Galat/Eror relatif
x = Nilai Analitik
x́ = Nilai Solusi

Persamaan di atas merupakan persamaan galat yang dinormalkan terhadap


nilai analitik yang dinamakan galat relatif.

B. Contoh Soal
1. Metode Trapezoidal/Trapesium
3
4 2
Hitunglah ∫ 2 x + 4 x dx, dengan h=0,5
1

Jawab :
Diketahui :
h=0,5 , b=3 ,a=1
b−a b−a 3−1 2
h= n= = = =4
n h 0,5 0,5

Penyelesaian menggunakan Metode Trapezoidal/Trapesium


h
I = ∙ ( f 0+ 2 f 1 +2 f 2 +2 f 3 +…+ 2 f n−1+ f n )
2
h
I = ∙ ( f 0+ 2 f 1 +2 f 2 +2 f 3 + f 4 )
2
0,5
I= ∙ ( 6+ ( 2 ∙19,125 )+ (2 ∙ 48 ) + ( 2 ∙103,125 )+198 )
2
0,5
I= ∙ ( 6+38,25+96 +206,25+198 )
2
I =0,25 ∙ 544,5
I =136,125
Jadi, Nilai Solusi dari Metode Trapezoidal adalah 136,125
 Nilai Analitik
3
K=∫ 2 x 4 + 4 x 2 dx
1

3
2 4
K= x 5 + x 3
5 3 ] 1

K=131,47
Jadi, Nilai Analitiknya adalah 131,47
 Galat

E R= | x−x x́ |× 100 %
E R= |131,47−136,125
131,47 |× 100 %
E R=¿ 3,54%
Jadi, galat dari Metode Trapezoidal adalah 3,54%
2. Metode Simpson 1/3
3
4 2
Hitunglah ∫ 2 x + 4 x dx, dengan h=0,5
1

Jawab :
Diketahui :

Penyelesaian menggunakan Metode Simpson 1/3


h
I = ( f 0 +4 f 1 +2 f 2 + 4 f 3+ 2 f 4 +…+ 2 f n−2 + 4 f n−1 + f n )
3
h
I = ( f 0+4 f 1+2 f 2+4 f 3+ f 4)
3
0,5
I= (6+ 4 ×19,125+2 × 48+4 × 103,125+198)
3
I =131,5
Jadi, Nilai solusi dari Metode Simpson 1/3 adalah 131,5
 Nilai Analitik
3
K=∫ 2 x 4 + 4 x 2 dx
1

3
2 4
K= x 5 + x 3
5 3 ] 1

K=131,47
Jadi, Nilai Analitiknya adalah 131,47
 Galat

| x−x x́ |× 100 %
E R=

131,47−131,5
E =|
R |× 100 %
131,47
E R=0,03 %
Jadi, Galat dari metode simpson 1/3 adalah 0,03%

3. Metode Simpson 3/8


3
4 2
Hitunglah ∫ 2 x + 4 x dx, dengan h=0,5
1

Jawab :
Diketahui :

Penyelesaian menggunakan metode simpson 3/8

3h
I= (f +3 f 1+ 3 f 2 +2 f 3 +3 f 4 +3 f 5 +2 f 6 +…+2 f n−3 +3 f n−2+ 3 f n−1 + f n)
8 0

3h
I= ¿)
8

3.(0,5)
I= (6 + 3.(19,125) + 3.(48) + 2.(103,125) + 198
8

I =114,68

Jadi, Nilai solusi dari Metode Simpson 3/8 adalah 114,68

 Nilai Analitik

3
K=∫ 2 x 4 + 4 x 2 dx
1

3
2 4
K= x 5 + x 3
5 3 ] 1

K=131,47
Jadi, Nilai Analitiknya adalah 131,47

 Galat

| x−x x́ |× 100 %
E R=

131,47−114,68
E =|
R |×100 %
131,47
E R=12,77 %

Jadi, Galat dari metode simpson 3/8 adalah 12,77%

C. Simulasi
a. Nilai Analitik

b. Metode Trapezoid
1
c. Metode Simpson
3
d. Metode Simpson 3/8

e. Galat
D. Kesimpulan
Berdasarkan nilai galat diatas, Metode Simpson 1/3 adalah metode yang paling
efektif karena mempunyai galat yang paling kecil

Anda mungkin juga menyukai