ANALISA NUMERIK
NPM : 2031028
Prodi : S1 T.Sipil
METODE TRAPESIUM
f (a) + f (b)
I ( b − a)
2
Penggunaan garis lurus untuk mendekati garis lengkung menyebabkan terjadinya kesalahan
sebesar luasan yang tidak diarsir.
1
E=− f ' ' ( )(b − a)
12
Persamaan diatas menunjukkan bahwa apabila fungsi yang diintegralkan adalah linier, maka
metode trapesium akan memberikan nilai eksak karena turunan kedua dari fungsi linier
adalah nol. Sebaliknya untuk fungsi dengan derajat dua atau lebih, penggunaan metode
trapesium akan memberikan kesalahan.
4
Gunakan metode trapesium satu pias untuk menghitung, I = e x dx .
0
Penyelesaian:
Untuk mengetahui tingkat ketelitian dari integral numerik, hasil hitungan numerik
dibandingkan dengan hitungan analitis.
Kesalahan relatif terhadap nilai eksak adalah:
Terlihat bahwa penggunaan metode trapesium satu pias memberikan kesalahan sangat besar
(lebih dari 100 %).
METODE RAPESIUM DENGAN BANYAK BIAS
Pada metode trapesium banyak bias ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi
pada trapesium satu bias, maka kurve lengkung didekati oleh sejumlah garis lurus, sehingga
terbentuk banyak pias. Luas bidang adalah jumlah dari luas beberapa pias tersebut. Semakin
kecil pias yang digunakan, hasil yang didapat menjadi semakin teliti.
Panjang tiap pias adalah sama yaitu x. Apabila terdapat n pias, berarti panjang masing-
masing pias adalah:
b−a
x =
n
xo = a, x1, x2, …, xn = b
Atau:
Atau:
Besarnya kesalahan yang terjadi pada penggunaan banyak pias adalah :
yang merupakan kesalahan order dua. Apabila kesalahan tersebut diperhitungkan dalam
hitungan integral, maka akan didapat hasil yang lebih teliti.
Bentuk persamaan diatas disebut dengan persamaan trapesium dengan koreksi ujung, karena
memperhitungkan koreksi pada ujung interval a dan b.
Metode trapesium dapat digunakan untuk integral suatu fungsi yang diberikan dalam bentuk
numerik pada interval diskret. Koreksi pada ujung-ujungnya dapat didekati dengan
mengganti diferensial f '(a) dan f '(b) dengan diferensial beda hingga.
Contoh soal:
Gunakan metode trapesium empat pias dengan lebar pias adalah x = 1 untuk menghitung:
Penyelesaian:
Metode trapesium dengan 4 pias, sehingga panjang pias adalah:
Luas bidang dihitung dengan persamaan :
Δx n −1
I= f ( a ) + f (b ) + 2 f ( xi )
2 i =1
=
2
1 0 4
e + e + 2(e1 + e 2 + e3 ) = 57,991950.
Apabila digunakan metode trapesium dengan koreksi ujung, maka integral dihitung dengan
persamaan (7.10). Dalam persamaan tersebut koreksi ujung mengandung turunan pertama
dari fungsi.
Δx n −1
Δx
2
I= f ( a ) + f (b ) + 2 f ( x ) − f ' (b) − f ' (a)
2
i
i =1 12
=
2
1 0
e + e 4 + 2 ( e1 + e 2 + e 3 ) −
1
12
( e4 − e0 )
Hitung luasan di bawah fungsi f (x) dan di antara x = 0 dan x = 4, dengan menggunakan
metode trapesium dan trapesium dengan koreksi ujung.
Penyelesaian:
Integral numerik dihitung dengan persamaan:
Δx n −1
1
I= f ( a ) + f (b ) + 2 f ( xi ) = 1 + 33 + 2(3 + 9 + 19)= 48.
2 i =1 2
Apabila digunakan metode trapesium dengan koreksi ujung, integral dihitung dengan
persamaan:
Δx n −1
Δx
2
I= f (a) + f (b) + 2 f ( xi ) − f ' (b) − f ' (a)
2 i =1 12
Turunan pertama pada ujung-ujung dihitung dengan diferensial beda hingga:
f ( x2 ) − f ( x1 ) f (1) − f (0) 3 − 1
f ' ( x1 = a = 0) = = = = 2.
x2 − x1 1− 0 1
f ( xn ) − f ( xn −1 ) f (4) − f (3) 33 − 19
f ' ( xn = b = 4) = = = = 14.
xn − xn −1 4−3 1
I=
1
1 + 33 + 2(3 + 9 + 19)− 1 (14 − 2) = 48 − 1 = 47.
2 12
Δx4
+ f ' ' ' ( xi ) + O ( Δ x 5 )
4!
Δx2 Δ x3
I ( xi − 1 ) = I ( xi − Δ x) = I ( xi ) − Δ x f ( xi ) + f ' ( xi ) − f ' ' ( xi )
2! 3!
Δx 4
+ f ' ' ' ( xi ) − O ( Δ x 5 )
4!
Pada Gambar 7.6, nilai I (xi + 1) adalah luasan dibawah fungsi f (x) antara batas a dan xi
+ 1. Sedangkan nilai I (xi − 1) adalah luasan antara batas a dan I (xi − 1). Dengan demikian
luasan di bawah fungsi antara batas xi − 1 dan xi + 1 yaitu (Ai), adalah luasan I (xi + 1)
dikurangi I (xi − 1) atau persamaan dikurangi persamaan.
Ai = I (xi + 1) – I (xi − 1)
atau
Δx3
Ai = 2 Δ x f ( xi ) + f ' ' ( xi ) + O (Δ x 5 )
3
b−a
Ai = f ( a ) + 4 f (c ) + f ( b )
6
dengan titik c adalah titik tengah antara a dan b.
Kesalahan pemotongan yang terjadi dari metode Simpson 1/3 untuk satu pias adalah:
1
t = − Δ x 5 f ' ' ' ' ( )
90
(b − a) 5
t = − f ' ' ' ' ( )
2880
Contoh soal:
4
Hitung I = e x dx, dengan aturan Simpson 1/3.
0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (7.17) maka luas bidang adalah:
b−a
Ai = f (a) + 4 f (c) + f (b) = 4 − 0 (e0 + 4e2 + e 4 ) = 56,7696.
6 6
Kesalahan terhadap nilai eksak:
53,598150 − 56,7696
t= 100 % = − 5,917 %.
53,598150
Terlihat bahwa pada pemakaian satu pias, metode Simpson 1/3 memberikan hasil lebih
baik dari rumus trapesium.
f ( x) dx = A1 + A3 + ... + An − 1
a
Dalam metode Simpson ini jumlah interval adalah genap. Apabila persamaan
disubstitusikan ke dalam persamaan akan diperoleh:
b
Δx Δx Δx
f ( x) dx = ( f 0 + 4 f1 + f 2 ) + ( f1 + 4 f 2 + f 3 ) + ... + ( fn − 2 + 4 fn −1 + fn )
a 3 3 3
atau
b
Δx n −1 n−2
f ( x) dx = f ( a ) + f (b ) + 4 f ( xi ) + 2 f ( xi )
a 3 i =1 i=2
Seperti pada Gambar (7.7), dalam penggunaan metode Simpson dengan banyak pias ini
jumlah interval adalah genap. Perkiraan kesalahan yang terjadi pada aturan Simpson
untuk banyak pias adalah:
(b − a)5
a =− f ''''
180 n 4
dengan f ' ' ' ' adalah rerata dari turunan keempat untuk setiap interval.
Contoh soal:
4
Hitung I = e x dx , dengan metode Simpson dengan x = 1.
0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan (7.19) maka luas bidang adalah:
1
I = [ e0 + e 4 + 4(e1 + e3 ) + 2 e 2 ] = 53,863846.
3
Kesalahan terhadap nilai eksak:
53,598150 − 53,863846
t = 100 % = 0,5 %.
53,598150
3) Metode Simpson 3/8
Metode Simpson 3/8 diturunkan dengan menggunakan persamaan polinomial order tiga
yang melalui empat titik.
b b
I = f ( x) dx f 3 ( x) dx
a a
Dengan cara yang sama pada penurunan aturan Simpson 1/3, akhirnya diperoleh:
3 Δx
I= f (x 0 ) + 3f (x1 ) + 3f (x 2 ) + f (x 3 )
8
dengan:
b−a
x =
3
Persamaan (7.20) disebut dengan metode Simpson 3/8 karena x dikalikan dengan 3/8.
Metode Simpson 3/8 dapat juga ditulis dalam bentuk:
I = (b − a)
f ( x0 ) + 3 f ( x1 ) + 3 f ( x2 ) + f ( x3 )
8
Metode Simpson 3/8 mempunyai kesalahan pemotongan sebesar:
3
t=− Δ x 3 f ' ' ' ' ( )
80
b−a
Mengingat x = , maka:
3
(b − a) 5
t =− f ' ' ' ' ( )
6480
Metode Simpson 1/3 biasanya lebih disukai karena mencapai ketelitian order tiga dan
hanya memerlukan tiga titik, dibandingkan metode Simpson 3/8 yang membutuhkan
empat titik. Dalam pemakaian banyak pias, metode Simpson 1/3 hanya berlaku untuk
jumlah pias genap. Apabila dikehendaki jumlah pias ganjil, maka dapat digunakan
metode trapesium. Tetapi metode ini tidak begitu baik karena adanya kesalahan yang
cukup besar. Untuk itu kedua metode dapat digabung, yaitu sejumlah genap pias
digunakan metode Simpson 1/3 sedang 3 pias sisanya digunakan metode Simpson 3/8.
Contoh soal:
4
Dengan aturan Simpson 3/8 hitung I = e x dx . Hitung pula integral tersebut dengan
0
menggunakan gabungan dari metode Simpson 1/3 dan 3/8, apabila digunakan 5 pias
dengan x = 0,8.
Penyelesaian:
a) Metode Simpson 3/8 dengan satu pias
Integral dihitung dengan menggunakan persamaan :
I = (b − a)
f ( x0 ) + 3 f ( x1 ) + 3 f ( x2 ) + f ( x3 )
8
(e0 + 3e1,3333 + 3e 2,6667 + e 4 )
I = (4 − 0) = 55,07798.
8
Besar kesalahan adalah:
53,598150 − 55,07798
t = 100 % = − 2,761% .
53,59815
b) Apabila digunakan 5 pias, maka data untuk kelima pias tersebut adalah:
f (0) = e0 = 1 f (2,4) = e2,4 = 11,02318.
f (0,8) = e0,8 = 2,22554 f (3,2) = e3,2 = 24,53253.
f (1,6) = e1,6 = 4,9530 f (4) = e4 = 54,59815.
Integral untuk 2 pias pertama dihitung dengan metode Simpson 1/3 (persamaan
7.17):
b−a
Ai = f ( a ) + 4 f (c ) + f ( b )
6
1,6
I= (1 + (4 2,22554 ) + 4,95303 ) = 3,96138.
6
Tiga pias terakhir digunakan aturan Simpson 3/8:
I = (b − a)
f ( x0 ) + 3 f ( x1 ) + 3 f ( x2 ) + f ( x3 )
8
(4,95303 + (3 11,02318) + (3 24,53253) + 54,59815)
I = 2,4 = 49,86549.
8
Integral total adalah jumlah dari kedua hasil diatas:
I = 3,96138 + 49,86549 = 53,826873 .
Kesalahan terhadap nilai eksak:
53,598150 − 53,826873
t= 100 % = − 0,427 %.
53,59815
KESIMPULAN :
Untuk metode Trapesium daerah penyelesainya berbentuk trapesium, sedang kan untuk
Metode Simpson daerah penyelesainnya berbentuk dua buah trapesium dengan menggunakan
pembobot berat di titik tengahnya.