Anda di halaman 1dari 42

Metode Numerik

Oleh: Ranny Adriana, S.T., M.T.

Pertemuan 9&10
Mata Kuliah : Metode Numerik
Kode Mata Kuliah : 51122112
Pengampu : Ranny Adriana, S.T., M.T.
Semester : IV
Bobot SKS : 2 SKS
Kelas :E
Hari/Jam : Kamis/07.00 - 08.40 WIB
Ruang Kelas : TSP - III/13
Integrasi Numerik #1
 Metode Trapesium
 Metode Trapesium dengan Banyak Pias
INTEGRAL - UMUM

Integral suatu fungsi adalah operator matematik yang


dipresentasikan dalam bentuk :

dan merupakan integral suatu fungsi f(x) terhadap variabel x


dengan batas-batas integrasi adalah dari x = a sampai x = b.
INTEGRAL - UMUM

Yang dimaksud dengan integral


adalah nilai total atau luasan yang
y
dibatasi oleh fungsi f(x) dan sumbu
x, serta antara batas x=a dan x=b.

f(x) Dalam integral analitis :

I dengan F(x) adalah integral dari f(x)


sedemikian sehingga F’(x) = f(x).

x
0 a b
INTEGRASI NUMERIK - UMUM

Integral numerik dilakukan apabila :


1. Integral tidak dapat (sukar) diselesaikan secara analitis.
2. Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk
analitis, tetapi secara numerik dalam bentuk angka (tabel).
INTEGRASI NUMERIK - UMUM
 Metode integrasi secara numerik merupakan integral
tertentu yang berdasarkan hitungan perkiraan.
 Hitungan perkiraan tersebut dilakukan dengan mendekati
fungsi yang diintegralkan dengan fungsi polinomial yang
diperoleh berdasarkan data yang tersedia.
y
 Bentuk paling sederhana
f1(x)
adalah apabila tersedia 2
titik data yang dapat f(x)
dibentuk fungsi polinomial
order 1 yang merupakan I
garis lurus (linier).

x
0 a b
INTEGRASI NUMERIK - UMUM
 Akan dihitung , yang merupakan luasan antara kurva f(x) dan sumbu x
serta antara x=a dan x=b.
 Apabila nilai f(a) dan f(b) diketahui, maka dapat dibentuk fungsi
polinomial order 1, f1(x).
 Dalam hal ini fungsi f(x) didekati oleh f1(x) sehingga integralnya adalah
luasan antara garis f1(x) dan sumbu x serta antara x=a dan x=b.
 Bidang tersebut merupakan bentuk trapesium yang luasannya dapat
dihitung dengan rumus geometri :

 Dalam integrasi numerik, pendekatan tersebut dikenal dengan metode


trapesium.
 Dengan pendekatan ini, integral suatu fungsi adalah sama dengan
luasan bidang yang diarsir, sedang kesalahannya sama dengan luas
bidang yang tidak diarsir.
INTEGRASI NUMERIK - UMUM
 Apabila hanya terdapat 2 data, yaitu: f(a) dan f(b), hanya bisa
dibentuk 1 trapesium. Cara ini dikenal dengan metode trapesium 1
pias.
 Jika tersedia lebih dari 2 data, dapat dilakukan pendekatan dengan
lebih dari 1 trapesium, dan luas total yang merupakan hasil
perhitungan integral secara numerik adalah jumlah dari trapesium-
trapesium yang terbentuk. Cara ini dikenal dengan metode
trapesium banyak pias.
 Dengan 3 data dapat dibentuk 2 trapesium, dan luas kedua
trapesium (bidang yang diarsir) adalah pendekatan dari integral
fungsi. Hasil pendekatan ini lebih baik daripada pendekatan dengan
1 pias.
 Apabila digunakan lebih banyak trapesium, hasilnya akan lebih baik.
INTEGRASI NUMERIK - UMUM
y y
f(b)
f(c)
f2(x)
f(a) f(x)
f(x)

I1 I2 I

x x
0 a b 0 a b

 Fungsi yang diintegralkan bisa pula didekati oleh fungsi


polinomial dengan order lebih tinggi, sehingga kurva yang
terbentuk tidak lagi linier seperti dalam metode trapesium, tetapi
kurva lengkung.
INTEGRASI NUMERIK - UMUM

 Dari 3 data yang ada, dapat digunakan untuk membentuk


polinomial order 2.
 Metode Simpson merupakan metode integrasi numerik
yang menggunakan fungsi polinomial dengan order yang
lebih tinggi.
 Metode Simpson 1/3 menggunakan 3 titik data (polinomial
order 2).
 Metode Simpson 3/8 menggunakan 4 titik data (polinomial
order 3).
 Jarak antara titik data tersebut adalah sama.
METODE TRAPESIUM
 Metode trapesium merupakan pendekatan integral numerik
dengan persamaan polinomial order 1.
 Kurva fungsi f(x) digantikan oleh garis lurus.
 Luasan bidang di bawah fungsi f(x)
y
antara x=a dan x=b didekati oleh
f1(x)
luas 1 trapesium yang terbentuk
f(x) oleh garis lurus yang
menghubungkan f(a) dan f(b) dan
I sumbu x serta antara x=a dan
x=b.
x
0 a b
 Besarnya kesalahan yang terjadi dapat diperkirakan dengan
persamaan berikut :
dengan titik yang terletak di dalam interval a dan b
METODE TRAPESIUM

 Persamaan perkiraan nilai kesalahan (error) yang terjadi,


menunjukkan bahwa apabila fungsi yang diintegralkan
adalah linier, maka metode trapesium akan memberikan
nilai eksak karena turunan kedua dari fungsi linier adalah
nol.
 Sebaliknya, untuk fungsi dengan derajad 2 atau lebih,
penggunaan metode trapesium akan memberikan
kesalahan.
METODE TRAPESIUM
CONTOH PERHITUNGAN
Soal :
Hitung nilai dengan metode trapesium 1 pias !
Penyelesaian :

Penyelesaian eksak (sebagai pembading) :

Besar nilai kesalahan terhadap nilai eksak :

Terlihat bahwa penggunaan metode trapesium 1 pias


memberikan kesalahan yang sangat besar.
METODE TRAPESIUM
DENGAN BANYAK PIAS
 Pendekatan dengan menggunakan 1 pias (trapesium)
menimbulkan kesalahan yang sangat besar.
 Untuk mengurangi kesalahan yang terjadi, maka kurva
lengkung didekati oleh sejumlah garis lurus, sehingga
terbentuk banyak pias.
 Luas bidang (nilai integrasi) adalah jumlah dari luas
beberapa pias tersebut
 Semakin kecil pias yang digunakan, hasil yang didapat
menjadi semakin teliti.
METODE TRAPESIUM
DENGAN BANYAK PIAS
y

f(x)

x
0 x0=a x1 x2 x3 xn-3 xn-2 xn-1 xn=b

Dx
METODE TRAPESIUM
DENGAN BANYAK PIAS
 Panjang tiap pias adalah sama, yaitu Dx. Apabila terdapat n
pias, maka panjang masing-masing pias adalah :

 Luas total seluruh pias trapesium (nilai integrasi numerik


dengan metode trapesium dengan banyak pias) adalah :

 Besar kesalahan yang terjadi pada penggunaan banyak pias


adalah :
METODE TRAPESIUM
DENGAN BANYAK PIAS
 Terlihat bahwa rumus kesalahan yang terjadi adalah order 2.
Apabila kesalahan tersebut diperhitungkan dalam hitungan
integral, maka akan didapat hasil yang lebih teliti.
 Bentuk persamaan trapesium dengan banyak pias dengan
memperhitungkan koreksi adalah :

 Untuk kebanyakan fungsi, bentuk dapat didekati oleh :

 Substitusi nilai tersebut ke dalam persamaan didapat :


METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
CONTOH PERHITUNGAN
Soal :
Hitung nilai dengan metode trapesium 4 pias dengan jumlah
pias = 4 !
Penyelesaian :
Metode trapesium dengan 4 pias, maka panjang pias adalah :

Luas bidang (nilai integrasi) :

= ½ [e0 + e4 + 2 (e1 + e2 + e3 )] = 57,99


METODE TRAPESIUM DENGAN BANYAK PIAS
CONTOH PERHITUNGAN
Penyelesaian eksak (sebagai pembading) :

Besar nilai kesalahan terhadap nilai eksak :

Apabila diperhitungkan koreksi ujung :

= ½ [e0 + e4 + 2 (e1 + e2 + e3 )] – 1/12 (e4 + e0) = 53,5


Kesalahan relatif terhadap nilai eksak :
METODE TRAPESIUM
DENGAN BANYAK PIAS
 Persamaan terakhir di atas disebut dengan persamaan
trapesium dengan koreksi ujung, karena memperhitungkan
koreksi pada ujung interval a dan b.
 Metode trapesium dapat digunakan untuk integral suatu
fungsi yang diberikan dalam bentuk numerik pada interval
diskret. Koreksi pada ujung-ujungnya dapat didekati dengan
mengganti diferensial f’(a) dan f’(b) dengan diferensial beda
hingga.
Integrasi Numerik #2
 Metode Simpson
 Integral dengan Panjang Pias Tidak Sama
 Metode Kuadratur
METODE SIMPSON

 Di samping menggunakan rumus trapesium dengan interval yang


lebih kecil, cara lain untuk mendapatkan perkiraan yang lebih teliti
adalah menggunakan polinomial order lebih tinggi untuk
menghubungkan titik-titik data.
 Apabila terdapat 1 titik tambahan antara f(a) dan f(b), maka ketiga
titik dapat dihubungkan dengan fungsi parabola (order 2).
 Apabila terdapat 2 titik tambahan dengan jarak yang sama antara f(a)
dan f(b), maka keempat titik tersebut dapat dihubungkan dengan
polinomial order 3.
 Rumus yang dihasilkan oleh integral di bawah polinomial tersebut
dikenal dengan metode (aturan) Simpson.
METODE SIMPSON

y y

f(x) f(x)

x x
0 a b 0 a b

order 2 order 3
Aturan Simpson
ATURAN SIMPSON 1/3
 Menggunakan polinomial order 2 (persamaan parabola)
yang melalui titik f(xi-1) , f(xi) , dan f(xi+1) untuk mendekati
fungsi.
 Rumus diturunkan berdasar deret Taylor.

f(x)
Persamaan ini dikenal dengan metode Simpson
1/3 , diberi tambahan 1/3 karena Dx dibagi
dengan 3.
f(x) Pada pemakaian 1 pias, , sehingga :
I(xi+1)
I(xi-1)
dengan c adalah titik tengah antara a dan b.

x
0 xi-1 xi xi+1
ATURAN SIMPSON 1/3

 Kesalahan pemotongan yang terjadi dari metode Simpson


1/3 untuk 1 pias adalah :

 Oleh karena , maka :


ATURAN SIMPSON 1/3
CONTOH PERHITUNGAN
Soal :
Hitung nilai dengan aturan Simpson 1/3 !
Penyelesaian :
.
Penyelesaian eksak (sebagai pembading) :

Besar nilai kesalahan terhadap nilai eksak :

Terlihat bahwa pada pemakaian 1 pias, metode Simpson 1/3


memberikan hasil lebih baik dari metode trapesium.
ATURAN SIMPSON 1/3
DENGAN BANYAK PIAS
 Seperti pada metode trapesium, metode Simpson dapat diperbaiki
dengan membagi luasan dalam sejumlah pias dengan panjang interval
yang sama : , dengan n adalah jumlah pias.
f(x)

f(x)

A1 A3 A5
An-1

x
0 a 1 2 3 4 5 n-1 b
ATURAN SIMPSON 1/3
DENGAN BANYAK PIAS
 Luas total diperoleh dengan menjumlahkan semua pias :

 Dalam metode Simpson ini jumlah interval adalah genap, dengan


memasukkan rumus Simpson 1/3 didapat :

 Atau :
ATURAN SIMPSON 1/3
DENGAN BANYAK PIAS

 Seperti terlihat pada gambar, dalam penggunaan metode Simpson dengan


banyak pias ini, jumlah interval adalah genap.
 Dalam persamaan di atas, suku adalah untuk nilai i ganjil (i = 1 , 3 , 5 , …),
sedangkan adalah untuk nilai i genap (i = 2 , 4 , 6 , …).
 Perkiraan kesalahan yang terjadi pada aturan Simpson dengan banyak pias
adalah :

dengan adalah rerata dari turunan keempat untuk setiap interval.


ATURAN SIMPSON 1/3 DENGAN BANYAK PIAS
CONTOH PERHITUNGAN
Soal :
Hitung nilai dengan aturan Simpson 1/3 banyak pias dengan
Dx = 1 !
Penyelesaian :

=
Penyelesaian eksak (sebagai pembading) :

Besar nilai kesalahan terhadap nilai eksak :


ATURAN SIMPSON 3/8

 Metode Simpson 3/8 diturunkan dengan menggunakan


persamaan polinomial order 3 yang melalui 4 titik.

 Dengan cara yang sama seperti dalam penurunan rumus


aturan Simpson 1/3, akhirnya diperoleh :
3
dengan :
ATURAN SIMPSON 3/8

 Persamaan tersebut di atas disebut dengan metode


Simpson 3/8 karena Dx dikalikan dengan 3/8.
 Metode Simpson 3/8 dapat juga ditulis dalam bentuk :
3
 Metode Simpson 3/8 mempunyai kesalahan pemotongan
sebesar :
 Mengingat , maka :
ATURAN SIMPSON 3/8

 Metode Simpson 1/3 biasanya lebih disukai karena mencapai


ketelitian order 3 dan hanya memerlukan 3 titik, dibanding metode
Simpson 3/8 yang membutuhkan 4 titik.
 Dalam pemakaian banyak pias, metode Simpson 1/3 hanya berlaku
untuk jumlah pias genap.
 Apabila dikehendaki jumlah pias ganjil, maka dapat digunakan
metode trapesium.
 Tetapi metode ini tidak begitu baik karena adanya kesalahan yang
cukup besar.
 Untuk itu, kedua metode dapat digabung, yaitu sejumlah genap
pias menggunakan metode Simpson 1/3, sedang 3 pias sisanya
menggunakan metode Simpson 3/8.
ATURAN SIMPSON 3/8
CONTOH PERHITUNGAN
Soal :
Hitung nilai dengan aturan Simpson 3/8 !
Penyelesaian :

.
Penyelesaian eksak (sebagai pembading) :

Besar nilai kesalahan terhadap nilai eksak :

 Lebih baik dibanding Simpson 1/3 dengan 1 pias (e = 5,917 %)


METODE GABUNGAN SIMPSON 1/3 & 3/8
CONTOH PERHITUNGAN
Soal :
Hitung nilai dengan menggunakan metode gabungan dari metode
Simpson 1/3 dan 3/8 apabila digunakan 5 pias dengan Dx = 0,8 !
Penyelesaian :
Apabila digunakan 5 pias, maka data untuk kelima pias tersebut
adalah:
f(0) = e0 = 1 f(2,4) = e2,4 = 11
f(0,8) = e0,8 = 2,26 f(3,2) = e3,2 = 24,53
f(1,6) = e1,6 = 4,95 f(4) = e4 = 54,6
METODE GABUNGAN SIMPSON 1/3 & 3/8
CONTOH PERHITUNGAN
Integral untuk 2 pias pertama dihitung dengan metode Simpson
1/3 :

Tiga pias terakhir dihitung menggunakan Simpson 3/8 :

Integral total adalah jumlah dari kedua hasil di atas :


I = 3,96 + 49,87 = 53,83 .
Besar nilai kesalahan terhadap nilai eksak :
INTEGRAL DENGAN PANJANG PIAS
TIDAK SAMA
 Beberapa metode yang telah dipelajari di depan, didasarkan
pada titik data yang berjarak sama.
 Pada kenyataan, sering dijumpai keadaan dimana
diperlukan pembagian pias dengan panjang tidak sama.

x
0 x0 x1 x2 xn
INTEGRAL DENGAN PANJANG PIAS
TIDAK SAMA
 Di antara beberapa metode yang telah dipelajari, metode yang
dapat digunakan untuk situasi ini adalah metode trapesium dengan
banyak pias, dan bentuk persamaannya adalah :

Dengan:
METODE KUADRATUR

 Metode trapesium dan Simpson dapat digunakan untuk data


berupa fungsi maupun tabel data.
 Metode Gauss Kuadratur hanya bisa digunakan untuk data berupa
fungsi.
 Pada metode trapesium dan Simpson, integral didasarkan pada
nilai di ujung-ujung pias.
 Metode Gauss Kuadratur menghitung luasan di bawah garis lurus
yang menghubungkan 2 titik sembarang pada kurva.
 Dengan menetapkan posisi kedua titik tersebut secara bebas, maka
akan bisa ditentukan garis lurus yang dapat menyeimbangkan
antara kesalahan positif dan negatif, sehingga hasil lebih
mendekati nilai sesungguhnya.
METODE TRAPESIUM VS KUADRATUR

f(x) f(x)

x x
0 0

Metode Trapesium Metode Gauss Kuadratur


“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS. Alam Nasyrah: 5-6)

Anda mungkin juga menyukai