Dalam kuliah kalkulus integral, anda telah diajarkan cara memperoleh solusi analitik
(eksak) dari integral Tak-tentu maupun integral Tentu.
Solusinya ; F(x) adalah fungsi menerus sedemikian sehingga F'(x) = f(x), dan C adalah
sebuah konstanta.
Fungsi sederhana seperti ini mudah dihitung integralnya secara eksak dengan
menggunakan metode analitik.
Misalnya ;
Fungsi yang rumit seperti ini jelas sulit, bahkan tidak mungkin diselesaikan
dengan metode-metode integrasi yang sederhana. Karena itu solusinya hanya
dapat dihitung dengan metode numerik.
3. Fungsi yang ditabulasikan,
dalam hal ini nilai x dan f(x) diberikan dalam sejumlah titik diskrit.
Fungsi seperti ini sering dijumpai pada data hasil eksperimen di laboratorium
atau berupa data pengamatan di lapangan. Pada kasus ini umumnya fungsi f(x)
tidak diketahui secara eksplisit. Yang dapat diukur hanyalah besaran fisisnya saja.
Misalnya ;
Dalam praktek rekayasa, seringkali fungsi yang diintegrasikan adalah fungsi empirik
yang diberikan dalam bentuk tabel, atau integrand-nya tidak dalam bentuk fungsi
elementer (seperti sinh x, fungsi Gamma G(a), dsb), atau fungsi eksplisit f yang
terlalu rumit untuk diintegralkan. Oleh sebab itu, metode numerik dapat
digunakan untuk menghampiri integrasi.
Bila dihubungkan dengan taksiran geometri integral Tentu, titik-titik pada tabel sama
dengan membagi selang integrasi [a, b] menjadi n buah pias (strip) atau segmen
(Gambar 2).
Luas daerah integrasi [a, b] dihampiri sebagai luas n buah pias. Metode integrasi
numerik yang berbasis pias ini disebut metode pias. Ada juga buku yang
menyebutnya metode kuadratur, karena pias berbentuk segiempat.
Kaidah integrasi numerik yang dapat diturunkan dengan metode pias adalah :
1. Kaidah segiempat (rectangle rule)
2. Kaidah trapesium (trapezoidal rule)
3. Kaidah titik tengah (midpoint rule)
Dua kaidah pertama pada hakekatnya sama, hanya cara penurunan rumusnya
yang berbeda, sedangkan kaidah titik tengah merupakan bentuk kompromi
untuk memperoleh nilai hampiran yang lebih baik.
1) Kaidah Segiempat
Pandang sebuah pias berbentuk persegi panjang dari x = x0 sampai x = x1 (Gambar 3).
Jadi,
setiap ruas persamaan hasil penjumlahan di atas dibagi dengan 2, untuk
menghasilkan ;
dengan,
2) Kaidah Trapesium
Besarnya kesalahan yang terjadi pada penggunaan trapezium banyak pias adalah ;
dengan ;
b = batas atas dan a = batas bawah
Δx = h = lebar pias
Bila kesalahan tersebut diperhitungkan, maka akan didapat hasil yang lebih teliti.
Untuk kebanyakan fungsi , bentuk f”(ε) dapat didekati dengan selisih terbagi
(beda hingga) ;
Dengan demikian persamaan menjadi ;
Metode trapesium juga dapat digunakan untuk integrasi suatu fungsi yang
diberikan dalam bentuk numerik pada interval diskrit.
Koreksi pada ujung-ujungnya dapat didekati dengan mengganti diferensial
f’(a) dan f’(b) dengan diferensial beda hingga (selisih terbagi).
CONTOH 1 :
a) Penyelesaian analitis,
a) Penyelesaian analitik ;
Kesalahan ;
h = Δx =(b-a)/n = (4-0)/4 = 1
Kesalahan ;
d) Metode trapesium 4 pias dengan koreksi ujung,
Kesalahan ;
e) Terlihat metode trapesium 4 pias dengan koreksi ujung lebih teliti dibanding yang lain.
CONTOH 2 :
Hitung luasan dibawah fungsi f(x) dan diantara x=0 dan x=4, dengan
menggunakan metode trapesium dan trapesium dengan koreksi ujung.
PENYELESAIAN :
Metode trapesium menggunakan 4 pias, yaitu ;
Hitung ;
a) Penyelesaian analitis ,
b) Metode trapesium dengan satu pias,
c) Metode trapesium dengan 4 pias,
d) Metode trapesium dengan 6 pias,
e) Metode trapesium dengan 8 pias,
f) Metode trapesium 4 pias dengan koreksi ujung
g) Metode trapesium 6 pias dengan koreksi ujung
h) Metode trapesium 8 pias dengan koreksi ujung
i) Mana diantara ketiga metode diatas (b), c), d) yang memberikan hasil paling teliti ?
SOAL 2
Hitung luasan dibawah fungsi f(x) dan diantara x=0.2 dan x=1.6, dengan
menggunakan metode trapesium dan trapesium dengan koreksi ujung.
3) Kaidah Titik Tengah
Pandang sebuah pias berbentuk empat persegi panjang dari x = x0 sampai x = x1
dan titik tengah absis x = x0 + h/2 (Gambar 6).
dan,