Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

KOMPUTASI GEOFISIKA TG2204

MODUL KE – 05
INTEGRASI NUMERIK
Oleh:
Allysia Adelia Putri 121120123

Asisten :

1. Mu’amar Hafiz 119120084


2. Agis Wandahlia Jambak 120120004
3. Junita Cintia Dewi Br Pinem 120120054
4. Ilham Wahyudi 120120056
5. Azriel Bilhaq 120120064
6. Salsabila Mukhlis 120120160
7. Waldi Tambunan 120120175
8. Josma Hardianto Damanik 120120183

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan praktikum pada kali ini adalah mengerti dan mampu
mengintegralkan persamaan-persamaan matematis sederhana dengan
menggunakan metode Trapezoidal dan Simpson.

II. DASAR TEORI


A. Integrasi Numerik
Metode numerik merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan matematika dengan menggunakan operasi
aritmatika. Salah satu karakteristik umum dari metode numerik adalah
penggunaan sejumlah besar kalkulasi berulang-ulang. Meskipun telah
dikembangkan cukup lama, penggunaan metode numerik belum tersebar
luas dalam pemecahan permasalahan di berbagai bidang.

Metode Integrasi Numerik adalah sebuah teknik untuk menyelesaikan


masalah yang melibatkan integral matematika dengan menggunakan
formula dan operasi dasar secara manual maupun menggunakan perangkat
lunak komputer. Teknik ini dapat menghasilkan nilai hampiran dari
beberapa integral yang sulit dipecahkan secara analitis dengan
menggunakan solusi numerik. Dengan menggunakan integrasi numerik,
kita dapat menghitung integral dengan akurasi yang cukup tinggi, bahkan
ketika solusi analitis tidak mungkin atau terlalu sulit untuk dicari.

Ada dua metode integrasi numerik yang sederhana, yaitu Metode


Newton-Cotes dan Metode Trapesium. Untuk menghitung integral dari
suatu fungsi y = f(x), kita dapat menemukan luasan area di bawah kurva y
= f(x). Metode Newton-Cotes merupakan metode integrasi numerik yang
menghitung integral dengan membagi area di bawah kurva menjadi
beberapa panel, lalu menetapkan batas atas dan batas bawah untuk setiap
panel. Ada beberapa jenis metode Newton-Cotes, seperti metode
trapezoidal, metode simpson 1/3, dan metode simpson 3/8.
B. Integrasi Numerik Metode Trapezoidal
Metode Trapezoidal merupakan salah satu metode Newton-Cotes
yang memiliki orde pertama. Dalam metode ini, grafik fungsi y = f(x)
digunakan untuk melakukan pendekatan dengan menghitung luas
trapesium. Area tersebut dibatasi oleh sebuah kurva y = f(x) serta garis x0
= a dan xn = b yang kemudian dihampiri menggunakan trapesium. Dalam
metode integrasi trapezoidal, setiap bagian dari grafik dinyatakan sebagai
sebuah bangun datar trapesium yang terdiri dari empat persegi panjang
dengan tinggi f(xi) dan lebar Δxi.

Untuk menjawab persoalan integral, langkah awal yang dilakukan adalah


menghitung luas area yang terbentuk di bawah kurva, yang dapat
dianalogikan dengan bentuk trapesium. Rumus yang digunakan untuk
melakukan perhitungan ini adalah:

1
Luas Trapesium = 𝑓(𝑥0 ) + 𝑓(𝑥𝑛 )ℎ
2
Keterangan :
𝑥0 = 𝑎
𝑥1 = 𝑏,
h=b−a
Dapat disimpulkan bahwa rumus matematika untuk metode
integrasi numerik trapezoidal dapat ditulis sebagai persamaan berikut,
berdasarkan persamaan yang diberikan sebelumnya:

𝑏
𝑓(𝑎) + 𝑓(𝑏)
∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 ≈ (𝑏 − 𝑎)
𝑎 2
Metode trapezoidal memiliki perbedaan yang signifikan antara hasil
numerik dan hasil analitik. Hal ini terjadi karena metode trapezoidal tidak
dapat menghitung seluruh luas area di bawah kurva, sehingga terjadi
kesalahan dalam perhitungan. Untuk mengurangi kesalahan tersebut, dapat
digunakan aturan Composite Trapezoidal yang membagi luas daerah di
bawah kurva menjadi beberapa luas trapesium. Aturan ini dapat dilihat
pada gambar berikut:

Gambar 2.2 Menentukan luas I dengan aturan Composite Trapezoidal

Dari gambar di atas, dapat menentukan nilai luas area I dengan


menggunakan aturan Composite Trapezoidal dengan integral untuk kurva
ditunjukkan dengan persamaan berikut :
x1 x2 𝑥𝑛
I = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ⋯ + ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
x0 x1 𝑥𝑛−1

Luas pada daerah I dapat dihitung dengan menjumlahkan massing –


masing luas trapesium yang berada di bawah kurva f(x) dengan batas x1=a
hingga batas xn=b dengan persamaan berikut :

𝑛−1

𝐼 = ∑ 𝐼𝑖 = 𝐼1 + 𝐼2 + ⋯ + 𝐼n−1
𝑖=1

Sehingga secara matematis penurunan dari persamaan – persamaan


diatas diperoleh rumus persamaan aturan composite trapezoidal dengan
rumus sebagai berikut :

𝐼= ( 𝑓(𝑥1 ) + 2𝑓(𝑥2 ) + 2𝑓(𝑥3 ) + ⋯ + 2𝑓(𝑥𝑛−1 ) + 𝑓(𝑥𝑛 ))
2

C. Integrasi Numerik Metode Simpson


Metode Simpson adalah suatu teknik yang memecah interval [a,b]
menjadi beberapa subinterval dengan jumlah n yang genap. Pada setiap
subinterval, kita menggunakan polinomial derajat 2 untuk menaksir luas
area di bawah kurva f(x). Jika u, v, dan w adalah titik yang terletak pada
interval yang sama dengan jarak h, dan kita ingin menaksir nilai fungsi f(x)
pada interval [u, w], maka kita dapat menggunakan parabola yang
melewati titik-titik (u, f(u)), (v, f(v)), dan (w, f(w)) untuk menaksir nilai
f(x).

Metode simpson adalah sebuah teknik yang digunakan untuk


menyelesaikan persamaan integral dengan menggunakan polinomial
sebagai pendekatan. Terdapat dua jenis metode simpson yang umum
digunakan, yaitu simpson 1/3 dan simpson 3/8.

a. Simpson 1/3
Metode Simpson 1/3 menggunakan pendekatan polinomial orde dua
untuk menentukan luas area di bawah kurva f(x). Pada metode
pertama ini, digunakan tiga titik yaitu x1, x2, dan x3. Untuk
menghitung luas area I, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

ℎ 𝑎+𝑏
𝐼= [ 𝑓(𝑎) + 4𝑓 ( ) + 𝑓(𝑏)]
3 2

b. Simpson 3/8

Metode Simpson 3/8 menerapkan pendekatan polynomial orde 3


untuk menentukan luas area I di bawah kurva f(x). Pada metode ini,
jumlah titik yang digunakan adalah 4, yaitu x1, x2, x3, dan x4. Untuk
menghitung luas area I, kita dapat menggunakan rumus persamaan yang
telah ditentukan.
3ℎ
𝐼= [𝑓(𝑥1 ) + 3𝑓(𝑥2 ) + 3𝑓(𝑥3 ) + 𝑓(𝑥4 )]
8
III. LANGKAH PENGERJAAN
A. Langkah Kerja
a. Composite Trapezoidal
1. Pertama, import modul yang akan digunakan.

2. Membuat formula untuk mendefinisikan fungsi integral yang akan


diintegrasikan.

3. Definisikan sum=0, untuk mempermudah dalam proses integrasi.

4. Membuat formula untuk memasukan jumlah area yang dicacah (n),


nilai batas bawah (a) dan atas (b).

5. Membuat formula untuk menghitung luas atau lebar dari segmen.

6. Membuat fungsi perulangan untuk menjumlahkan masing-masing


lebar segmen.

7. Buat formula untuk menghitung integral dengan menginput


persamaan aturan composite trapezoidal.

8. Menampilkan nilai hasil dari perhitungan integral


b. Simpson 1/3
1. Pertama, import modul yang akan digunakan.

2. Membuat formula untuk mendefinisikan fungsi integral yang akan


diintegrasikan.

3. Definisikan sum=0, untuk mempermudah dalam proses integrasi.

4. Membuat formula untuk memasukan jumlah area yang dicacah (n),


nilai batas bawah (a) dan atas (b).

5. Membuat formula untuk menghitung luas atau lebar dari segmen.

6. Membuat fungsi perulangan untuk menjumlahkan masing-masing


lebar segmen.

7. formula untuk menghitung integral dengan menginput persamaan


aturan simpson 1/3.

8. Menampilkan nilai hasil dari perhitungan integral


c. Simpson 3/8
1. Pertama, import modul yang akan digunakan.

2. Membuat formula untuk mendefinisikan fungsi integral yang akan


diintegrasikan.

3. Definisikan sum=0, untuk mempermudah dalam proses integrasi


dan membuat array data x dan data y.

4. Membuat formula untuk memasukan jumlah area yang dicacah (n),


nilai batas bawah (a) dan atas (b).

5. Membuat formula untuk menghitung luas atau lebar dari segmen.

6. Buat formula untuk mendefinisikan persamaan data.

7. Membuat fungsi perulangan untuk menjumlahkan masing-masing


lebar segmen.
8. Membuat formula untuk menghitung integral dengan menginput
persamaan aturan simpson 3/8.

9. Menampilkan nilai hasil dari perhitungan integral.

d. Penyelesaian nomor 2 dengan Metode Trapezoidal


1. Pertama, import modul yang akan digunakan.

2. Membuat formula untuk mendefinisikan fungsi integral yang akan


diintegrasikan.

3. Definisikan sum=0, untuk mempermudah dalam proses integrasi.

4. Membuat formula untuk menginput nilai – nilai yang diketahui dari


soal.

5. Membuat formula untuk memasukan jumlah area yang dicacah (n),


nilai batas bawah (a) dan atas (b).
6. Membuat formula untuk menghitung luas atau lebar dari segmen.

7. Membuat fungsi perulangan for untuk menjumlahkan masing-


masing lebar segmen.

8. Buat formula untuk menghitung integral dengan menginput


persamaan aturan composite trapezoidal.

9. Menampilkan nilai hasil dari perhitungan integral.

e. Penyelesaian nomor 2 dengan Metode Simpson 3/8


1. Pertama, import modul yang akan digunakan.

2. Membuat formula untuk mendefinisikan fungsi integral yang akan


diintegrasikan.

3. Definisikan sum=0, untuk mempermudah dalam proses integrasi.

4. Membuat formula untuk menginput nilai – nilai yang diketahui dari


soal.
5. Membuat formula untuk memasukan jumlah area yang dicacah (n),
nilai batas bawah (a) dan atas (b).

6. Membuat formula untuk menghitung luas atau lebar dari segmen.

7. Buat formula untuk mendefinisikan persamaan data.

8. Membuat fungsi perulangan untuk menjumlahkan masing-masing


lebar segmen.

9. Membuat formula untuk menghitung integral dengan menginput


persamaan aturan simpson 3/8.

10. Menampilkan nilai hasil dari perhitungan integral.


B. Diagram Alir
a. Metode Composite Trapezoidal

Diagram 3.1 Diagram Alir Metode Composite Trapezoidal


b. Metode Simpson 1/3 dan 3/8

Diagram 3.1 Diagram Alir Metode Simpson 1/3 dan 3/8


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Script
a. Composite Trapezoidal
#aturan composite trapezoidal
import numpy as np
import math
def pers(x):
q = np.cos(x)**2;
return q

sum = 0 #menginisialisasi var ke dalam 0


n = int(input('Masukkan Jumlah Area Yang Ingin Di Cacah (n):'))
a = int(input('masukan nilai batas bawah (a):'))
b = 2*np.pi #int(input('masukan nilai batas atas (b):'))
print ("masukan nilai batas atas (b) : 2*np.pi")

h = (b-a)/n

for i in range (n):


x = a+i*h
sum = sum + pers(x)

integral = h/2*(pers(a)+pers(b)+2*sum)
print ('maka hasil integral :', integral)

b. Simpson 1/3
#Aturan Simpson 1/3
import numpy as np #library
def pers(x): #mendefinisikan pers. x
q = np.cos(x)**2; #persamaan yang dihitung
return q #kembali ke pers. q

sum = 0
n = int(input("masukkan jumlah area yang ingin di cacah (n):"))
a = int(input("masukkan batas bawah (a):"))
b = 2*np.pi #int(input("masukkan batas atas (b):"))
print ("masukan nilai batas atas (b) : 2*np.pi")

h = (b-a)/n

for i in range(n):
x = a+i*h
if(i%2==0):
sum = sum+2*pers(x)
else :
sum = sum+4*pers(x)

integral = (h/3) *(pers(a)+pers(b)+2*sum)


print("maka hasil integral :", integral)

c. Simpson 3/8
#Aturan Simpson 3/8 Multipel
import numpy
def pers(x): #mendefinisikan pers. x
q = np.cos(x)**2; #persamaan yang dihitung
return q #kembali ke pers. q

sum = 0
x=[] #nilai yang akan diisi
y=[] #nilai yang akan diisi
n = int(input('Masukan Jumlah Area yang Dicacah (n) : ')) #input juml
ah data
a = int(input('Masukan Nilai Batasan Bawah (a) : ')) #input batas bawa
h
b = 2*np.pi #int(input('Masukan Nilai Batasan Atas (b) : ')) #input bat
as atas
print ("masukan nilai batas atas (b) : 2*np.pi")

h = (b-a)/n #formula tinggi

for i in range (n+1): #perulangan sebanyak n+1


x.append (a+int(i)*h) #untuk mengisi nilai x yang kosong
y.append (pers(x[i])) #untuk mengisi nilai y yang kosong

for i in range (n+1):


if (i%3==0): #jika hasil baginya = 0, lanjut kebawah
sum=sum+2*y[i]
else: #jika kondisi if tidak memenuhi lanjut ke bawah
sum=sum+3*y[i]
integral = 3*h/8*(y[0]+y[n]+sum) #Formula mencari nilai integral

print ('Maka Hasil Integral :', integral)

d. Penyelesaian nomor 2 dengan Metode Trapezoidal


import numpy as np

def pers(x) :
q = np.sqrt((g*m)/cd)*np.tanh(np.sqrt((g*m)/cd)*t)
return q

sum = 0
g = float(input('Masukkan nilai gravitasi (g) : '))
cd = float(input('Masukkan nilai koefisien gesek (cd) : '))
m = float(input('Masukkan nilai massa (m) : '))
t = float(input('Masukkan nilai t : '))

n = int(input('Masukkan jumlah area yang dicacah (n) : '))


a = int(input('Masukkan nilai batasan bawah (a) : '))
b = int(input('Masukkan nilai batasan atas (b) : '))

h = (b-a)/n

for i in range (n):


x = a+i*h
sum = sum+pers(x)

integral = (h/2)*(pers(a)+pers(b)+2*sum)
print ('Maka Hasil Integral : ', integral)
e. Penyelesaian nomor 2 dengan Metode Simpson 3/8
import numpy as np

def pers(x):
q = np.sqrt((g*m)/cd)*np.tanh(np.sqrt((g*m)/cd)*t);
return q

g = float (input('Masukkan nilai gravitasi (g) :'))


cd = float (input('Masukkan nilai koefisien gesek (cd) :'))
m = float (input('Masukkan nilai massa (m) :'))
t = float (input('Masukkan nilai waktu (t)'))

sum = 0
x = []
y = []

n = int(input('Masukkan jumlah area yang dicacah (n) :'))


a = int(input('Masukkan nilai batasan bawah (a) :'))
b = int(input('Masukkan nilai batasan atas (b) :'))

h = (b-a)/n

for i in range (n+1):


x.append(a+int(i)*h)
y.append(pers(x[i]))

for i in range(n):
if (i%3==0):
sum=sum+2*y[i]
else:
sum=sum+3*y[i]

integral = 3*h/8*(y[0]+y[n]+sum)
print ('Maka hasil integral :', integral)
B. Hasil
1. Composite Trapezoidal
Area yang dicacah = 5

• Area yang dicacah = 10

• Area yang dicacah = 15

Simpson 1/3
• Area yang dicacah = 5

• Area yang dicacah = 10

• Area yang dicacah = 15


Simpson 3/8
• Area yang dicacah = 5

• Area yang dicacah = 10

• Area yang dicacah = 15

2. Composite Trapezoidal
• Area yang dicacah = 5

• Area yang dicacah = 10

• Area yang dicacah = 15


Simpson 1/3
• Area yang dicacah = 5

• Area yang dicacah = 10

• Area yang dicacah = 15

Simpson 3/8
• Area yang dicacah = 5

• Area yang dicacah = 10

• Area yang dicacah = 15


3. Penyelesaian nomor 2 dengan Metode Trapezoidal

4. Penyelesaian nomor 2 dengan Metode Simpson 3/8


C. Pembahasan
Dalam modul ke-5 Komputasi Geofisika, praktikum membahas
mengenai Integrasi Numerik. Integrasi Numerik adalah teknik perhitungan
luas daerah di bawah kurva yang membagi daerah tersebut menjadi
beberapa bagian. Praktikum ini menggunakan Google Colab dan
mengaplikasikan tiga metode atau aturan dari Integrasi Numerik, yaitu
composite trapezoidal, simpson 1/3, dan simpson 3/8. Meskipun memiliki
konsep yang hampir sama, ketiga metode tersebut menggunakan
pendekatan yang berbeda.

Pada sesi praktikum yang sedang berlangsung, terdapat dua soal yang
harus diselesaikan. Soal pertama memiliki dua bagian, yaitu a dan b, di
mana setiap bagian dilakukan sebanyak 9 kali percobaan dengan variasi
nilai n (jumlah area yang dicacah). Sementara itu, soal kedua hanya
dilakukan sekali dan membahas tentang kecepatan ferak bebas jatuh.
Selanjutnya, terdapat beberapa parameter yang akan dianalisis dalam
praktikum Integrasi Numerik ini. Hal tersebut meliputi analisis hasil
running dari metode composite trapezoidal, simpson 1/3, dan simpson 3/8.
Pada praktikum ini, jumlah area yang dicacah sudah ditentukan, yaitu n =
5, 10, dan 15. Setelah mendapatkan hasil integral dari nilai batas atas dan
nilai batas bawah dengan variasi jumlah area yang dicacah, maka hasil
tersebut akan dianalisis.

Pada soal pertama bagian a yaitu menggunakan Metode Composite


Trapezoidal, dimana partisi yang ada akan dibentuk menjadi beberapa
bangun ruang trapesium sehingga kita menghitung akumulasi dari luar
trapesium partisi menjadi integrasi numerik. Pada percobaan pertama yaitu
menganalisis hasil perhitungan integrall menggunakan metode trapezoidal
dimana menggunakan variasi jumlah area yang dicacah (n = 5) dengan
nilai batas bawah (a = 0) dan nilai batas atas (b = 2pi) menghasilkan nilai
integral yaitu 4,39. Lalu pada (n = 10) dengan nilai batas bawah (a = 0)
dan nilai batas atas (b = 2pi) menghasilkan nilai integral yaitu 3,76.
Selanjutnya pada (n = 15) dengan nilai batas bawah (a = 0) dan nilai batas
atas (b = 2pi) menghasilkan nilai integral yaitu 3,56.
Pada Metode Simpson 1/3, dimana partisi yang ada akan dibentuk
menjadi beberapa bangun ruang trapesium sehingga kita menghitung
akumulasi dari luar trapesium partisi menjadi integrasi numerik. Pada
percobaan pertama yaitu menganalisis hasil perhitungan integrall
menggunakan metode simpson 1/3 dimana menggunakan variasi jumlah
area yang dicacah (n = 5) dengan nilai batas bawah (a = 0) dan nilai batas
atas (b = 2pi) menghasilkan nilai integral yaitu 6,28. Lalu pada (n = 10)
dengan nilai batas bawah (a = 0) dan nilai batas atas (b = 2pi) menghasilkan
nilai integral yaitu 6,78. Selanjutnya pada (n = 15) dengan nilai batas
bawah (a = 0) dan nilai batas atas (b = 2pi) menghasilkan nilai integral
yaitu 6,28.

Pada Metode Simpson 3/8, dimana partisi yang ada akan dibentuk
menjadi beberapa bangun ruang trapesium sehingga kita menghitung
akumulasi dari luar trapesium partisi menjadi integrasi numerik. Pada
percobaan pertama yaitu menganalisis hasil perhitungan integrall
menggunakan metode simpson 3/8 dimana menggunakan variasi jumlah
area yang dicacah (n = 5) dengan nilai batas bawah (a = 0) dan nilai batas
atas (b = 2pi) menghasilkan nilai integral yaitu 5,11. Lalu pada (n = 10)
dengan nilai batas bawah (a = 0) dan nilai batas atas (b = 2pi) menghasilkan
nilai integral yaitu 4,14. Selanjutnya pada (n = 15) dengan nilai batas
bawah (a = 0) dan nilai batas atas (b = 2pi) menghasilkan nilai integral
yaitu 3,76.

Kemudian permasalahan tersebut dioperasikan atau dihitung dengan


melakukan perhitungan analitik dan mendapatkan hasil integral = 3,14.
Namun setiap percobaan terdapat nilai error nya. Pada percobaan metode
Trapezoidal pada nilai n = 5 menghasilkan error = 0,39% ; pada nilai n =
10 menghasilkan error = 0,19% ; pada nilai n = 15 menghasilkan error =
0,13%. Pada percobaan metode Simpson 1/3 pada nilai n = 5 menghasilkan
error = 1% ; pada nilai n = 10 menghasilkan error = 1,15% ; pada nilai n =
15 menghasilkan error = 1%. Pada percobaan metode Simpson 3/8 pada
nilai n = 5 menghasilkan error = 0,62% ; pada nilai n = 10 menghasilkan
error = 0,31% ; pada nilai n = 20 menghasilkan error = 0,19%.
Pada soal pertama bagian b yaitu menggunakan Metode Composite
Trapezoidal, dimana partisi yang ada akan dibentuk menjadi beberapa
bangun ruang trapesium sehingga kita menghitung akumulasi dari luar
trapesium partisi menjadi integrasi numerik. Pada percobaan pertama yaitu
menganalisis hasil perhitungan integrall menggunakan metode trapezoidal
dimana menggunakan variasi jumlah area yang dicacah (n = 5) dengan
nilai batas bawah (a = 3) dan nilai batas atas (b = 5) menghasilkan nilai
integral yaitu 2,39. Lalu pada (n = 10) dengan nilai batas bawah (a = 3)
dan nilai batas atas (b = 5) menghasilkan nilai integral yaitu 2,19.
Selanjutnya pada (n = 15) dengan nilai batas bawah (a = 3) dan nilai batas
atas (b = 5) menghasilkan nilai integral yaitu 2,13.

Pada Metode Simpson 1/3, dimana partisi yang ada akan dibentuk
menjadi beberapa bangun ruang trapesium sehingga kita menghitung
akumulasi dari luar trapesium partisi menjadi integrasi numerik. Pada
percobaan pertama yaitu menganalisis hasil perhitungan integrall
menggunakan metode simpson 1/3 dimana menggunakan variasi jumlah
area yang dicacah (n = 5) dengan nilai batas bawah (a = 3) dan nilai batas
atas (b = 5) menghasilkan nilai integral yaitu 3,9. Lalu pada (n = 10)
dengan nilai batas bawah (a = 3) dan nilai batas atas (b = 5) menghasilkan
nilai integral yaitu 4,13. Selanjutnya pada (n = 15) dengan nilai batas
bawah (a = 3) dan nilai batas atas (b = 5) menghasilkan nilai integral yaitu
3,99.

Pada Metode Simpson 3/8, dimana partisi yang ada akan dibentuk
menjadi beberapa bangun ruang trapesium sehingga kita menghitung
akumulasi dari luar trapesium partisi menjadi integrasi numerik. Pada
percobaan pertama yaitu menganalisis hasil perhitungan integrall
menggunakan metode simpson 3/8 dimana menggunakan variasi jumlah
area yang dicacah (n = 5) dengan nilai batas bawah (a = 3) dan nilai batas
atas (b = 5) menghasilkan nilai integral yaitu 2,69. Lalu pada (n = 10)
dengan nilai batas bawah (a = 3) dan nilai batas atas (b = 5) menghasilkan
nilai integral yaitu 2,32. Selanjutnya pada (n = 15) dengan nilai batas
bawah (a = 3) dan nilai batas atas (b = 5) menghasilkan nilai integral yaitu
2,19.

Kemudian permasalahan tersebut dioperasikan atau dihitung dengan


melakukan perhitungan analitik dan mendapatkan hasil integral = 2.
Namun setiap percobaan terdapat nilai error nya. Pada percobaan metode
Trapezoidal pada nilai n = 5 menghasilkan error = 0,2% ; pada nilai n =
10 menghasilkan error = 0,09% ; pada nilai n = 15 menghasilkan error =
0,06%. Pada percobaan metode Simpson 1/3 pada nilai n = 5 menghasilkan
error = 0,95% ; pada nilai n = 10 menghasilkan error = 1,06% ; pada nilai
n = 15 menghasilkan error = 1%. Pada percobaan metode Simpson 3/8 pada
nilai n = 5 menghasilkan error = 0,35% ; pada nilai n = 10 menghasilkan
error = 0,16% ; pada nilai n = 20 menghasilkan error = 0,09%.

Setelah melihat hasil yang diperoleh, diketahui bahwa setiap aturan


yang digunakan memiliki perbedaan yang disebabkan oleh metode
perhitungan luasan yang berbeda. Pada metode composite trapezoidal,
luasan dibawah kurva dibagi menjadi trapesium, sedangkan pada metode
simpson digunakan pendekatan polinomial orde 2 untuk simpson 1/3 dan
orde 3 untuk simpson 3/8. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar
nilai n yang digunakan, semakin kecil error yang dihasilkan. Dari hasil
perhitungan error, nilai error terkecil diperoleh pada metode composite
trapezoidal dengan n=5. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa
persamaan yang digunakan dalam praktikum ini akan lebih akurat jika
menggunakan aturan composite trapezoidal.
Pada soal kedua, dilakukan penggunaan metode Composite
Trapezoidal. Hasil dari integral pada nilai n yang diperoleh adalah 10
dengan nilai gravitasi 9.81, koefisien gesek 0.25, dan nilai massanya
sebesar 161. Data tersebut menghasilkan jarak jatuh benda saat 10 detik
sebesar 334.1781 dengan hasil integralnya sebesar 173.072. Selain itu,
juga dilakukan percobaan dengan metode Simpson 3/8 dengan nilai n = 10
dan parameter yang sama dengan eksperimen sebelumnya. Dari percobaan
ini diperoleh nilai hasil integral sebesar 12.2328 dan jarak jatuh pada saat
10 detik sebesar 116.3109420905875, dengan nilai massa sebesar
129.23438010065277. Meskipun terdapat perbedaan hasil integral antara
kedua metode tersebut, namun terdapat kesamaan pada hasil jarak jatuh
pada saat 10 detik.
V. KESIMPULAN
Hasil praktikum yang dilakukan kali ini memberikan beberapa kesimpulan
penting. Pertama, dalam proses integral dengan aturan Simpson dan
trapezoidal, perlu memperhatikan nilai area pencacahan, serta batas atas dan
batas bawah. Hal ini sangat penting untuk memastikan keakuratan hasil integral
yang diperoleh. Selanjutnya, dari hasil praktikum, ditemukan bahwa semakin
besar area pencacahan (n), maka semakin kecil nilai error yang didapat.
Artinya, semakin banyak interval yang digunakan dalam proses integral, maka
semakin akurat pula hasil yang diperoleh. Terakhir, dari perhitungan soal
nomor 1 bagian a dan b, ditemukan bahwa metode composite trapezoidal lebih
akurat dalam melakukan integrasi. Oleh karena itu, dalam proses integral,
metode ini dapat dipilih untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Dengan
demikian, kesimpulan dari praktikum kali ini sangat bermanfaat untuk
meningkatkan pemahaman tentang proses integral dan memastikan hasil yang
diperoleh lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Fehling, M., & Uieda, L. (2017). Verde: Processing and gridding spatial
data using Green's functions. Journal of Open Source Software, 2(16), 313.
Garcia, A. M. (2019). A modified trapezoidal rule for the numerical
integration of geophysical data. Journal of Applied Geophysics, 169, 22-28.
Holton, J. R., & Hakim, G. J. (2012). An introduction to dynamic
meteorology (Vol. 88). Academic Press.
Modul 5 Integrasi Numerik. (2023). Lampung Selatan. Teknik Geofisika
ITERA.
Press, W. H., Teukolsky, S. A., Vetterling, W. T., & Flannery, B. P. (2007).
Numerical recipes: the art of scientific computing. Cambridge university press.
Xiao, L., Wang, Y., & Zhang, Y. (2016). A new numerical integration
method for processing geophysical data. Journal of Applied Geophysics, 126, 10-
17.
LAMPIRAN
• Link Google Colab:
https://colab.research.google.com/drive/1UKMLP1AJQv3Efgjy_0404P
Bh78uOk_U_?usp=sharing

• Perhitungan Analitik
• Bukti Mengikuti Praktikum

Anda mungkin juga menyukai