Anda di halaman 1dari 31

GEOFISIKA DALAM

EKSPLORASI LUAR
ANGKASA
GEOPHYSICAL METHODS IN SPACE EXPLORATION

Devito Pradipta – 12016033


Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung
KERANGKA PRESENTASI

01 02 03 04 05 06
LATAR SEJARAH INSTRUMEN PENELITIAN INOVASI KESIMPULAN
BELAKANG EKSPLORASI SURVEY DALAM
LUAR GEOFISIKA EKSPLORASI
ANGKASA
• Eksplorasi luar angkasa dilakukan seiring
LATAR
kebutuhan politik, sains, militer, ekonomi, dan
BELAKAN psikologi untuk memenuhi kebutuhan
G meteorologi, komunikasi, navigasi, sumberdaya
alam, dan pemahaman tata surya (White House
National Space Council, 2020)
• Eksplorasi tersebut salah satunya memerlukan
informasi geologi dari planet-planet di tata surya
• Pemahaman fenomena geologi di bumi yang
banyak belum diketahui
SEJARAH
EKSPLORASI
LUAR ANGKASA
• Proyek luar angkasa dimulai ketika U.S.S.R.
mengirimkan Sputnik, Satelit Luna 3, dan misi Vostok
6 oleh Yuri Gagarin dan Valentina Tereshkova.
• Eksplorasi luar angkasa diprakarsai oleh Amerika Serikat
sebagai bagian dari gejala Perang Dingin, dengan Satelit
Explorer VI dan Pioneer V mula-mula dikirim ke bulan
dan membawa data medan magnetik bulan pada tahun
1961.
• Amerika Serikat mengirimkan misi Project Gemini yang
diikuti Project Apollo. Project Apollo mengirim Satelit
Apollo 11 yang dikendarai oleh Neil Armstrong dan
Buzz Aldrin menempatkan seismometer di bulan pada
tahun 1969.
SEJARAH
EKSPLORASI
LUAR ANGKASA

• U.S.S.R. menempatkan Soviet Salyut 1 sebagai


stasiun orbit bumi tahun 1970
• Project Viking dikirimkan oleh NASA untuk
meneliti karakteristik permukaan (Martian)
dan geokimia Mars
• Eksplorasi luar angkasa dilanjutkan tahun 1995
melalui penemuan ribuan eksoplanet oleh
Kepler Space Telescope.
TARGET EKSPLORASI• Bulan (Satelit Bumi) -> struktur, geologi (umum dan geotermal),
paleomagnetik, seismik, dan geodetik
GEOFISIKA LUAR • Mars -> struktur, topografi, geologi (mineralogi)
ANGKASA • Titan (Satelit Saturnus) -> geologi (tektonik) dan meteorologi
• Ganymede, Europa, dan Callisto (Satelit Jupiter) -> anomali gravitasi
INSTRUMEN
SURVEY
GEOFISIKA
• Apollo Lunar Surface Magnetometer
-> mendeteksi anomali magnetik (induced moment)
dan konduktivitas listrik benda langit melalui
electromagnetic sounding

• Seismometer
-> melihat pola seismisitas dan menentukan
struktur dalam benda langit
INSTRUMEN SURVEY
GEOFISIKA
• Lunar Instrumentation for Subsurface Thermal Exploration with Rapidity
(LISTER)
-> mendeteksi aliran panas dan temperatur struktur bawah permukaan benda langit
• Lunar Magnetotelluric Sounder
-> mengukur medan listrik benda langit bersama magnetometer untuk mengetahui
struktur dalam benda langit

• Lunar Laser Ranging


-> mendeteksi adanya partial melting pada benda langit dan menentukan batas padat
dan cair inti benda langit.
TRANSPORTASI INSTRUMEN
Tipe ‘kendaraan’ yang ideal untuk instrumen geofisika adalah penetrator. Pendaratan dengan penetrator
memberikan cengkraman mekanik yang kuat terhadap batuan tempat landing dan perlindungan dari variasi
ekstrem suhu antara siang dan malam.

(Sumber gambar : https://hmgf.fmipa.ugm.ac.id)


TOPOGRAFI BULAN

(Sumber gambar : https://hmgf.fmipa.ugm.ac.id)


TOPOGRAFI MARS
Topografi Mars, yang diukur dengan
eksperimen Mars Orbiter Laser
Altimeter. Terdapat asimetri hemisfer,
bagian utara (atas) secara konsisten 5-10
km lebih rendah dari bagian selatan
(bawah). Penjelasan dari hal ini adalah
aliran mantel skala besar pada awal
sejarah Mars.

(Sumber gambar : https://hmgf.fmipa.ugm.ac.id)


PENELITIAN

Observability of Ganymede’s gravity anomalies related to surface features by the


3GM experiment onboard ESA’s JUpiter ICy moons Explorer (JUICE) mission

De Marchi Fabrizio, Di Achille Gaetano, Mitri Giuseppe, Cappuccio Paolo, Di Stefano Ivan, Di Benedetto Mauro Iess
Luciano
• Misi pertama oleh European Space Agency’s Cosmic Vision untuk
JUPITER ICY menginvestigasi sistem planet Jovian yang akan diluncurkan tahun 2022

MOON EXPLORER • Perjalanan dilakukan selama 7,5 tahun dengan jarak lebih dari 6 miliar km

(JUICE) • Membawa 1 Tb memori untuk menyimpan data


• Luas solar array sebesar 85 m2 dan merupakan yang terluas di dunia
TUJUAN PENELITIAN

1 2
Memperoleh data medan Menjelaskan struktur permukaan
gravitasi dan anomali gravitasi skala regional (ratusan kilometer)
dari Satelit Ganymede berdasarkan data medan gravitasi

(Fabrizio dkk., 2020)


PEMETAAN
PERMUKAAN
GANYMEDE
• Medan gravitasi Ganymede dimodelkan oleh satelit dari
misi JUICE memerlukan pemetaan permukaan
Ganymede terlebih dahulu untuk validasi data pemodelan

• Bagian berwarna terang diinterpretasikan untuk terbentuk


dari ekspansi atau tektonisme ekstensional, bagian
berwarna gelap menggambarkan permukaan es yang lebih
tua dan dicirikan dengan bombardment impact serta debris.

• Bagian permukaan berwarna gelap seharusnya memiliki


nilai densitas yang lebih besar dari permukaan terang

(Fabrizio dkk., 2020)


PEMODELAN • Struktur internal Ganymede diinterpretasikan sangat bervariasi, terdiri
dari outer ice, subsurface ocean, ice III shell, ice V, dan ice VI.
TOPOGRAFI OUTER • Struktur deep interior dari Ganymede masih spekulatif, namun
SHELL GANYMEDE dimodelkan terdiri dari inti logam yang dikelilingi oleh mantel silikat
(peridotit) dan kerak basaltik

(Fabrizio dkk., 2020)


HASIL PEMODELAN MEDAN GRAVITASI
GANYMEDE
Dilakukan berdasarkan kompilasi data topografi permukaan, densitas

(Fabrizio dkk., 2020) permukaan, ketebalan lapisan es, densitas samudera, struktur lapisan
bebatuan inti, ketebalan es dan air berdasarkan model transfer panas
PENELITIAN
Gravitational search for cryptovolcanism on the Moon: Evidence for large volumes

of early igneous activity


Michael M. Sori, Maria T. Zuber, James W. Head, Walter S. Kiefer
TUJUAN PENELITIAN

1 2
Diduga terdapat cryptovolcanism Pengetahuan cryptovolcanism
di Bulan dengan keberadaan diperlukan untuk mengetahui
cekungan albedo dan crater sejarah volkanisme di Bulan
ejecta yang tersingkap di berdasarkan perpindahan endapan
permukaan volkanik

(Sori dkk., 2016)


• Lunar Orbiter Laser Altimeter (LOLA) • Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL)

Untuk membuat peta anomali Bouguer positif dan gravitasi isostatis Bulan
Kelebihan massa dalam hasil survey merupakan indikasi keberadaan cryptovolcanism

(Sori dkk., 2016)


VOLKANISME DI
BULAN
• Maria merupakan basalt ekstrusif di permukaan bulan yang
dicirikan dengan albedo rendah dan dataran tinggi
anortositik .

• Volkanisme Bulan diperkirakan aktif 4 – 1,2 miliar tahun yang


lalu dengan kehadiran seluruh tubuh diperkirakan sudah selesai
sejak 3,7 – 3,3 miliar tahun yang lalu. Namun, volkanisme
bulan kembali aktif paling muda 100 juta tahun yang lalu.

• Volkanisme Bulan sebagian tertutupi oleh high albedo, yaitu


material lontaran volkanik yang tercampur oleh material lokal.

(Sori dkk., 2016)


PETA GRAVITASI
BULAN

• Data gravitasi diperoleh melalui


misi GRAIL dan Lunar
Orbiter Laser Altimeter
• Cryptovolcanism dicirikan
dengan anomali Bouguer
positif dan anomali gravitasi
isostatik
• Data gravitasi belum dapat
menyimpulkan produk
volkanik dan plutonik di Bulan (Sori dkk., 2016)
PERHITUNGAN Anomali gravitasi dihitung dengan menggunakan
rumus berikut. Sebaran endapan cryptovolcanism
ANOMALI diasumsikan sebagai prisma segiempat
GRAVITASI

(Sori dkk., 2016)


PERHITUNGA
N ANOMALI
GRAVITASI
• Berdasarkan nilai anomali
gravitasi yang telah diperoleh,
nilai anomali Bouguer
didapatkan dari variabel
densitas dan ketebalan lokasi
anomali gravitasi yang
terdeteksi.

(Sori dkk., 2016)


ANOMALI
POSITIF
GRAVITASI DI
BULAN
• Dapat disebabkan oleh intrusi
dangkal, mantle uplifting, atau
pembentukan cekungan karena
tumbukan di Bulan

• Cryptovolcanism secara
konsisten menunjukkan
anomali positif di permukaan
dan di bawah permukaan
(Sori dkk., 2016)
Keberadaan cryptovolcanism

• Perbedaan nilai densitas dengan anomali gravitasi


cryptovolcanism mencapai 450-710 kg / m3.
• Nilai densitas tersebut menggambarkan geologi
daerah anomali tersusun atas plagioklas,
klinopiroksen, ortopiroksen, olivin, dan ilmenit.

(Sori dkk., 2016)


PERBANDINGAN NILAI ANOMALI CRYPTOVOLCANISM

(Sori dkk., 2016)


INOVASI DALAM EKSPLORASI

• Pemanfaatan anomali gravitasi dan perbedaan densitas di bumi perlu banyak dimanfaatkan untuk
membedakan intrusif dangkal atau tubuh batuan volkanik Tersier.
• Pemetaan struktur dalam bumi pada daerah lintang tinggi dan rendah yang tertutupi salju abadi
nampaknya perlu memperhitungkan ketebalan lapisan es dan densitasnya
KESIMPULAN

• Studi geofisika planet digabungkan dengan data geologi seperti di bumi sangat bermanfaat untuk
pencarian sumber daya alam, pengembangan sistem komunikasi, navigasi, maupun keperluan sains
sebagai masukan kesimpulan sains di Bumi.
REFERENSI

Annafi, L. (2014): Eksplorasi Geofisika : Merambah Frontier Baru, Luar Angkasa, https://hmgf.fmipa.ugm.ac.id, diakses 2
Desember 2020.
Fabrizio, D. M., Gaetano, D. A., Giuseppe M., Paolo C., Ivan D. S., Mauro D. B., Luciano, I. (2020):. Observability of Ganymede's
gravity anomalies related to surface features by the 3GM experiment onboard ESA's JUpiter ICy moons Explorer (JUICE)
mission, Icarus, 354, 1-9.
Sori, M. M., Zuber, M. T., Head, J. W., Kiefer, W. S. (2016): Gravitational search for cryptovolcanism on the Moon : Evidence for
large volumes of early igneous activity, Icarus, 273, 284-295.
The White House National Space Council. (2020): A new Era for Deep Space Exploration and Development, The White House :
U.S.A., 23 halaman.
Weber, R. (2020): Lunar surface geophysics, Spring 2020 meeting of the Committee on Astrobiology and Planetary Science, 35
halaman.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai