FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
1. Pendahuluan
2. Definisi
3. Metode pengukuran (video)
4. Prinsip Kerja Alat
5. Peralatan
6. Design Pengukuran
7. Hasil Pengukuran Metode Geomagnetik
8. Interpretasi
PENDAHULUAN
Definisi
Geomagentik berasal dari dua kata, Geo dan
magnet. Geo berarti bumi, sedangkan magnet berarti
bahan yang dapat menarik logam besi.
Metode geomagnetik
merupakan salah satu metode geofisika yang
sering digunakan untuk survey pendahuluan pada
suatu eksplorasi ataupun untuk keperluan pemantauan
(monitoring) gunung api.
DASAR TEORI
Kuat Medan Magnet (H), gaya per satuan kuat magnet
DASAR TEORI
Suseptibilitas kemagnetan, Tingkat suatu benda
magnetik untuk mampu dimagnetisasi, ditentukan oleh
suseptibilitas kemagnetan (k), yang ditulis sebagai:
Medan utama ( Main field): disebabkan oleh bumi itu sendiri,
sebagai medan rata-rata hasil pengukuran dalam jangka waktu yang
cukup lama mencakup daerah dengan luas lebih dari 106 km2.
Medan luar (External field): disebabkan pengaruh dari luar bumi,
dari matahari atau bulan. Sumber medan luar ini berhubungan dengan
lapisan terionisasi di atmosfer, sehingga perubahan medan ini terhadap
waktu jauh lebih cepat.
Medan anomali (target)/ lokal (crustal field): akibat kontras
suseptibilitas dari bumi terhadap di sekelilingnya (ferromagnetik,
diamagnetic, dan paramagnetic).
The form of the magnetic anomaly from a given body
depends on all the following factors:
1. The geometry of the body (geometri cebakan)
2. The direction of the earths field at the location of the
body (arah medan magnet bumi pada lokasi cebakan)
3. The direction of polarization of the rocks forming body
(arah polarisasi batuan pembentuk cebakan)
4. The orientation of the body with respect to the direction
of the earths field (orientasi tubuh cebakan terhadap
arah medan magnet bumi)
5. The orientation of the line of observation (flight line)
with respect to the axis of the body (orientasi arah
pengukuran (jalur terbang) terhadap sumbu tubuh
cebakan)
S N
S N S N
I=
I= I=
45o
90o 67.5o
Variation of form
of anomaly in
N N
total magnetic
S S
intensity of a
I= I = 90o sphere with
22.5o change in
magnetic
latitude.
Adanya anomali magnetik menyebabkan perubahan dalam
medan magnet total bumi dan dapat dituliskan sebagai:
Ht= Hm + Ha
Keterangan:
Ht = medan magnet total
Hm = medan magnet utama bumi
Ha = medan anomali magnetik
T = anomali medan magnet
T OBS = anomali medan magnet terukur
T IGRF = anomali medan magnet teoritis berdasarkan IGRF
T vn = koreksi medan magnet akibat variasi harian
IGRF ( International Geomagnetic Reference Field )
IGRF adalah suatu model secara global dari medan
geomagnetik yang menyajikan nilai-nilai kilas dari vektor
medan geomagnetik yang kemudian dapat dihitung dimana
pun dari permukaan luar bumi ke dalamnya.
Untuk menyeragamkan nilai-nilai medan utama magnet bumi,
dibuat standar nilai yang disebut International Geomagnetics
Reference Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun
sekali oleh suatu kelompok pembuat contoh yang
berhubungkan dengan Perkumpulan Internasional
Geomagnetism dan Aeronomy (IAGA).
Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-
rata pada daerah luasan sekitar 1 juta km2 yang dilakukan
dalam waktu satu tahun.
Program IGRF memberikan sejumlah parameter-parameter
masukan yang memerlukan deviasi sudut utara-selatan dan
garis bujur dari posisi di mana kita menghendaki nilai-nilai
medan geomagnetik itu.
www.ngdc.noaa.gov/geomagmodels/struts/calcIGRFWMM
Buka website: www.ngdc.noaa.gov/geomagmodels/struts/calcIGRFWMM
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik
dengan komponen horizontal yang dihitung dari
utara menuju timur.
Contoh:
Suatu objek pada ekuator langit
mempunyai deklinasi 0.
Buka
www.ngdc.noaa.gov/geomagmodels/struts/calcIGRFWMM
Pada kolom "start date" dan "End date" silahkan input waktu
dimulainya dan berakhirnya pengukuran (tgl, bln, thn). Pada
kolom "step size" input "2009". Kemudian klik "compute
magnetic Field Values" untuk memperoleh hasilnya
Sebagai contoh
IGRF Daerah Yogyakarta
Nilai IGRF daerah Yogyakarta tahun 2008 adalah 45000,8 nT (Total Intensity).
Nilai sudut inklinasi daerah Yogyakarta tahun 2008 adalah 0,699 derajat
(degrees).
Nilai sudut deklinasi daerah Yogyakarta 2008 adalah 0,029 derajat (degrees).
-200
nT
-250
-300
10 1.6
km
20
50 km -15.6
30
-200
nT
-250
-300
10 0.51
km
20 -16.6
30 50 km
STUDI KASUS
Lokasi Pantai Parangkusumo,
Kabupaten Bantul, DIY Eksplorasi penyebaran Intrusi
SKETSA LINTASAN batuan beku (lava Basalt)
A
A
1 2
Contoh Pemodelan
Trick geomagnetic survey
Often used for detailed follow up in areas
identified as interesting from reconnaissance
surveys, in archeological studies, and hazardous
waste studies.
Station spacing can be as close as 1 m.
Station should be set at safe distance from all
magnetic interference such as power lines,
bridges and other cultural features. Typically,
railroad track should be no closer than 360 ft (120
m), automobile 75 ft(25 m), and wire fences 90 ft
(30m).
Continues,,,,