Anda di halaman 1dari 34

Diet Nefrotik Syndrome

Nephros : kidney
Syndrome : a group of
symptoms.
Kumpulan manifestasi penyakit
ketidak mampuan ginjal
akibat meningkatnya
permeabilitas membram kapiler
glomerulus

Lanjutan.
~ Sindrom nefrotik adalah kumpulan gejala yang ditandai
dengan proteinuria atau terdapatnya protein dalam air seni
(lebih dari 3,5 gram per hari atau lebih), kadar protein
darah yang rendah, kadar kolesterol tinggi, trigliserida
tinggi, dan adanya pembengkakan, terutama di
sekitar mata, kaki, dan tangan
~ Seseorang dengan sindrom nefrotik akan kelihatan
menjadi lebih gemuk dengan berat badan meningkat, yang
sebenarnya disebabkan karena peningkatan cairan tubuh

Lanjutan.
~ Sindrom nefrotik, adalah salah satu penyakit ginjal yang
sering dijumpai pada anak, merupakan suatu kumpulan
gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif,
hipoalbuminemia, hiperkholesterolemia serta sembab.
~ Yang dimaksud proteinuria masif adalah apabila didapatkan
proteinuria sebesar 50-100 mg/kg berat badan/hari atau
lebih.
~ Albumin dalam darah biasanya menurun hingga kurang
dari 2,5 gram/dl. Selain gejala-gejala klinis di atas, kadangkadang dijumpai pula hipertensi, hematuri, bahkan kadangkadang azotemia.

Lanjutan
~ Menurut Robson dari 1400 kasus, beberapa
glomerulonefritis primer merupakan penyebab dari 78 %
sindroma Nefrotik pada orang dewasa dan 93 % pada
anak-anak.
~ Dari 22 % orang dewasa keadaan ini disebabkan oleh
gangguan sistemik (terutama diabetes, amiloidosis dan
thrombosis vena renalis, gangguan-gangguan sistemik
tersebut secara sekunder juga mempengaruhi ginjal atau
mungkin juga akibat respon abnormal terhadap obatobatan atau allergen-alergen lainnya

Etiologi
~ Penyebab sindrom nefrotik yang pasti belum diketahui,
akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun,
yaitu suatu reaksi antigen antibodi. Umumnya etiologi
dibagi menjadi ( Mansjoer Arif, dkk. 1999), yaitu:
a. Sindrom nefrotik bawaan
- Diturunkan sebagai resesif autosomal atau karena reaksi
maternofetal. Resisten terhadap semua pengobatan.
Prognosis buruk dan biasanya pasien meninggal dalam
bulan-bulan pertama kehidupannya.

Lanjutan.
b. Sindrom nefrotik sekunder
Disebabkan oleh :
Malaria kuartana atau parasit lainnya.
Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus diseminata,
purpura anafilaktoid.
Glumerulonefritis akut atau kronik,
Trombosis vena renalis.
Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin,
garam emas, air raksa.

Lanjutan.
c. Sindrom nefrotik idiopatik
~ Tidak diketahui sebabnya atau disebut sindroma nefrotik
primer.
~ Patofisiologi
- Terjadi proteinuria akibat peningkatan permiabilitas
membran glomerulus. Sebagian besar protein dalam urin
adalah albumin sehingga jika laju sintesis hepar dilampui,
meski telah berusaha ditingkatkan, terjadi
hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan retensi garam dan
air ( Mansjoer Arif, dkk. 1999).

Lanjutan
~ Menurunnya tekanan osmotik menyebabkan edema
generalisata akibat cairan yang berpindah dari sistem
vaskuler kedalam ruang cairan ekstra seluler
~ Sindrom nefrotik dapat terjadi dihampir setiap penyakit
renal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi
glomerulus. Meskipun secara umum penyakit ini dianggap
menyerang anak-anak, namun sindrom nefrotik juga terjadi
pada orang dewasa termasuk lansia (Mansjoer Arif, dkk.
1999).

Lanjutan..
~ Hipoalbuminemia, dengan menurunkan tekanan osmotic
koloid (COP), cendrung menimbulkan transudasi keluarnya
cairan dari ruang vascular ke ruang interstisium
~ Ini merupakan mekanisme langsung penyebab terjadinya
udema, hipovolumia akibat penurunan Aliran Plasma Ginjal
(RPF) dan Kecepatan Filtrasi Glomerular (GFR)
mengaktifkan reseptor volume antrium kiri
~ Penyebab hiperlipidemia yang sering menyertai
sindroma nefrotik tidak jelas. Kolesterol serum, fosfolipid
dan trigliserida biasanya mengalami peningkatan,

Gejala Klinis
~ Gejala utama yang ditemukan adalah (Suryadi dan Yuliani,
2001):
a. Proteinuria > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05 g/kg
BB/hari pada anak-anak.
b. Hipoalbuminemia < 3,0 g/dl.
c. Edema generalisata. Edema terutama jelas pada kaki,
namun dapat ditemukan edema muka, ascxites dan efusi
pleura.
d. Anorexia

Lanjutan.
e.
f.
g.
h.

Fatique
Nyeri abdomen
Berat badan meningkat
Hiperlipidemia, umumnya ditemukan
hiperkolesterolemia.
i. Hiperkoagualabilitas, yang akan meningkatkan resiko
trombosis vena dan arteri.

Manifestasi klinis
~ Sembab. Manifestasi klinik utama adalah sembab, yang
tampak pada sekitar 95% anak dengan sindrom nefrotik.
Seringkali sembab timbul secara lambat sehingga keluarga
mengira sang anak bertambah gemuk. Pada fase awal
sembab sering bersifat intermiten; biasanya awalnya
tampak pada daerah-daerah yang mempunyai resistensi
jaringan yang rendah (misal, daerah periorbita, skrotum
atau labia).

Lanjutan
~ Akhirnya sembab menjadi menyeluruh dan masif
(anasarka). Sembab berpindah dengan perubahan posisi,
sering tampak sebagai sembab muka pada pagi hari waktu
bangun tidur, dan kemudian menjadi bengkak pada
ekstremitas bawah pada siang harinya. Bengkak bersifat
lunak, meninggalkan bekas bila ditekan (pitting edema).
Pada penderita dengan sembab hebat,

Intervensi Diet
Tujuan :
1. Diet pada pasien dengan sindrom nefrotik harus
menyediakan energi yang cukup (kalori) dan asupan
protein yang cukup (1-2 g / kg / hari).
2. Mengganti kehilangang protein terutama albumin
3. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan
tubuh
4. Memonitor hiperkolesterolimia dan penumpukan trigliserida
5. Mengontrol hipertensi
6. Mengatasi anoreksia
7. Makanan tanpa memberatkan faal ginjal

Syarat Diet
Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan
nitrogen positif, yaitu 35 kkal/kg BBI/hari
Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BBA, atau 0,8 g/kg BBA
ditambah dengan jumlah protein yang dikeluarkan melalui
urine. Utamakan penggunaan protein yang bernilai biologi
tinggi
Lemak sedang, yaitu 15 29 % dari kebutuhan energy
total. Perbandingan lemak jenuh, lemak jenuh tunggal dan
lemak jenuh ganda adalah : 1: 1:1.
Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energy. Utamakan
penggunaan karbohidrat kompleks

Lanjutan
Natrium dibatasi, yaitu 1- 4 g sehari, tergantung berat
ringannya edema.
Kolesterol dibatasi < 300mg, begitu pula gula murni, bila
ada peningkatan trigliserida darah.
Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang
dikeluarkan melalui urine ditambah 500 ml pengganti
cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.

Jenis dan Indikasi Pemberian;


Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet
disusun secara individual, dengan menyatakan banyak
protein dan natrium yang dibutuhkan didalam diet.
Misalnya: Diet Sindroma Nefrotik, Energi: 1750 kkal,
Protein: 50 g, Na: 2 g.

Monev
Monitoring & Evaluasi:
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat
perkembangan pasien terhadap:
1.
Asupan
2.
Status Gizi
3.
Hasil Laboratorium
4.
Keadaan fisik dan Klinis

SYARAT DIIT
1. Energi
Diberikan sesuai kebutuhan menurut umur untuk mencapai
keseimbangan nitrogen positif, energi diberikan 20-50% diatas
kebutuhan normal ( 35 kkal/kgBB/hari)
2. LEMAK DAN KOLESTEROL
Hiperlipidemia Aterosklerosis dan progresif renal
Pemberian diet rendah lemak sedikit bermanfaat (belum ada
penelitian eksperimental ) pada hiperlipidemia dg NS
Manfaat suplemen lemak tak jenuh ganda (diantaranya miyak ikan)
belum terbukti
Anjuran membatasi lemak jenuh dan kolesterol
Lemak < 30% dari total kalori
Kolesterol : perlu dipertimbangkan membatasi kolesterol pada SN
yang berkelanjutan atau sering kambuh.
Pembatasan < 300 mg/hari

Lanjutan.
3. PROTEIN
Maroni, et al (1997) pemberian protein sedang 0,8
g/kg BB/hari
Protein cukup sesuai kebutuhan menurut umur + protein
yang hilang melalui urin. (0,8 1,0 g/kgBB/hari+ prot yg
hilang)

Lanjutan
Anak : kebutuhan protein anak + protein loss
A balanced diet adequate in both energy and protein (12gms per kilogram body weight) should be adequate for
most children. (Diet seimbang dan memadai yaitu energi
dan protein (1-2gms per kilogram berat badan) harus
cukup untuk sebagian besar anak-anak)
adequate protein intake sampai 2gm/kg/day pada anak
Pada bayi tidak lebih dari 3gm/kg/day

NATRIUM DAN CAIRAN


Untuk mencegah oedema masif Natrium dalam diet
harus rendah.
Natrium dibatasi 1 4 gram tergantung berat ringannya
odema
no added salt hindari menambah garam di meja makan
dan kurangi makanan yang diolah : crispi, makanan kaleng
Cairan disesuaikan dengan volume urin ditambah 500 ml
pengganti cairan yg dikeluarkan melalui kulit dan
pernapasan

PEMESANAN DIIT
NEFROTIK SINDROM
Tinggi Protein Rendah Garam
(TP RG) atau diet NS
Jumlah protein dicantumkan

BATU SALURAN KEMIH


BSK : batu kimiawi yang terjadi di sal. Kemih, terbentuk
melalui proses fisikokimia dari zat2 yang terkandung dalam
air kemih.
Proses pembentukan batu : endogen (umur, keturunan,
jenis kelamin, kelainan anatomis ginjal) dan eksogen (iklim,
kebiasaan makan )
Batu ginjal 80% batu calsium dan 50 % batu ca
oksalat, sisanya campuran dengan kalsium pospat dan
asam urat

FAKTOR RISIKO UTAMA


Hiperkalsiuria, hipositrauria, hiperurikosuria
Volume air kemih kurang
Masukan diet : cairan kurang, jenis masukan cairan, tinggi
garam dapur, tinggi protein, rendah kalsium
Riwayat batu
hiperoksaluria

DIIT RENDAH KALSIUM


SUDAH TIDAK DIANJURKAN
Kalsium
sesuai kebutuhan normal 400 600 mg/hari
Diit rendah calsium menyebabkan hiperoxalouria dan
pengeroposan tulang.

CAIRAN
Cairan
banyak, minimal 2500 mgl sehari
Rendah cairan keluaran volume air kemih rendah
peningkatan konsentrasi kalsium dan oksalat

OKSALAT DAN NATRIUM


Rendah oksalat 40-50 mg/hari (N:70-150 mg)
Membatasi bayam, seledri, buncis, the, kopi, kacang2an,
coklat.
Tinggi natrium menambah ekskresi kalsium.
Asupan Na sedang 2300 mg sehari ( setara dengan 5 g
garam)

VITAMIN C DAN VIT. B6


Vitamin C
Vit. C dosis tinggi (4 g/hari) secara teratur peningkatan
oxaluria batu oksalat
Vit. B6 (piridoxine)
Kekurangan vit. B6 peningkatan produksi oksalat

ASAM URAT
Asam urat hiperurokusoria
Diit rendah purin dan tinggi sisa basa menjaga Ph urin >
7.
Hiperurokusoria disebabkan asupan tinggi protein,
produkasi urat endogen, mekanisme ekskresi ginjal.

PHOSPAT DAN PROTEIN


Rendah phospat tidak dianjurkan
Peningkatan ekskresi sitrat
Protein tinggi dari hewani meningkatkan pengeluaran
kalsium urin, asam urat dan oksalat

ASAM SITRAT
Asam Sitrat dianjurkan tinggi mencegah hipositrauria
sehingga urine lebih jenuh dan mendorong pertumbuhan
batu kalsium.
sumber : jeruk nipis, apel, anggur, nanas, jeruk lemon.

REKOMENDASI DIET

Mencegah kekambuhan BSK


Pembatasan kalsium dihindari
Asupan kalsium dan oksalat seimbang
Garam dan protein adekuat
Kalium ditingkatkan
Cairan ditingkatkan

PEMESANAN DIET
Batu asam urat Diet rendah purin tinggi sisa basa
Batu calsium Diet rendah oksalat tinggi sisa asam

Anda mungkin juga menyukai