Anda di halaman 1dari 30

MENGKUDU - SEKEPEL ISLE

&

BATU LAPIS

Totoharjo Village, Bakauheni Subdistrict


South Lampung

LOKASI
Pulau Mengkudu, Pulau Sekepel dan Batu Lapis
yang letaknya berada di Desa Batu Balak
Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan.
Namun
ada
beberapa
masyarakat
yang
menyebutkan berada di wilayah Pulau Mengkudu
yang ada di Desa Totoharjo Kecamatan Bakauheni
Pulau Mengkudu
[48 M 575598.52 m E 9353327.48 m S]
Pulau Sekepel
[48 M 576800.50 m E 9353187.84 m S]

SEJARAH
Dinamakan Pasir Timbul karena adanya tumpukan pasir, koral, yang terjadi
akibat pertemuan dua arus dari arah perairan Kalianda dan perairan
Bakauheni di Selat Sunda. Akibatnya gundukan pasir yang disebut pasir
timbul bisa digunakan wisatawan atau pengunjung untuk berjalan kaki saat
air laut sedang surut tanpa khawatir terkena hempasan ombak dari dua
sisi.
Bahkan oleh masyarakat sekitar, Pulau Mengkudu yang tak berpenghuni ini
memiliki keunikan tersendiri,lengkap dengan legenda di lokasi tak jauh dari
sebelahnya yakni batu lapis.
Konon batu lapis awalnya merupakan sebuah kapal yang menyerupai layar
dan kelambu. Kutukan dan legenda Si Pahit Lidah masih menjadi dongeng
terkait terjadinya batu lapis tersebut yang tak jauh lokasinya dari Pulau
Mengkudu. Keberadaan Pulau Mengkudu pun masih tetap menjadi
keindahan yang berbalut dengan legenda tersebut. Namun di luar itu,
eksotisme pulau yang dari puncak bukit sangat indah tersebut menjadi
magnet bagi pecinta wisata alam petualangan yang ingin menyelam,
memancing atau sekedar menyalurkan hobi fotografi.

KEUNIKAN
Keunikan Pulau Mengkudu terlihat di sebuah tambak yang tidak jauh dari
Pantai Belebuk, Pasir yang melintang di atas permukaan laut cukup unik.
Pasalnya, pantai ini menghubungkan antara daratan Sumatera dengan
Pulau Mengkudu. Pasir yang timbul ini terbentuk akibat pertemuan arus
dari arah timur dan barat, panjangnya sekitar 200 meter.
Pengunjung akan merasakan sensasi berjalan di atas pasir dengan Pulau
Mengkudu di sisi kanan dan Pulau Sumatera di sisi kiri dan demburan
ombak dari dua sisi. Ombak akan menghantarkan pasir serta batuan apung
serta sisa sisa kerang yang timbul ke permukaan. Namun menjelang sore
hari saat air laut pasang, pasir timbul tersebut tidak akan terlihat sehingga
Pulau Sumatera dan Pulau Mengkudu seolah terpisah dan tak ada jalan
selain menggunakan perahu.
Lokasi pasir timbul menghubungkan antara Pulau Sumatera dan Pulau
Mengkudu yang jika dilihat dari puncak bukit masih gugusan Gunung
Rajabasa, Pulau Mengkudu terlihat terpisah dari Pulau Sumatera dengan
adanya jembatan dari pasir yang memiliki view cukup menawan dari
puncak bukit.

Dari puncak bukit yang menjadi point view, wisatawan bisa memandang
Pulau Sekepol, Pantai blebug dan sesekali saat cuaca cerah bisa melihat
desa di pesisir Kecamatan Rajabasa diantaranya Desa Kunjir, serta melihat
kapal kapal melintas yangs ebagian besar kapal tanker, kapal cargo dengan
background gugusan Kepulauan Krakatau di Selat Sunda. Menurut beberapa
pemahaman para pecinta wisata alam petualangan, Pulau Mengkudu
dengan keistimewaan pasir timbulnya merupakan suatu keunikan.
Bird watching (pengamat burung) pun jika beruntung bisa melihat beberapa
spesies burung menarik di Pulau Mengkudu yang menjadi habitat jenis jenis
burung laut.
Jalan setapak mewarnai perjalanan hingga sampai ke lokasi. Namun
semuanya terbayar setelah melihat di kejauhan lautan berwarna warni,
ombak putih, pantai yang hijau, biru dan pasir timbul sekitar puluhan meter
membentang memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Mengkudu. Ini adalah
view menarik serta sebuah keindahan alam yang diciptakan oleh pelukis
alam sehingga mampu memisahkan sebuah pulau besar dengan pulau kecil
yang masih bisa dinikmati oleh para pecinta keindahan.

Pulau Sekepel, merupakan pulau kecil yang


didominasi dengan pecahan batu karang dan
memiliki spot yang cukup indah di puncak
pulau. Saat pendakiaan puncak pulau, kita
bisa memandang luasnya selat sunda dan jika
cuaca cerah akan nampak dari kejauahn pulau
sebesi, sebuku dan Gunung Anak Krakatau
Batu Lapis, kita akan menjumpai singkapan
batuan yang berada di tepi pantai, dengan
struktur yang berlapis-lapis.

AKSES LOKASI
[DARI BANDAR LAMPUNG] Perjalanan memakan waktu sekitar 3 jam dan
berakhir di sebuah pantai dengan nama Pantai Belebuk.
[DARI PELABUHAN BAKAUHENI] Lokasi yang berada di ujung Pulau
Sumatera ini bisa ditempuh dari Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan
menggunakan kendaraan roda dua sekitar 45 menit atau sekitar 30 menit dari
kota Kalianda yang berjarak sekitar 45 kilometer.
Akses masuk dari jembatan Batu Balak yang berada diantara Desa Kerinjing
dan Desa Batu Balak sudah menyajikan view menarik ke arah Selat Sunda
lengkap dengan bebatuan khas pegunungan diantara sawah sawah
menghijau.
Menyusuri jalan lingkar pesisir dari arah Desa Gayam Kecamatan Penengahan
menyusuri desa desa dan perbuktian, sawah dan pemandangan alam Gunung
Rajabasa adalah hadiah istimewa bagi yang akan menuju ke Pulau Mengkudu.
Setelah Sampai di jembatan penghubung Desa Totoharjo dan Desa Kerinjing
dan Desa Batu Balak kita harus menyusuri jalanan tanah yang berdebu
(mungkin jika musim hujan berlumpur).

AKOMODASI DAN BIAYA


Di pos pertama seorang petugas security dengan ramah memintaku
untuk mengisi daftar tamu. Buku tamu yang menjadi saksi berapa jumlah
pengunjung yang berniat untuk mengunjungi Batu Lapis dan Pulau
Mengkudu. Ada ratusan pengunjung dari beberapa daerah bahkan dari
luar Lampung atau luar Sumatera. Security tersebut tampak ramah dan
menunjukkan arah untuk menuju ke lokasi yang kumaksud. Ia adalah
security yang menjaga jalur untuk ke lokasi penambangan batu di wilayah
tersebut dan sekligus menjadi jalan untuk akses ke Pulau Mengkudu.
Parkir mobil jauh dari pintu masuk, jadi para wisatawan yang
menggunakan mobil bisa dilayani ojek untuk masuk ke lokasi wisata
Akses jalan yang masih jelek, curam dan berdebu masih menjadi kendala
wisatawan untuk memasuki tempat wisata tersebut.
Dengan membayar tarif masuk senilai Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
per orang, para wisatawan bisa menikmati indahnya panorama wisata
yang baru dibuka kurang lebih satu bulan ini.
Untuk tarif masuk yaitu Rp.10.000,-, lalu parkir motor Rp.5.000,-.

KENDALA
Keindahan destinasi wisata baru Pulau
Mengkudu yang berada di Kecamatan
Rajabasa ini belum tersentuh oleh
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan

RENCANA
PENGEMBANGAN

PETA LOKASI

PROSPEK
PENGEMBANGAN

Aspek Perencanaan Pembangunan obyek wisata alam yang antara lain mencakup sistem
perencanaan kawasan, penataan ruang (tata ruang wilayah), standarisasi, identifikasi
potensi, pendanaan, dan sistem informasi obyek wisata alam.
Aspek Kelembagaan meliputi pemanfaatan dan peningkatan kapasitas institusi, sebagai
mekanisme yang dapat mengatur berbagai kepentingan, secara operasional merupakan
organisasi dengan SDM dan peraturan yang sesuai dan memiliki efisiensi tinggi.
Aspek Sarana dan Prasarana yang memiliki dua sisi kepentingan, yaitu (1) alat memenuhi
kebutuhan pariwisata alam, (2) sebagai pengendalian dalam rangka memelihara
keseimbangan lingkungan, pembangunan sarana dan prasarana dapat meningkatkan
daya dukung sehingga upaya pemanfaatan dapat dilakukan secara optimal.
Aspek Pengelolaan, yaitu dengan mengembangkan profesionalisme dan pola pengelolaan
obyek wisata alam yang siap mendukung kegiatan pariwisata alam dan mampu
memanfaatkan potensi obyek wisata alam secara lestari.
Aspek Pengusahaan yang memberi kesempatan dan mengatur pemanfaatan obyek wisata
alam untuk tujuan pariwisata yang bersifat komersial kepada pihak ketiga dan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Aspek Pemasaran dan bekerja sama dengan berbagai pihak baik dalam negeri maupun
luar negeri.
Aspek Peran Serta Masyarakat melalui kesempatan-kesempatan usaha sehingga ikut
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Aspek Penelitian dan Pengembangan yang meliputi aspek fisik lingkungan, dan sosial
ekonomi dari obyek wisata alam. Diharapkan nantinya mampu menyediakan informasi
bagi pengembangan dan pembangunan kawasan, kebijaksanaan dan arahan
pemanfaatan obyek wisata alam.

http://www.motorexpertz.com/read/2015/06/09/8003/AndalasHorse-Power-Team-Kembali-Menjelajah-Kini-Giliran-Pulau-

Foto: Hendricus Widiantoro

Foto: Hendricus Widiantoro

Foto: Hendricus Widiantoro

Foto: Hendricus Widiantoro

Foto: Hendricus Widiantoro

Foto: Hendricus Widiantoro

pramukapeduli.wordpress.com

www.backpackerindonesia.com

INSTAGRAM
@adigendooon

INSTAGRAM
@adigendooon

INSTAGRAM
@adigendooon

Anda mungkin juga menyukai