Anda di halaman 1dari 6

BAB V GARIS DAN PERPOTONGAN BIDANG 5.1.

Dasar Teori
Garis merupakan himpunan titik-titik yang hanya memiliki panjang, memanjang ke kedua arah, tetapi tidak mempunyai lebar ataupun tinggi. Garis dapat juga dibayangkan sebagai jejak titik yang bergerak. Garis dilambangkan dengan dua titik yang dilaluinya, atau dengan huruf non kapital. Bidang merupakan himpunan titik-titik yang memiliki luas tak terbatas, serta memiliki ukuran panjang dan lebar, akan tetapi tidak memiliki ketebalan. Dua garis dikatakan berpotongan jika dua garis itu mempunyai satu titik persekutuan. Titik persekutuan itu disebut titik potong. Pada gambar di bawah ini garis g dan h berpotongan di titik A. Dua garis dikatakan sejajar jika dua garis itu sebidang dan tidak mempunyai tiik persekutuan. Pada gambar dibawah ini, garis g dan garis h sejajar. Dua buah garis dikatakan bersilangan jika dua garis itu tidak sebidang atau melalui kedua garis itu tidak dapat dibuat sebuah bidang datar. eperti terlihat pada gambar dibawah ini. ebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika setiap titik pada garis terletak juga pada bidang. ebuah garis dikatakan memotong ebuah garis dikatakan sejajar !menembus" bidang jika garis dan bidang mempunyai satu titik persekutuan dan titik itu disebut titik potong atau titik tembus. bidang jika garis dan bidang tidak bersekutu pada satu titik pun. Dua buah bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang itu tidak bersekutu pada satu titik pun. Dua bidang A dan B dikatakan sejajar bila kedua bidang tersebut berdiri tegak lurus pada suatu garis. Dua buah bidang dikatakan berpotongan jika kedua bidang itu mempunyai sebuah garis persekutuan atau garis potong. Garis ebuah garis !dimaksudkan adalah garis lurus" dapat diperpanjang sekehendak kita. #amun mengingat terbatasnya bidang tempat gambar, sebuah garis hanya

Geologi Struktur 2 BAB V

dilukiskan sebagian saja. Bagian dari garis ini disebut wakil garis. Garis hanya mempunyai ukuran panjang, tetapi tidak mempunyai ukuran lebar. $adi, struktur garis merupakan struktur yang disimbolkan dengan menggunakan garis yang mempunyai ukuran panjang, tetapi tidak mempunyai ukuran lebar. Perpotongan Bidang ebuah bidang !dimaksudkan adalah bidang datar", dapat diperluas seluasluasnya. Pada umumnya, sebuah bidang hanya dilukiskan sebagian saja yang disebut wakil bidang. %akil suatu bidang mempunyai dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Gambar dari wakil bidang dapat berbentuk persegi, persegi panjang, atau jajargenjang. $adi, struktur bidang merupakan struktur yang disimbolkan dengan menggunakan bidang yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. $adi, perpotongan bidang bisa diartikan suatu bidang yang mempunyai ukuran panjang dan lebar yang telah mengalami perpotongan. 5.2. Menentukan Plunge Plunge adalah salah satu unsur lipatan yang termasuk ke dalam struktur geologi. eperti kita ketahui, struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan &ulkanik dan metamorf. 'ipatan merupakan pen(erminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending !melengkung" dan buckling !melipat". Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang permukaan lapisan (Hi 1!5"#. Ada beberapa unsur-unsur lipatan, yaitu sebanyak )*, dan salah satunya adalah plunge. Plunge artinya sudut yang terbentuk oleh poros dengan hori+ontal pada bidang &ertikal.,arena pada bentang alam ada unsur-unsur lipatan ini yang terbentuk dalam skala besar seperti plunge ini, maka yang dalam jumlah besar ini di jadikan sebagai jenis bentuk lipatan dan dinamakan Plunge. Pada prototype kami, terdapat beberapa warna pada plunge, hal ini menunjukkan adanya perlapisan dan perbedaan lapisan pada bumi. %arna yang paling atas menunjukkan lapisan yang paling muda, semakin ke bawah lapisan semakin tua. -iri ini menunjukkan bahwa plunge pada prototype kami termasuk ke dalam
Alwinsyah Putra Institut Teknologi Medan

Geologi Struktur 3 BAB V

lipatan yang disebut dengan antiklin.Pada plunge ini terdapat sayap (limb) yang berlawanan arah.hali ini terjadi karena pada awal pembentukan plunge tenaga endogen yang bekerja berlawan arah hingga arah sayap saling menolak dan menimbulkan tonjolan berupa plunge ini, seperti ilustrasi kertas yang si geserkan oleh kedua tangan hingga meghasilkan tonjolan kertas seperti bukit. Adapun unsur-unsur lipatan yang terdapat dalam plunge adalah sebagai berikut. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya. /ori+ontal plane, yaitu bidang hori+ontal hori+ontal line, yaitu garis hori+ontal yang disejajarkan dengan a0ial plane Angle of plunge, yaitu sudut yang dibentuk antara hori+ontal line dengan permukaan plunge yang menurun.

Gambar 1.2. Plunge

Berdasarkan kedudukan Axial Plane, plunge termasuk ke dalam Upright Fold atau Simetrical Fold !lipatan tegak atau lipatan setangkup". Dari uraian yang telah di jabarkan jelas bahwa suatu bentuk lipatan terjadi akibat deformasi. Dalam hal ini deformasi yang terjadi menghasilkan bentuk lengkungan dari suatu bidang perlapisan yang awalnya datar dan hori+ontal. 5.". Menentukan Rake (Pit$%#

Alwinsyah Putra Institut Teknologi Medan

Geologi Struktur 4 BAB V

Rake (pitch) . besar sudut antara garis dengan garis hori+ontal, yang diukur pada bidang dimana garis tersebut terdapat. Besarnya rake sama dengan atau lebih ke(il 3*o. 4enentukan rake adalah sebagai berikut . Buat proyeksi hori+ontal 5 garis tegak lurus dengan kedalaman 6d7. Dari titik 687 buat garis dengan arah # 9 o :, sehingga memotong jurus pada kedalaman 6d7 di titik 6-7. 4elalui 6-7 buat garis -D !panjangnya ; d" tegak lurus 8-, maka sudut -8D adalah garis besarnya <plunge= ; 9o. Putarlah dengan jangka dari titik 8 sampai ketitik A7 !garis 8A7" ketitik B. Dari B buat garis sejajar !8 ", maka garis ini merupakan jurus pada kedalaman 6d7. Buatlah melalui - garis tegak lurus pada garis butir !1", se(ara memotong dititk :. /ubungan titik 6:7 dengan titik 687 maka sudut 6:8 7 adalh besarnya <rake= 9o. 5.&. Aparent Plunge ,onsep Plunge sebenarnya adalah hampir sama dengan konsep ip tetapi bedanya disini, Plunge mengikuti5 tergantung pada struktur garis yang dibentuk. Berbeda dengan dip yang didasarkan pada kemiringan suatu perlapisan. -ara pengukurannya dilapangan adalah dengan menempelkan bidang bantu seperti !lipboard atau sejenisnya kemudian diatasnya dilakukan pengukuran seperti pengukuran pada pengukuran kelerengan. edangkan trend merupakan arah dari penjaman suatu struktur garis yang dapat dianalogikan seperti Strike. Aparent plunge sama dengan aparent dip yaitu plunge yang yang di dapatkan jika mengukur plunge dengan membentuk sudut >3**. 5.5. A at 'an Ba%an Adapun alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut . 5.5.1. A at

Alwinsyah Putra Institut Teknologi Medan

Geologi Struktur 5 BAB V

Alat-alat yang di gunakan pada praktikum geologi struktur !garis dan perpotongan bidang " adalah . Pensil. Penghapus. Penggaris. Pensil %arna. Busur. 5.5.2. Ba%an Bahan-bahan yang di gunakan geologi struktur !garis dan perpotongan bidang " adalah . ,ertas form yang telah ditentukan dan berukuran A?. 5.(. Prose'ur )er*a Prosedur kerja untuk melakukan praktikum geologi struktur !garis dan perpotongan bidang " adalah sebagai berikut . Pengukuran @Plunge@ ! udut Penunjaman ". 2. Tempelkan sisi @%@ kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keadaan &ertikal. ). 'e&elkan @ inometer@ dan ba(a besaran sudut &ertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala @ inometer@. Pengukuran "Pitch"( Rake ). 2. Buat garis hori+ontal pada bidang dimana sturktur garis tersebut terdapat !sama dengan jurus bidang tersebut" yang memotong struktur garis yang akan diukur @Rake @ nya.

5.+. )esi,-u an Pada kegiatan praktikum ini Aang dapat kita tarik kesimpulan dalam melaksanakan praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui kemiringan lapisan batuan ataupun kemiringan lipatan. Dan praktikan dapat mengaplikasikannya di lapangan kelak. elain daripada itu praktikan dapat

mengetahui gambaran tiga dimensi suatu lapisan atau singkapan batauan dan
Alwinsyah Putra Institut Teknologi Medan

Geologi Struktur 6 BAB V

mengetahui bagaimana wujud nya di lapangan.dan dapat terwujudkan kelak nanti pada saat dunia kerja.

Alwinsyah Putra Institut Teknologi Medan

Anda mungkin juga menyukai