Anda di halaman 1dari 19

PROBLEMA TIGA TITIK DAN POLA PENYEBARAN

SINGKAPAN
(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

Oleh
Zidane Anung Andita
2115051037

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Judul Praktikum : Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan

Tanggal Praktikum : 26 Maret 2022

Tempat Praktikum : Rumah Secara Daring

Nama : Zidane Anung Andita

NPM : 2115051037

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : IV (Empat)

Bandar Lampung, 31 Maret 2022


Mengetahui,
Asisten

Restu Ningsih
NPM 1915051001

ii
PROBLEMA TIGA TITIK DAN POLA PENYEBARAN
SINGKAPAN

Oleh
Zidane Anung Andita

ABSTRAK

Praktikum Geologi Struktur yang dilaksanakan secara virtual pada tanggal 26


Maret 2022 dengan topik pembahasan mengenai problema tiga titik dan pola
penyebaran singkapan. Praktikum diawali dengan dilaksanakannya pretest untuk
para praktikan, untuk mengukur seberapa besar pemahaman praktikan dalam
memahami materi praktikum. Problema tiga titik merupakan cara untuk menetukan
batas satuan batuan, bisa menetukan ketebalan lapisan batuan yang dinilai ekonimis
dan dapat menentukan urutan lapisan batuan. Cara memetakan sebuah singkapan
membentuk sebaran menurut kedudukan yang dibentuk di daerah kontur yang
bidang lapisannya searah atau searah mengikuti arah kontur dipnya. Terdapat tiga
macam cara dalam mengukur menggunakan metode problema tiga titik. Antara
lain, menggunakan cara Grafis I dan yang terakhir ada cara grafis II. Bentuk yang
beda dari kedudukan litologi di atas permukaan juga gambaran morfologi yang
membuat terbentuknya pola penyebaran litologi diatas permukaan bumi ini disebut
pola singkapan. Sedangkan bentuk penerapan dari pola penerapan singkapan yaitu
bisa mengetahui keadaan geologi pada suatu daerah dan juga dapat
menggambarkan keadaan geologi yang termasuk penyebaran litologi, struktur dan
morfologi.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ..................................................................... 1

II. TEORI DASAR

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan ........................................................................ 5
B. Diagram Alir ............................................................................ 6

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan .................................................................... 7
B. Pembahasan ............................................................................. 7

V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ........................................................................................... 5
Gambar 2. Modul Metode Geologi Struktur ....................................................... 5
Gambar 3. Laptop ................................................................................................ 5
Gambar 4. Diagram Alir ...................................................................................... 6

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mengetahui persebaran batuan pada suatu daerah tentunya kita dapat
menggunakan peta geologi. Peta geologi dibuat berdasarkan pemetaan
langsung dengan bantuan data survey dari lapangan. Dalam pembuatannya
ada beberapa metode, antara lain metode satu titik, metode dua titik, dan
metode tiga titik. Metode-metode tersebut digunakan dalam kondisi tertentu
sesuai dengan kelengkapan data yang ada Kendudukan suatu singkapan
biasanya masih ada pada bawah bagian atas bumi. Sehingga untuk
memperkirakan kendudukan yang bersumber pada suatu singkapan tadi yang
bisa dilakukan menggunakan metoda problema tiga titik. Sedangkan pola
singkapan adalah bentukan yang tidak selaras berdasarkan kendudukan
litologi lalu bentuk morfologi yang mngakibatkan terbentuknya pola
penyebaran litologi pada bagian atas dan perpotongan antara bidang litologi
dan bagian atas bumi. Sehingga pada penggambaran dipakai peta geologi
yang dipakai menjadi yang mendeskripsikan tubuh batuan, penyebaran
batuan, kendudukan unsur struktur geologi dan interaksi antar suatu batuan
dan mendapatkan aneka macam data lainya.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Menetukan batas satuan batuan
2. Menetukan ketebalan lapisan batuan yang dinilai ekonimis
3. Menentukan urutan lapisan batuan
4

II. TEORI DASAR

Pola penyebaran singkapan merupakan mengetahui kendudukan lapisan batuan


yang digabungkan dengan topografi sehingga dapat dicara penyebaran
singkapanya. Pola penyebaran singkaapa tergantung pada tebal lapisan, topografi,
besar kemiringan lapisan batuan dan bentuk struktur lapisan. Bila setiap singkapan
batuan yang sama dihubungkan dengan yang lain dan batas satuan digambarkan
pada peta topografi maka akan terlihat suatu singkapan. Hubungan antara
kendudukan lapisan batuan, penyebaran singkapan dan topografi dirumuskan
dalam suatu aturan yaitu Hukum V (Tim Asisten, 2020).

Penggunaan metode tiga titik dalam pemetaan geologi biasanya digunakan untuk
data endapan bahan galian yang berada pada ketinggian atau elavasi yang berbeda,
baik dari data singkapan maupun dari data hasil pengeboran. Pemetaan geologi
dengan metode tiga titik ini jika dilihat dari segi kegunaan untuk memetakan
sebaran bahan galian, maka pemetaan sebaran bahan galian yang bisa dan sesuai
dengan metoda ini adalah untuk bahan galian yang memiliki kemenerusan yang
bagus, serta bahan galian tersebut tersebar secara merata (Asikin, 1972).

Pembentukan relief suatu daerah yang terbentuk akibat adanya gaya-gaya geologi
baik dari dalam permukaan bumi maupun gaya dari permukaan bumi, selain itu juga
relief yang terbentuk pada suatu daerah juga tergantung pada keadaan geologi
daerah tersebut. sehingga akan membentuk kendudukan yang tidak sama dan
berakibat bentuk penyebaran batuan dan struktur geologi yang tergambar akan
membentuk suatu pola tertentu, pola itu disebut pola penyebaran singkapan (Asikin,
1972)

Problem tiga titik merupakan metode pencarian kendudukan lapisan bawah


permukaan dari data yang ada, dengan syarat lapisan tersebut belum terganggu
struktur. Kendudukan suatu singkapan umumnya terdapat di bawah permukaan
bumi. Sehingga untuk mengetahui kendudukan dari suatu singkapan tersebut dapat
dilakukan dengan menggunakan metode ini. Pola penyebaran singkapan batuan
dapat diperkirakana dari hubungan antara kendudukan lapisan batuan tersebut
dengan kontur topografinya. Aturan-aturan yang mengatur mengenai hubungan
tersebut disebut dengan Hukum “V” (Fuad, 2019).
Problem tiga titik merupakan metoda untuk mencari kendudukan lapisan dari
batuan dan juga digunakan untuk mencari kendudukan lapisan bawah permukaan
dari data lubang bor, dengan syarat lapisan tersebut belum tergangu struktur lain.
problem tiga titik dapat digunakan apabila data-data memenuhi syarat yaitu: ketiga
titik singkapan telah diketahui lokasi dan ketinggiannya yang terletak pada suatu
bidang, bidang tersebut belum terpatahkan atau terlipatkan dan cara yang digunakan
untuk menentukan kendudukan bidang dengan menggunakan metoda problem tiga
titik ada tiga yaitu: cara proyeksi, cara grafis I serta cara grafis II (Sudarno, dkk.,
2008).

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan
adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang
bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta
menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa
geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi,
seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang
merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan
geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang
mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian
pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya (Noor, 2012)
4

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Gambar 1. Alat Tulis

Gambar 2. Modul Geologi Struktur

Gambar 3. Laptop
6

B. Diagram Alir

Adapun langkah-langkah praktikum ini dapat dirincikan dalam diagram


alir berikut.

Mulai

Mempelajari tentang problema tiga titik dan pola


penyebaran singkapan

Mempelajari cara yang digunakan untuk menentukan


kedudukan bidang dengan metode problema tiga titik
yaitu cara proyeksi, grafis I, dan grafis II

Mengidentifikasi metode pola penyebaran singkapan

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir


10

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Dalam Praktikum kali ini belum terdapat data pengamatan.

B. Pembahasan
Praktikum yang berlangsung pada 26 Maret 2022. Pada titik ini kita sampai
pada realisasi masalah trinitas dan penentuan proses. Informasi
disebarluaskan. Dalam hal ini, siswa belajar ada tiga pendekatan untuk
masalah ini, yaitu penelitian temukan lokasi bawah tanah dari data lubang
bor selama struktur tidak terganggu oleh komponen-komponennya. Ada
tiga rute dapat diterapkan untuk membalikkan area di sepanjang jalan
masalah tiga. Pilih metode distribusi eksternal adalah kontraproduktif untuk
menggunakan metode tiga titik untuk mendeteksi probe. Dengan
mengetahui lokasi web serta lokasi memungkinkan Anda mencari cara
untuk berbagi singkapan.

Tugas yang diberikan pada praktikum kali ini adalah menentukan


kedudukan bidang dengan metoda problema tiga titik , diberikan soal
Diketahui suatu lapisan batupasir yang kaya akan bijih tembaga tersingkap
pada tiga titik pengamatan. Pada lokasi B yang berjarak 450 m dari titik A
dengan arah N200E, dan titik C berjarak 400 m dengan arah N150E dari
titik A. Tentukan arah jurus dan kemiringan lapisan batupasir tersebut.
Ketinggian titik A = 175 meter, B = 50 meter , C = 100 meter. Skala
1:10.000. dicari menggunakan 3 cara yang pertama ada metode Proyeksi,
metode Grafis I, dan yang terakhir ada metode Grafis II, yang menghasilkan
dip () sebesar 16 dan strike () sebesar 105.

Bagaimana memetakan singkapan dan memetakan distribusi yang sesuai


posisi di mana bidang lapisan terbentuk di area kontur dengan arah yang
sama atau, arah kontur dip disebut problema tiga titik.

Kegiatan problema tiga titik ini memetakan singkapan berbeda yang


dibentuk menjadi model yang dapat diambil dan dihitung secara matematis,
akibat membentuk sebuah ruang. Prinsip problema tiga titik pada sebuah
bidang bisa digambarkan berawal dari yang awalnya berupa titik dan garis
atau tiga buah titik. Singkapan ini dalam geologi disebut titik, sehingga bisa
menjadi lokasi batu dan sebarannya di peta untuk ditemukan. Ada beberapa
kondisi untuk mengukur masalah tiga titik: yaitu, ia memiliki penampang
horizontal dan vertikal perbedaan ketinggian tempat dan juga pengetahuan
6

tentang luas palung dan kondisinya area singkapan juga mempengaruhi


pengukuran problema tiga titik, pengukuran dapat dilakukan pada
singkapan yang bagian bawahnya tidak bengkok atau patah. Ada tiga cara
untuk mengukur menggunakan metode problema tiga titik, yang pertama
adalah metode proyeksi kemudian ada metode grafis I dan terakhir metode
grafis II.

Dalam kajian geologi struktur erat kaitannya dengan geomorfologi, bentuk


morfologi yang dihasilkan dari gaya yang bekerja dari dalam asing.
Berbagai bentuk posisi litologi di permukaan juga gambaran morfologi yang
membentuk pola sebaran litologi di atas permukaan bumi ini disebut pola
singkapan. Dengan alasan singkapan dapat diketahui kondisi geologi di
suatu daerah dan juga : dapat menggambarkan kondisi geologi, termasuk
sebaran litologi, struktur dan morfologi. Karena adanya batuan, jika kita
mengetahui kondisi geologi suatu daerah, data tersebut juga membuat peta
tentang singkapan batuan geologi yang menunjukkan kondisi di daerah itu,
termasuk sebaran batuan yang disebut peta dasar geologi. Karena posisi
yang berbeda di banyak batuan dan juga adanya relief di permukaan atas
bumi yang menyebabkan terbentuknya sebaran batuan dan struktur yang
diilustrasikan pada peta geologi yang kemudian membentuk model terpisah.
Bentuk pola sebaran ini disebut pola permukaan. Ada beberapa pengaruh
model sebaran terhadap ukuran dan bentuk singkapan, yaitu:
1. Ketebalan lapisan , pada singkapan yang memiliki ketebalan yang
berbeda tetapi memiliki kemiringan yang sama, maka kedaan
topografinya akan besar dan lebar sehingga peta singkapannya akan
berbeda.
2. Topografi, pada peta topografi kemiringan sebuah lapisan
mengambarkan sebuah peta singkapan batuan yang besar.
3. Morfologi, penampakan pada bagian atas bumi yang menunjukan
ketidakselarasan secara vertikal bisa dalam ukuran yang besar atau
ukuran yang sangat kecil .
4. Besar lapisan kemiringan, suatu lapisan yang memiliki tebal yang sama
dengan topografi, tapi kemiringan yang tebalnya berbeda yang arah
kemiringan lapisan yang sangat berbeda pula.
5. Bentuk struktur lipatan, memiliki pola singkapan yang berlawanan,
lipatanya menunjam yang terdiri dari siklin dan antiklin yang bisa
membentuk pola zig-zag juga memilki ekspresi topografi punggung.

Pola penyebaran singkapan batuan bisa diperkirakan mulai dari hubungan


antara sebuah kedudukan lapisan batuan terhadap kontur dan topografinya
dan terdapat aturan-atauran yang mengatur tentang bubungan tersebut yang
dinamakan hukum V , berikut ini aturan-aturan tersebut yaitu
10

1. Lapisan horizontal bisa membentuk pola singkapan yang bisa mengikuti


garis kontur.
2. Lapisan yang berlawanan dengan kemiringan lapisan dan arah
kemiringan lereng lalu akan bisa memotong lembah dengan pola V yang
arahnya berlawanaan dengan kemiringan lembah.
3. Di lapisan yang tegak dapat membentuk pola singkapan seperti garis
lurus yang dimana pola singkapanya tidak dipengaruhi dengan keadaan
topografi.
4. Pada lapisan yang memiliki arah miring searah dengan arah kemiringan
lereng yang kemungkinannya lapisan akan lebih besar ketimbang
kemiringan lereng yang adapat membentuk pola singkapan dengan pola
huruf V yang akan mengarah sama dengan arah kemiringan lereng.
5. Kemiringan lereng yang searah dengan lapisan kemiringannya akan
lebih besar kemiringan lapisannya dan lebih kecil dari kemiringan
lereng, akan terbentuk huruf V dan pola singkapannya yang berlawanan
pada arah lembah.
6. Jika lapisan yang memiliki kemiringan serah sama dengan kemiringan
lembah juga besar kemiringan lapisan sama seperti kemiringan lembah
maka singkapan akan tampak seperti huruf V .
Penerapan dari problema titik tiga dan pola penyebaran singkapan untuk
mengetahui mana saja batas-batas satuan batuan dan juga ketebalan lapisan
di suatu perlapisan batuan menggunakan metode problema tiga titik ini bisa
dilakukan saat kedudukan lapisan batuan sulit untuk mengetahui besarannya
yang disebabkan oleh faktor alam atau faktor lainya.sedangkan bentuk
penerapan dari pola penerapan singkapan yaitu bisa mengetahuai keadaan
geologi pada suatu daerah dan juga dapat menggambarkann keadaan
geologi yang termasuk penyebaran litologi, struktur dan morfologi.
V. KESIMPULAN

Dari Praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Cara memetakan sebuah singkapan membentuk sebaran menurut


kedudukan yang dibentuk di daerah kontur yang bidang lapisannya searah
atau searah mengikuti arah kontur dipnya disebut problema tiga titik.
2. Ada tiga cara dalam mengukur menggunakan metode problema tiga titik
yang pertama ada cara proyeksi lalu ada cara grafis II dan yang terakhir ada
acara grafis II.
3. Bentuk yang beda dari kedudukan litologi di atas permukaan juga gambaran
morfologi yang membuat terbentuknya pola penyebaran litologi diatas
permukaan bumi ini disebut pola singkapan.
4. Sedangkan bentuk penerapan dari pola penerapan singkapan yaitu bisa
mengetahuai keadaan geologi pada suatu daerah dan juga dapat
menggambarkann keadaan geologi yang termasuk penyebaran litologi,
struktur dan morfologi.
DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Sukendar. 1972. Diktat Geologi Struktur (Tektonik) Indonesia. Bandung:


Dapartemen Teknik Geologi ITB.

Fuad, Andi. 2019. Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan.
Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Islamy, Fajrul. 2016. Geologi dan Pola Sebaran Serta Kemenerusan Lapisan
Batubara Daerah Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim Provinsi
Sumatra Selatan.

Skripsi. Teknologi Mineral, Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional


“Veteran”, Yogyakarta.

Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Bogor: Pakuan University press.


Sudarno, dkk. 2008. Panduan Praktikum Geologi Struktur. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada. Tim Asisten. 2022.

Modul Praktikum Geologi Struktur. Bandar Lampung: Teknik Geofisika


Universitas Lampung.
LAMPIRAN
Hasil Pre-test

Hasil Cek Plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai