Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS KEKAR

(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

Oleh
Zidane Anung Andita
2115051037

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Judul Praktikum : Analisis Kekar

Tanggal Praktikum : 2 April 2022

Tempat Praktikum : Rumah Secara Daring

Nama : Zidane Anung Andita

NPM 2115051037

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : IV (Empat)

Bandar Lampung, 11 April 20221


Mengetahui,
Asisten

Restu Ningsih
NPM 1915051001

ii
ANALISIS KEKAR

Oleh
Zidane Anung Andita

ABSTRAK

Praktikum Geologi Struktur yang diadakan pada tanggal 2 April 2022 membahas
tentang pengertian, jenis dan metode analisis Kekar. Adapun tujuan dari Praktikum
ini adalah untuk membantu mahasiswa memahami pengertian suatu kekar,
menganalisis suatu kekar menggunakan metode histogram dan diagram kipas, serta
menyadari manfaat analisis kekar dalam bidang Geofisika. Pada praktikum kali ini
tugas yang diberikan adalah membuat Diagram Kipas dan Histogram menggunakan
Software GeoRose/Dips dari data arah kekar dengan arah Utara-Timur dan Utara-
Barat masing-masing sebanyak 30 data sehingga jumlah data keseluruhan menjadi
60 data. Kekar merupakan sebuah bidang yang tidak bergerak dan terbentuk karena
adanya gaya tektonik tertentu. Dalam proses terjadinya sebuah kekar akibat gaya
tektonik, dapat diklasifikasikan sebagai kekar gerus dan kekar tarik. Tujuan dari
analisis kekar adalah untuk mengidentifikasi sumber dari urat (mineral vein),
reservoir minyak dan deposit mineral yang penting secara ekonomi. Selanjutnya
analisis kekar juga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menentukan arah pola
tegangan dan arah sesar yang terjadi pada daerah tersebut.

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum ..................................................................... 1

II. TEORI DASAR

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


A. Alat dan Bahan ........................................................................ 5
B. Diagram Alir ............................................................................ 6

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan .................................................................... 7
B. Pembahasan ............................................................................. 7

V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ........................................................................................... 5
Gambar 2. Modul Geologi Struktur..................................................................... 5
Gambar 3. Laptop ................................................................................................ 5
Gambar 4. Software Georose............................................................................... 5
Gambar 5. Diagram Alir ...................................................................................... 6

v
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam struktur geologi, ada banyak kekar yang bisa dijumpai yang
disebabkan oleh hasil dari gaya-gaya yang bekerja pada batuan. Kekar
merupakan merupakan pemecahan atau pemisahan batuan menjadi keping-
kepingan yang terbentuk karena beberapa gaya tektonik. Dalam proses
terbentuknya suatu kekar yang terjadi akibat gaya-gaya tektonik, dapat
diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu kekar gerus (shear joint) dan kekar
tarikan (tensional joint). Kekar gerus terjadi akibat adanya gaya kompresi
atau tekanan yang cenderung menggelincir bidang satu dengan yang lainnya
secara berdekatan dan membentuk pola saling berpotongan dengan sudut
lancip searah gaya utama. Kekar tarikan merupakan kekar yang terbentuk
akibat hilangnya atau pengurangan tekanan lalu kemudian terjadi akibat stress
yang saling menjauh pada arah yang berlawanan yang membentuk arah tegak
lurus dari arah gaya tarikannya, orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama.
Terdapat 3 metode dalam menganalisis kekar, yaitu Histogram, Diagram
Kipas, dan Stereografis. Untuk menganaliss suatu statistik dengan tiga
metode itu, diperlukan paling sedikit sebanyak 30 data agar dapat dianalisis
dengan baik. Kegunaan menganalisis kekar dalam bidang geofisika sangatlah
banyak. Antara lain, untuk mengetahui reservoir minyak dan cebakan
mineral-mineral yang bernilai ekonomis. Mengingat pentingnya analisis
kekar khususnya pada bidang geofisika, maka dilakukan praktikum untuk
mempelajari l

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakan yaitu agar para
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kekar, kemudian dapat
mengetahui da memahami cara menganalisis kekar menggunakan metode
histogram dan diagram kipas, Dan agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat
dari analisis kekar di bidang geofisika.
II. TEORI DASAR

Kekar adalah struktur rekahan pada batuan yang tidak memperlihatkan pergeseran.
Hampir tidak ada suatu singkapan di muka bumi ini yang tidakmemperlihatkan
gejala rekahan. Kekar bukan merupakan gejala yang kebetulan,tetapi merupakan
hasil kekandasan/kegagalan batuan akibat tegasan (stress). Karena itu kekar akan
mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum-hukum fisika. Struktur kekar
merupakan gejala yang paling umum dijumpai dan banyak dipelajari secara luas
tetapi merupakan struktur yang paling sukar untuk dianalisa. Berdasarkan cara
terbentuknya kekar dapat diklasifikasikan menjadi kekar tektonik misalnya kekar
gerus, kekar tarik-kekar non tektnik misalnya mudrack, columnar joint dan sheeting
joint (Ahmad, 2011)

Gaya-gaya pembentuk kekar dapat diuraikan menjadi gaya-gaya yang saling tegak
lurus satu sama lain. Gaya utama yang terbesar membentuk sudut lancip dengan
kekar gerus yang berpasangan. Gaya menengah sejajar dengan perpotongan kedua
kekar gerus yang berpasangan tersebut, dan gaya terkecil membagi dua sudut
tumpul (Tim Asisten Dosen, 2022)

Kekar non-tektonik yaitu kekar yang terbentuk bukan karena gaya tektonik,
misalnya kekar akibat pendinginan (cooling joint) pada batuan beku, misalya kekar
kolom (columnar joint) pada atau dapat juga terbentuk akibat pembebanan,
misalnya sheeting joint. Struktur kekar dipelajari dengan cara statistik, mengukur
dan mengelompokannya dalam bentuk diagram rose (diagram bunga) atau diagram
kontur. Struktur kekar dapat dikelompokkan brdasarkan sifat dan karakter
retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang
umumnya dijumpai pada batuan adalah kekar gerus, tension joint, dan extension
joint (Peter Mandew)
Struktur kekar banyak dipelajari karena sangat berhubungan erat dengan masalah-
masalah seperti geologi teknik, geologi minyak bumi terutama masalah cadangan
dan produksi, geologi untuk pertambangan baik dalam hal sistem penambangannya
maupun pengerahan terhadap bentuk-bentuk mineralisasi dan lain-lain (Ahmad,
2011)

Metode statistik adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan kisaran harga
rata-rata atau harga maksimum daris sejumlah data acak atau satu jenis struktur,
dengan memakai metode ini dapat diketahui kecendrungan-kecendrungan, bentuk
pola maupun kedudukan umum dari jenis struktur yang sedang dianalisa. Pada
statistik parameter, parameter yang digunakan ada dua macam yaitu metode
3

statistik dengan satu parameter. Data-data yang akan dibuat diagramnya hanya
terdiri dari satu unsur pengukuran, misalkan data dari kekar vertikal, arah liniasi
struktur sedimen, arah liniasi fragmen breksi sesar, arah kelurusan. Jenis
diagramnya adalah diagram kipas. Tujuan dari diagram kipas ini adalah untuk
mengetahui arah kelurusan umum dari unsur-unsur struktur yang datanya hanya
satu unsur pengukuran. Diagram roset yaitu untuk mengetahui arah-arah kelurusan
umum dari data dengan satu parameter, yaitu Trend. Histogram yaitu untuk
mengetahui arah kelurusan umum dari unsur-unsur suatu struktur (Noor, 2009)

Harga arta-rata atau arah umum dari sejumlah data acak satu jenis struktur adalah
interval data yang memiliki jumlah terbesar, kemudian diambil nilai tengah dari
interval tersebut, dijumlahkan dengan batas bawah dari kelas interval, maka akan
diperoleh arah umum shear joint-nya. Untuk mengoptimalkan hasil yang dicapai
dalam analisa struktur-struktur geologi, maka perlu digunakan suatu metode yang
dapat menafsirkan tentang kinematika dan mekanisme pembentukan yang
dianalisa, sehingga penafsirannya mendekati hal yang sebenarnya. Metode statistik
merupakan cara untuk menentukan harga rata-rata atau harga maksimum dari
sejumlah harga acak satu jenis struktur. Sehingga kemudian dapat diketahui
kecenderungan-kecenderungan bentuk pola ataupun kedudukan umum dari suatu
struktur (Fauzan, 2015)

Analisis struktur geologi terhadap daerah suatu penelitian dapat dilakukan dengan
tiga tahap penelitian. Tahap pertama merupakan pendekatan tidak langsung, yaitu
dengan cara menginterpretasikan gejala struktur di lapangan dengan menarik
kelurusan pada peta topografi dan citra satelit. Tahap kedua adalah melakukan
pengamatan secara langsung di lapangan dan pengambilan data lapangan
berupakedudukan lapisan, bidang sesar, kekar gerus (shear fracture), slickensides
dan breksiasi. Tahap yang ketiga adalah melakukan analisis lanjut terhadap data-
data lapangan yang ada untuk mengetahui mekanisme struktur yang terjadi di
daerah penelitian. Hasil pengolahan tersebut berupa diagram roset, arah dan
penunjaman sumbu lipatan serta bidang lipatan, arah tegasan utama, dan kinematika
pergerakan sesar (Sapiie, 2009)
4

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Gambar 1. Alat Tulis

Gambar 2. Modul Geologi Struktur

Gambar 3. Laptop

Gambar 4. Software Georose


5

B. Diagram Alir

Adapun langkah-langkah praktikum ini dapat dirincikan dalam diagram


alir berikut.

Mulai

Asisten memaparkan materi Analisis Kekar yang


diawali dengan menjelaskan pengertian Kekar dan
arah gaya kompresi

Menguraikan Hubungan Gaya dan Pola Kekar

Menafsirkan arah gaya tektonik yang bekerja

Menganalisis Statistik dengan mengumpulkan 30-50


jumlah data

Tugas membuat Diagram Rose dan membuat


Histogram arah kekar di Ms Excel

Hasil tugas membuat Diagram Rose dan


Membuat Histogram di Ms Excel

Selesai

Gambar 5. Diagram Alir


6

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Tidak terdapat data pengamatan dalam praktikum kali ini

B. Pembahasan

Kegiatan praktikum yang dilaksanakan pada tanggal 2 April 2022 ini


dilaksanakan secara virtual via Google Meet. Praktikum ini diawali dengan
pretest yang diberikan asisten kepada para praktikan. Lalu dilanjutkan
dengan pemaparan materi Bab 4 mengenai “Analisis Kekar” dan dilanjut
dengan sesi tanya jawab. Adapun latihan dan tugas yang diberikan kepada
praktikan untuk membuat diagram kipas dan histogram. Pada latihan
praktikum sebelumnya, praktikan diharuskan untuk membuat diagram kipas
dan histogram secara manual dengan menggunakan 30 data yang sudah
ditentukan. Tetapi pada tugas praktikum kali ini, praktikan diharuskan
menentukan 60 data dengan bebas dan membuat diagram kipas dan
histogram menggunakan aplikasi GeoRose dan Microsoft Excel

Di daerah Sulili Pinrang, Sulawesi terdapat struktur kekar. Proses


pembentukan dari Struktur Geologi pada wilayah Sulili Pinrang Sulawesi
Selatan meliputi tipe struktur geologi dan mekanisme. Sedangkan
berdasarkan jenisnya, struktur geologi yang terdapat di daerah Sulili,
bentuknya berupa bangunan kekar. Kekar atau Rekahan merupakan jenis
struktur batuan berupa bidang pecah. Jenis kekar ditemukan di daerah Sulili
Pinrang, Sulawesi Selatan, adalah kekar yang berpasangan dan relatif kuat
dan sejajar dengan yang ditemukan di litologi tufa. Tetapi karena Hasil
pengukuran data umum dan interpretasi peta topografi di wilayah Sulili
Arah tegangan utama maksimum (σ1) N75°E, tegangan utama rata-rata (σ2)
N335°E dan arah tegangan utama minimum (σ3) N345°E. Jika dilihat di
bawah Dari sudut pandang analisis struktur geologi, munculnya mata air
panas di wilayah Sulili disebabkan oleh adanya struktur kekar dengan tipe
kekar sistematik. Struktur kekar yang ada di daerah Sulili berupa patahan
dan Sesar Walanae, dimana kekar tersebut merupakan media keluarnya air
panas ke permukaan. Sesar Walanae merupakan kelompok sesar yang aktif
jika dilihat dari arah pergerakannya relatif mengarah ke arah barat laut –
tenggara dimana terletak lokasi kemunculan mata air panas di daerah Sulili
Kecamatan Paleteang Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.
7

Gambar 2. Kekar di Daerah Sulili Pinrang Sulawesi Selatan

Ada juga struktur kekar gerus dan kekar tarik di pegunungan Kulon-Progo.
Terdapat pola arah kekar gerus dan kekar tarik di sekitar Pegunungan
Kulon-Progo. Sebelah timur Pegunungan Kulon Progo terdapat kekar-kekar
gerus yang terlihat gaya-gaya kompresional (1) horizontal yang berarah ke
tenggara-barat laut yang membentuk. Pembentuk kekar-kekar gerus adalah
gaya-gaya utama terkuat (1) di sekitar lingkaran luar atau berarah
horisontal dan gaya utama terlemah () berarah horisontal atau juga di area
tepi lingkaran besar. Kekar tarik yang terdapat pada Gunung Gajah Timur
memiliki arah umum dari utara ke selatan, barat laut-tenggara. Kekar tarik
ini terdiri dari gaya utama terkuat ( 1) yang bekerja pada tubuh Gunung
Gajah Timur. Untuk mendeskripsikan struktur sesar di bagian timur Kulon
Progo interpretasi Kekar Tarik,Kekar Gerus, dan Gaya Bentuk dengan
Diagram Arah Data Keakuratan interpretasi dan dukungan data lapangan.

Gambar 3. Kekar di Pegunungan Kulon Progo Yogyakarta


8

Jenis kekar shear fracture banyak dijumpai oleh para peneliti di daerah Desa
Pattongtongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
yang berada di sepanjang jalan dan dekat rumah warga. Tegasan yang
diakibatkan oleh gaya tektonik tentu sangat mempengaruhi keadaan
tersebut. Jenis kekar yang ditemukan adalah jenis kekar gerus dengan ciri-
ciri seperti membentuk garis horizontal, permukaan relatif licin dan
mempunyai bukaan kekar yang kecil. Arah strike kekar di Desa
Pattongtongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
yang berarah Timur Laut-Barat Daya dan Barat Laut-Tenggara dengan
tegasan utama yang didominasi ke arah Timur Laut-Barat Daya.

Gambar 4. Kekar di Daerah Desa Pattongtongan

Analisis kekar sangat bermanfaat pada eksplorasi geofisika. Dengan adanya


analisis kekar yang sangat membantu dalam mengetahui letak dari sumber
dari fine (urat mineral), reservoir minyak, dan cebakan mineral-mineral
yang bernilai ekonomis. Selain itu, dengan menganalisis kekar juga dapat
berfungsi sebagai acuan dalam mencari arah pola tegasan dan arah sesar
yang terjadi pada daerah tersebut.

Tugas yang diberikan kepada praktikan pada praktikum ini adalah membuat
digram kipas menggunakan Software Georose dan juga Histogram
menggunakan Ms Excel. Langkah pertama adalah praktikan membuat data
arah kekar dengan arah Utara-Timur dan Utara-Barat dengan jumlah data
masing-masing 30 data, dengan total 60 data.
9

V. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Kekar adalah sebuah bidang retakan yang belum tergeser dan terbentuk
karena adanya gaya tektonik. Dalam proses pembentukannya suatu
kekar karena adanya pengaruh gaya tektonik dapat diklasifikasikan
menjadi kekar gerus dan kekar tarik
2. Terdapat tiga metode dalam usaha untuk menganalisis kekar, yaitu
histogram, diagram kipas, dan stereografis. Diperlukan paling sedikit 30
data untuk melakukan statistik dengan tiga metode itu agar dapat
dianalisis dengan baik. Data-data arah kekar akan dikelompokkan ke
dalam interval sudut, dan mengkalkulasi data pada tiap-tiap interval.
Kemudian dilakukan kalkulasi prosentase dari tiap-tiap interval. Dalam
membuat diagram kipas diperlukan suatu software GeoRose/Dips
dengan meng-input semua data arah kekar, maka tampilan dari arah
kekar akan langsung terlihat diagram kipas yang dihasilkan. Untuk
histogram dengan menggunakan Microsoft Excel dengan meng-input
interval beserta prosentase dari data-data tersebut.
3. Anilisis kekar yang berfungsi mengetahui letak dari sumber dari fine
(urat mineral), reservoir minyak, dan cebakan mineral-mineral yang
bernilai ekonomis. Selain itu, dengan menganalisis kekar juga dapat
berfungsi sebagai acuan dalam mencari arah pola tegasan dan arah sesar
yang terjadi pada daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Andika, M. A. 2016. Laporan Resmi Kuliah Lapangan Geologi Struktur 1. Fakultas


Sains dan Teknologi Universitas Jambi. Jambi.
Hadimuljono, M. B., dkk. 2019. Geothermal Economics Handbook in Indonesia.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Jariah, D. A., dkk. 2019. Jurnal Geosaintek. Penentuan Arah Tegasan Pembentuk
Kekar Menggunakan Diagram Rosette (Studi Kasus Daerah Pattongtogan,
Sulawesi Selatan). 5(1): 13-16.
Noor, D. 2012. Pengantar Geologi. Edisi ke-2. Pakuan University Press. Bogor-
Jawa Barat. Sudarno, I., dkk. 2008. Panduan Praktikum Geologi Struktur.
Laboratorium Geologi Dinamika Jurusan Teknik Geologi FT UGM.
Yogyakarta.
Ulfiana, E. 2018. Kekar (Joint) Geologi Struktur. Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika. Bandung. Umar, E. P., dkk. 2020. Jurnal
Geocelebes. Pengaruh Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Mata Air
Panas Daerah Sulili Pinrang Sulawesi Selatan. 4(1): 41-45.
Widagdo, A., dkk. 2019. Jurnal GEOSAPTA. Pengaruh Tektonik Kompresional
Barat Laut-Tenggara Terhadap Struktur Bidang Perlapisan, Kekar, Sesar,
dan Lipatan di Pegunungan Kulon Progo-Yogyakarta. 5(2): 81-91.
Zuhdi, M. 2019. Buku Ajar: Pengantar Geologi. Duta Pustaka Ilmu. Lombok-NTB.
Asikin, S. 1979. Dasar-Dasar Geologi Stuktur. Departemen Teknik Geologi,
Institut Teknologi Bandung.
Bronto, S dan Hartono, U. 2006. Potensi Sumber Daya Geologi Di Daerah
Cekungan Bandung dan Sekitarnya. Jurnal Geologi Indonesia. 1 (1), pp 9-
18.
Dearman, W.R. 1991. Engineering Geological Mapping. ButterworthHeinemann
Ltd., Oxford: United Kingdom.
Haryanto, I. 2005. Penelitian Struktur Geologi dan Kaitannya Terhadap
Kemungkinan Adanya Potensi Emas Primer Daerah Gunung Astana Bogor,
Jawa Barat. Jurnal Portalgaruda. 3(2), pp. 83-91. Jamaluddin dan Umar, E.P.
2017. Karakteristik Fisik dan Kimia Mataair Panas Daerah Barasanga
Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Geocelebes,
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Pre-test
Lampiran 2. Diagram Rose Arah Kekar

Lampiran 3. Histogram data arah kekar N..°W

Lampiran 4. Histogram data arah kekar N..°E


Lampiran 5. Hasil cek plagiarisme abstrak

Lampiran 6. Hasil cek plagiarisme pembahasan

Lampiran 7. Hasil cek plagiarisme kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai