Anda di halaman 1dari 24

PENDAHULUAN GEOLOGI STRUKTUR

(Laporan Praktikum Geologi Struktur)

Oleh
Isfahan Ardanni Kamal
2315051057

LABORATORIUM PETROLOGI
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2024
Judul Praktikum : Pendahuluan Geologi Struktur

Tanggal Praktikum : 14 Maret 2024

Tempat Percobaan : Laboratorium Petrologi

Nama : Isfahan Ardanni Kamal

NPM : 2315051057

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : IV (Empat)

Bandar Lampung, 21 Maret 2024


Mengetahui,

Eka Pramuditia
NPM. 2215051007

i
ABSTRAK

PENDAHULUAN GEOLOGI STRUKTUR

Oleh

Isfahan Ardanni kamal

Geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari pembentukan,


distribusi, dan sifat-sifat berbagai struktur geologis di dalam kerak bumi. Struktur
ini termasuk lipatan, sesar, patahan, ketidakselarasan dan berbagai macam
deformasi lainnya. Praktikum geologi struktur kali ini dilaksanakan pada tanggal
14 Maret 2024 di Laboratorium Petrologi Jurusan Teknik Geofisika Universitas
Lampung. Dimana pada praktikum kali ini membahas tentang apa saja yang akan
di pelajari kedepannya seperti pengertian geologi struktur, pengertian struktur
garis dan bidang serta lain sebagainya. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
mempersiapkan praktikan untuk praktikum yang akan dilaksanakan kedepannya.
Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari bentuk arsitektorat kulit bumi
serta gejala-gejala yang menyebabkan pembentukannya. Terdapat dua jenis
struktur dalam geometri geologi struktur yaitu struktur garis dan struktur bidang.
Dimana struktur tersebut bisa di analisis menggunakan metoda proyeksi yang
akan menghasilkan gambaran struktur geologi secara deskriptif.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i
ABSTRAK ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ............................................................................................ 1
B. Tujuan Praktikum ........................................................................................1
II. TEORI DASAR
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Alat dan bahan ............................................................................................ 4
B. Diagram alir ................................................................................................ 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ............................................................................................................6
B. Pembahasan .................................................................................................6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Laptop .................................................................................................. 4
Gambar 2. Alat Tulis ..............................................................................................4
Gambar 3. Modul Praktikum Geologi Struktur ..................................................... 4
Gambar 4. Diagram Alir ........................................................................................ 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia telah lama menggunakan sumber daya alam seperti minyak bumi,
gas alam, dan mineral sebagai sumber energi dan bahan baku industri.
Pengetahuan tentang struktur geologi sangat penting dalam menemukan dan
mengeksploitasi sumber daya alam tersebut. Dalam upaya untuk
mengoptimalkan ekstraksi sumber daya ini dengan lebih efisien dan
berkelanjutan, pemahaman yang mendalam tentang struktur batuan menjadi
sangat penting untuk menentukan dimana letak sumber daya alam itu
terkumpul. Salah satu ilmu yang memiliki peran penting dalam mempelajari
struktur batuan adalah ilmu geologi struktur. Geologi struktur adalah ilmu
yang mempelajari bentuk arsitektorat kulit bumi serta gejala-gejala yang
menyebabkan terbentuknya struktur batuan tersebut. Ilmu geologi struktur
telah menjadi fondasi untuk mengidentifikasi struktur batuan yang ada
dibawah bumi dan dengan menggunakan beberapa prinsip serta proyeksi
yang digunakan memungkinkan intepretasi data yang dibutuhkan lebih
lengkap dan akurat dalam mendapatkan hasil yang diinginkan.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Praktikan dapat mendeterminasi bentuk dan ukuran tubuh batuan.
2. Praktikan dapat menghubungkan struktur geologi yang dijumpai dengan
urut-urutan kejadian.
3. Praktikan dapat mendeterminasi proses-proses fisik yang menghasilkan
struktur geologi tersebut.
II. TEORI DASAR

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi
batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya
yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah
ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak
bumi serta menjelaskan proses pembentukannya (Simajuntak, 2023).

Studi struktur geologi banyak digunakan dalam berbagai bidang contohnya


seperti di bidang pertambangan, perminyakan, kebencanaan dan lain-lain.
Munculnya unsur–unsur struktur seperti kekar, sesar, cermin sesar dan lain
sebagainya sering menunjukkan pola yang kompleks dengan orientasi yang
beragam (Putri dkk, 2021).

Geologi struktur bermanfaat untuk menentukan orientasi strike dan dip suatu
struktur batuan dan mineral. Hasil pengolahan ini dapat digunakan untuk
membantu mendapatkan gambaran struktur geologi di bawah permukaan dan arah
dominan keberadaan struktur yang teridentifikasi pada awal analisa (Fadillah,
2022).

Geologi struktur dipelajari untuk mengetahui sejarah yang tercipta di bawah


permukaan bumi seperti, salah satu faktor yang mendukung potensi panasbumi di
Pulau Jawa adalah gerakan konvergen di selatan Pulau Jawa atau Lempeng Indo-
Australia dan di utara Pulau Jawa atau Lempeng Eurasia. Hal ini disebabkan oleh
struktur geologi yang menciptakan zona kehancuran, patahan, dan rekahan batuan
3

yang selanjutnya menjadi jalur naiknya fluida panasbumi ke permukaan (Irma,


2023).

Mengidentifikasi struktur geologi sangat berperan penting dalam sistem pencarian


rembesan minyak dan gas. Oleh karena itu, banyak peneliti yang tertarik untuk
merekonstruksi kondisi struktur geologi pada daerah penelitian dengan
menggunakan metode yang berhubungan dengan struktur geologi. Sehingga nanti
dapat di ketahui bagaimana evolusi deformasi, jalur migrasi rembesan serta
klasifikasi rembesan minyak dan gas di daerah penelitian dari analisis yang di
lakukan (Manggala, 2023).

Kondisi dan struktur geologi suatu daerah merupakan aspek yang sangat penting
dalam ilmu panas bumi, karena data-data struktur geologi tersebut dapat
digunakan untuk memberikan berbagai informasi tentang karakteristik lapisan
batuan yang memiliki ciri penyimpan panas bumi. Oleh karena itu, dilakukan
penelitian untuk mengeksplorasi lebih detail mengenai analisis struktur geologi
mata air panas dan pengaruh kemunculan mata air panas tersebut. Misalnya pada
penelitian ini terdapat area panas bumi di daerah Sulili yang dipengaruhi oleh
adanya struktur geologi yang berupa kekar dengan tipe kekar sistematik. Kekar-
kekar ini merupakan media keluarnya mata air panas di permukaan bumi (Umar,
dkk., 2020).
III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini ialah
sebagai berikut:

Gambar 1. Laptop

Gambar 2. Alat Tulis

Gambar 3. Modul Praktikum Geologi Struktur


5

B. Diagram alir

Adapun diagram alir pada praktikum kali ini ialah sebagai berikut:

Mulai

Membaca modul yang diberikan oleh tim asisten

Mempelajari dan pahami modul

Identifikasi perbedaan struktur garis dan struktur


bidang pada suatu singkapan

Menyajikan perbedaan struktur garis dan struktur


bidang pada suatu singkapan

Perbandingan antara struktur garis dan


bidang pada suatu singkapan

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Adapun hasil praktikum kali ini berupa penjelasan tentang struktur garis dan
struktur bidang yang terdapat pada lampiran.

B. Pembahasan

Telah dilakukan praktikum Geologi Struktur mengenai Pendahuluan Geologi


Struktur pada hari Kamis, 14 Maret 2024 di laboratorium Petrologi gedung
Teknik Geofisika, Universitas Lampung. Praktikum ini dimulai dengan
mengerjakan pretest terlebih dahulu dengan judul Pendahuluan Geologi
Struktur. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab perihal pretest untuk
pengambilan nilai keaktifan dan dilanjutkan dengan paparan materi terkait
geologi struktur, sinonim geologi struktur, tujuan serta manfaat dari
mempelajari geologi struktur, struktur geologi garis dan bidang, tiga proyeksi
analisis data geologi struktur dan yang terakhir adalah sesi tanya jawab
praktikan dengan asisten mengenai perbedaan struktur geologi garis dan
bidang, cara akuisisi data di lapangan terkait struktur geologi dan cara
penyajian data geologi struktur.

Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari karakteristik


dan deformasi dari batuan di dalam kerak bumi. Hal ini melibatkan analisis
terhadap pembentukan, distribusi, dan hubungan antara berbagai struktur
geologis yang terdapat di dalam kerak bumi.Struktur geologis dapat berupa
lipatan, sesar, dan retakan.

Lipatan adalah deformasi batuan yang terjadi akibat tekanan yang terus
menerus. Lipatan dapat berbentuk melengkung (antiklin) atau menurun
7

(sinklin). Sesar adalah retakan di kerak bumi yang memisahkan dua bagian
batuan dan dapat terjadi akibat tekanan horisontal atau vertikal. Retakan
adalah rekahan di dalam batuan yang dapat terjadi akibat pergerakan kerak
bumi.

Dalam geologi struktur, terdapat beberapa konsep penting, seperti, Hukum


Superposisi, Prinsip ini menyatakan bahwa batuan yang berada di bawah
adalah yang lebih tua daripada batuan yang berada di atasnya. Hukum Sejajar,
Prinsip ini menyatakan bahwa struktur geologis yang sejajar dengan satu
struktur lainnya, biasanya terbentuk pada waktu yang bersamaan. Pergeseran
Lateral, Proses perpindahan massa batuan horizontal yang dapat terjadi akibat
gaya geser dari sesar atau pergerakan lempeng tektonik. Pertautan Struktur,
Merupakan tempat pertemuan antara dua atau lebih struktur geologis seperti
sesar yang saling memotong. Homoslini, Merupakan kondisi di mana
sebidang lapisan batuan yang merata dibentuk secara horizontal.

Secara keseluruhan, geologi struktur merupakan cabang penting dalam


geologi yang membantu kita memahami bagaimana kerak bumi terbentuk dan
berkembang, serta bagaimana berbagai struktur geologis mempengaruhi dan
membentuk lanskap yang kita lihat saat ini. Semua hal ini dipelajari dalam
geologi struktur.

Berdasarkan pengertian geometri, struktur geologi terbagi menjadi dua, yaitu.


Struktur bidang dan struktur garis, dua struktur tersebut merupakan dua jenis
struktur geologi yang umum dijumpai dan memiliki peran penting dalam
pemahaman struktur geologi suatu area. Berikut ini adalah penjelasan singkat
mengenai struktur bidang dan struktur garis dalam geologi.

Struktur bidang merupakan struktur geologi datar atau hampir datar yang
terbentuk oleh proses geologi seperti ketegangan, erosi, atau pengendapan.
Contoh struktur bidang meliputi bidang lentur, bidang patahan, bidang geser,
dan bidang datar lainnya. Ukuran, orientasi, dan sifat fisik struktur bidang
dapat bervariasi tergantung pada jenis batuan yang terbentuk serta proses
geologi yang terlibat dalam pembentukan mereka.
8

Struktur yang selanjunya adalah struktur garis. Struktur garis adalah struktur
geologi berupa garis-garis yang terbentuk oleh pergantian karakteristik
geologi dalam suatu area. Ini dapat mencakup batas antara lapisan batuan
yang berbeda, garis-garis sesar, atau garis-garis lipatan pada permukaan
batuan. Struktur garis memberikan petunjuk penting tentang sejarah geologi
daerah tersebut, termasuk bagaimana batuan tersebut terbentuk dan
bagaimana evolusi dan transformasi kerak bumi terjadi, terdapat beberapa
istilah yang biasa disebut dalam melakukan penggambaran struktur garis,
yaitu Arah penunjaman (Trend), Penunjaman (Plunge), dan Arah kelurusan
(Bearing).

Kedua jenis struktur geologi ini sangat penting dalam pemahaman geologi
suatu area. Struktur bidang dan garis dapat digunakan untuk menelaah
keseluruhan kelengkungan dan lipat batuan sehingga memungkinkan
penentuan suatu kesatuan batuan pada suatu area. Pada saat yang sama,
struktur garis juga dapat memberikan petunjuk tentang sejarah geologi suatu
wilayah, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi gejala geologi yang
paling signifikan seperti sesar, kupingan atau lipatan. Karena itu, pemahaman
tentang struktur bidang dan struktur garis merupakan aspek penting dalam
analisis struktural geologi dan dapat digunakan sebagai alat untuk memahami
sejarah geologi suatu daerah.

Dari kedua struktur tersebut, analisis data struktur geologi dapat dilakukan
secara deskriptif melibatkan pengamatan, pengukuran, dan dokumentasi
terperinci tentang berbagai fitur dan elemen struktural geologi dalam suatu
area. Metode ini digunakan untuk menggambarkan secara rinci dan
mendocumentasikan informasi tentang struktur geologi, termasuk lipatan,
sesar, retakan, dan bidang struktur lainnya. Berikut adalah beberapa langkah
yang terlibat dalam analisis data struktur geologi secara deskriptif.

Pengamatan lapangan. Pertama-tama, para ahli geologi akan melakukan


pengamatan lapangan untuk mengenali dan mengidentifikasi berbagai fitur
struktural geologi. Mereka akan mencatat ciri-ciri seperti bentuk, ukuran,
9

orientasi, dan penampilan fisik dari lipatan, sesar, retakan, dan bidang
struktur lainnya.

Pengukuran, Setelah pengamatan awal, pengamat akan melakukan


pengukuran untuk mengumpulkan data kuantitatif tentang elemen struktural
geologi. Ini mungkin meliputi pengukuran panjang dan sudut lipatan, panjang
dan sudut sesar, dimensi dan distribusi retakan, atau ukuran dan orientasi
bidang struktur.

Langkah selanjutnya adalah pemetaan, Data yang dikumpulkan selama


pengamatan dan pengukuran digunakan untuk membuat peta struktur geologi
yang rinci. Peta ini mencakup informasi seperti lokasi dan ukuran lipatan,
garis-garis sesar dan bidang struktur, serta orientasi mereka dalam hubungan
dengan fitur geologi lainnya.

Setelah pemetaan, langkah selanjutnya adalah deskripsi tekstual, Selain data


numerik dan peta, geolog juga akan memberikan deskripsi tekstual yang rinci
tentang fitur struktural geologi. Ini bisa termasuk deskripsi tentang
keteraturan lipatan, klasifikasi sesar, dan karakteristik retakan, serta deskripsi
tentang hubungan spasial antara berbagai fitur struktural.

Dan yang terakhir adalah interpretasi dan analisis, Setelah data struktur
geologi terkumpul dan didokumentasikan secara deskriptif, langkah
selanjutnya adalah interpretasi dan analisis. Ini melibatkan menghubungkan
struktur geologi dengan proses geologi yang mendasarinya, dan melacak
sejarah deformasi dan evolusi kerak bumi di area tersebut.

Analisis data struktur geologi dapat menggunakan metoda proyeksi. Metoda


proyeksi merupakan cara merepresentasikan objek 3 dimensi dalam bentuk 2
dimensi. Dalam geologi, terdapat beberapa jenis proyeksi yang digunakan
untuk merepresentasikan objek geologi dalam dua dimensi. Berikut
penjelasan singkat mengenai tiga jenis proyeksi yang umum digunakan dalam
geologi.
10

Proyeksi Ortogonal, Proyeksi ortogonal melibatkan proyeksi objek di atas


tiga bidang yang saling tegak lurus satu sama lain. Dalam geologi, proyeksi
ini sering digunakan untuk merepresentasikan bidang struktur seperti sesar,
retakan, dan lipatan. Dalam proyeksi ini, garis pantulan dapat dilihat sebagai
garis lurus jika bidang struktur tersebut paralel dengan salah satu bidang
proyeksi.

Proyeksi Perspektif, Dalam proyeksi perspektif, objek 3 dimensi


direpresentasikan dalam 2 dimensi seperti yang akan terlihat dari sebuah
saluran pandang yang menunjukkan derajat sudut tertentu. Di dalam geologi,
proyeksi perspektif dapat digunakan untuk memberikan gambaran kedalaman
dan ketinggian suatu objek geologi seperti patahan atau gunung.

Proyeksi Stereografis, Proyeksi stereografis digunakan untuk


merepresentasikan orientasi di bidang orisinal dalam bentuk 2D dengan
menggunakan bola sebagai sisi yang terlihat. Proyeksi stereografis biasa
digunakan dalam pemetaan struktur geologi karena gebukan stratigrafi,
lipatan dan sesar terletak pada bidang 3D.

Setiap jenis proyeksi memberikan informasi yang berbeda dalam


merepresentasikan objek geologi. Proyeksi ortogonal cocok digunakan untuk
merepresentasikan bidang-bidang struktur geologi tertentu, sedangkan
proyeksi perspektif memberikan gambaran lebih jelas tentang kedalaman dan
ketinggian. Semua jenis proyeksi tersebut memegang peran penting dalam
geologi dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman tentang
struktur geologi dan sejarah geologi di daerah tertentu.

Analisis data struktur geologi secara deskriptif memungkinkan para ahli


geologi dan peneliti untuk memahami dan menggambarkan secara detail
kerangka geologis suatu area. Informasi ini dapat digunakan untuk
menjelaskan bagaimana batuan terbentuk, berinteraksi, dan berubah seiring
waktu, serta untuk mengidentifikasi risiko geologi dan potensi sumber daya
alam di area yang bersangkutan.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini ialah sebagai berikut:


1. Geologi struktur adalah cabang dari geologi yang mempelajari pembentukan,
karakteristik, dan interpretasi struktur geologi di Bumi. Struktur geologi
mencakup berbagai fitur dan pola dalam kerak Bumi, seperti lipatan, sesar,
retakan, dan lipatan.
2. Melakukan penentuan bentuk dan ukuran tubuh batuan dapat membantu para
geolog memahami sejarah pembentukan batuan, pengaruh gempa dan
aktivitas tektonik, kondisi lingkungan geologi di masa lalu dan sekarang,
serta mengidentifikasi potensi dari batuan yang diamati.
3. Dengan menggabungkan data pengamatan lapangan, pemetaan, analisis
laboratorium, dan penggunaan metode interpretasi, praktikan dapat membuat
model urutan kejadian dari struktur geologi yang dijumpai. Ini
memungkinkan praktikan dan para geolog lainnya untuk memahami evolusi
geologi suatu daerah serta memprediksi kemungkinan kejadian geologi di
masa depan.
4. Dalam menentukan proses-proses fisik yang menghasilkan struktur geologi,
praktikan dapat mengintegrasikan data lapangan, analisis laboratorium, dan
pengetahuan geologi yang relevan. Pemahaman yang lebih mendalam tentang
proses-proses tersebut akan membantu dalam memahami evolusi geologi
suatu daerah dan membuat interpretasi yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Fadillah, M. H. (2022). Analisis Geologi Struktur Ter hadap data Hasil Geokimia
Stream Sedimen Menggunakan data Satelite Ggmplus pada Daerah X
Kuala Krai Malaysia. Jurnal Stasiun Geofisika Sleman, 1(2), 12-18.

Irma Nurliza, L. (2023). Identifikasi Struktur Patahan Dan Lokasi Reservoar


Panasbumi Daerah Gunung Ciremai Berdasarkan Analisis Data Gravity.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 19165-19172.

Manggala, I. N. A. D. (2023). Geologi Dan Rekontruksi Palinspatik Struktur


Geologi Di Daerah Sojomerto Dan Sekitarnya, Kabupaten Kendal,
Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 24(3),
157-162.

Putri, R. I., Rahmawati, D., Rindawati, P. I., Firdaus, A. R., dan Santoso, A.
(2021). Geologi Dan Mekanisme Struktur Geologi Di Desa Perjiwa
Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geocelebes, 55-62.

Simanjuntak, B. P. (2023). Analisis struktur geologi dan evolusi tektonik daerah


Waru-Sumenep dan sekitarnya, Provinsi Jawa Timur berdasarkan data
permukaan. SKRIPSI-2023.

Umar, E. P., Anwar, H., Husain, J. R., dan Muharni, S. (2020). Pengaruh Struktur
Geologi Terhadap Kemunculan Mata Air Panas Daerah Sulili Pinrang
Sulawesi Selatan. Jurnal Geocelebes, 41-45.
Lampiran
Hasil Pretest
Nama : Isfahan Ardanni Kamal
NPM : 2315051057
Kelompok : IV

Jelaskan mengenai geologi struktur yang berupa garis dan struktur bidang
disertai dengan gambar!

A. Struktur Garis.
Struktur garis adalah struktur yang tercipta dari pergesekan atau hasil dari
perubahan dari struktur bidang. Struktur garis bisa ditemukan berbentuk
seperti gores-garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Seperti di contoh
bawah

Terlihat garis yang berbentuk vertikal, bentuk tersebut dikarenakan pada


singkapan ini kemungkinan besar adanya sesar turun atau naik karena bentuk
garisnya tidak horizontal. Bisa juga dilihat di contoh berikutnya :
Kasus ini sama seperti diatas yang mana kemungkinan terbentuknya garis-
garis ini dikarenakan adanya sesar turun atau naik.

struktur garis dalam geologi struktur dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Struktur garis rill adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat
diamati langsung dilapangan misalnya gores garis yang terdapat pada bidang
sesar

2. Struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau
kedudukannya ditafsirkan darionentasi unsur# unsur struktur yang
membentuk kelurusan atau laniasi.

Dalam mempelajari struktur garis terdapat beberapa istilah agar


mempermudah dalam penggambarannya.

1. Arah penunjaman (trend) : arah penunjaman atau trend adalah jurus dari
bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah penunjaman garis
tersebut. Trend hanya menunjukkan suatu arah tertentu

2. Penunjaman (Plunge) : Plungeadalah suatu sudut vertikal yang diukur dari


arah bawah pada suatu bidang vertikal di antara garis horizontal.

3. Arah Kelurusan (Bearing) : Bearing adalah suatu jurus bidang vertikal yang
melalui suatu garis tetapi tidak menunjukkan suatu arah daripada penunjaman
garis itu atau menunjukkan arah dimana salah satu arahnya merupakan suatu
sudut pelurus.

4. Rake (Pitch) : Rake adalah suatu besar sudut yang terletak di antara dua garis
horizontal yang diukur pada bidang dimana garis tersebut berada, besarnya
sama dengan atau lebih kecil
B. Struktur Bidang.
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang
dari suatu singkapan. Kedudukan awal struktur bidang (lapisan) pada
umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah
menjadi mirip apabila mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu,
misalnya pada tepi cekungan atau pada lereng gunung api, kedudukan
miringnya disebut initial dip. di samping struktur perlapisan, struktur geologi
lainnya yang membentuk struktur bidang adalah: bidang kekar, bidang sesar,
bidang belahan, bidang foliasi, lipatan dll.

Struktur bidang dalam geologi, struktur dapat dibedakan menjadi "Struktur


Bidang Rill "dan "Struktur Bidang Semu ".

1. Struktur bidang riil artinya bentuk dan kedudukan dapat diamati secara
langsung dilapangan,antara lain adalah Bidang perlapisan. Bidang
ketidakselarasan. Bidang sesar. Foliasi. Bidang sayap lipatan. Bidang yang
disebut terakhir ini sebenarnya merupakan kedudukan bidang yang terlipat.

2. Struktur bidang semu artinya bentuk dan kedudukannya hanya bisa


diketahui atau didapatkandari hasil analisa struktur bidang riil yang lain,
contohnya adalah Bidang poros lipatan. kaitkan dengan penggolongan
struktur menurut waktu pembentukannya, Sedangkan yang termasuk dalam
struktur bidang sekunder adalah bidang kekar, bidang sesar, bidang sayap
lipatan
Terlihat beberapa contoh lipatan yang tersebar di dunia ini, ada yang
horizontal dan juga yang vertikal, serta seperti struktur garis ada beberapa
istilah yang sering disebutkan dalam melakukan pengukuran struktur bidang,
yaitu

1. Jurus (strike) : Arah bidang horizontal yang dibentuk oleh perpotongan


antara bidang yang bersangkutan dengan bidang bantu horizontal, dimana
besarnya jurus (strike) diukur dari arah utara.

2. Kemiringan (dip) : Besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh


bidang miring yang bersangkutan dengan bidang horizontal dan diukur tegak
lurus terhadap jurus (strike)

3. Kemiringan semu : Sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan


dengan bidang (apparent dip) horizontal dan pengukuran dengan arah tidak
tegak lurus jurus

4. Arah kemiringan : Arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya
bidang (dip direction) yang bersangkutan dan diukur dari arah utara
Plagiarism abstrak

Plagiarism Bab II

Plagiarism Bab IV

Anda mungkin juga menyukai