Pd
NIM : 452422061
2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya sehingga mampu menyelesaikan
pembuatan Makalah sebagai tugas yang diberikan Dosen.
Meski telah disusun secara maksimal oleh saya, akan tetapi sebagai manusia
bisa menyadari bahwa Makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih jauh
dari kata sempurna. Karenanya saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca, sehingga Makalah ini nantinya dapat menjadi
Makalah yang lebih baik lagi dan dapat bemanfaat bagi banyak orang. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada Makalah ini kami mohon maaf yang
setulus-tulusnya.
ii
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I PENDAHULUAN
Geologi struktur merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari proses
dinamika bumi (Allen & Chambers, 1998). Studi struktur geologi banyak
digunakan dalam berbagai bidang contohnya seperti di bidang pertambangan,
perminyakan, kebencanaan dan lain-lain. Munculnya unsur – unsur struktur seperti
kekar, sesar, cermin sesar dan lain sebagainya sering menunjukkan pola yang
kompleks dengan orientasi yang beragam (Nugraha, 2016). Merupakan suatu hal
yang menarik untuk mengetahui penyebab terjadinya kompleksitas dan
mempelajari proses yang bekerja pada produk geologi. (Putri et al., 2021).
Dalam geologi struktur ada dua macam analisa struktur yaitu struktur garis dan
struktur bidang. Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh dua angka,
penunjaman atau Plungedan arah penunjaman atau trend. Jika struktur garis
tersebut terbentuk pada sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui,
maka orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh sebuah angka yang
disebut picth.
Struktur geologi digolongkan dalam 2 jenis yaitu struktur primer dan struktur
sekunder. Struktur primer adalah struktur yang terbentuk pada saat atau sebelum
1
batuan terbentuk sedangkan struktur sekunder adalah deformasi akibat gaya yang
bekerja pada suatu batuan, baik gaya yang diakibatkan oleh tenaga endogen
maupun oleh tenaga eksogen. Termasuk dalam struktur primer pada batuan sedimen
seperti bidang perlapisan, lapisan bersusun, lapisan silang siur dan jejak binatang.
Sedangkan pada batuan beku adalah rekahan-rekahan yang terbentuk akibat
pendinginan, dinamakan kekar kolom. Struktur sekunder terdiri dari lipatan , kekar
dan sesar (Azis dkk, 1996). (Massinai & Syamsuddin, 2018).
Struktur geologi merupakan salah satu tanda bahwa suatu daerah mengalami
deformasi yang
sangat intens, sehingga mampu mempengaruhi suatu gerakan tanah. Akibat dari
struktur geologi terbentuk lah zona lemah pada suatu batuan. Rekahan yang
terbentuk akan menjadi jalan masuk air sehingga akan mempercepat proses
pelapukan pada batuan. Rekahan tersebut pula akan mengurangi daya ikat pada
batuan sehingga akan mengurangi tingkat resistensi pada suatu batuan. Semakin
dekat dengan zona struktur maka akan semakin tinggi pula tingkat kerawanannya.
(Sunan & Gibran, 2019).
Kekar merupakan struktur rekahan pada batuan dimana tidak ada atau
sedikit sekali mengalami Terbentuknya struktur kekar ini dapat terjadi bersamaan
dengan pembentukan batuannya atau sesudah batuan terlitifikasi dan dapat terjadi
setiap saat. Walaupun struktur kekar ini paling
mudah ditemukan, namun merupakan bagian yang tersulit dalam (weathering)
maupun gaya-gaya yang menyebabkan terjadinya perubahan atau deformasi.
(Sari et al., 2020).
Rekahan atau kekar adalah jenis struktur batuan dalam bentuk bidang pecah.
Karena sifat bidang ini memisahkan batuan menjadi bagian-bagian terpisah maka
struktur kekar merupakan jalan atau rongga kesarangan batuan untuk dilalui cairan
dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.
Sifat kesarangan batuan akibat kekar bertalian erat dengan proses mineralisasi, atau
dapat diartikan lain bahwa mineralisasi dapat dideteksi dari sifat dan kehadiran
kekar dalam batuan. (Haryanto, 2005).
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi, elemen pembentuk atau faktor yang mempengaruhi geologi
struktur serta contohnya dalam struktur garis ?
2. Apa definisi, elemen pembentuk atau faktor yang mempengaruhi geologi
struktur serta contohnya dalam struktur bidang ?
1.3 Tujuan
1. Memberikan pemahaman terkait dengan geologi struktur garis
2. Memberikan pemahaman terkait dengan geologi struktur bidang
1.4 Manfaat
1. Memahami bagaimana sejarah struktur pada suatu batuan yang terbentuk.
Hal ini untuk membantu penelitian petroleum, gas, atau mineral lain.
2. Dapat mendeterminasi bentuk dan ukuran tubuh batuan.
3. Dapat mendeterminasi proses – proses fisik yang menghasilkan struktur
geologi tersebut.
4. Mengetahui urut – urutan kejadian geologi memalui struktur geologi.
5. Mengetahui wujud/bentuk struktur pada suatu batuan, misal untuk
mengetahui batuan masih aktif atau tidak.
6. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, maka kita akan memahami
bentuk muka bumi dengan baik.
7. Membantu dalam mengetahui kestabilan suatu kawasan.
8. Bersama cabang ilmu lain yang bersangkutan, dapat meneliti penggunaan
tanah, eksplorasi air tanah, dan pengawasan alam sekitar.
9. Dapat mengetahui posisi stratigrafi suatu batuan dengan batuan yang lain.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Garis
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain
gores garis, sumbu lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis dapat
dibedakan menjadi stuktur garis riil dan struktur garis semu. Berdasarkan saat
pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur garis primer yang
meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan
arah liniasi struktur sedimen. Struktur garis sekunder yang meliputi: goresgaris,
liniasi memanjang fragmen breksi sesar, garis poros lipatan, kelurusan-kelurusan
dari topografi, sungai dan sebagainya.
Struktur garis dalam geologi terdiri dari beberapa elemen garis yang berbeda,
termasuk:
a. Sesar
Garis patahan pada batuan, dimana batuan terbelah dan mengalami pergeseran.
b. Lipatan
Garis-garis yang menunjukkan lipatan atau tikungan pada lapisan batuan yang
4
terbentuk akibat proses tektonik.
Struktur bawah permukaan (struktur geologi) adalah suatu struktur atau kondisi
geologi yang ada di suatu daerah sebagai akibat dari terjadinya perubahan-
perubahan pada batuan oleh proses tektonik atau proses lainnya.
c. Bidang Klivage
d. Fraktur
Garis pada batuan dimana terdapat retakan atau pecahan pada batuan.
5
Gambar 4.Struktur Garis Fraktur Pada Batuan
e. Karstifikasi
Garis-garis pada batuan dimana terdapat lubang atau celah pada batuan akibat
pelarutan oleh air yang mengandung asam.
Garis-garis yang menunjukkan jalur air bawah tanah yang bergerak dan
mempengaruhi perkembangan batuan.
6
g. Kontak antara formasi batuan
Salah satu unsur struktur secara geometris adalah geometris garis (struktur
garis, gores garis, perpotongan 2 bidang, dan lainnya). Struktur garis dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu:
Adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati langsung di
lapangan, contohnya gores garis pada bidang sesar.
Adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari orientasi
unsur-unsur struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi, contohnya liniasi
fragmen breksi sesar.
Meliputi liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan arah
liniasi struktur sedimen.
Meliputi gores garis, liniasi memanjang fragmen breksi sesar, garis poros lipatan
dan kelurusan-kelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya.
7
Beberapa istilah dalam struktur garis:
Adalah jurus dari bidang vertikal yang melalui garis dan menunjukkan arah
penunjaman garis tersebut, dimana hanya menunjukkan 1 arah tertentu.
Adalah jurus dari bidang vertikal yang melalui garis tetapi tidak menunjukkan arah
penunjaman garis tersebut, tetapi menunjukkan sudut pelurusnya.
c. Rake (pitch)
Adalah besar sudut antara garis dengan garis horizontal yang diukur pada bidang
dimana garis itu terdapat.
Simbol peta untuk suatu struktur garis adalah sebuah panah yang digambar
sejajar dengan arah penunjaman struktur garis tersebut. Sebuah angka dituliskan
di dekat simbol panah untuk menandakansudut penunjamannya. Seringkali,
simbol panah untuk struktur garis digambarkan bersamaan dengan struktur
bidang di mana struktur garis tersebut diamati dan diukur. Prinsip geometri
suatu bidang atau garis adalah unsur yang mempunyai kedudukan atau orientasi
yang pasti di dalam ruang dan hubungan antara satu dan lainnya dapat di
deskripsikan. Suatu bidang atau garis harus mempunnyai komponen
kedudukanatau attitude, yang umumnya dinyatakan dalam koordinat grafis, arah
dan besaran kecondongan(inklinasi). Unsur struktur geologi didasarkan geometri
dibedakan: struktur bidang (planar) misalnya: bidang perlapisan, bidang foliasi,
bidang rekahan, bidang sesar, bidang belahanatau cleavagedan Struktur garis
(linear) misalnya : lineasi, sumbu lipatan, gores-garis (Fachri,2011).
8
Gambar 8.Struktur Bidang Initial Dip
Strike atau jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang
planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara.
b. Kemiringan (dip)
Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontalyang
arahnya tegak lurus dari garis strike. Bidang planar ialah bidang yang relatiflurus,
contohnya ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar,
dansebagainya.
9
c. Kemiringan Semu (apparent dip)
Arah Kemiringan (dip direction) merupakan arah tegak lurus jurus yang
sesuaidengan arah miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geologi struktur merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang
bagaimana batuan dan lapisan bumi terbentuk dan berubah melalui waktu.
Struktur garis pada geologi struktur meliputi lipatan dan sesar, sementara
struktur bidang meliputi bidang patahan, lipatan besar, dan bahkan tektonik
lempeng.
Studi tentang geologi struktur bidang dan garis telah banyak dilakukan oleh
para ahli dan dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah yang terkait.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya, B., Utama, H. W., Siregar, A. D., Ritonga, M., & Said, Y. M. (2021).
Pembuatan maket geologi struktur sebagai bahan ajar di Jurusan Teknik
Kebumian Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi. Transformasi:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 17(2), 279–286.
https://doi.org/10.20414/TRANSFORMASI.V17I2.4020
Chumairoh, D. A., Susilo, A., Dhani Wardhana, D., Penelitian, P., & Lipi Bandung,
G. (2014). Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Berdasarkan Data
Gayaberat Di Daerah Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat. Brawijaya
Physics Student Journal, 2(1), 160161.
https://www.neliti.com/publications/160161/
Jariah, D. A., Luthfia, I., S, N. D. P., Syam, M. R., R, D. F., Hamdah, H., Kamsir,
N. P., Rahman, M. F., Maesalangi, W., Massinai, M. A., & Massinai, M. F. I.
(2019). Penentuan Arah Tegasan Pembentuk Kekar Menggunakan Diagram
Rosette (Studi Kasus Daerah Pattongtongan, Sulawesi Selatan). Jurnal
Geosaintek, 5(1), 13–16. https://doi.org/10.12962/j25023659.v5i1.4925
Nursetiawati A.G, Nurfikri Haiqal, & Muhammad Ikhlasul Amal Nur. (2022). MA
1 Geostruk Nursetiawati A.G INU ACC - GEOLOGI STRUKTUR Struktur
Garis dan Struktur Bidang - Studocu. Jurnal Praktikum.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muslim-indonesia/civil-
engginering/ma-1-geostruk-nursetiawati-ag-inu-acc/35119323
Putri, R. I., Rahmawati, D., & Rindawati, P. I. (2021). Geologi Dan Mekanisme
Struktur Geologi Di Desa Perjiwa Kecamatan Tenggarong Seberang
Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Geocelebes,
12
5(1), 55–62. https://doi.org/10.20956/geocelebes.v5i1.13123
Sari, R. I., Elnando, R., Indra, N., Rahayu, G., Sari, S., Wilnika, R., Maria, D. L.,
Andika, R., Noval, M., Arif, D. A., Geografi, M., Sosial, F., Padang, U.,
Geografi, D. J., & Geografi, J. (2020). Pengukuran Rekahan, Pada Batuan
Sedimen Di Sungai Cipogo Padalarang Kabupaten Bandung Jawa Barat.
954–964.
Sunan, H. L., & Gibran, A. K. (2019). Analisis Jenis Struktur Geologi Implikasinya
Terhadap Bencana Longsor Daerah Kandangserang Kecamatan
Kandangserang Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Prosiding Seminar
Nasional Dan Call for Papers ”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan
Kearifan Lokal Berkelanjutan IX” 19- 20 November 2019 Purwokerto, 9(1),
75–81.
http://www.jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/12
21
Umar, H., Pangeran, C., & Shodiqin, A. (2021). Geologi Dan Studi Struktur
Geologi Berdasarkan Citra Satelit Daerah Muanglama, Kecamatan Samarinda
Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. JURNAL TEKNIK
GEOLOGI: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 1(1), 27–36.
13