Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

GEOLOGI STRUKTUR DALAM PERTAMBANGAN

Oleh

FERDINAND C. P. HARYONO ( 201963004 )

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman
dan kesehatan akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah denga judul “Geologi
Struktur Dalam Pertambangan“ makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Pengganti Ujian
Akhir Semeter mata kuliah Geologi Struktur

Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah
ini. Kritik yang terbuka dan membangun sangat diharapkan dari pembaca demi kesempurnaan
makalah. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Fakfak, 21 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2

C. Tujuan ........................................................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Pengertian Geologi Struktur ....................................................................................... 3

B. Jenis-Jenis Geologi ..................................................................................................... 4

C. Peran Penting Geologi Struktur dalam Pertambangan ................................................. 8

BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. .Latar Belakang

Geologi struktur merupakan cabang dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
susunan batuan, bentuk atau bangun dari kulit bumi.Bentuk, bangun dan susunan batuan pada
kulit bumi diakibatkan adanya gaya – gaya endogen (tektonik) atau gerak – gerak yang ada
pada kerak bumi

Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan
permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. Geologi struktur
mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan
geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat
kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian
deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol stratigrafi
maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut. Secara lebih
formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan proses geologi dimana
suatu gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur internal batuan
kedalam bentuk, susunan, atau susunan intenal yang lain.

Kajian yang dipelajari dalam Geologi Struktur yaitu mengenai gaya yang bekerja pada
batuan, termasuk asal-usulnya, geometri dan kinetiknya. Memahami proses-proses geologi dan
mekanisme pembentukan struktur geologi seperti kekar, retakan, sesar dan lipatan. Semua
struktur ini terbentuk sebagai respon atas gaya yang bekerja pada batuan sebagai akibat dari
pergerakan dan interaksi lempeng/kerak bumi

Mempelajari Geologi Struktur sangat penting agar kita dapat memahami bagaimana struktur
geologi dalam suatu batuan terbentuk dan hal ini dapat membantu untuk mengetahui sejarah
yang pernah terjadi pada batuan tersebut. Selain dari pada itu, dengan mempelajari geologi
struktur, kita dapat mengetahui proses kejadian jebakan sumberdaya geologi seperti air,
minyakbumi, gas dan mineral lainnya. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada pada batuan
maka kita dapat mengetahui kondisi batuan tersebut, apakah batuan tersebut telah terkena gaya
yang sangat kuat atau tidak? dan apakah gaya yang bekerja pada batuan masih aktif atau tidak
?. Dengan mengetahui kekuatan gaya yang telah terjadi pada batuan maka kita dapat meramal
kekuatan atau ketahanan batuan itu apabila batuan tersebut terkena getaran yang berasal dari
gempa bumi. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada, seperti lipatan atau sesar, kita dapat
mengetahui keadaan bentuk muka bumi dengan lebih baik. Dan hal ini akan membantu kita
untuk mengetahui kesesuaian atau kestabilan sesuatu kawasan terhadap daya dukung lahan
untuk konstruksi bangunan atau kestabilan wilayah terhadap bencana longsoran, dsb.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah,
yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Geologi struktur ?
2. Apa saja jenis-jenis Geologi Struktur ?
3. Apa pentingnya mempelajari Geologi Struktur dalam pertambangan ?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Geologi Struktur
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Geologi Struktur
3. Untuk mengetahui apa pentingnya mempelajari Geologi Struktur dalam
pertambangan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geologi Struktur

Menurut Robert L. Bates dan Julia A. Jackson (1987) di dalam buku Glossary
of Geology geologi struktur adalah cabang geologi yang berhubungan dengan
perubahan bentuk, dan struktur internal dari batuan terutama dengan deskripsi,
representasi dan analisis struktur, terutama pada skala kecil. Geologi struktur mirip
tektonik, tetapi tektonik umumnya digunakan pada skala regional. P.S. Saklani (2008)
di dalam Glossary of Structural Geology and Tectonics, geologi struktur berkaitan erat
dengan bentuk, struktur internal batuan dan mineral serta menganalisanya. Geologi
struktur mirip dengan tektonik, tetapi tektonik digunakan dalam arti yang lebih luas.

Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari deformasi batuan yang


membentuk lapisan atas bumi. Di dalam buku Principles of Structural Geology
karangan John Suppe (1985) terdapat 3 prinsip utama dalam mempelajari geologi
struktur yakni: Prinsip deformasi yaitu stress, strain, proses fisik batuan yang
terdeformasi seperti elastic, plastic dan brittle. Prinsip dalam mendeskripsi Jenis-jenis
struktur geologi seperti kekar, sesar, lipatan dll.Prinsip deformasi dalam skala yang
besar seperti regional struktur geologi dan aspek paleogeography. Definisi yang paling
mendasar dari geologi Struktur adalah karakter geometris pada batuan dengan kondisi,
bentuk dan distribusi dapat dideskripsikan dengan jelas (Ben A. van der Pluijm &
Stephen Marshak, 2004 di dalam Earth Structure 2nd Edition).

B. Jenis- Jenis Geologi Strukur

Berdasarkan kejadiannya, struktur geologi dibagi menjadi 2 yaitu struktur primer dan
struktur sekunder.

1. Struktur Primer
Bagian dari struktur geologi yang terbentuk pada saat terjadinya
pembentukan batuan. Contoh struktur primer yaitu, struktur sedimen (flute cast,

3
silang siur dan lain sebagainya), struktur kekar akibat dari pendinginan magma
(sheeting joint dan columnar joint) dan struktur perlapisan.

2. Struktur Sekunder
Struktur geologi yang membahas dan juga mempelajari bentuk – bentuk
deformasi kerak bumi serta gejala – gejala dari penyebab pembentukan batuan.
Struktur sekunder mempelajari mengenai struktur – struktur sekunder yaitu
kekar (joint), sesar (fault) dan lipatan (fold).
 Kekar (Joint)

Kekar merupakan struktur


rekahan yang terdapat pada batuan,
tetapi tidak memperlihatkan atau
menunjukan adanya pergeseran.
Selain itu, kekar juga dapat
dikatakan sebagai bagian
permukaan atau bidang yang
memisahkan batuan namun sepanjang bidang tersebut belum pernah terjadi
pergeseran. Selain bidang datar, kekar juga dapat berupa bidang lengkung.
Secara umum, kekar dapat dicirikan oleh: Pemotongan pada bidang
perlapisan batuan.

Terdiri atas mineral lain (mineralisasi) seperti kuarsa, kalsit dan lain
sebagainya.
Penampakan dari breksiasi. Secara geometri, kekar dibagi menjadi:
 Kekar jurus (strike joints), jika arah jurus kekar sejajar atau hampir
sejajar dengan jurus bidang lapisan batuan sedimen, struktur
gneissic gneiss, dan struktur sekis.
 Kekar turun (dip joints), jika arah jurus bidang kekar sejajar atau
hampir sejajar dengan arah dari dip pada lapisan batuan, dip
struktur gneissic atau schistosity.
 Oblique (diagonal joint), jika arah jurus bidang kekar berada di
antara jurus dan arah dip batuan yang bersangkutan.
 Bedding joint, jika bidang kekar sejajar dengan lapisan batuan
sedimen.

4
Berdasarkan genesisnya, kekar dibedakan menjadi:

a) Kekar Kolom

Biasanya terdapat pada batu


basalt namun terkadang
terdapat juga pada batuan beku
jenis lainnya. Kolom – kolom
yang terdapat pada kekar ini
berkembang secara tegak lurus
pada permukaan pendinginan.
Oleh karena itu, pada sill atau aliran tersebut akan berdiri secara vertikal
sedangkan pada bagian dike berada pada posisi horizontal.

b) Kekar Tarik (tension joint)

Jika bidang kekar berada tegak lurus


terhadap arah gaya tarik yang bekerja
pada batuan. Ciri-ciri yang ada di
lapangan yaitu:

 Selalu dalam keadaan terbuka.


 Bidang kekar tidak rata.
 Pola tidak beratur, jika teratur
biasanya akan berbentuk pola kotak-kotak.
 Karena terbuka, maka mudah terisi oleh mineral yang disebut
dengan vein.
c) Kekar Gerus (shear joint)

Kekar ini disebabkan oleh gaya


kompresi yang biasanya menggeser
atau menyesarkan batuan. Ciri-cir
yang ada di lapangan yaitu:

 Memotong komponen batuan.


 Memotong seluruh batuan.
 Biasanya bidang licin.

5
 Terdapat goresan garis.
 Terdapat joint berbentuk belah ketupat.
 Sesar (Fault)

Sesar atau patahan


merupakan bentuk rekahan pada
lapisan batuan yang mengakibatkan
satu blok batuan bergerak relatif
terhadap blok yang lain. Pergerakan
yang terjadi biasanya pergerakan
relatif turun, relatif naik atau
bergerak relatif mendatar terhadap
blok lain. Jika terjadi pergerakan secara tiba – tiba pada bidang sesar, maka akan
menimbulkan gempa bumi. Sesar adalah bidang rekahan atau zona pada batuan
yang sudah mengalami pergeseran. Terjadinya sesar dapat ditemui pada
sepanjang retakan kerak bumi yang mengalami slip di antara dua sisi yang ada
pada sesar. Beberapa istilah yang sering dipakai pada sesar yaitu:

 Jurus sesar (strike of fault): Arah dari garis perpotongan di bidang sesar
dengan bidan horizontal dan diukur dari arah utara.
 Kemiringan sesar (dip of fault): Sudut yang terbentuk di antara bidang
sesar dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus strike.
 Net slip: Pergeseran relatif dari suatu titik yang pada awalnya berimpit
pada bidang sesar akibat adanya sesar.
 Rake: Sudut yang terbentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal) pada bidang sesar.
 Hanging wall: Bagian dari tubuh batuan yang berada di atas bidang
sesar.
 Foot wall: Bagian dari tubuh batuan yang berada di bawah bidang sesar.

Secara garis besar, sesar dibagi menjadi 2 yaitu sesar buta dan sesar tampak.
Sesar buta merupakan sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan ditutupi oleh
lapisan sedimen. Sedangkan sesar tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi
sehingga mudah untuk dilihat. Ciri – ciri dari sesar yaitu:

6
 Adanya pengulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan
 Terdapat struktur yang tidak terus menerus
 Kenampakan khas pada zona sesar (minolit, breksi sesar, horses/linces, seretan)
 Kenampakan khas pada bidang sesar (gores sesar, gores sesar)
 Terdapat perbedaan fasis sedimen

Berdasarkan sifat geraknya, sesar diklasifikasikan menjadi 3 jenis:

 Sesar normal, gerakan hanging wall relatif turun terhadap foot wall
 Sesar naik, gerakan hanging wall relaif naik terhadap foor wall
 Sesar mendatar, gerakan relatif mendatar pada bagian yang tersesar, di sini
tidak ada istilah hanging wall dan foot wall.
 Lipatan (Fold)

Lipatan merupakan
perubahan bentuk ataupun
volume dari bahan sebagai
lengkungan atau kumpulan
dari lengkungan yang
merupakan efek dari suatu
tegasan (stress). Biasanya
unsur yang terlipat
merupakan adalah struktur
bidang, misalnya bidang pelapis (foliasi). Bidang pelapis tersebut berupa
pelapisan batuan sedimen atau pelapis batuan metamorf. Berdasarkan
bentuknya lipatan diklasifikasikan menjadi:

 Concentric Fold (lipatan konsentris/paralel): perlapisan di mana jarak


atau tebal setiap lapisan yang terlipat tetap sama.
 Similar Fold: lapisan – lapisan yang terlipat atau dilipat dengan bentuk
yang sama sampai ke dalam.
 Chevron Fold: lipatan menyudut atau dengan kata lain sendi tajam dan
menyudut. Sayap lipatannya berupa bidang planar.

7
 Isoclinar Fold: kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar,
kedua sayap sejajar atau hampir sejajar.
 Box Fold: bagian puncak relatif rata atau datar.
 Kink Fold: lipatan bersudut tajam yang dibatasi permukaan planar.
Lipatan adalah pencerminan dari lengkungan yang disebabkan oleh 2
proses yaitu bending (melengkung) dan bucking (melipat). Pada proses melipat
terdapat gaya yang bekerja secara sejajar dengan bidang perlapis, sedangkan
untuk proses melengkung, gaya yang berkerja tegak lurus terhadap bidang
permukaan pelapis. Secara umum, bentuk lipatan dibedakan menjadi:

 Antiklin: lipatan yang kedua sayapnya memiliki arah kemiringan


saling menjauh.
 Sinklin: lipatan yang kedua sayapnya memiliki arak kemiringan
saling mendekat.
Sedangkan berdasarkan unsur geometri, lipatan dibedakan menjadi:

a) Inclined fold / over fold


b) Upright fold / simetrical fold (lipatan simetri)
c) Asimetrical fold (lipatan tak simetri)
d) Recumbent fold (lipatan rebah)

C. Peranan Penting Geologi Struktur dalam Pertambangan

Mempelajari Geologi struktur itu lebih penting dan sangat penting, itu akan
terpakai sampai di tempat kerja kelak bagi pelajar/siswa/mahasiswa yang mengambil
jurusan geologi dan pertambangan. Geologi struktur memang pelajaran buat jurusan
geologi tapi orang pertambangan juga mesti tahu. Alasannya agar kelak Tidak ada
penipuan dari geologi tentang adanya singkapan bahan galian.dari geologi struktur, kita
bisa menganalisa arah STRIKE dari singkapan bahan galian, kemiringan DIP dari
bahan galian, penyebarannya,tingkat kestabilan lereng berdasarkan kekar dan sesar
selain itu masih banyak lagi pokoknya penting, jadi sebisa mungkin kita pelajari sebai-
baiknya. Contoh manfaat fungsi belajar kekar, sesar dan lipatan ;

8
 Manfaat mempelajari Kekar:
a. Untuk mengetahui kemana sumber dari Fine (urat mineral).
b. Sebagai reservoir minyak.
c. Sebagai cebakan mineral-mineral bernilai ekonomis.
d. Dalam Geologi Teknik dapat dijadikan sebagai acuan membuat
terowongan, bendungan dan bangunan teknik lainnya.
e. Sebagai jalan migrasi Minyak.
f. Bila ada struktur geologi lainnya berupa sesar, kekar bisa dijadikan
sebagai data penting untuk mencari arah sesar dan pola tegasan yang
terjadi ada di daerah tersebut.

 Manfaat mempelajari Sesar:


a. Mengetahui jenis-jenis sesar secara umum.
b. Mampu menginterpetasi pada peta bahwa pada daerah tertentu jika ada
sesar dengan cara melihat pola kontur dan pola pengaliran dipeta.
c. Mampu mengetahui tegasan lokal (setempat) pada daerah tertentu.
d. Mampu mengenali dan tahu bentukan-bentukan yang ada di batuan bila
batuan itu mengalami pensesaran. Sepeti adanya: breksiasi, lereng
curam yang memanjang.
e. Pada dunia tambang dapat digunakan sebagai perencanaan sistem
penambangan.
f. Sebagai tempat lewat, pengendapan, pembentukan dari cebakan
mineral.
g. Dalam keilmuan (science) struktur terpenting dalam Teori Tektonik
Lempeng.
h. Sebagai jalan lewatnya (migrasi) minyak dan gas bumi
i. Bagian perangkap untuk membentuk reservoar minyak dan gas bumi.
Dalam bidang panasbumi :
 Jalan lewat air atau uap air dari dalam ke atas (bila panas).
 Jalan lewat air dari permukaan ke bawah.
 Dapat dipakai sebagai acuan untuk membangun bangunan pada
tempat tertentu.

9
 Manfaat mempelari Lipatan:
a. Mampu mengetahui jenis lipatan, mengelompokkan jenis lipatan dan
pola tegasan yang menyebabkan lipatan itu terjadi.
b. Mampu menginterpetasi pada peta bentukan lipatan dengan melihat pola
kontur, pola pengaliran.
c. Mengetahui bagian-bagian (unsur-unsur) dari suatu lipatan.
d. Dalam perminyakan bisa dijadikan sebagai tempat cebakan minyak dan
gas bumi.
e. Sebagai perencanaan pembangunan penambangan pada dunia tambang.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu, sebagi berikut :
1. Geologi struktur merupakan cabang dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
susunan batuan, bentuk atau bangun dari kulit bumi.Bentuk, bangun dan
susunan batuan pada kulit bumi diakibatkan adanya gaya – gaya endogen
(tektonik) atau gerak – gerak yang ada pada kerak bumi
2. Berdasarkan kejadiannya geologi struktur dibedakan menjadi dua yaitu struktur
primer dan struktur sekunder.

11
DAFTAR PUSTAKA

erwyne-dc.blogspot.com
www.gurupendidikan.co.id

12

Anda mungkin juga menyukai