Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi Struktur berasal dair bahasa yunani, yaitu Geo artinya bumi,
Logos artinya ilmu dan Structure artinya bentuk. Geologi struktur adalah bagian
dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai
hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan adalah perubahan bentuk
dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam bumi.
Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya.
Gelombang deformasi menyebar ke segala arah akibat dari gempa bumi yang
menyertai sesar. Magnitudo gempa bumi semakin besar ketika luas wilayah yang
terdampak oleh sesar dan pergeserannya semakin luas. Beberapa kalangan
berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-
unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan (fracture), patahan
(fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic
unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan
skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi sepera cekungan
sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
Dalam dunia pertambangan, geologi struktur termasuk kedalam cabang ilmu
yang sangat penting untuk dikaji lebih jauh sebab dalam aplikasinya, geologi
struktur ini digunakan dalam keperluan seperti analisa bencana geologi yang
mungkin terjadi dalam suatu kegiatan penambangan, eksplorasi mineral (struktur
sekunder), serta untuk studi hidrogeologi. Umumnya geologi struktur diperlukan
untuk eksplorasi bumi dan meneliti lapisan struktur bumi serta bagaimana struktur
geologi dalam suatu batuan terbentuk, khususnya struktur dan proses terbentuknya
lipatan dan patahan.
Secara detail geologi struktur tentunya membahas mengenai struktur geologi
baik itu struktur primer maupun sekunder. Struktur geologi yang dibentuk oleh
setiap jenis batuan akan menampakkan bentuk/arsitektur yang berbeda-beda
tergantung dan mula jadinya dan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
tersebut saat terbentuk maupun setelah terbentuk. Struktur geologi primer
Pendahuluan 1
merupakan suatu bentuk/struktur yang dalam pembentukanya pada masa yang
sama dengan pembentukan batuan tersebut atau bersamaan saat batuan itu
terbentuk. Struktur primer menunjukkan bentuk yang masih dalam keadaan
normal sesuai genesa keterbentukkan batuan tersebut saat proses keterbentukkan
awalnya. Struktur ini biasanya terbentuk pada batuan beku dan batuan sedimen
yang memang dalam pembentukan awalnya sangat dipengaruhi oleh proses secara
alamiah.
Struktur sekunder merupakan struktur geologi yang terbentuk setelah struktur
primer terbentuk. Struktur sekunder ini terbentuk akibat adanya gaya - gaya yang
bekerja sehingga mempengaruhi/merubah kenampakkan dari struktur awal batuan
menjadi dalam bentuk yang berbeda secara fisik.
Kekar merupakan rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk lurus dan
tidak menimbulkan pergeseran. Pembentukan rekahan secara umum akibat adanya
tekanan dan tarikan, tetapi tidak memiliki pergerakan yang sejajar dengan bidang
rekahan. Sesar adalah bidang rekahan yang disertai dengan rekahan. Marland Pratt
Billings mendefinisikan sesar sebagai bidang rekahan yang disertai dengan
pergeseran relatif dari satu blok batuan dengan blok batuan yang lain.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah :
1. Mengetahui definisi geologi struktur, struktur primer, struktur sekunder.
2. Mengetahui gambaran tiga dimensi dari struktur bidang dan struktur garis
(metode proyeksi orthogonal).
1.3 Alat dan Bahan
a. Alat
Peralatan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :
1. Alat tulis
2. Pensil warna
3. Penggaris
4. Spidol
5. Curter
6. Lem
7. Kuas
8. Cat
Pendahuluan 2
b. Bahan
Bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :
1. Lembar Kerja Sementara
2. Kardus tebal
1.4 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilaksanakan pada saat praktikum adalah :
1. Membuat balok dengan bahan kardus bekas yang tebal dengan ukuran
panjang 30 cm, lebar 26 cm, dan tinggi 28 cm.
2. Pertama gambarlah garis dengan menggunakan spidol dan penggaris di
kardus bekas sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.
3. Selanjutnya potong kardus bekas dengan menggunakan gunting atau curter
sesuai dengan pola gambar yang telah dibuat.
4. Setelah selesai, rekatkan tiap bagian dengan menggunakan lem sehingga
membentuk balok.
5. Kemudian tunggu hingga lem nya mengering.
6. Selanjutnya gambar di permukaan kardus yang telah dibentuk tadi sesuai
dengan struktur geologi yang telah di tetapkan oleh pengajar.
7. Karena kelompok kami mendapat bagian untuk membuat sesar naik, maka
kami menggambarkan hal tersebut di kardusnya.
8. Setelah itu, beri warna untuk membedakan mana batuan yang lebih tua dan
yang lebih muda.
9. Perjelas gambarnya dengan menggunakan spidol, setelah itu tunggu
hingga spidolnya mengering dan selesai.

Pendahuluan 3
BAB II
DASAR TEORI
Geologi struktur merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari proses
dinamika bumi. Studi geologi struktur banyak digunakan dalam berbagai bidang,
contohnya seperti dibidang pertambangan, perminyakan dan lain-lain. Munculnya
unsur pada struktur seperti kekar, sesar, cermin sesar dan lain sebagainya sering
menunjukkan pola yang kompleks dengan orientasi yang beragam. Geologi
struktur merupakan suatu hal yang menarik untuk penyebab terjadi kompleksitas,
mempelajari proses bekerja pada produk geologi yang sangat bagus (Resty, 2021).
Bentuk-bentuk permukaan bumi yang tampak saat ini tidak terjadi dengan
sendirinya, tetapi melalui berbagai proses pembentukan permukaan bumi yang
memakan waktu lama. Perubahan permukaan bumi disebabkan oleh tenaga
geologi yang terdiri atas tenaga endogen (tenaga yang berasal dari dalam bumi)
dan tenaga eksogen (tenaga yang berasal dari luar bumi). Tenaga endogen sering
pula disebut sebagai tenaga tektonik. Tenaga endogen terdiri atas proses
diatropisme (proses struktural yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan
patahan) dan vulkanisme (gejala alam yang berhubungan dengan kegiatan gunung
api). Salah satu proses pembentukan bumi yang berasal dari tenaga didalam bumi
yakni proses diatropisme (Ruhimat dkk, 2006).
Struktur bawah permukaan (struktur geologi) adalah suatu struktur atau
kondisi geologi yang ada di suatu daerah sebagai akibat dari terjadinya perubahan
– perubahan pada batuan oleh proses tektonik atau proses lainnya. Terjadinya
proses tektonik menyebabkan batuan (batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf) maupun kerak bumi akan berubah (Sota, 2011).
Kekar adalah struktur rekahan pada batuan yang tidak memperlihatkan
pergeseran. Hampir tidak ada suatu singkapan di muka bumi ini yang tidak
memperlihatkan gejala rekahan. Kekar bukan merupakan gejala yang kebetulan,
tetapi merupakan hasil kegagalan batuan akibat tegasan. Karena itu kekar akan
mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum-hukum fisika. Struktur kekar
merupakan gejala yang paling umum dijumpai dan banyak dipelajari secara luas
tetapi merupakan struktur yang paling sukar untuk dianalisa. Struktur kekar dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan atau rekahan serta arah
gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada
Pendahuluan 4
batuan adalah sebagai berikut, Shear Joint adalah retakan atau rekahan yang
membentuk pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya
utama. Kekar jenis umumnya bersifat tertutup Yang ketiga yaitu Extension Joint
(Release Joint) adalah retakan atau rekahan yang berpola tegak lurus dan
sebagainya (Wahyudiono, 2011).
Sesar adalah suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran
sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah
yang sejajar dengan bidang patahan.Hal ini terjadi apabila blok batuan yang
dipisahkan oleh rekahan telah bergeser sedemikian rupa hingga lapisan batuan
sediment pada blok yang satu terputus atau terpisah dan tidak bersambungan lagi
dengan lapisan sediment pada blok yang lainnya (Husain,2012).
Lipatan adalah bentuk lengkung suatu benda yang pipih/lempeng, dapat
disebabkan oleh 2 macam mekanisme, yaitu buckling (melipat) dan bending
(melengkung). Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi menjadi
dua, yaitu lipatan sinklin dan lipatan antiklin. Lipatan Sinklin adalah bentuk
lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang
cembung ke arah atas. Dijumpai juga berbagai lipatan, seperti lipatan seretan
adalah lipatan terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar (Noor,2012).
Sistem tegasan yang bekerja pada suatu material/batuan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan atau deformasi. Apabila tegasan tersebut
menyebabkan batuan pecah dan pecahannya relatif saling bergerak maka bidang
patahannya dinamakan sebagai struktur patahan atau struktur sesar (“brittle
failure”). Pada ujung atau tepi jalur patahan, umumnya batuan terdeformasi
berupa lipatan yang mencerminkan semi brittle/ductile. Gerak suatu batuan akibat
proses pensesaran terjadi disepanjang bidang sesarnya, sedangkan arah geraknya
dapat diketahui dari jejak-jejak pergeserannya berupa gores garis (Slicken line),
atau indikasi lainnya seperti drag fault dsb. Secara garis besarnya, gerak sesar ini
dibedakan menjadi gerak mendatar (strike slip), gerak vertikal (dip slip) dan gerak
miring (oblique slip). Strike slip terjadi apabila Pembentukan masing-masing jenis
gerak sesar ini dipengaruhi oleh sistem tegasan (Devisi Akademik HMG, 2010).
Geologi struktur lebih cenderung pada geometri batuan dengan skala kecil
(lokal atau regional), yang lain lebih cenderung pada gaya-gaya dan pergerakan
yang menghasilkan struktur geologi (Sabila,2020).

Pendahuluan 5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
No. Struktur Geologi Gambar Struktur
1. Kekar kolom

2. Kekar melembar

3. Perlapisan

4. Laminasi

Pendahuluan 6
No Struktur Geologi Gambar Struktur
.
5. Sesar Naik

6. Sesar Turun

7. Sesar Mendatar

Pendahuluan 7
8. Lipatan

3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang dilaksanakan pada tanggal 24 september 2022,
membahas tentang defiisi geologi struktur, struktur primer dan struktur sekunder,
sebelum praktikum dimulai pratikan diharapkan sudah memahami dan membaca
materi pendahuluan dari soal pra-praktikum yang telah diberikan. Sebelum
memulai praktikum kami pratikkan akan melakukan pretest, dan menjawab soal-
soal yang telah diberikan oleh asisten laboratorium, pretest selalu dilakukan
sebelum memulainya pratikum agar lebih dapat memahami materi sebelum
dimulainya materi yang akan dipelajari didalam ruangan yang ditentukan.
Kemudian dalam pertemuan ini juga membahas mengenai gaya-gaya yang
terjadi akibat deformasi yaitu gaya kompresi yang merupakan gaya menekan, lalu
gaya ekstensi yang merupakan gaya tarik dan gaya shearing atau berpapasan
contohnya sesar mendatar. Deformasi ini dapat dikatakan sebagai perubahan yang
dimana terbagi menjadi 2 yaitu deformasi brittle dan deformasi ductile. Brittle
dapat diartikan sebagai perubahan yang rapuh sedangkan ductile diartikan sebagai
perubahan yang lentur. Selanjutnya juga membahas mengenai jenis-jenis struktur.
Struktur geologi terbagi menjadi 3 bagian, pertama yaitu kontak litologi yang
merupakan batas antar jenis batuan dapat berupa kontak sedimentasi,
ketidakselarasan, kontak intrusi dan kontak tektonik.
Kedua yaitu struktur primer merupakan struktur yang terjadi pada saat
bersamaan dengan proses pembentukan, dapat berupa laminasi, kekar kolom,
kekar melembar dan lapisan. Laminasi yaitu struktur pada lapisan sedimen yang
menunjukkan perlapisan sejajar yang kurang dari 1 cm, kekar kolom yaitu
rekahan yang terbentuk akibat pendingan cepat di permukaan, kekar melembar

Pendahuluan 8
yaitu rekahan berlembar dan perlapisan yaitu sruktur yang menunjukkan
perlapisan sejajar yang lebih dari 1 cm.
Kemudian yang ketiga yaitu struktur sekunder merupakan struktur yang
terbentuk akibat gaya setelah proses pembentukan batuan berupa kekar, sesar dan
lipatan. Kekar merupakan rekahan disebabkan oleh gaya yang bekerja dibatuan
tidak mengalami pergeseran. Kekar kolom adalah hasil bentukan pendinginan
aliran lava atau intrusi dangkal magma. Kekar melembar adalah kekar yang
terbentuk dari pembekuan magma menjadi batuan beku pada permukaan yang
secara bertahap, sehingga dapat menghasilkan bentukan kekar yang melembar
menyerupai perlapisan. Kekar melembar sering terjadi pada sebuah intrusi
dangkal. Kemudian kehilangan beban diatasnya sehingga terbentuklah kekar
melembar. Sesar merupakan patahan batuan telah mengalami pergeseran dan
lipatan merupakan struktur yang terbentuk akibat adanya perubahan gaya yang
menekan atau menarik. Adapun macam-macam sesar yaitu sesar mendatar, sesar
naik dan sesar turun. Kemudian dalam praktikum kali ini juga membahas
mengenai tahapan untuk mempelajari struktur geologi yaitu analisis deskriptif
yaitu hasil observasi dari lapangan, lalu analisis kinematik yaitu proses pergerakan
yang terjadi akibat deformasi dan analisis dinamik yaitu penyebab struktur itu
dapat terjadi.
Selajutnya dalam pertemuan kali ini juga membahas mengenai kompas dan
bagian-bagian dari kompas diantaranya yaitu cermin digunakan untuk melihat
sasaran, kaca pelindung digunakan untuk melindungi bagian kompas, Axial line
digunakan untuk kesejajaran kompas, nivo mata sapi digunakan untuk mengukur
azimuth, nivo tabung digunakan untuk mengukur kemiringan, lift pin digunakan
untuk menahan arah jarum kompas, pemutar klinometer bagian belakang yang
diputar digunakan untuk mengukur kemiringan, skala klinometer digunakan untuk
skala mengukur kemiringan, jarum kompas bermagnet digunakan untuk
menunjukkan utara dan selatan, visir digunakan untuk membidik suatu sasaran
dan skrup penyetel digunakan untuk menunjukkan posisi yang benar. Selain
belajar tentang materi pratikkan juga diajarkan cara menggunakan kompas pada
pengukuran azimuth dan slope.
Pada pengukuran azimuth langkah pertama yang harus dilakukan yaitu
siapkan kompas geologi dan buka kompas setelah itu letakkan kompas tepat pada

Pendahuluan 9
pinggang kita, arahkan kompas ke arah utara, arahkan pada objek atau singkapan,
posisikan gelembung nivo tepat pada ditengah-tengah, dan tekan tombol pengunci
setelah nivo berada tepat ditengah-tengah, catat azimuth yang didapatkan.
Sedangkan pengukuran pada slope siapkan kompas geologi dan buka kompas, lalu
arahkan kompas kesingkapan, lalu bidik objek atau singkapan menggunakan
kompas, pada saat membidik objek melihat ujung singkapannya dari bagian
jendela pengintip pada kompas, saat membidik singkapan perhatikan nivo
tabungnya tepatkan pada posisi tengah, setelah itu dapatlah hasilnya dan catat
angka hasil pengukuran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini adalah :
1. Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang bentuk arsitektur batuan sebagai hasil dari proses deformasi.
Pengertian umum geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya.
2. Struktur primer adalah struktur yang terbentuk selama proses
pembentukan batuan, misalnya struktur sedimen yang terbentuk sebelum
menjadi batuan seperti Cross bedding, ripple mark, mud cracks atau
batuan intrusi seperti lubang gas atau ropy texture pillows pada basat dan
lain-lain.
3. Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk setelah sedimenmtasi
maupun batuan bebu membatu, misalnya kekar, sesar, lipatan, foliasi dan
liniasi.
4.2 Saran
Diharapakan kepada seluruh praktikan harus datang tepat pada waktunya,
membuat tugas yang telah diberikan asisten laboratorium, di saat di dalam
ruangan harus tertib dan tidak ribut, dan praktikan sebelum masuk ke ruangan
harus memahami materi yang mau di praktikumkan.

Pendahuluan 10
DAFTAR PUSTAKA
Devisi Akademik HMG. 2010. Geologi Dasar. Bandung : Universitas
Padjadjaran.
Husain, S. 2012. Deformasi dan pegunungan. Jurusan Teknik Geologi UGM:
Yogyakarta
Noor, Djauhari. 2012. Pengantar Geologi. Universitas Pakuan. Bogor
Resty, I. 2021. “Geologi dan Mekanisme Struktur Geologi Di Desa Perjiwa
Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
Kalimantan Timur”. Jurnal Geocelebes. Vol 5. No. 1.
Ruhimat, M., N, Supriatna. 2006. Bentuk Muka Bumi. Jakarta : Erlangga.
Sabila, Sauqi. Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi. Jurnal Teknologi
Sumberdaya Mineral. Vol 1. No 1 (2020) Hal 6-8
Sota, Ibrahim. 2011. Pendugaan Struktur Patahan dengan Metode Gaya berat.
Jurnal Fisika. Vol 1. No. 1 (2011) Hal 25-30.
Wahyudiono, 2011. “Polideformasi Pada Batuan Kelompok Embuluh Rajang di
Daerah Bhayangkara, Kalimantan Timur”. Jurnal Geologi. Vol 21 (5):
21.

Pendahuluan 11
Pendahuluan 12

Anda mungkin juga menyukai