Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH GEOLOGI TEKNIK

STRUKTUR GEOLOGI MAKRO

Disusun oleh :
Friska Ayu Ning Dia Novianti
170523627021
S1 TEKNIK SIPIL OFF B

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

JL.SEMARANG 5 MALANG 65145

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, dengan
ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah geologi teknik yang kami beri
judul “Struktur Geologi Makro”.
Adapun makalah geologi teknik tentang “Struktur Geologi Makro” ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah geologi teknik ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah geologi teknik tentang “Struktur
Geologi Makro” ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap
pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini
nantinya.

Malang , 27 September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULIAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Manfaat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.2 Ulasan Materi

2.3 Penyelesaian Masalah

2.4 Solusi Hasil Penelitian

Bab 3 Kesimpulan

Saran

Penutup

Daftar Pustaka

Lampiran
BAB I PENDAHULIAN

1.1 Latar Belakang

Struktur geologi adalah suatu struktur atau kondisi geologi yang ada di suatu
daerah sebagai akibat dari terjadinya perubahan – perubahan pada batuan oleh proses
tektonik atau proses lainnya. Dengan terjadinya proses tektonik, maka batuan (batuan beku,
batuan sedimen, dan batuan metamorf) maupun kerak bumi akan berubah susunannya dari keadaannya
semula. Struktur geologi (makro) yang penting untuk diketahui antara lain : bidang perlapisan, sistem
sesar, sistem perlipatan,sistem kekar, dan bidang ketidakselarasan.

Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan


batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada
batuan tersebut. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun patahan/sesar.
Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan batuan, seperti sinklin
dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri, asimetri, serta lipatan rebah
(recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan adalah patahan normal (normal
fault), patahan mendatar (strike slip fault), dan patahan naik (trustfault).

Dari paparan di atas , maka diperlukan penjelasan tentang bentuk arsitektur


susunan batuan pada wilayah, sehingga kita dapat mengetahui struktur geologi makro.
Dengan demikian, makalah dengan judul “Struktur Geologi Makro” perlu ditulis dan di
bahas lebih lanjut untuk memberikan informasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang disebut dengan bidang pelapisan?
2. Apa macam – macam struktur geologi makro ?
3. Mengapa dalam daerah yang kecil sering terdapat beberapa pasang
kekar yang berbeda – beda ?
4. Apa saja pengaruh yang terjadi pada macam – macam struktur geologi
makro ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan
1. Agar pembaca mengatahui lebih dalam tentang bidang pelapisan.
2. Menjelaskan macam – macam struktur geologi makro.
3. Menjelaskan alasan daerah mengalami beberapa pasang kekar
yang berbeda .
4. Agar pembaca mengetahui pengaruh pada macam – macam
struktur geologi makro.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi
batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya
yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu
yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi
serta menjelaskan proses pembentukannya.Geologi struktur lebih ditekankan pada
studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan
(fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan
tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu
studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek.

Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun patahan/sesar.


Struktur geologi(makro) yaang penting untuk diketahui antara lain : bidang
pelapisan, sistem sesar, sestem perlipatan, sistem kekar, dan bidang
ketidakselarasan.
2.2 Ulasan Materi

Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai
produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan
Rekahan (cracks); (2). Perlipatan (folding); dan (3). Patahan/Sesar (faulting). Ketiga
jenis struktur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur struktur,
yaitu:

1. Kekar (Fractures)
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat
suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami
pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan
batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb; c)
kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat
dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan
tersebut.Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:

1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan/rekahan yang membentuk


pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama.
Kekar jenis shear joint umumnya bersifat tertutup.
2.Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah
gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
3.Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola
tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.

Kekar Gerus (Shear Joint) Kekar Tensional (Tensional Joint)

2. Lipatan (Folds)
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.
Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu a). Lipatan Sinklin
adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah
lipatan yang cembung ke arah atas. Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan
bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

2. Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu
utama.

3. Lipatan Harmonik atau Disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus


atau tidaknya sumbu utama.

4. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.

5. Lipatan Chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar.

6. Lipatan Isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar.

7. Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar.

Anda mungkin juga menyukai