Anda di halaman 1dari 7

BAB V

PENGENALAN GEOLOGI STRUKTUR

V.1. Pengertian
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun
deformasi batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat
dari gaya yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur
adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian
dari kerak bumi serta menjelaskan proses pembentukannya.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan
pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold),
rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari
satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap
sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek
geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera,
dan sebagainya.
Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka
bumi maupun yang terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan
bentuk bentuk arsitektur yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan
batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja
pada batuan tersebut. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun
patahan/sesar. Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan
batuan, seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa lipatan simetri,
asimetri, serta lipatan rebah (recumbent/overtune), sedangkan jenis-jenis patahan
adalah patahan normal (normal fault), patahan mendatar (strike slip fault), dan
patahan naik (trustfault).
Proses yang menyebabkan batuan-batuan mengalami deformasi adalah
gaya yang bekerja pada batuan batuan tersebut. Pertanyaannya adalah dari mana

52
53

gaya tersebut berasal? Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori “Tektonik
Lempeng” dinyatakan bahwa kulit bumi tersusun dari lempeng-lempeng yang
saling bergerak satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat
berupa pergerakan yang saling mendekat (konvergen), saling menjauh (divergen),
dan atau saling berpapasan (transform). Pergerakan lempeng-lempeng inilah yang
merupakan sumber asal dari gaya yang bekerja pada batuan kerak bumi. Berbicara
mengenai gaya yang bekerja pada batuan, maka mau tidak mau akan berhubungan
dengan ilmu mekanika batuan, yaitu suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik
batuan yang terkena oleh suatu gaya.

V.2. Macam-macam struktur geologi


Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan
pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold),
rekahan (fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari
satuan tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap
sebagai suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek
geologi seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera,
dan sebagainya.
Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka
bumi maupun yang terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan
bentuk bentuk arsitektur yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan
batuan-batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja
pada batuan tersebut. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun
patahan atau sesar. Dalam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk
perlipatan batuan, seperti sinklin dan antiklin. Jenis perlipatan dapat berupa
lipatan simetri, asimetri, serta lipatan rebah (recumben atau overtune), sedangkan
jenis-jenis patahan adalah patahan normal (normal fault), patahan mendatar (strike
slip fault), dan patahan naik (trustfault).
Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada batuan sebagai
produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu: (1). Kekar (fractures) dan
54

Rekahan (cracks); (2). Perlipatan (folding); dan (3). Patahan/Sesar (faulting).


Ketiga jenis struktur tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis unsur
struktur, yaitu:
1. Kekar (Fracture)
Kekar adalah struktur retakan atau rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu
gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara
umum, struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan
atau rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang
umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut:

1. Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan atau rekahan yang membentuk
pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama.
Kekar jenis shear joint umumnya bersifat tertutup.
2. Tension Joint adalah retakan atau rekahan yang berpola sejajar dengan
arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.
3. Extension Joint (release joint) adalah retakan atau rekahan yang berpola
tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya
terbuka.
2. Lipatan (Fold)
Lipatan adalah suatu deformasi batuan yang berbentuk gelombang sinusoidal
dimana gaya yang bekerja pada batuan tidak melampaui batas elastisitasnya,
sehingga batuan tidak mengalami pensesaran. Lipatan Sinklin adalah bentuk
lipatan yang cekung ke arah bawah, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan
yang cembung ke arah atas.

Berdasarkan kemiringan sayap-sayap suatu lipatan, maka lipatan dapat dibagi


menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Lipatan Simetri adalah lipatan yang kemiringan lapisan batuan pada kedua
sayapnya memiliki sudut yang sama besarnya.
2. Lipatan Asimetri adalah lipatan yang kemiringan lapisan batuan pada
kedua sayapnya tidak sama besar.
55

3. Lipatan Rebah (Overturne fold atau recumbent fold) adalah lipatan yang
kedua sayapnya telah mengalami pembalikan arah kemiringan lapisan
batuannya.
4. Lipatan Chevron (Chevron fold) adalah lipatan yang berbentuk segitiga
menyerupai pangkat sersan.

Lipatan Antiklin Lipatan Sinklin

Lipatan Rebah Lipatan Chevron


Gambar 15. Berbagai bentuk perlipatan
(http://ptbudie.wordpress.com/author/ptbudie/)

3. Patahan atau Sesar (Fault)


Patahan atau sesar adalah pergeseran sebagian masa atau tubuh batuan dari
kedudukan semula yang diakibatkan oleh gaya yang bekerja pada batuan
tersebut.
Struktur sesar dalam geologi dikenal ada 3 jenis, yaitu:
1. Sesar Mendatar (Strike slip faults)
2. Sesar Naik (Thrust faults)
3. Sesar Turun (Normal faults).
56

Gambar 16. Macam-macam Sesar


(Hidayatardiansyah.wordpress.com)

1. Sesar Mendatar (Strike slip faults)


Sesar Mendatar (Strike Slip Fault) adalah sesar yang pergerakannya sejajar,
blok bagian kiri relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian
kanannya. Berdasarkan arah pergerakan sesarnya, sesar mendatar dapat dibagi
menjadi 2 (dua) jenis sesar, yaitu:
Sesar Mendatar Dextral (sesar mendatar menganan) dan Sesar Mendatar
Sinistral (sesar mendatar mengiri). Sesar Mendatar Dextral adalah sesar yang arah
pergerakannya searah dengan arah perputaran jarum jam sedangkan Sesar
Mendatar Sinistral adalah sesar yang arah pergeserannya berlawanan arah dengan
arah perputaran jarum jam. Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar dengan
permukaan sesar atau pergeseran sesarnya dapat membentuk sudut (dip-slip atau
oblique).
57

2. Sesar Naik (Thrust faults)


Sesar Naik (Thrust Fault) adalah sesar dimana salah satu blok batuan
bergeser ke arah atas dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah disepanjang
sesarnya. Pada umumnya bidang sesar naik mempunyai kemiringan lebih kecil
dari 450.
3. Sesar Turun (Normal faults).
Sesar Turun (Normal fault) adalah sesar yang terjadi karena pergeseran blok
batuan akibat pengaruh gaya gravitasi. Secara umum, sesar normal terjadi sebagai
akibat dari hilangnya pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi seimbang
(isostasi). Sesar normal dapat terjadi dari kekar tension, release maupun kekar
gerus.

V.3. Aplikasi Geologi Struktur Dalam Geologi


Aplikasi dan manfaat geologi struktur dalam dunia Geologi ialah penting
dan sangat penting, antara lain :
1. Kekar:
a) Untuk mengetahui kemana sumber dari Fine (urat mineral).
b) Sebagai reservoir minyak.
c) Sebagai cebakan mineral-mineral bernilai ekonomis.
d) Dalam Geologi Teknik dapat dijadikan sebagai acuan membuat
terowongan, bendungan dan bangunan teknik lainnya.
e) Sebagai jalan migrasi Minyak.
f) Bila ada struktur geologi lainnya berupa sesar, kekar bisa dijadikan
sebagai data penting untuk mencari arah sesar dan pola tegasan yang
terjadi ada di daerah tersebut.
2. Sesar:
a) Mengetahui jenis-jenis sesar secara umum.
b) Mampu menginterpetasi pada peta bahwa pada daerah tertentu jika ada
sesar dengan cara melihat pola kontur dan pola pengaliran dipeta.
c) Mampu mengetahui tegasan lokal (setempat) pada daerah tertentu.
58

d) Mampu mengenali dan tahu bentukan-bentukan yang ada di batuan bila


batuan itu mengalami pensesaran. Sepeti adanya: breksiasi, lereng
curam yang memanjang
e) Pada dunia tambang dapat digunakan sebagai perencanaan sistem
penambangan
f) Sebagai tempat lewat, pengendapan, pembentukan dari cebakan
mineral.
g) Dalam keilmuan (science) struktur terpenting dalam Teori Tektonik
Lempeng.
h) Sebagai jalan lewatnya (migrasi) minyak dan gas bumi
i) Bagian perangkap untuk membentuk reservoar minyak dan gas bumi.
j) Dapat dipakai sebagai acuan untuk membangun bangunan pada tempat
tertentu.
3. Lipatan:
a) Mampu mengetahui jenis lipatan, mengelompokkan jenis lipatan dan
pola tegasan yang menyebabkan lipatan itu terjadi.
b) Mampu menginterpetasi pada peta bentukan lipatan dengan melihat
pola kontur, pola pengaliran.
c) Mengetahui bagian-bagian (unsur-unsur) dari suatu lipatan. d. Dalam
perminyakan bisa dijadikan sebagai tempat cebakan minyak dan gas
bumi.
d) Sebagai perencanaan pembangunan penambangan pada dunia tambang.

Anda mungkin juga menyukai