Anda di halaman 1dari 20

II.

DASAR TEORI
2.1 Geologi Struktur
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang
bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi
batuan adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya
yang bekerja di dalam bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah
ilmu yang mempelajari tentang bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak
bumi serta menjelaskan proses pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat
bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai unsur-unsur struktur
geologi seperti perlipatan (fold) rekahan (fracture) patahan (fault) dan
sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik (tectonic unit) sedangkan
tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan skala yang lebih
besar yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi
rangkaian pegunungan lantai samudera dan sebagainya.
Sebagaimana diketahui bahwa batuan-batuan yang tersingkap dimuka bumi
maupun yang terekam melalui hasil pengukuran geofisika memperlihatkan bentuk
bentuk arsitektur yang ber!ariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Bentuk
arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan batuan-
batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada
batuan tersebut. "eformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun
patahan#sesar. "alam ilmu geologi struktur dikenal berbagai bentuk perlipatan
batuan seperti sinklin dan antiklin. $enis perlipatan dapat berupa lipatan simetri
asimetri serta lipatan rebah (recumbent#o!ertune) sedangkan jenis-jenis patahan
adalah patahan normal (normal fault) patahan mendatar (strike slip fault) dan
patahan naik (trustfault).
%roses yang menyebabkan batuan-batuan mengalami deformasi adalah gaya
yang bekerja pada batuan batuan tersebut. %ertanyaannya adalah dari mana gaya
tersebut berasal & Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam teori '(ektonik
)empeng* dinyatakan bahwa kulit bumi tersusun dari lempeng-lempeng yang
saling bergerak satu dengan lainnya. %ergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat
berupa pergerakan yang saling mendekat (kon!ergen) saling menjauh (di!ergen)
dan atau saling berpapasan (transform). %ergerakan lempeng-lempeng inilah yang
merupakan sumber asal dari gaya yang bekerja pada batuan kerak bumi. Berbicara
mengenai gaya yang bekerja pada batuan maka mau tidak mau akan berhubungan
dengan ilmu mekanika batuan yaitu suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik
batuan yang terkena oleh suatu gaya. "alam geologi dikenal + jenis struktur yang
dijumpai pada batuan sebagai produk dari gaya-gaya yang bekerja pada batuan
yaitu,
-. %atahan#sesar (faulting).
.. /ekar (fractures) dan rekahan (cracks)0
+. %elipatan (folding)0 dan
2
Gambar 2.1 Hubungan Struktur Sesar, Lipatan an !ekar
"#oo$ an Hill, 1%&'(
2.2 )ata*an+Sesar ",ault(
Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami perkembangan
pergeseran maupun pergerakan blok batuan yang tersesarkan. Sederhananya sesar
merupakan patahan pada blok batuan yang memiliki sifat pergeseran blok batuan
yang terpatahkan sifat pergeserannya dapat bermacam-macam mendatar
miring (oblique) naik dan turun. "i dalam mempelajari struktur sesar
disamping geometrinya yaitu bentuk ukuran arah dan polanya yang penting
juga untuk diketahui adalah mekanisme pergerakannya.
3
2.2.1 Anatomi Sesar
Ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam pengamatan sesar di
lapangan. "ata yang baik akan diperoleh dengan memahami betul bagaimana data
ini akan diolah. Beberapa anatomi atau unsur-unsur yang dapat diamati pada sesar
adalah sebagai berikut,
Gambar 2.- Anatomi Sesar
4
-. Bidang sesar (fault plane) adalah suatu bidang sepanjang rekahan dalam
batuan yang tergeserkan.
.. $urus sesar (strike) adalah arah dari suatu garis hori1ontal yang merupakan
perpotongan antara bidang sesar dengan bidang hori1ontal.
+. /emiringan sesar (dip) adalah sudut antara bidang sesar dengan bidang
hori1ontal dan diukur tegak lurus jurus sesar.
2. Atap sesar (hanging wall) adalah blok yang terletak diatas bidang sesar
apabila bidang sesamya tidak !ertikal.
3. Foot wall adalah blok yang terletak dibawah bidang sesar.
4. Hade adalah sudut antara garis !ertikal dengan bidang sesar dan merupakan
penyiku dari dip sesar.
5. Heave adalah komponen hori1ontal dari slip # separation diukur pada
bidang !ertikal yang tegak lurus jurus sesar.
6. Throw adalah komponen !ertikal dari slip#separationdiukur pada bidang
!ertikal yang tegak turus jurus sesar.
7. Slickensides yaitu kenampakan pada permukaan sesar yang memperlihatkan
pertumbuhan mineral-mineral fibrous yang sejajar terhadap arah pergerakan.
%engenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan
yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain,
a. Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan yang terpotong dengan tiba-
tiba).
b. Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. /enampakan khas pada bidang sesar seperti cermin sesar gores-garis dll.
5
d. /enampakan khas pada 1ona sesar seperti seretan (drag) breksi sesar
horses atau slices milonit dll.
e. Silisifikasi dan mineralisasi sepanjang 1ona sesar.
f. %erbedaan fasies sedimen.
g. %etunjuk fisiografi seperti gawir (scarp) scarplets (piedmont scarp)
triangular facet terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan
struktural.
Gambar 2. Terminologi )aa Daera* Sesar.
/en 8c9lay menjelaskan beberapa unsur-unsur sesar yang diukur dilapangan
dalam tabel berikut ,
(abel ..2 (abel pengamatan dan pengukuran unsur-unsur lipatan di lapangan
6
2.2.2 !lasi.ikasi Sesar
!lasi.ikasi Sesar Dinamis Anerson "1%&1(
Anderson mengklasifikasikan sesar berdasarkan fakta bahwa tidak ada
tegasan shear (Shearing Stress) yang dapat terbentuk pada permukaan bumi salah
satu dari tegasan utama (- . atau +) harus tegak lurus dengan permukaan
bumi sementara dua yang lain tegak lurus.
7
Gambar 2.- !lasi.ikasi Sesar #enurut Anerson "1%&1(
Secara sederhana Anderson menjelaskan pembagian klasifikasinya sebagai
berikut, (i) Sesar normal - berarah !ertikal sementara . dan + berarah
horisontal dengan arah jurus kemiringan bidang sesar (dip) mendekati 4:
o
. (ii)
Sesar geser memiliki . sangat !ertikal sementara - dan . horisontal dalam
hal ini Anderson menggambarkan bidang sesar !ertikal dengan arah pergerakan
sesar horisontal.(iii) Sesar Berbalik#;aik memiliki + !ertikal sementara - dan
. horisontal bidang sesar diperkirakan memiliki arah jurus kemiringan sebesar
+:
o
mendekati horisontal.
!lasi.ikasi Sesar Geometri
/lasifikasi sesar geometri berdasarkan pergeseran dan arah pergerakan slip
yang memotong atau searah dengan bidang sesar pembagiannya antara lain,
8
Etensional fault contohnya sesar normal
Contraction fault contohnya sesar berbalik dan sesar naik
Strikeslip contohnya sesar geser dan sesar transform.
!lasi.ikiasi Sesar !inematik Ri/kar "1%-2(
"alam studi struktur geologi ditemui istilah !bliqe fault" klasifikasi menurut
<ickard (-75.) secera sederhana menjelaskan sesar berdasarkan faktor besaran
pergeseran dan pergrakan dari bidang sesar besaran nilai ini dinotasikan sebagai
#et slip yang dapat diperoleh dilapangan dari perpotongan struktur garis gores
garis atau cermin sesar dengan bidang sesar.
Gambar 2.0 Diagram klasi.ikasi sesar menurut Ri/kar "1%-2(
9
/lasifikasi sesar menurut <ickard (-75.) mengacu pada nilai pitch$rake dari
#etslip dan nilai dip dari bidang sesar yang dituangkan dalam suatu diagram
untuk menentukan jenis sesar dengan nilai pitch dan dip tertentu. 9ontoh
pembacaan diagram klasifikasi sesar menurut <ickard (-75.) sebagai berikut,
suatu sesar dengan nilai dip 4:
o
dan nilai pitch 3:
o
dengan separasi bidang
bergeser menganan dari slickend side pada bidang sesar nilai pitch dan dip
dilpotkan ke dalam diagram kemudian dilakukan pembacaan sehingga hasil dari
nilai dip dan pitch dari contoh tersebut di dapatkan jenis sesar #ormal right slip
fault.
2.2.3 Pergerakan Sesar
Dengan proyeksi stereografs dapat menafsirkan pergerakan
sesar dan membantu penyelesaian analisis kekar cara proyeksi
orthogonal. Dengan proyeksi stereografs dapat mencari secara
cepat rake dari garis potong perlapisan atau urat
pada bidang sesar.
2.1 !ekar ".ra/ture(
/ekar adalah gejala yang umum terdapat pada batuan. /ekar dapat
terbentuk karena tektonik (deformasi) dan dapat terbentuk juga secara non
tektonik (pada saat diagenesa proses pendinginan dsb). "alam hal ini kita
membatasi pada jenis kekar yang terbentuk secara tektonik. /ekar merupakan
salah satu struktur yang sulit untuk diamati sebab kekar dapat terbentuk pada
setiap waktu kejadian geologi misalnya sebelum terjadinya suatu lipatan atau
!
terbentuknya semua struktur tersebut. =al ini yang juga merupakan kesulitan
adalah tidak adanya atau relatif kecil pergeseran dari kekar sehingga tidak dapat
ditentukan kelompok mana yang terbentuk sebelum atau sesudahnya.
%ada pejelasan definisi kekar telah disebutkan kekar merupakan struktur yang
sulit untuk diamati dalam hal ini kekar juga menjadi umumnya menjadi penyerta
pada pembentukan struktur geologi lain seperti sesar maupun lipatan. Secara
kejadiannya (genetik) kekar dapat dibedakan menjadi . jenis yaitu ,
a. /ekar gerus (shear %oint) , adalah rekahan yang bidang-bidangnya terbentuk
karena adanya kecenderungan untuk saling bergeser (shearing). Beberapa
referensi menyebut tipe kekar gerus dengan sudut antar bidang lebih kurang
4:
>
sebagai shear %oint" dan kekar gerus dengan sudut antar bidang lebih
kurang +:
o
h&brid %oint. ;amun dalam 8c9lay (-765) menyatakan bahwa
h&brid %oint secara genetik adalah perpaduan antara e'tension dan shear
%oint yang menampakan pergerakan dari kedua kekar tersebut yaitu
merenggang dan bergeser.
b. /ekar tarik (e'tention %oint) , adalah rekahan yang bidang-bidangnya
terbentuk karena adanya kecenderungan untuk saling menarik (meregang).
E'tension %oint sendiri dapat dibedakan sebagai tension %oint yang bidang
rekahnya searah dengan arah tegasan utama dan release %oint yang
terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan dan tegak lurus
terhadap gaya utama. %embedaan kedua jenis kekar ini terutama didasarkan
pada sifatnya.

Gambar 2.2 Anatomi kekar ",osen, 2212(


Gambar 2.1 3enis kekar alam #/4la$ "1%0-(
Banyak kriteria untuk menentukan jenis-jenis kekar ini misalnya sifat permukaan
orientasi pada pola regional (daerah yang lebih luas) dan hubungan dengan
struktur lain tetapi seringkali tidak mungkin membedakannya di lapangan.
2
"ihubungkan dengan prinsip tegasan utama pola kekar-kekar ini akan mengikuti
prinsip tegasan ( ?- ?. ?+). "idalam analisa kekar dapat dipakai untuk
membantu menentukan pola tegasan dengan anggapan bahwa kekar-kekar
tersebut pada keseluruhan daerah terbentuk sebelum atau pada saat pembentukan
sesar. 9ara ini sangat lemah dan umumnya dipakai pada daerah yang lebih luas
(regional) dan data yang dipakai tidak hanya kekar tetapi juga sesar yang dapat
diamati dari peta topografi foto udara dan citra landsat. /en 8c9lay (-765)
menjelaskan beberapa unsur pengambilan data kekar di lapangan untuk analisis
kekar dalam tabel berikut ,
(abel ..- (abel %engamatan dan %engukuran @nsur-unsur /ekar di )apangan
3
2.5 Lipatan ",ol(
)ipatan adalah hasil perubahan bentuk atau !olume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis
atau bidang didalam bahan tersebut. %ada umumnya unsur yang terlibat di dalam
lipatan adalah struktur bidang misalnya bidang perlapisan atau foliasi. )ipatan
merupakan gejala yang penting yang mencerminkan sifat dari deformasi 0
terutama gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan bentuk
(distorsi) dan perputaran (rotasi). )ipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada
sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung.
%erlipatan adalah deformasi yang tak seragam (inhomogeneous) yang terjadi pada
suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang. Aalaupun demikian suatu
deformasi yang menghasilkan lipatan pada suatu keadaan tidak selalu demikian
pada kondisi yang lain. Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur
garis atau bidang tidak menunjukkan tanda perlipatan. %erlu juga
dipertimbangkan bahwa suatu unsur yang sebelumnya berbentuk lengkungan
dapat berubah menjadi bidang atau garis lurus atau suatu unsur dapat tetap
sebagai struktur bidang atau garis lurus setelah terjadi deformasi.
2.4.1 Anatomi Lipatan
Secara sederhana unsur-unsur dalam anatomi struktur dapat dijelaskan
secara sederhana sebagai berikut,
+ =inge point , titik maksimum pelengkungan pada lapisan yang terlipat.
2 9rest , titik tertinggi pada lengkungan.
3 (rough , titik terendah pada pelengkungan.
4
4 Bnflection point , titik batas dari dua pelengkungan yang berlawanan.
5 Cold aDis , (sumbu lipatan#hinge line) Garis maksimum pelengkungan pada
suatu permukaan bidang yang terlipat.
6 ADial plane , (bidang sumbu) Bidang yang dibentuk melalui garis-garis
sumbu pada satu lipatan. Bidang ini tidak selalu berupa bidang lurus
(planar) tetapi dapat melengkung lebih umum dapat disebutkan sebagai
ADial surface.
7 Cold limb , (sayap lipatan) Secara umum merupakan sisi-sisi dari bidang
yang terlipat yang berada diantara daerah pelengkungan (hinge-1one) dan
batas pelengkungan (inflection line).
Gambar 2.5 Anatomi lipatan "#/ 4la$, 1%0-(
"alam analisis lipatan dibutuhkan pengambilan data unsur-unsur lipatan
5

seperti di atas. /en 8c9lay (-765) menjelaskan secara sederhana pengukuran dan
pengamatan terhadap unsur- unsur lipatan sebagai berikut,
Tabel 2.2 Tabel pengamatan an pengukuran unsur6unsur lipatan
i lapangan
2.5.2 !lasi.ikasi Lipatan
7erasarkan Suut Antar Sa$ap "interlimb angle(
6
Sudut antar sayap adalah sudut yang terkecil yang dibentuk oleh sayap-
sayap lipatan dan diukur pada bidang profil suatu lipatan (gambar 7.+). Sudut ini
mencerminkan sifat keketatan (tightness) dari lipatan. Cleuty (-742) membuat
klasifikasi seperti pada tabel 7.-. ;ilai dari antar sudut pada lipatan menghasilkan
klasifikasi sebagai berikut -6:
:
- -.:
:
Gentle (landai) -.:
:
- 5:
:
>pen (terbuka)
5:
:
- +:
:
9lose (tertutup) +:
:
-:
:
(ight (ketat) :
:
Bsoclinal (isoklin). /en 8c9lay
(-765) menyajikan model dari klasifikasi antar sayap (Ailliams dan 9hapman
-757) seperti pada gambar.
Gambar 2.& #oel !lasi.ikasi lipatan berasarkan suut antar sa$ap. "a(
iagram pemoelan keta8aman bentuk lipatan, "b( eskripsi terminologi.
"9illiams an 4*apman, 1%-% alam !en #/4la$ 1%0-(
7erasarkan !euukan Lipatan
Berdasarkan bentuknya lipatan yang kemiringan bidang sayapnya menuju
ke arah yang berlawanan disebut sebagai Antiklin dan synform kemiringan
7
bidang sayapnya menuju ke satu arah disebut sebagai Sinklin. /edudukan lipatan
ditanyakan dari kedudukan sumbu lipatan (fold aDis) dan bidang sumbu lipatan
(aDial plane#aDial surface).
Cleuty (-742) membuat klasifikasi yang didasarkan pada kedua sifat kedudukan
tersebut dan secara lebih tepat menyatakan besaran kecondongannya kemiringan
dan penunjamannya. "eskripsi yang diberikan merupakan gabungan dari kedua
kriteria yang ada yaitu kemiringan dari bidang sumbu dan penunjaman dari garis
sumbu.
Tabel 2.1 )enamaan Lipatan 7erasarkan !euukan Lipatan
",luet$, 1%'5(
Suut Istila* !emiringan biang
sumbu
)enun8aman garis
sumbu
: Hori(ontal )ecumbent fold Hori(ontal fold
- - -: Subhori(ontal )ecumbent fold Hori(ontal fold
-: - +: *entle *entl& inclined fold *entl& plunging fold
+: - 4: +oderate +oderatel& inclined
fold
+oderatel& plunging
fold
4: - 6: Steep Steepl& inclined fold Steepl& inclined fold
6: - 67 Subvertical ,pright fold -ertical fold
7: -ertical ,pright fold -ertical fold
%erlu dicatat bahwa beberapa gabungan untuk penamaan lipatan tidak dapat
diberikan karena garis sumbu posisinya berada pada bidang sumbu misalnya
jenis lipatan gently - inclined steeply - plungging fold tidak mungkin diberikan
atau tidak ada. /lasifikasi ini agak sulit dipakai mengingat kerangka yang
digunakan adalah kedudukan dari sumbu lipatan yang penunjamannya terukur
8
pada bidang !ertikal yang tidak ada hubungannya dengan geometri lipatan. @ntuk
mengatasi ini dapat dipakai kriteria pitch garis sumbu dan kemiringan bidang
sumbu. /esulitannya adalah mengukur besaran pitch dilapangan.
/lasifikasi yang lebih sederhana dengan menggabungkan besaran penunjaman
dan pitch seperti bagan bentuk lipatan. <ickard (-75-) membuat diagram
segitiga yang memperhitungkan tiga !ariabel yaitu 0 kedudukan bidang sumbu
lipatan (kemiringan) dan sumbu lipatan (penunjaman dan pitch terhadap bidang
sumbu lipatan).
%asangan kemiringan dan pitch dari suatu lipatan ditunjukkan sebagai titik pada
perpotongan garis lurus yang angkanya dibaca sepanjang tepi dasar dan kiri
diagram. @ntuk penunjaman digunakan kur!a dan angka pada tepi kanan diagram.
$enis-jenis kedudukan lipatan dapat ditentukan pada diagram. @ntuk dapat
memberikan kedudukan yang lebih pasti pada lipatan yang miring (inclined fold)
<ickard mengusulkan untuk memberikan indeks besaran angka dari kemiringan
(") dan penunjaman dari (%) misalnya 0
@pright fold ("63%.3) menurut klasifikasi Cleuty ((abel ..+) adalah
@pright gently plunging fold
Bnclined fold ("5:%23) Steeply inclined moderately-plunging fold.
<eclined fold ("34%33) 8oderately-inclined fold.
"iagram ini juga dapat digunakan untuk berbagai lipatan secara lebih terinci
pada suatu wilayah misalnya bila terdapat suatu perubahan kedudukan pada
arah atau geometri lipatan-lipatan tersebut.
9
Gambar 2.' 7agan kemungkinan bentuk6bentuk keuukan lipatan
Gambar 2.- a. Diagram segitiga untuk menentukan keuukan lipatan
b. )enggunaan iagram untuk klasi.ikasi lipatan
"Ri/kar, 1%-1(
2!

Anda mungkin juga menyukai