Separation (pergeseran relatif semu) adalah jarak yang terpisah oleh sesar dan diukur pada
bidang sesar. Komponen dari sparation dapat diukur pada arah tertentu, umumnya sejajar
jurus atau arah kemiringan bidang sesar.
Slip (pergeseran relatif sebenarnya) adalah pergeseran relatif sebenarnya pada sesar, diukur
dari blok satu keblok yang lain pada bidang sesar dan merupakan pergeseran titik-titik yang
sebelumnya berimpit. Total pergeseran disebut juga Net slip.
Throw (loncatan vertikal) adalah jarak yang diukur pada bidang vertikal dari slip/sparation.
Heave (loncatan Horizontal) adalah jarak yang diukur pada bidang horizontal.
Footwall adalah blok tubuh batuan yang terletak dibawah bidang sesar.
Hangingwall adalah blok tubuh batuan yang terletak di atas bidang sesar.
Jika sesar dilihat penampang vertikal, jejak pergeseran pada footwall ditemukan d8i atas jejak
yang sama pada hangingwall.
Reverse separation fault
Jika sesar di lihat pada penampang vertikal, jejak pergeseran pada footwall dtemukan di
bawah jejak yang sama pada hangingwall.
1.6. Berdasarkan Sifat Pergeseran Relatif Sebenarnya
1. Strike slip fault adalah pergeseran relatif semu sesarh dengan jurus bidang sesar, yang etrdiri dari:
Strike left slip fault
Jika kita berdiri di suatu blok dari suatu sesar maka akan terletak jejak pergeseran sebenarnya
pada blok yang lain bergeser kearah kiri.
Strike right slip fault
Jika kita berdiri di suatu blok dari suatu sesar maka akan terlihat jejak pergeseran sebenarnya
pada blok yang lain bergeser kearah kanan.
Dip Slip fault adalah pergeseran relatif sebenarnya searah dengan kemiringan bidang sesar,
yang terdiri dari:
Normal slip fault
Blok hangingwall relatif turun terhadap footwall.
Reverse slip fault
Blok hangingwall bergerak relatif naik terhadap footwall.
Untuk sesar vertical : tentukan salah satu blok relative bergerak terhadap blok lain, contoh Vertikal
dip slip fault.
1.7. Oblique slip fault adalah pergeseran miring relative sebernarnya terhadap bidang sesar. Untuk
penamaan sesar ini dipakai kombinasi istilah dip slip dan strike slip seperti dibawah ini
.
.
.
.
.
1.8. Sesar Rotasi adalah yeng memperlihatkan pergeseran berputar pada bidang sesarnya.
Clokwise rotation fault
Blok yang berlawanan bergerak searah jarum jam.
Anticlokwise rotation fault
Blok yang berlawanan bergerak berlawanan arah jarum jam
1.9. Analisa Struktur Sesar
Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Sifat pergeserannya dapat
bermacam-macam, mendatar, miring (oblique), naik dan turun. Didalam mempelajari struktur sesar,
disamping geometrinya yaitu, bentuk, ukuran, arah, dan polanya, yang penting juga untuk diketahui
adalah mekanisme pergerakannya.
1.10. Sesar dan Struktur Penyerta
Gejala sesar seringkali disertai dengan gejala struktur yang lain, misalnya kekar, lipatan, drag
fold (lipatan seretan), breksiasi abibat sesar, milonit, filonit dan sebagainya. Struktur-struktur ini
sangat penting untuk membantu didalam analisis tentang pergerakan sesar.
Proses terbentuknya sesar
Penyebab terjadinya Sesar Sesar atau yang biasa di sebut dengan fault
adalah rekahan yang terbentuk karena mengalami pergeseran sehingga terjadi
perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dengan arah yang sejajar
dengan bidang patahan, pergeseran ini dapat berjalan dengan cepat dan dapat
juga berjalan dengan lambat. Hal ini akhirnya dapat menyebabkan pergeseran
lapisan tanah , tanah longsor bahkan dapat menyebabkan gempa bumi.
pergeseran dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan
panjangnya dapat mencapai beberapa miliimeter hingga ribuan meter. sesar
dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat terjadinya pergeseran itu, sesar
akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air permukaan dan
bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya. 1. Sesar Normal
yaitu hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai
kemiringan yang besar.
Secara umum terdapat antiform, bentuk tertutup keatas dan synform, bentuk tertutup
kebawah. Suatu antiklin adalah bentuk lipatan dengan bagian lapisan tertua pada inti (sisi
cekung permukaan lipatan) sedangkan sinklin dengan bagian termuda pada inti.
Bidang simetri
Bidang poros
Bidang puncak (crest)
(Garis) poros (hinge line)
(Garis) puncak (crestal line)
(Titik) kulminasi
(Titik) depresi (sadle)
Panjang lipatan
Tinggi lipatan
Gambar 1.2
1.12. Klasifikasi
Secara diskriptif atau secara geometris
Klasifikasi ini didasarkan pada kedudukan dari bidang sumbu (axial plane/surface) dan
garis sumbu (fold axis).
Contoh : lipatan tegak, lipatan miring, lipatan menunjam dan sebagainya.
Secara morfologi
Klasifikasi
ini
didasarkan
pada
bentuk
lipatan
keseluruhan
atau
bentuk
pada perlapisan batulempung yang sifatnya ductile dan batupasir yang sifatnya brittle,
akan menimbulkan pengaruh yang berbeda.
Contoh : Flexur, Shear, Flow folding.
Klasifikasi ini juga akan tercermin pada sifat pada klasifikasi morfologi, misalnya
lapisan yang seragam, bersifat brittle akan membentuk lipatan yang paralel.
1.13.
Bentuk lipatan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit bumi
yang bersifat liat, sehingga kulit bumi mengalami pelengkungan.
Gambar 1.3
Bagian-bagian pada lipatan:
Antiklinal
Bagian lipatan yang lebih tinggi dari bagian lainnya. Disebut juga Punggung Lipatan
) Sinklinal
Bagian lipatan yang lebih rendah dari bagian lainnya. Disebut juga Lembah Lipatan
Bentuk-bentuk lipatan
Lipatan Tegak (Lipatan Normal)
Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung simetris, karena mendapat tekanan yang sama dari
dua arah
Lipatan Miring
Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung tidak simetris, karena mendapat tekanan yang
berbeda dari dua arah.
Lipatan Menggantung
Bentuk lanjutan dari lipatan miring karena mendapat tekanan yang sangat kuat dari salah satu
arah terus menerus
Lipatan Rebah
Bentuk lipatan yang mempunyai kemiringan yang sangat tajam, bahkan mendekati sejajar
dengan lapisan yang datar
Gambar 1.4
Dome (Kubah)
Bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar menyerupai kubah atau berupa
gundukan.
Gambar 1.5
Basin (Ledokan)
Bentuk lipatan kulit berbentuk cekungan (sinklinal) melingkar.
Gambar 1.6
Patahan
Bentuk patahan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertical pada kulit bumi
yang bersipat rapuh (getas), seperti batuan kapur.
Bagian-bagian Patahan
Graben atau Slenk
yaitu patahan yang bergerak turun,
atau bagian patahan yang lebih rendah dari bagian patahan lainnya
Horst
Horst yaitu patahan yang bergerak naik,
atau bagian patahan yang lebih tinggi dari bagian patahan lainnya
Gambar 1.7
http://www.google.com/imgres?
imgurl=http://4.bp.blogspot.com/_i5H2zzkFv98/STZOjSveDwI/AAAAAAAAACY/lVmYz6RJQk/s320/Struktur%2BKekar.gif&imgrefurl=
http://nationalinks.blogspot.com/2008/12/macam-macam-kekarjoint.html&h=240&w=320&sz=206&tbnid=YOly3lwRaskzM:&tbnh=89&tbnw=119&zoom=1&usg=__edFrZyGVrjnDLCtuczzAna3VTdo=&docid
=MvO1abSK_3J7M&sa=X&ei=B85mUdq6A4SNrgeYnoDIAw&ved=0CDQQ9QEwAQ&dur=942
http://penambang007.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
http://coretinta.wordpress.com/tag/lipatan/
http://www.google.com/imgres?imgurl=
http://4.bp.blogspot.com/_i5H2zzkFv98/STZOjSveDwI/AAAAAAAAACY/lVmYz6RJQk/s320/Struktur%2BKekar.gif&imgrefurl=
http://1.bp.blogspot.com/_JRp7TJWTx4A/TIn2Dk_n0aI/AAAAAAAAAgw/ICVWyICdH
zs/s1600/foult.jpg&imgrefurl=
http://sipanjaitan.blogspot.com/2011/02/sesar-turun-normalfault.html&h=416&w=640&sz=80&tbnid=QAFEBc1y0wkbfM:&tbnh=91&tbnw=140&zo
om=1&usg=__cba5QekMvYOlnB7NE_Arf9hx6hA=&docid=p13jiBCrUqEH3M&sa=X&ei=q
spmUZjTBcPprAf-xYG4AQ&ved=0CFgQ9QEwDA&dur=1336
www.google.com/imgres?imgurl=
http://www.geo.wvu.edu/~jtoro/Petroleum/petroleum_figs/review2/traps/faults.jpg
&imgrefurl=
http://hidayatardiansyah.wordpress.com/2008/02/20/sesar-ataufault/&h=412&w=560&sz=37&tbnid=ZgF_uQRDquK2GM:&tbnh=90&tbnw=122&zoom
=1&usg=__l8Le-TynuOUy8RJ7Zkd2fecYSc=&docid=IdxgaRgCqALwtM&sa=X&ei=qspmUZjTBcPprAfxYG4AQ&ved=0CD4Q9QEwBA&dur=3372