Anda di halaman 1dari 12

TUGAS GEOLOGI DASAR

ARSHELLY NELWAN

21310184
TEKNIK PERTAMBANGAN
1.pengertian dan jenis/macam lipatan
2. pengertian dan pembagian kekar
3. pengertian dan klasifikasi sesar

JAWABAN

1. Pengertian Lipatan
Lipatan (fold) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi
karena adanya proses diatropisme atau proses pembentukan lapisan
bumi yang tidak dicampuri oleh aktifitas vulkanisme. Dapat juga diartikan
Lipatan adalah suatu struktur geologi yang sering dijumpai pada batuan
sedimen.

Macam-Macam Lipatan
Macam-macam lipatan dibedakan berdasarrkan posisis bidang
sumbunya da juga berdasarkan intensitas pelipatan.
1. Berdasarkan posisi pada bidang sumbunya, lipatan dibagi menjadi 6
macam, yaitu :

 Lipatan tegak (Symmetric fold), Sesuai dengan namanya lipatan


ini memiliki posisi bidang sumbu lipatan yang tegak lurus dengan
bidang lipatan. Bidan sumbu tersebut juga membagi sinklin dan
anktiklin sama besar atau simetris.
 Lipatan Miring (Asymmetric fold), lipatan tegak yang mendapat
tekanan secara menerus hingga bentuknya tidak lagi tegak
melainkan miring ke salah satu sisi.
 Lipatan Menggantung, lipatan yang memiliki puncak yang
menggantung.
 Lipatan Isoklinal (Isoclinal fold), lipatan yang memiliki sumbu
yang sejajar antara satu dengan yang lain karena disebabkan
adanya dorongan yang terjadi berkelanjutan.
 Lipatan Rebah (overtuned fold), lipatan ini memiliki bentuk landai
seperti benda merebah.Penyebab terjadinya lipatan ini yaitu
karena adanya dorongan secara melintang dari satu arah.
 Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust), lipatan kelanjutan dari
lipatan rebah yang mendapatkan tekanan secara terus menerus.

2. Berdasarkan intensitas pelipatan, lipatan dibagi menjadi 7


jenis/macam, yaitu:

 Lipatan terbuka, lipatan yang terjagi akibat proses deformasi yang


lemah sehingga tidak mengalami penebalan atau penipisan pada
lapisan tanah.
 Lipatan tertutup, lipatan yang terjadi akibat proses deformasi
yang kuat sehingga mengalami penebalan atau penipisan pada
lapisan tanah.
 Drag fold, lipatan yang terjadi akibat adanya pergeseran antar
lapisan.
 En enchelon fold, sekelompok lipatan yang saling merebah satu
dengan yang lainya.
 Culmination and depression, lipatan yang memiliki sudut runcing
pada bagian arah yang berlainan.
 Synclinorium, lipatan yang sinklin utamanya terdiri dari beberapa
lipatan lain yang berukuran lebih kecil.
 Anticlinorium, lipatan yang antiklin utamanya terdiri dari beberapa
lipatan lain yang berukuran lebih kecil.

2. Pengertian Kekar
Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami pergeseran
pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala tektonik maupun non tektonik (Ragan,
1973).

Pembagian Kekar
 Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)

Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul akibat
pendinginan (kalau pada batuan beku terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom) atau akibat
pengeringan (seperti pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk polygonal yang
memanjang.

 Kekar Lembar (Sheet Joint)

Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah. Kekar seperti ini terjadi
terutama pada batuan beku. Sheet joint terbentuk akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.
Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :

1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh


2.Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku
3.Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal
2.  Berdasarkan Bentuknya
 Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu dengan
yang lainnya .

 Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat saling
bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar lainnya dan
berakhir pada bidang perlapisan

3. Kekar Berdasarkan Ganesanya

 Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga terdapat pada batuan beku
jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill
atau aliran tersebut akan berdiri vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan horizontal, dengan
mengukur sumbu kekar kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang pendinginan dan struktur
batuan beku.
 Kekar Gerus

Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang cenderung mengelincirkan bidang
satu sama lainnya yang berdekatan.
Ciri-ciri di lapangan :
1)Biasanya bidangnya licin.
2)Memotong seluruh batuan.
3)Memotong komponen batuan.
4)Biasanya ada gores garis.
5)Adanya joint set berpola belah ketupat.

 Kekar Lembar
Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah,
terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini akibat penghilangan beban batuan yang tererosi.
Penghilangan beban pada kekar ini terjadi akibat:
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

 Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)

Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah tegak lurus dari gaya yang
cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal ini terjadi akibat dari stress yang cenderung
untuk membelah dengan cara menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya
akan saling menjauhi.
Ciri-ciri dilapangan :
1)Bidang kekar tidak rata.
2)Selalu terbuka.
3)Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola kotak-kotak.
4)Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut vein.

Kekar tarikan dapat dibedakan atas:


1)Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah dengan tegasan.
2)Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan,
orientasinya tegak lurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.
 Kekar Hybrid
Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar tarikan dan pada umumnya
rekahannya terisi oleh mineral sekunder.

4.Berdasarkan Genesa & Keaktifan Gaya yang membentuknya


 Kekar Orde Pertama
Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari gaya pembentuk kekar .Umumnya
mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative besar .

 Kekar Orde Kedua


Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh gaya balik atau
lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .

3. Pengertian Sesar
Sesar adalah bentukrekahan pada suatu lapisan batuan yang menyebabkan suatu 
blok batuanbergerak relatif terhadap blok batuan yang lain. Pergerakannya ada 
y a n g bergerak naik, turun dan mendatar.
Klasifikasi Sesar

Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah relatif
pergeserannya. Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu bidang datar, maka
konsep jurus dan kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian jurus dan kemiringan
dari suatu bidang sesar dapat diukur dan ditentukan.

1. Dip Slip Faults – adalah patahan yang bidang patahannya menyudut (inclined) dan


pergeseran relatifnya berada disepanjang bidang patahannya atau offset terjadi
disepanjang arah kemiringannya. Sebagai catatan bahwa ketika kita melihat pergeseran
pada setiap patahan, kita tidak mengetahui sisi yang sebelah mana yang sebenarnya
bergerak atau jika kedua sisinya bergerak, semuanya dapat kita tentukan melalui
pergerakan relatifnya. Untuk setiap bidang patahan yang yang mempunyai kemiringan,
maka dapat kita tentukan bahwa blok yang berada diatas patahan sebagai “hanging
wall block” dan blok yang berada dibawah patahan dikenal sebagai “footwall block”.

2. Normal Faults – adalah patahan yang terjadi karena gaya tegasan tensional


horisontal pada batuan yang bersifat retas dimana “hangingwall block” telah mengalami
pergeseran relatif ke arah bagian bawah terhadap “footwall block”.

3. Horsts & Gabens – Dalam kaitannya dengan sesar normal yang terjadi sebagai akibat
dari tegasan tensional, seringkali dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang
pasangan dengan bidang patahan yang berlawanan. Dalam kasus yang demikian, maka
bagian dari blok-blok yang turun akan membentuk “graben” sedangkan pasangan dari
blok-blok yang terangkat sebagai “horst”. Contoh kasus dari pengaruh gaya tegasan
tensional yang bekerja pada kerak bumi pada saat ini adalah “East African Rift Valley”
suatu wilayah dimana terjadi pemekaran benua yang menghasilkan suatu “Rift”. Contoh
lainnya yang saat ini juga terjadi pemekaran kerak bumi adalah wilayah di bagian barat
Amerika Serikat, yaitu di Nevada, Utah, dan Idaho.
. Half-Grabens – adalah patahan normal yang bidang patahannya berbentuk
lengkungan dengan besar kemiringannya semakin berkurang kearah bagian bawah
sehingga dapat menyebabkan blok yang turun mengalami rotasi.

5. Reverse Faults – adalah patahan hasil dari gaya tegasan kompresional horisontal


pada batuan yang bersifat retas, dimana “hangingwall block” berpindah relatif kearah
atas terhadap “footwall block”.
Gambar  Reverse Fault sebagai hasil dari gaya tegasan kompresional, dimana bagian
hangingwall bergerak relatif kebagian atas dibandingakan footwallnya .

6. A Thrust Fault adalah patahan “reverse fault” yang kemiringan bidang patahannya
lebih kecil dari 15 derajat. Pergeseran dari sesar “Thrust fault” dapat mencapai hingga
ratusan kilometer sehingga memungkinkan batuan yang lebih tua dijumpai menutupi
batuan yang lebih muda.

Gambar  Thrust Fault adalah suatu patahan “reverse fault” yang bidang patahannya
mempunyai kemiringan kurang dari 15 derajat

7. Strike Slip Faults – adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal


mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini berasal dari tegasan geser yang bekerja di
dalam kerak bumi. Patahan jenis “strike slip fault” dapat dibagi menjadi 2(dua)
tergantung pada sifat pergerakannya. Dengan mengamati pada salah satu sisi bidang
patahan dan dengan melihat kearah bidang patahan yang berlawanan, maka jika bidang
pada salah satu sisi bergerak kearah kiri kita sebut sebagai patahan “left-lateral strike-
slip fault”. Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak ke arah kanan, maka kita
namakan sebagai “right-lateral strike- slip fault”. Contoh patahan jenis “strike slip fault”
yang sangat terkenal adalah patahan “San Andreas” di California dengan panjang
mencapai lebih dari 600 km.
Gambar Strike Slip Fault adalah patahan yang pergerakan relatifnya berarah horisontal
mengikuti arah patahan

8. Transform-Faults adalah jenis patahan “strike-slip faults” yang khas terjadi pada


batas lempeng, dimana dua lempeng saling berpapasan satu dan lainnya secara
horisontal. Jenis patahan transform umumnya terjadi di pematang samudra yang
mengalami pergeseran (offset), dimana patahan transform hanya terjadi diantara batas
kedua pematang, sedangkan dibagian luar dari kedua batas pematang tidak terjadi
pergerakan relatif diantara kedua bloknya karena blok tersebut bergerak dengan arah
yang sama. Daerah ini dikenal sebagai zona rekahan (fracture zones). Patahan “San
Andreas” di California termasuk jenis patahan “transform fault”.

Anda mungkin juga menyukai