Anda di halaman 1dari 9

BAB III.

LIPATAN (FOLD)

A. Pendahuluan

1. Cakupan Materi

2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran pemberian materi pada bab ini secara umum adalah mahasiswa
mampu memahami karakteristik lipatan dan secara khusus yaitu :
- Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian lipatan dan proses pembentukannya.
- Mahasiswa mampu menjelaskan nama bagian-bagian lipatan
- Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai macam bentuk lipatan
- Menjelaskan dip dan strike pada lipatan batuan.

B. Lipatan
Di permukaan bumi akan didapati adanya bentuk melengkung berukuran besar
maupun kecil yang nampak sebagai pegunungan ataupun perbukitan ataupun bentukan yang
berukuran lebih kecil lagi. Perlu diketahui bahwa bentukan tersebut bukan gunung api.
Bentukan tersebut apabila diiris sehingga kelihatan penampangnya akan menunjukkan adanya
lapisan-lapisan batuan yang melengkung seperti lapisan-lapisan batuan datar yang mengalami
perlipatan. Bentuk pelengkungan dari lapisan batuan tersebut adalah Struktur Lipatan.
Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk atau volume pada batuan yang ditunjukkan
oleh pelengkungan atau melipatnya batuan akibat pengaruh suatu gaya yang bekerja pada
batuan tersebut. Sementara Hobss (1973) menyatakan bahwa lipatan adalah lengkungan yang
dihasilkan oleh proses deformasi dari suatu permukaan batuan yang relatif datar.
Batuan (litosfer) yang semula horizontal setelah mendapat tekanan secara horizontal
dan atau vertikal akan terbentuk lengkungan, inilah yang dinamakan lipatan. Banyaknya
lengkungan bervariasi tergantung proses yang mempengaruhinya. Ukuran lipatan bervariasi,
dari beberapa cm sampai beberapa km.

1
Pada umumnya lipatan terbentuk karena sifat batuannya elastis dan kecepatan tekanan
relatif lambat atau intensitasnya kecil artinya kekuatan tekanan kecil dan berlangsung dalam
waktu yang relatif lama. Bentuk lipatan yang terjadi tergantung dari karakteristik batuan dan
intensitas tekanan. Makin elastis batuannya, lipatan yang terbentuk makin miring menuju ke
rebah apabila mendapat tekanan. Apabila tidak dapat bertahan terhadap tekanan lapisan
batuan akan hancur atau terjadi patahan. Bagaimana lipatan terbentuk ?
1. Pembentukan Lipatan
Perbedaan yang paling penting antara cara lipatan terbentuk mungkin terletak pada
kondisi lapisan batuan dalam merespon secara aktif atau pasif tekanan lapangan yang terjadi
padanya. Seorang geologis cenderung untuk melihat sejarah atau mekanisme sederhana yang
dapat menjelaskan dengan baik observasi secara rasional untuk mengetahui mekanisme dan
proses lipatan. Dalam lipatan terdapat pendekatan yang berbeda dan istilah proses–relasi.
Salah satu pendekatan untuk mempertimbangkan cara atau tenaga yang bekerja pada lapisan
batuan menuju 3 klasifikasi bentuk lipatan dan terminologinya, yang ditampilkan pada
gambar (Gambar 3.1 dan Gambar 3.2).
Pada Gambar 3.1. buckling, bending, dan passive folding merupakan proses yang
membentuk lipatan dan gaya-gaya yang berpengaruh pada masing-masing proses berbeda.
Pada bucling, lapisan batuan mengalami tekukan (pelengkungan) karena gaya tekan yang
bekerja secara horizontal (dalam satu garis) dan berlawanan arah saling mendekat yang
hasilnya adalah lapisan batuan yang mengalami pelengkungan ke atas. Sedikit berbeda dengan
passive folding, karena gaya horizontal yang menekan lapisan batuan tidak dalam posisi satu
garis maka hasilnya adalah bentuk tekukan yang berbeda. Gaya-gaya yang berbeda dapat
membentuk lipatan adalah model gaya yang bekerja seperti pada bending, gaya yang bekerja
bergerak secara vertikal dan terdapat gaya yang gerakannya berlawanan arah yakni bergerak
vertikal ke atas dan ke bawah (gambar 3.1). Gaya-gaya tersebut akan menghasilkan lapisan
batuan yang mengalami pembengkokan (melengkung) ke atas.
Pada proses pembentukan lipatan, pemendekan panjang lipatan akan terjadi, baik pada
buckling, bending, maupun passive folding melalui mekanisme yang berbeda. Penjelasan
pemendekan dan pelipatan lapisan batuan pada buckling dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Sebelum mengalami pelipatan, lapisan batuan mengalami pemendekan disertai dengan
penebalan lapisan karena tertekan dari dua sisi yang berbeda, ke dua ujung lapisan batuan

2
bergeser saling mendekati. Proses berbeda terjadi pada passive fold, pemendekan terjadi
karena lapisan batuan bergeser dengan arah berlawanan yang terbawa oleh gaya yang bekerja.
Sedangkan pada buckling, pemendekan lapisan batuan terjadi karena ujung ke dua sisi yang
berbeda tertarik oleh gerakan lapisan batuan ke atas.

Gambar 3.2

Gambar 3.1

Berdasarkan gaya-gaya yang bekerja seperti tersebut di atas, maka akan terentuklah
berbagai macam bentuk lipatan. Secara umum gaya geologi yang bekerja adalah gaya yang
bergerak secara horizontal dan vertikal, bergerak searah dan berlawanan arah, bergerak dalam
satu bidang dan lebih dari satu bidang. Jika gaya yang bermacam-macam tersebut bekerja
secara bersaama-sama maka bentuk lipatan yang terbentuk makin komplek dan makin sulit
dipelajari. Karakter lain dari batuan yang berpengaruh terhadap pembentukan lipatan adalah
kelenturan lapisan batuan, apabila batuan tidak lintur biasanya lapisan batuan akan patah jika
mendapat tekanan.

2. Bagian-bagian Lipatan

3
Unsur-unsur atau bagian-bagian serta beberapa istilah yang terdapat dalam struktur
lipatan adalah seperti berikut ini.
a. Limb : sayap lipatan, merupakan bagian sebelah menyebelah dari sisi lipatan.
b. Crest : puncak lipatan, merupakan titik tertinggi dari suatu lipatan (puncak
antiklinal).
c. Hinge Point : titik pelengkungan maksimum lipatan. Lipatan merupakan bentuk
lengkungan dengan sudut lengkungan yang bervariasi.
d. Hinge Line : garis yang menghubungkankan titik-titik pelengkungan maksimum
e. Axis (garis sumbu simetri): garis yang membagi penampang tegak lipatan menjadi 2
bagian yang sama
f. Axial Plane (bidang sumbu lipatan): suatu bidang yang membagi bangun lipatan,
membagi sama besar sudut yang dibentuk oleh kedua sayapnya.
g. Axial Line : garis yang merupakan hasil perpotongan antara axial plane dengan
permukaan lipatan.
h. Trough : merupakan titik terendah dari suatu lipatan. Titik ini juga merupakan bagian
puncak dari sinklinal
i. Inflection Point : titik tempat perubahan dari cembung ke cekung atau sebaliknya pada
j. Antiklinal : lipatan yang berbentuk cembung (convec), kemiringan kedua permukaan
lipatan.sayapnya ke arah yang saling berlawanan dan saling menjauh.
k. Sinklinal : lipatan berbentuk cekung (concav), kemiringan kedua sayapnya menuju ke satu
arah dan saling mendekat.

Gambar 3.3. Unsur-unsur Lipatan

3. Macam-macam Lipatan

4
Panamaan suatu lipatan dapat ditinjau dari beberapa aspek, sehingga dimungkinkan
satu jenis lipatan mempunyai nama yang berbeda-beda. Di bawah ini dijelaskan klasifikasi
lipatan.

a. Berdasarkan Bentuk Penampang Tegak.


Untuk membedakan berdasarkan bentuk penampang, penamaan lipatannya dibantu
dengan unsur-unsur dalam lipatan, misalnya sumbu simetri, hinge, dsb. Nama-nama lipatan
pada kategegori ini adalah.
1).Lipatan Tegak (Simetri) yaitu lipatan yang mempunyai sumbu simetri (axis) tegak
lurus/vertikal terhadap permukaan bumi.
2).Lipatan Miring (Asimetri) yaitu lipatan yang mempunyai sumbu simetri condong
terhadap bidang horozontalnya (permukaan bumi). Kedua sayap lipatan mempunyai
garis arah berbeda sehingga saling berpotongan apabila diperpanjang
3).Lipatan Menggantung (Overturned) yaitu lipatan yang mempunyai sumbu simetri
sehingga antara sumbu simetri dengan garis sayap lipatan adalah sejajar.
4).Lipatan Rebah (Recumbent) yaitu lipatan yang mempunyai sumbu simetri sejajar
dengan bidang horizontalnya.
5).Lipatan Menunjam (Inverted) yaitu lipatan yang mempunyai sumbu simetri (axis)
memotong bidang horizontal begitu pula dengan sayap lipatannya.
6).Lipatan Terbalik (Fan Fold) yaitu lipatan yang mempunyai sumbu simetri membalik,
artinya puncak lipatannya mengarah ke bawah.
7).Lipatan Isoklinal yaitu beberapa lipatan yang berhimpitan dengan sumbu semetri
saling sejajar. Apabila sumbu simetrinya vertikal maka dinamakan Vertical Isocline
Fold, a pabila sumbu simestrinya condong dinamakan Isoclined Isoclinal Fold, dan
apabila sumbu simetrinya horisontal dinamakan Recumbent Isoclinal Fold.
8).Lipatan Chevron yaitu lipatan yang mempunyai hinge tajam atau menyudut.
9).Monoklinal (Flexure) yaitu lipatan yang kemiringan lapisan secara lokal terjal, pada
lipatan ini tidak mempunyai unsur-unsur lipatan secara lengkap, tidak dapat
menentukan batas antara sinklinal dengan antiklinal.
10). Structure Terrace, yaitu lipatan yang kemiringan secara lokal dianggap horizontal
11). Homoklinal yaitu beberapa lipatan yang miring dalam satu arah dengan sudut yang
relatif sama.

5
12). Box Fold, yaitu lipatan yang m empunyai crest luas dan datar.
13). Lipatan Sesar Sungkup, yaitu lipatan yang mengalami patah (pergeseran) di
lengkungan di bagian dalam.

Gambar 1-11

b. Berdasarkan Intensitas Lipatan.


Billings (1986) menggolongkan lipatan berdasarkan intensitas lipatan menjadi 3 yaitu :
1).Open Fold yaitu lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan
karena deformasi yang lemah.
2).Closed Fold yaitu lipatan yang lapisannya mengalami penebalan dan penipisan yang
kuat karena deformasi yang kuat.
3).Drag Fold yaitu lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap lipatan yang besar
akibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dan lapisan tidak kompeten.

gambar
c. Berdasarkan Pola Sumbu Lipatan.
1).Pitching Anticline atau Lipatan Kelopak yaitu lipatan yang puncak lipatannya
(antiklinal) menunjam.
2).En Echelon Fold yaitu beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan overlap satu dengan
yang lain.
3).Culmination dan Depression yaitu lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang
berbeda, sehingga terjadi pembumbungan (culmination) dan penurunan (depression).
4.) Anticlinorium yaitu antiklinal mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih
kecil.
5).Sinclinorium yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yanglebih kecil.

gambar

6
d. Berdasarkan Sifat Lipatan dengan Kedalaman.
1).Similar Fold yaitu lipatan yang tiap lapisannya lebih tipis pada sayapnya dan lebih
tebal pada puncak lipatannya (hinge).
2).Paralel/Concentric Fold yaitu lipatan dengan anggapan bahwa ketebalan lapisan tidak
berubah selama perlipatan.
3).Pierching/Diaphiric Fold yaitu lipatan dimana intinya yang aktif telah menorobos
melalui batuan di atasnya yang lebih rapuh.
4). Supratenous Fold yaitu lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan kekompakan
sedimen pada saat terjadi pengendapan di suatu punggung bukit.
5).Disharmonic Fold yaitu lipatan yang tidak seragam bentuknya dari lapisan ke lapisan.

gambar
e. Berdasarkan Kedudukan Axial Surface dan Hinge Line.
Klasifikasi berdasarkan Kedudukan Axial Surface dan Hinge Line ini dikemukakan
oleh Turnes dan Weiss, nama-nama lipatannya adalah seperti berikut.
1).Horizontal Normal yaitu lipatan yang mempunyai kedudukan axial surface vertikal
dan hinge line horizontal.
2).Plunging Normal yaitu lipatan yang mempunyai kedudukan axial surface vertikal dan
hinge line menunjam.
3).Horizontal Inclined yaitu lipatan yang mempunyai kedudukan axial surface miring
dan hing line horizontal.
4).Plunging Inclined, yaitu lipatan yang mempunyai kedudukan axial surface miring dan
hinge line menunjam, tetapi jurus axial plane miring terhadap sumbu lipatan.
4).Recline yaitu lipatan yang mempunyai kedudukan axial surface miring dan hinge line
menunjam, tetapi jurus axial plane tegak lurus terhadap sumbu lipatan.
4).Vertical yaitu lipatan yang mempunyai kedudukan axial plane miring dan hinge line
vertikal.
5).Recumbent yaitu lipatan yang mempunyai kedudukan axial surface miring dan hinge
line horizontal.

Gambar

7
4. Rangkuman

Di permukaan bumi dapat dijumpai berbagai macam bentuk pelengkungan lapisan


batuan yang terjadi karena gaya-gaya endogen. Lengkungan dapat bersifat tunggal namun
juga dapat berjumlah lebih dari satu, lengkungan lapisan batuan tersebut dinamakan lipatan.
Lapisan batuan dapat terlipat apabila sifat batuannya adalah elastis dan biasanya gerakan dari
gaya-gaya yang mempengaruhinya relatif lambat.
Secara umum, terbentuknya lipatan melalui salah satu dari proses buckling, bending
atau passive folding dengan masing-masing gaya mempunyai karakter yang berbeda.
Dampaknya adalah memunculkan berbagai macam bentuk lipatan.

C. Perlatihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas

1. Apa yang dimaksud dengan lipatan dan bagaimanakah proses terbentuknya lipatan .
2. Jelaskan karakter dari lipatan tegak dan gambarkan ilustrasinya.
3. Bagaimanakan membedakan antara lipatan miring dengan lipatan menggantung.
4. Apakah yang dimaksud dengan.
a. Axial Plane c. Limb
b. Hinge Line d. Inflection point
5. Ada berapa macam lipatan isoklinal, sebutkan dan berikan penjelasan masing-masing.
6. Apa yang dimaksud dengan lipatan homoklinal dan jelaskan perbedaannya dengan
lipatan Chevon.
7. Jelaskan proses terbentuknya .
a. Lipatan sesar sungkup c. Lipatan tegak
b. Lipatan terbalik d. Flexur
8. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara.
a. Lipatan Terbalik dengan Lipatan Menunjam

8
b. Sinklinorium dengan Antiklinorium.
9. Apa perbedaan antara parallel fold dengan similar fold.
10. Bagaimana pola dome dan basin dapat terbentuk.
11. Kapan kita dapat mengharapkan untuk menemukan similar fold.
12. Dalam kondisi bagaimana lipatan monoklin dapat terbentuk.

D. Daftar Bacaan

Suharyadi. 20016. Geologi Teknik. Yogyakarta: Biro Penerbit Teknik Sipil Universitas
Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai