Anda di halaman 1dari 26

LIPATAN

Terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain:
1. Hill (1953).
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh
dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya
yang
bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak
lurus terhadap bidang permukaan lapisan.
2. Billing (1960)
Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan.
3. Hob (1971)
Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan,
sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang
lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola
keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang
disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang
lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada
sinklin.

4. Park (1980)
Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.

Beberapa unsur perlipatan


1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin
4. Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan horizontal, diukur pada bidang poros.
5. Depresion , daerah terendah dari puncak lipatan.
6. Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
7. Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge Line
dari suatu lipatan.
8. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan
maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan
maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar),
melengkung (curve), atau bergelombang (wave).
9. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
10. Back Limb, sayap yang landai.
11. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
12. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.
13. Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
14. Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi
pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin.
15. Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak di
dalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan.
16. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
17. Trough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah ada setiap permukaan
lapisan pasa sebuah sinklin.
18. Trough Surface, bidang yang melewati Trough Line.
19. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap
permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
20. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap
lipatannya.
Gambar unsur lipatan

Klasifikasi lipatan
1. Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:
A. Berdasarkan kedudukan Axial Plane, yaitu:
 Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
 Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
 Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
 Recumbent Fold (lipatan rebah)
2. Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:
 Concentric Fold\  Fan Fold.
 Similar Fold.  Closed Fold
 Chevron Fold.  Harmonic Fold
 Isoclinal Fold.  Disharmonic Fold.
 Box Fold  Open Fold
 Fan Fold.  Kink Fold, terbagi lagi atas :
 Box Fold a. Monoklin.
b. Homoklin.
c. Terrace.

Jenis-jenis lipatan

http://geologiunpad2010kel3.blogspot.com/2011/10/geologi-
struktur_7232.html
Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi berlangsung
terus-menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan disebut antiklinal,
lembah lipatan disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka
bumi hasil gerakan tekanan secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan
lapisan kulit bumi yang elastic menjadim berkerut dan melipat. Lipatan
mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal. Sinklinal adalah bagian
dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah
sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari lipatan yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan sinklinal dalam sebuah
lipatan disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah
lipatan disebut antiklinorium. Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan
struktur patahan, pada dasarnya disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya
saja tenaga endogen pembentuk ketiga daerah struktur lipatan, kubah, dan
patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur lipatan, disebabkan oleh tenaga
endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan, sehingga batuan sedimen
yang letak lapisan-lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau
bergelombang. Daerah yang berstruktur demikian disebut daerah lipatan,
dalam bahasa inggris disebut flexure. suatu lipatan memilik beberapa bagian,
sebagai akibat dari adanya lipatan tersebut. Unsur-unsur tersebut

adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin di samping itu juga ada berupa
sumbu antiklinal dalam kaitannya dengan menentukan posisi suatu lipatan
yaitu dip (kemiringan) dan strike (jurus), serta sumbu sinklina. Berbicara
mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekuatan yang
membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah,
kelopak, antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah
lipatan yang memperlihatkan bentukan topografi yang jelas, lipatan yang
terkenal adalah SirkumPasifik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan tersebut
mempunyai kelanjutan di Indonesia. Lipatan Alpina di Indonesia berupa
sistem pegunungan Sunda yang terbentang di Indonesia mulai dari Sumatera,
Jawa, Nusra, Maluku, dan berakhir di P. Banda. Lipatan ini merupakan busur
dalam yang Indonesia bersifat volkanis dan busur luar yang non vulkanis.
Demikian pula dengan lipatan Sirkum Pasifik dari Pilipina bercabang ke
Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya.

A. Struktur Lipatan Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi


yang paling umum dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula
ditemukan pada batuan vulka nik dan metamorf. Salah satu ciri khas batuan
sedimen klastika adalah dijumpainya bidang perlapisan batuan yang
terbentuk pada saat sedimentasi. Apabila kita perhatikan pada singkapan
batuan di lapangan bidang perlapisan terebut mempunyai bidang kedudukan
yang bervariasi, hal ini tergantung pada tektonik yang melatar belakanginya.
terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain :
1. Hill (1953) “Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang
mekanismenyadis ebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan
buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan
bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus
terhadap bidang permukaan lapisan.”
2. Billing (1960) “Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang
pada batuan permukaan.”
3. HOP (1971) “Lipatan akibat bending , terjadi apabila gaya penyebabnya
agak lurus terhadap bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling , terjadi
apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya
dikemukakan pula bahkan pada proses buckling terjadi perubahan pola
keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang
suatu rekahan yang disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan)
sedangkan pada bagian bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi
yangmenghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.”
4. Park (1980)

“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan
batuan.” Mekanisme Terjadinya Flexures Terdapat beberapa mekanisme
terbentuknya lipatan yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu : 1. 2. 3. 4.

Pemendekan (buckling) pembengkokkan (bending ) aliran fleksur (flexural


flow) aliran pasif (passive flow)

Masing-masing mekaninsme tersebut disertai gelincir lengkukan (flexural slip)


yang paling banyak terdapat di antara tiap lapisan batuan yang berbeda,
karena perbedaan sifat batuan tiap satuan lapisan tersebut, seperti
perbedaan kekompakan tiap tubuh batuan, yang akan menyebabkan adanya
gores - garis di bidang kontak kedua batuan. Pada struktur sesar, hal ini
disebut dengan cermin sesar. Tenaga yang mengenai suatu lapisan batuan,
akan mengubah bentuk lapisan menjadi sebuah lipatan sesuai ketahanan atau
kekompakan komposisi batuan. Pada struktur sesar, hal ini disebut dengan
cermin sesar. Tenaga yang mengenai suatu lapisan batuan, akan mengubah
bentuk lapisan menjadisebuah lipatan sesuai ketahanan atau kekompakan
komposisi batuan. Gerakan yang berasal dari bumi yang menyebabkan atau
menimbulkan bentuk- bentuk tertentu disebabkan karena adanya gaya
tegangan yang terdapat di kerak bumi disebut gaya endogen. Gejala tektonik
merupakan bagian dari gaya endogen. Lipatan atau fold atau flexure karena
adanya deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan pindah dari kedudukannya semula membentuk lengkungan.
Selain itu, lipatan adalah lapisan kulit bumi yang mendapattekanan yang
arahnya mendatar. Lipatan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan bentuk
lengkungan, yaitu antiklin dan sinklin. Pada lipatan ada yang dinamakan
bidang porosan dan porosan lipatan.Bidang porosan adalah bidang yang
membelah antara sayap lipatan menjadI dua. Porosan lipatan adalah garis
potong antara bidang porosan dengan permukaan lapisan atau bias dikatakan
bahwa porosan lipatan adalah garis sumbu pada lipatan. Lipatan memiliki
beberapa bentuk sebagai berikut : B. Tipe – tipe lipatan Berdasarkan
sumbunya, lipatan dibedakan menjadi enam tipe : 1. Lipatan tegak
(Symmetric folds) Lipatan tegak addalah lipatan yang dihasilkan dari kekuatan
yang sama yang mendorong dua sisi dengan seimbang. Lipatan tegak,
dihasilkan dua arah mendatar disertaikekuatan dan arah gerakan
sama.Lipatan tegak yaitu lipatan yang mempunyai

antiklinaldan sinklinal dengan letak yang simetrik terdapat sumbu lipatan di


sampingnya. 2. Lipatan Miring (Asymmetric folds) Lipatan miring adalah
lipatan yang dihasilkan ketika kekuatan tenaga pendorongdi salah satu sisinya
lebih kuat, sehingga akan menghasilkan kenampakan salah satusisinya lebih
curam. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain.
Ditunjukkan oleh bidang porosnya yang miring. Lipatan miring yaitu lipatan
yangmempunyai antiklinal agak miring 3. Lipatan Rebah (overturned Folds)
Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini
terjadikarena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah. Lipatan
menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja.
sehingga salah satu sisi lain lebih miring.Sedemikian sehingga kemiringan
sayap dan kecuramannya sudah melalui poros vertikal. Lipatan menggantung
yaitu lipatan yang mempunyai antiklinal dan sinklinal yang lebih miring
daripada lipatan miring. Lipatan rebah yaitu lipatan yang terjadikarena
adanya tekanan yang kuat yang mendorong bagian dasar dari lipatan. 4.
Lipatan Menutup (Recumbent Folds) Lipatan menutup adalah lipatan yang
terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisiyang lain dan
menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Lipatan rebah, diakibatkan
lipatanmiring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih
besar dari yang lain.Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa
antikinal yang relatif sejajar. 5. Lipatan Sesar Sungkup (Overthrust) Lipatan
sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan menekan
satusisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
Tipe yang lainnya :
a. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan
tekanan gaya tangensial.
b. Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar.
c. Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang
umumnya ditandai kemiringan landai.
d. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.

C. Penyebab terjadinya lipatann Karena adanya Pergerakan lempeng tektonik


yang saling menekan sehinggaSalah satu dampak atau hasil yg nampak dari
gerakan tersebut adalah lipatan.
D. Proses terjadinya lipatan proses terjadinya lipatan itu karena adanya
tabrakan antara lempeng tektonik, yg mengalami subduksi atau penunjaman.
Contohnya, Epirogenesa positif dan epirogenesa negative. Tektonis
orogenesa : pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah
yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunung akibat tabrakan
lempeng benua, sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran
punggung samudra dengan benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan
(warping), lipatan (folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing).

E. Dampak terjadinya lipatan Dampaknya adalah fenomena permukaan bumi


menjadi bervariasi, dan munculnya ilmu geomorfologi. -

Gerak Orogenetik Gerak Orogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi
yangmenyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
yangberlangsung relatif cepat. Gerak ini juga dapat menimbulkan
gempa.4erak orogenetik disebut juga tenaga struktural. Gerak orogenetik
menyebabkan menyebabkan terjadinya : a). Lipatan b). Patahan/Rekahan

Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya,sebagai berikut :
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan
Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya, sebagai berikut :
1. .Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap:Lipatan
Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengansumbu utama;
2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena
lapisannyatersusun dari bahan-bahan yang berlainan;
3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;
4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;
5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh
tekanan yang terus menerus;
6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar;
7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secarasimetris
atau sma besar antara antiklin dan sinklin;
8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak
simetris,membentuk sudut;
9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian
puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;
10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan
puncaknya melandai seperti rebahan;
11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya
tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;
12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat
seretan suatu sesar.

B. Bentuk-bentuk Pegunungan Lipatan Pegunungan lipatan merupakan bagian


dari proses diastropisme selain pegunungan patahan. Pegunungan lipatan
memiliki macam-macam lipatan atau jenisjenis lipatan dan memiliki bentuk-
bentuk pegunungan lipatan terdiri atas 3 yakni jalur pegunungan lipatan,
dome dan basin, lipatan tunjam, lipatan kompleks, setiap bentuk- bentuk
pegunungan lipatan tersebut memiliki proses terbentuknya, dan akan
dijelaskan pula pengertian dari berbagai bentuk-bentuk pegunungan lipatan,
sehingga tak akantimbul pertanyaan bahwa apa pengertian jalur pegunungan
lipatan, apa pengertian domedan basin, apa pengertian lipatan tunjam, apa
pengertian lipatan kompleks dan pertanyaan lainnya, mengapa lipatan
tersebut dapat terjadi. begitu pun dengan pegunungan patahan memiliki
bentuk-bentuk pegunungan patahan dan macam-macam patahan atau jenis-
jenis patahan, seperti tema diatas dimana kali ini kita akanmenjelaskan
bentuk-bentuk pegunungan lipatan yang akan dijelaskan seperti yang ada
dibawah ini. a. Jalur Pegunungan Lipatan

Jalur pegunungan lipatan adalah rangkaian pegunungan lipatan yang sangat


panjang, melintasi beberapa benua, dan terletak berdampingan dengan
palung didasar laut. Jalur pegunungan lipatan dan palung terbentuk karena
tumbukan antara lempengsamudra dan lempeng benua. Lempeng samudra
lebih berat sehingga produksi akan menyusup di bawah lempeng benua,
sedangkan lempeng benua akan terangkat ke ataskarena lebih ringan
massanya. b. Dome dan Basin Dome adalah pegunungan lipatan yang
membulat, terbentuklah karena tekanan mendatar yang mempunyai
kekuatan datang pada waktu dan arah yang sama. Contohnya, dome sangiran
di jawa tengah yang terkenal sebagai tempat penemuan fosil manusia purba.
Basin adalah cekungan yang membulat karena daerah sekitarnya terangkat
naik. c. Lipatan Tunjang . Lipatan tunjam adalah pegunungan lipatan yang
garis porosnya menunjam membentuk sudut terhadap bidang datar. d.
Lipatan Kompleks . Lipatan kompleks adalah berbagai jenis lipatan yang
terdapat pada sebuah jalur pegunungan besar yang disebut geantiklin
(antiklinal besar). Jalur di atasnya terdapat antiklinal dan sinklinal kecil-kecil
dari berbagai tipe.

Bentuk lipatan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal


pada kulit bumi yang bersifat liat, sehingga kulit bumi mengalami
pelengkungan. Bagian-bagian pada lipatan :
1) Antiklinal Bagian lipatan yang lebih tinggi dari bagian lainnya. Disebut juga
Punggung Lipatan

2) Sinklinal Bagian lipatan yang lebih rendah dari bagian lainnya. !isebut juga
Lembah Lipatan
Bentuk-bentuk lipatan :
a) Lipatan Tegak (Lipatan Normal) Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung
simetris, karena mendapat tekanan yang sama dari dua arah.
b) Lipatan Miring Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung tidak simetris,
karena mendapat tekanan yang berbeda dari dua arah.
c) Lipatan Menggantung Bentuk lanjutan dari lipatan miring karena mendapat
tekanan yang sangat kuat darisalah satu arah terus menerus
d) Lipatan Rebah Bentuk lipatan yang mempunyai kemiringan yang sangat
tajam, bahkan mendekatisejajar dengan lapisan yang datar
e) Dome (Kubah) Bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar
menyerupai kubah atau berupa gundukan.
f) Basin (Ledokan) Bentuk lipatan kulit berbentuk cekungan (sinklinal)
melingkar.

UNSUR GEOMETRI LIPATAN 1.

Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang
vertikal. 2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu
lipatan. 3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai
pada antiklin. 4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip
(sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin),
atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai
hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung
(curve), atau bergelombang (wave). 5. Fore Limb, sayap yang curam pada
lipatan yang simetri. 6. Back Limb, sayap yang landai. 7. Hinge Point, titik yang
merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan. 8. Hinge Line,
garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama. 9.
Hinge Cone, daerah sekitar Hinge Point. 10. Inflection point, merupakan titik
balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau pertengahan antara dua
perlengkungan maksimum. 11. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan,
selalu dijumpai pada sinklin. 12. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan
titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu
struktur lapisan. 13. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut
sama besar antara sayap- sayap lipatannya. 14. Half - Wavelength, jarak
antara dua titik inflection (inflection points).

UNSUR GEOMETRI LIPATAN

Klasifikasi lipatan Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain :


1. 2. 3. 4.

Upright Fold atau Simetrical Bold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri). Inclined Fold
atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung). Recumbent Fold
(lipatan rebah)

ANTIKLIN DAN SINKLIN

Anticline : Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan pada sisi
cekung. Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav
dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Syncline Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.
Sinklinnmerupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju
ke suatubarah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya
mengarah ke atas). Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

Catatan : Pada kondisi normal, daerah yang terlipat, anticlines biasanya


berbentuk antiformal dan synclines berbentuk synformal. Bisa saja jika
daerah terlipat lagi membentuk (tidak umum) : -

Antiformal Synclines Synformal Anticline

Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya antara lain :

1. Concentric Fold (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk


perlapisan dimana jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

2. Similar Fold sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang


terlipat/dilipatdengan bentuk-bentuk yang sama sampai ke dalam. antiklin
maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah ke dalam maupun ke atas. 3.
Chevron Fold lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. dalam
hal ini,sayap lipatannya merupakan bidang planar.

4. Isoclinal Fold Lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau


relative sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar. 5. Box Fold
lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar 6. Kink Fold ipatan
bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar

BAB III PENUTUP Lipatan (kerutan), yaitu gerakan horisontal yang


menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut. Pelipatan terjadi karena tekanan
yang melemah pada suatu bagian dalam Waktu yang lama dan tidak
mengalami patahan. bagian puncak lipatan

disebut antiklinorium, dan lembahnya disebut sinklinorium. Puncak dan


lembah kecil-kecil di atas antiklinorium dan sinklinorium disebut abtiklin. Jika
terjadi pelipatan hebat maka akan dikenal geantiklinal dan geosinklinal.
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada
batuan vulkanik dan metamorf. Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya
lipatan yang dapat di bagi menjadi 4 yaitu : 1. pemendekan (buckling), 2.
pembengkokkan (bending ), 3. aliran fleksur (flexural flow), 4. aliran pasif (
passive flow). Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi lima tipe :
Lipatan tegak, Lipatan miring, Lipatan menggantung, Lipatan rebah, lipatan
sesar sungkup dan lain-lain. Dari sebuah lipatan dapat terbentuk suatu
barisan pegunungan. Bagian yang disebut punggung lipatan disebut antiklinal,
sedangkan bagian yang disebut lembah lipatan disebut sinklinal.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/276706737/Makalah-Geologi-Dasar-
Lipatan#scribd https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDQQFjA

DahUKEwjfzOapquXIAhVhNKYKHWNZDJA&url=https%3A%2F
%2Fhmjfisikauinalauddin.files.wordpress.com%2F2012%2F06%2Fmakalah-
klp4.docx&usg=AFQjCNEzQKvOdQf7IUMIl7FpvWVsRcC6SQ

Dasar Teori
Lipatan adalah merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur
garis atau bidang di dalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat
di dalam lipatan adalah bidang perlipatan, foliasi, dan liniasi.
 Mekanisme gaya yang menyebabkan terjadinya lipatan ada 2 macam :
1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng.
2. Bending (pelengkungan) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak
lurus permukaan lempeng.
 Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan yang terlipat dapat di bedakan
menjadi 4 macam lipatan, yakni :
a. Flexure / competent folding termasuk di dalamnya parallel fold
b. Flow / incompetent folding termasuk di dalamya similar fold
c. Shear folding
d. Flexure and flow folding

Gambar 1. Kenampakan Sinklin dan Antiklin di Lapangan

Sedangkan pengelompokan lipatan secara diskriptif adalah sebagai berikut :


a. Lipatan simetris (symmetrical fold) : suatu lipatan di mana bidang
sumbunya mempunyai jarak yang sama terhadap kedua sayapnya. Membagi
lipatan menjadi 2 bagian yang sama seperti yang nampak pada penampang
vertikalnya yang di buat pada garis horizontal pada bidang poros.
b. Lipatan a – simetris (a - symerical fold) : suatu lipatan yang jarak - jarak
pada kedua sayapnya tidak sama. Biasanya sayap dari lipatan demikian
mempunyai sudut yang tidak sama.
Jenis – jenis Lipatan :

  Antiklin adalah struktur lipatan yang bentuk konfet ke atas dengan


urusan lapisan batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas.

  Sinklin adalah struktur lipatan yang bentuk klaf ke atas dengan


urutan lapisan batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas.

  Antiform adalah struktur lipatan seperti antiklin namun umur batuan


tidak di ketahui.

  Sinform adalah struktur lipatan seperti sinklin namun unsur batuan


tidak diketahui.

  Antiformal Sinklin adalah struktur lipatan seperti antiklin dengan


lapisan batuan yang tua di bagian atas dan batuan muda yang berada di
bawah.

  Sinformal antiklin adalah struktur lipatan sepeti sinklin dengan


lapisan batuan yang tua di gaian atas dan lapisan batuan yang muda di
bawah.

  Dome, yaitu suatu jenis tertentu antuform dimana lapisan batuan


mempunyai kemiringan ke segala arah yang menyebar dari satu titik.

  Basin adalah suatau jenis unik sinform dimana kemiringan lapisan


batuan menuju ke satu titik.

Bagian - Bagian Lipatan


a. Antiklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk convex ke atas denagan
urutan lapisan batuan yang tua di bawah yang muda di atas.
b. Sinklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk concave ke atas dengan
urutan lapisan batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas
c. Antiform adalah unsur struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan
yang tua di atas dan yang muda di bawah.
d. Sinform adalah unsur struktur lipatan seperti sinklin dengan lapisan batuan tua
di atas dan yang muda di bawah.
e. Axial line (hinge line) adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik
pelengkungan maksimum pada setiap permukaan lapisan dari suatu struktur
lipatan.
f. Axial Surface (hinge surface ) adalah bidang khayal dimana terdapat semua
axial line dari suatu lipatan. Pada beberapa lipatan, bidang ini dapat
merupakan suatu bidang planar dan dinamakan “Axial plane”.
g. Crestal line adalah suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik
tertinggi pada setiap permuakaan lipatan suatu antiklin.
h. Trough line adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik terendah pada
sutu sinklin.
i. Crestal surface adalah suatu bidang khyal di mana terletak semua crestal
line dari suatu antiklin.
j. Trough surface adalh suatu bidang khayal di mana terletak semua trough
line dari semua antiklin.

Gambar 2. Bagian-Bagian Lipatan


Klasifikasi Lipatan
 Berdasarkan bentuk penampang tegak :
1. Lipatan simetri adalah lipatan dimana axial plane-nya vertical
2. Lipatan asimetri adalah lipatan dimana axial plane-nya condong
3. Overturned fold adalah lipatan dimana axial plane nya condong dan kedua
sayapnya miring ke arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda.
4. Recumbent fold adalah lipatan dimana axial plane-nya horizontal
5. Vertical isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya vertical
6. Isoclined isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya condong
7. Recumbent isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya horizontal
8. Chevron fold adalah lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut
9. Box fold adalah lipatan dimana crest-nya luas dan datar
10. Fan fold adalah lipatan dimana sayapnya membalik
11. Monocline adalah lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal
12. Structure terrace adalah lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal
dianggap horizontal.
13. Homocline adalah lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang
relatif sama.
 Berdasarkan intensitas lipatan :
1. Open fold adalah lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau
penipisan karena deformasi yang lemah
2. Closed fold adalah lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau
penipisan karena deformasi yang kuat
3. Drag fold adalah lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap
lipatan yang besar akibat terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten
dengan lapisan tak kompeten
4. En enchelon fold adalah beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling
overlap satu dengan yang lain
5. Culmination dan depression adalah lipatan-lipatan yang menunjam pada
arah yang berbeda, sehingga terjadi pembubungan dan penurunan
6. Anticlinorium yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang
lebih kecil
7. Synclinorium yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang
lebih kecil
 Berdasarkan sifat lipatan dan kedalaman :
1. Similar fold adalah lipatan yang tiap lapisannya lebih tipis pada sayapnya
dan lebih tebal pada hinge-nya
2. Paralel concentric fold adalah lipatan dengan anggapan bahwa ketebalan
lapisan tidak berubah selama perlipatan
3. Pierching/diaphiric fold adalah lipatan dimana intinya yang aktif telah
menerobos melalui batuan diatasnya yang lebih rapuh
4. Supratenuous fold adalah lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan
kompaksi sedimen pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit
5. Disharmonic fold adalah lipatan yang bentuknya tak seragam dari lapisan
ke lapisan
 Berdasarkan kedudukan dan hinge line :
1. Horizontal normal adalah lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal
dan hinge line horizontal
2. Plunging normal adalah lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal
dan hinge line menunjam
3. Horizontal inclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring
dan hinge line horizontal
4. Plunging inclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring
dan hinge line menunjam, tetapi jurus axial plane miring terhadap sumbu
lipatan
5. Reclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge
line menunjam, tetapi jurus axial plane tegak lurus terhadap sumbu lipatan
6. Vertical adalah lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line
vertical
7. Recumbent adalah lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line
horizontal

Gambar 3. Klasifikasi Lipatan

7.4. Rekontruksi Lipatan


Rekontruksi lipatan umumnya dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
kedudukan lapisan dari lapangan atau pembuatan suatu penampang dari peta
geologi. Rekontruksi lipatan hanya dilakukan pada batuan sedimen. Metode
rekontruksi yang akan dibahas meliputi :
1. Metode busur lingkaran (are methode)
Metode ini mengasumsikan bahwa lipatan yang biasanya terdiri dari batuan
yang kompeten dianggap sebagai lipatan konsentris dan paralel. Berdasarkan
cara interpolasinya metode busur dibedakan :
a. Metode interpolasi Busk,1929.
b. Metode Interpolasi Higgins, 1962.
Dalam praktikum kali ini dan umumya metode yang sering digunakan adalah :
a. Metode interpolasi Higgins, 1962.
Suatu penampang yang diaplikasikan dari lapangan yang kedudukanya
berlawanan untuk mengetahui sumbu suatu lipatan apakah dia sinklin atau
antiklin.
Misalkan pada lintasan / penampang dengan arah E - W, di lokasi A dan
B dijumpai.
Batas lapisan yang sama dengan kedudukan yang berlawanan. Dilokasi A
kemiringan 41o ke barat dan B ke timur sebesar 51o.
Rekonstruksi :
1. Gambar garis sumbu dari kemiringan lapisan di A dan B, berpotongan di C.
2. Buat bisector AB hingga memotong AC di E.
3. Ukuran EF sembarang, tetapi lebih panjang dari CE.
4. Ukuran AF sama dengan BG, dan hubungkan GF.
5. Tarik garis GF sehingga memotong BC di I
6. Hubungkan F dengan I (garis tersebut sebagai batas busur lingkaran).
7. F sebagai pusat busur lingkaran dari A dengan jari-jari FA, sedangkan I
sebagai pusat busur busur lingkaran dengan jari-jari IB.
8. Maka bentuk lingkaran telah rekontruksi.

2. Kombinasi metode busur lingkaran (are metode) dan tangan bebas


(freehand)
Kombinasi metode ini di gunakan untuk lipatan melibatkan batuan
inkompeten, di mana ter jadi penipisan dan penebalan yang tak teratur. Free
hand drawing di lakukan khusus pada interpolasi yang tidak dapat di lakukan
dengan Arc Methode.
 Kink Methode, 1985
Kind methode mengasumsikan bahwa lipatan adalah parallel, dan keadaan
sayap yang lurus dan membentuk sudut lancip pada bagian sumbunya (kink
atau chefron folds). Metode ini mendasarkan pada kenyataan bahwa suatu
struktur lipatan tersusun dari seri perlapisan yang tertekuk seperti patah-patah
(a series of sharpbends) dan memiliki ketebalan yang konstan, dengan sumbu
lipatan membagi sudut di antara 2 sayap lipatan sama besar yakni y1 = y2.
Sudut antara sayap dengan bidang sumbu y di sebut axial angle. Cara
penggunaan metode rekonstruksi lipatan.
 Arc Methode
Dasarnya dalah bahwa lipatan merupakan bentuk busur dari suatu linhkaran
dengan pusatnya adalah perpotongan antara sumbu – sumbu kemiringan yang
berdekatan. Rekonstruksinya dapat di lakukan dengan menghubungkan busur
lingkaran secara langsung bila data yang ada hanya kemiringan dan batas
lapisan hanya setempat

Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi dan dimensi dari suatu objek.
Berdasarkan definisi tersebut dalam kaitannya dengan ilmu geodesi,
deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan
suatu titik di permukaan bumi secara absolut maupun relatif yang diamati
secara kontinyu dalam jangka waktu tertentu. Suatu titik begerak absolut
apabila dikaji dari perilaku gerakan titik itu sendiri dan suatu titik bergerak
relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik yang lain.

Deformasi diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu : 1.

Episodic deformation (non-secular deformation


) merupakan deformasi yang dihubungkan dengan suatu gejala alam sesaat
dengan periode waktu yang relatif singkat (gempa bumi). Deformasi ini
diakibatkan oleh :

Cosesismic deformation
adalah deformasi akibat fase ketika terjadinya gempa bumi utama (
mainshock
), dimana getaran pada bumi dirasakan paling kuat seiring terjadinya
pergeseran secara tiba-tiba pada kerak bumi. Ketika
coseismic
terjadi , maka sebagian kerak bumi dapat tergeser (tedeformasi) secara
permanen mencapai orde meter.

Posteiscmic deformation
adalah deformasi akibat fase setelah gempa bumi utama terjadi dimana sisa-
sisa energi dilepaskan secara
aseismic
(bukan aktifitas gempa). Namun menghasilkan deformasi secara permanen
mencapai order sub meter.


Volcanism
adalah peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai
permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau sebuah pita sentral
yang disebut terusan kepundan atau diatrema.

Slow-slip event (silent earthquake)


adalah

fenomena pergerakkan
slip
pada kerak bumi yang tidak menyebabkan gempa bumi.

Water abstraction
adalah

proses perpindahan tidak alami dari air di lingkungan akibat perbuatan


manusia.
2.

Secular Deformation
merupakan deformasi yang diakibatkan oleh pergerakkan lempeng secara
kontinyu dengan periode waktu yang relatif lambat. Deformasi diakibatkan
oleh :

Water abstraction
adalah proses perpindahan tidak alami dari air di lingkungan akibat perbuatan
manusia.

Interseismic deformation
adalah deformasi akibat tahap awal dari siklus gempa bumi. Pada tahap ini
energy dari dalam bumi menggerakkan lempeng, dan energy mulai
terakumulasi di bagian-bagian lempeng tempat biasanya terjadi gempa bumi
(batas antar lempeng dan patahan)


Rigid plate motion
adalah kombinasi pergerakkan lempeng yang ditimbulkan akibat variasi
topografi dan kepadatan kerak bumi.

Post glacial rebound


adalah kemunculan suatu masa daratan akibat tekanan oleh beban berat dari
lapisan es.

Faktor, besaran dan arah deformasi yang bervariasi menyebabkan kesulitan


dalam menentukan perubahan kedudukan suatu titik di permukaan bumi. Maka
dilakukan upaya penyederhanaan sehingga menghasilkan suatu persamaan
matematis yang merepresentasikan besaran-besaran dari setiap faktor
deformasi yang disebut model deformasi.
III.

Model Deformasi untuk Mendukung Realisasi Datum Semi-Dinamik


Secara klasik, datum geodetik statis didefinisikan oleh koordinat tugu/pilar
geodetic invarian (tetap) terhadap waktu, yang menentukan asal-usulnya,
orientasi, skala dan bentuk. Namum pada kenyataanya sifat deformasi
permukaan bumi sangat komplek pada skala spasial dan temporal yang
berbeda. Misalnya, gerak tektonik
interseismic
dapat mencapai 100m/tahun dan deformasi
cosesismic
terkait dengan gempa bumi dapat mencapai beberapa meter besarnya. Datum
geodetic dinamik didefinisikan oleh koordinat tugu/pilar geodetik di
permukaan bumi yang berubah secara kontinyu sebagai fungsi dari waktu,
relatif terhadap dinamika kerangka referensi dan rotasi bumi. Sedangkan
datum semi-dinamik didefinisikan oleh koordinat yang mengacu pada suatu
epok dan juga menggunakan model deformasi. Terdapat dua hal yang harus
dipertimbangkan untuk mengadopsi suatu datum. Konflik utama ialah antara
kebutuhan penggunaan datum statik untuk saat ini (yang pasti akan mengarah
pada koordinat tidak konsisten ) dan kompleksitas geodinamika. Di satu sisi,
ada kebutuhan untuk sebuah kerangka referensi yang statik dan tingkat presisi
tinggi untuk perhitungan orbit GNSS dengan tepat dan untuk memantau
perubahan di bumi secara real-time. Di sisi lain , ada kebutuhan datum
dinamik untuk mengkoordinasikan konsistensi dalam kerangka referensi lokal
untuk mendukung survey kadaster, pengelolaan lahan, manajemen data
spasial, pemetaan dan navigasi dimana stabilitas koordinat sangat penting.
Oleh karena itu banyak negara yang mengadopsi datum semi-dinamik untuk
mencegah degradasi datum sebagai fungsi waktu akibat deformasi kerak bumi
berkelanjutan. Dalam realisasi datum semi-dinamik model deformasi memiliki
fungsi yang memungkinkan koordinat dihasilkan pada suatu pengamatan
(mengacu suatu epok) dapat dilakukan pada waktu selain pada waktu epok
tersebut serta dapat pula menentukan vektor arah perubahan koordinat dari
suatu titik di permukaan bumi. Sehingga suatu model deformasi merupakan
bagian integral dari datum semi-dinamik dan bekerja dengan

memungkinkan pengukuran presisi di zona deformasi yang akan "diperbaiki"


dengan memperhitungkan deformasi relatif antara dua epok.
Referensi
R. Stanaway, C. R. (2013, September 6). A Deformation Model to support a
Next Genera

Pengertian Lipatan dan Gambarnya


Keragaman bentuk muka bumi merupakan akibat dari adanya tenaga
pembentuk muka bumi yang terbagi menjadi 2 yakni tenaga endogen dan
eksogen. Pada pembahasan macam macam tenaga endogen, ada yang disebut
dengan gerak epirogenetik. Gerak ini mendorong lapisan tanah yang sifatnya
plastis, sehingga membentuk suatu lipatan pada kerak bumi. Apa itu lipatan?
Berikut adalah uraian lengkapnya.

Pengertian lipatan (fold) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang
terjadi karena adanya diatropisme. Proses diatropisme merupakan suatu proses
pembentukan pada lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktivitas
vulkanisme (baca : Pengertian Vulkanisme). Lipatan juga dapat diartikan
sebagai suatu struktur geologi yang sering dijumpai pada batuan sedimen (baca
: Proses Terbentuknya Batuan Sedimen).

Macam – Macam Lipatan

Terdapat berbagai macam


lipatan pada lapisan kulit bumi. Berdasarkan posisi bidang sumbunya, lipatan
dibagi menjadi 6 yaitu

1. Lipatan tegak – Lipatan ini disebut juga dengan symmetric fold. Sesuai
dengan namanya, posisi bidang sumbu lipatan ini tegak lurus terhadap
bidang lipatan. Bidang sumbu juga membagi antiklin dan sinklin sama besar
atau simetris.
2. Lipatan miring – Lipatan miring merupakan lipatan tegak yang mendapat
tekanan terus- menerus sehingga bentuknya tidak lagi tegak melainkan
miring ke salah satu sisi. Lipatan ini dikenal juga dengan sebutan asymmetric
fold.
3. Lipatan menggantung – Lipatan ini adalah kelanjutan dari lipatan miring
yang terus mendapat dorongan. Sesuai dengan namanya, lipatan ini
mempunyai puncak yang menggantung.
4. Lipatan isoklinal – Isoclinal fold mempunyai bidang sumbu yang sejajar satu
dengan yang lainnya. Lipatan ini disebabkan oleh adanya dorongan yang
terjadi secara berkelanjutan.
5. Lipatan rebah – Lipatan ini disebut juga overtuned fold. Puncak lipatan
rebah berbentuk landai seperti suatu benda yang merebah. Penyebabnya
adalah adanya dorongan secara melintang yang berasal dari satu arah saja.
6. Lipatan sesar sungkup – Lipatan ini merupakan kelanjutan dari lipatan rebah
yang terus menerus mendapat tekanan. Nama lain lipatan sesar sungkup
adalah overthrust. Jika lapisan tanah yang mengalami lipatan sesar sungkup
tidak cukup elastis, maka akan terjadi patahan (baca : Jenis Jenis Patahan) .

Selain keenam macam lipatan di atas, ada juga jenis lipatan lain berdasarkan
intensitas pelipatan. Pengelompokkan lipatan berdasarkan intensitasnya terdiri
dari :

 Lipatan terbuka yakni lipatan yang terjadi karena proses deformasi yang
lemah sehingga tidak mengalami penebalan atau pun penipisan pada
lapisannya.
 Lipatan tertutup adalah lipatan yang terjadi karena proses deformasi yang
kuat sehingga lapisan tanah mengalami penebalan atau penipisan.
 Drag fold merupakan lipatan yang terjadi karena adanua pergeseran antar
lapisan. Lipatan ini adalah bagian dari sayap lipatan lain yang lebih besar
ukurannya.
 En enchelon foldadalah sekelompok lipatan yang saling merebah satu
dengan yang lainya.
 Culmination and depression yaitu salah satu jenis lipatan yang memiliki
sudut yang runcing pada bagian arah yang berlainan.
 Synclinorium adalah lipatan yang sinklin utamanya terdiri dari beberapa
lipatan lain yang ukurannya lebih kecil.
 Anticlinorium merupakan lipatan yang antiklin utamanya terdiri dari
beberapa lipatan lain yang ukurannya lebih kecil.

Proses Terjadinya Lipatan

Terjadinya lipatan merupakan pengaruh dari beberapa faktor (baca juga


: Faktor Pembentuk Tanah). Faktor- faktor tersebut adalah adanya intrusi
batuan beku, adanya lengseran atau perubahan gaya berat serta tenaga endogen
dan eksogen. Proses terjadinya lipatan diawali dari adanya tekanan atau
dorongan. Tekanan tersebut kemudian membentuk lapisan tanah yang tadinya
datar menjadi melengkung atau bending.

Tenaga tektonik akan terus mendorong sehingga tanah yang telah melengkung
berubah bentuk menjadi melipat atau blucking. Lipatan yang terbentuk
awalnya adalah lipatan tegak. Lipatan itu kemudian mendapat dorongan lagi
sehingga menjadi lipatan miring. Begitu seterusnya hingga membentuk lipatan
rebah dan sesar sungkup. Jika tekanan atau dorongan sudah melebihi batas
kelenturan tanah, maka lipatan berubah menjadi patahan (baca : Bentuk
Bentuk Patahan).

Unsur Geometri Lipatan

1. Antiklin atau dikenal juga dengan sebutan punggung lipatan, adalah unsur
geometri lipatan yang memiliki permukaan cembung (conveks) dengan arah
cembungan ke atas. Bagian ini mempunyai 2 buah limb yang arah
kemiringannya berlainan dan saling menjauh satu dengan yang lainnya.
Dibagian tengah antiklin terdapat core atau inti antiklin.
2. Sinklin atau atau dikenal juga dengan sebutan lembah lipatan, yakni unsur
geometri lipatan yang memiliki permukaan cekung (konkav) dengan arah
cekungan ke atas. Bagian ini mempunyai 2 buah limb yang arah kemiringan
yang saling mendekat. Dibagian tengah antiklin terdapat core atau inti
sinklin.
3. Limb atau sayap, ialah bidang miring yang membangun struktur sinklinal
atau antiklinal. Limb juga dapat diartikan sebagai bagian dari lipatan yang
posisinya menurun mulai dari lengkungan maksimal sebuah antiklinal sampai
lengkungan maksimal suatu sinklinal. Limb memiliki bentuk yang panjang
dari axial plane pada suatu lipatan ke axial plane pada lipatan lainnya.
Terdapat dua jenis limb yakni back limb yakni sayap yang landai dan fore
limb yaitu sayap yang curam pada lipatan simetris.
4. Axial plane ialah suatu bidang yang memotong puncak suatu lipatan. Karena
perpotongan tersebut maka bagian samping dari suatu lipatan menjadi
kurang simetris.
5. Axial surface atau hinge surface, merupakan bidang imajiner yang mana
terdapat semua axial line dari suatu lipatan.
6. Crest adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari sebuah
lipatan pada satu bidang yang sama. Crest mempunyai sebutan lain yakni
hinge line Garis ini mempunyai letak pada bagian tertinggi dari sebuah
lipatan. Crest terbentuk pada crestal plane. Crestal plane ini merupakan
suatu bidang pada lipatan.
7. Through ialah suatu garis yang menghubungkan titik-titik paling rendah dari
bidang yang sama. Through merupakan kebalikan dari crest. Garis ini teretak
pada bagian paling rendah dari sebuah lipatan. Through terbentuk pada
suatu bidang pada lipatan yang disebut dengan trough line.
8. Pluge merupakan sebuah sudut yang terbentuk karena adanya pertemuan
poros dengan garis horizantal pada suatu bidang vertikal.
9. Inflection point ialah suatu titik yang mana terjadi perubahan pada sebuah
lengkungan yang masih termasuk bagian dari limb.
10. Wavelenght atau disebut juga dengan half, merupakan jarak antara dua
buah inflection point.
11. Core merupakan bagian dari sebuah lipatan yang posisinya berada disekitar
sumbu lipatan.
12. Depresion adalah daerah paling rendah dari puncak sebuah lipatan.

Batuan bila mengalami gaya atau stress akan berubah atau mengalami
perubahan,dalam geologi struktur hal ini disebut “Deformasi”.

Tahapan-tahapan Deformasi adlah sebagai berikut :

1. Elastic Deformation (Deformasi sementara)


Deformasi sementara ini terjadi jika kerja stress tidak melebihi batas elastis
batuan.Begitu stress terhenti,maka bentuk atau posisi batuan kembali seperti
semula.

2. Ductile Deformation
Yaitu deformasi yang melampaui batas elastis batuan.Mengakibatkan batuan
berubah bentuk dan volume secara permanen,sehingga bentuknya berlainan dengan
bentuk semula.

3. Fracture Deformation
Yaitu deformasi yang sangat melampaui batas elastis batuan,sehingga
mengakibatkan pecah.
Seperti diketahui,bumi terdiri dari berbagai bagian yang paling luar (kerak
bumi),tersusun oleh berbagai lapisan batuan.Kedudukan daripada batuan-batuan
tersebut pada setiap tempat tidaklah sama,bergantung dari kekuatan tektonik yang
sangat mempengaruhiya.
Bagian-bagian lipatan

Anda mungkin juga menyukai