Terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara lain:
1. Hill (1953).
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenya disebabkan oleh
dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat). Pada gejala buckling, gaya
yang
bekerja sejajar dengan bidang perlapisan, sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak
lurus terhadap bidang permukaan lapisan.
2. Billing (1960)
Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan permukaan.
3. Hob (1971)
Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap bidang lapisan,
sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya penyebabnya sejajar dengan bidang
lapisan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa pada proses buckling terjadi perubahan pola
keterikan batuan, dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang
disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian bawah bidang
lapisan terjadi tegasan kompresi yang menghasilkan Shear Joint. Kondisi ini akan terbalik pada
sinklin.
4. Park (1980)
Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan batuan.
Klasifikasi lipatan
1. Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri, antara lain:
A. Berdasarkan kedudukan Axial Plane, yaitu:
Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
Recumbent Fold (lipatan rebah)
2. Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:
Concentric Fold\ Fan Fold.
Similar Fold. Closed Fold
Chevron Fold. Harmonic Fold
Isoclinal Fold. Disharmonic Fold.
Box Fold Open Fold
Fan Fold. Kink Fold, terbagi lagi atas :
Box Fold a. Monoklin.
b. Homoklin.
c. Terrace.
Jenis-jenis lipatan
http://geologiunpad2010kel3.blogspot.com/2011/10/geologi-
struktur_7232.html
Lipatan (fault) adalah terjadi akibat tekanan yang lemah, tapi berlangsung
terus-menerus antara lempeng tektonik. Puncak lipatan disebut antiklinal,
lembah lipatan disebut sinklinal. Lipatan atau kerutan adalah bentuk muka
bumi hasil gerakan tekanan secara mendatar (horizontal) yang menyebabkan
lapisan kulit bumi yang elastic menjadim berkerut dan melipat. Lipatan
mempunyai dua bagian yaitu sinklinal dan antiklinal. Sinklinal adalah bagian
dari sebuah lipatan yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah
sekitarnya. Sedangkan antiklinal adalah bagian dari lipatan yang paling tinggi
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Kumpulan sinklinal dalam sebuah
lipatan disebut sinklonorium, sedangkan kumpulan antiklinal dalam sebuah
lipatan disebut antiklinorium. Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan
struktur patahan, pada dasarnya disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya
saja tenaga endogen pembentuk ketiga daerah struktur lipatan, kubah, dan
patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur lipatan, disebabkan oleh tenaga
endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan, sehingga batuan sedimen
yang letak lapisan-lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau
bergelombang. Daerah yang berstruktur demikian disebut daerah lipatan,
dalam bahasa inggris disebut flexure. suatu lipatan memilik beberapa bagian,
sebagai akibat dari adanya lipatan tersebut. Unsur-unsur tersebut
adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin di samping itu juga ada berupa
sumbu antiklinal dalam kaitannya dengan menentukan posisi suatu lipatan
yaitu dip (kemiringan) dan strike (jurus), serta sumbu sinklina. Berbicara
mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekuatan yang
membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah,
kelopak, antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah
lipatan yang memperlihatkan bentukan topografi yang jelas, lipatan yang
terkenal adalah SirkumPasifik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan tersebut
mempunyai kelanjutan di Indonesia. Lipatan Alpina di Indonesia berupa
sistem pegunungan Sunda yang terbentang di Indonesia mulai dari Sumatera,
Jawa, Nusra, Maluku, dan berakhir di P. Banda. Lipatan ini merupakan busur
dalam yang Indonesia bersifat volkanis dan busur luar yang non vulkanis.
Demikian pula dengan lipatan Sirkum Pasifik dari Pilipina bercabang ke
Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya.
“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan
batuan.” Mekanisme Terjadinya Flexures Terdapat beberapa mekanisme
terbentuknya lipatan yang dapat dibagi menjadi 4 yaitu : 1. 2. 3. 4.
Gerak Orogenetik Gerak Orogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi
yangmenyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
yangberlangsung relatif cepat. Gerak ini juga dapat menimbulkan
gempa.4erak orogenetik disebut juga tenaga struktural. Gerak orogenetik
menyebabkan menyebabkan terjadinya : a). Lipatan b). Patahan/Rekahan
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya,sebagai berikut :
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan
Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya, sebagai berikut :
1. .Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap:Lipatan
Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengansumbu utama;
2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena
lapisannyatersusun dari bahan-bahan yang berlainan;
3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;
4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;
5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh
tekanan yang terus menerus;
6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar;
7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secarasimetris
atau sma besar antara antiklin dan sinklin;
8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak
simetris,membentuk sudut;
9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian
puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;
10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan
puncaknya melandai seperti rebahan;
11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya
tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;
12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat
seretan suatu sesar.
2) Sinklinal Bagian lipatan yang lebih rendah dari bagian lainnya. !isebut juga
Lembah Lipatan
Bentuk-bentuk lipatan :
a) Lipatan Tegak (Lipatan Normal) Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung
simetris, karena mendapat tekanan yang sama dari dua arah.
b) Lipatan Miring Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung tidak simetris,
karena mendapat tekanan yang berbeda dari dua arah.
c) Lipatan Menggantung Bentuk lanjutan dari lipatan miring karena mendapat
tekanan yang sangat kuat darisalah satu arah terus menerus
d) Lipatan Rebah Bentuk lipatan yang mempunyai kemiringan yang sangat
tajam, bahkan mendekatisejajar dengan lapisan yang datar
e) Dome (Kubah) Bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar
menyerupai kubah atau berupa gundukan.
f) Basin (Ledokan) Bentuk lipatan kulit berbentuk cekungan (sinklinal)
melingkar.
Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang
vertikal. 2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu
lipatan. 3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai
pada antiklin. 4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip
(sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin),
atau Updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai
hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung
(curve), atau bergelombang (wave). 5. Fore Limb, sayap yang curam pada
lipatan yang simetri. 6. Back Limb, sayap yang landai. 7. Hinge Point, titik yang
merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan. 8. Hinge Line,
garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama. 9.
Hinge Cone, daerah sekitar Hinge Point. 10. Inflection point, merupakan titik
balik dari suatu lengkungan pada sayap lipatan atau pertengahan antara dua
perlengkungan maksimum. 11. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan,
selalu dijumpai pada sinklin. 12. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan
titik-titik dari lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu
struktur lapisan. 13. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut
sama besar antara sayap- sayap lipatannya. 14. Half - Wavelength, jarak
antara dua titik inflection (inflection points).
Upright Fold atau Simetrical Bold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri). Inclined Fold
atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung). Recumbent Fold
(lipatan rebah)
Anticline : Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan pada sisi
cekung. Antiklin merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua
sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav
dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Syncline Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.
Sinklinnmerupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju
ke suatubarah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya
mengarah ke atas). Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/276706737/Makalah-Geologi-Dasar-
Lipatan#scribd https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDQQFjA
DahUKEwjfzOapquXIAhVhNKYKHWNZDJA&url=https%3A%2F
%2Fhmjfisikauinalauddin.files.wordpress.com%2F2012%2F06%2Fmakalah-
klp4.docx&usg=AFQjCNEzQKvOdQf7IUMIl7FpvWVsRcC6SQ
Dasar Teori
Lipatan adalah merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur
garis atau bidang di dalam bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat
di dalam lipatan adalah bidang perlipatan, foliasi, dan liniasi.
Mekanisme gaya yang menyebabkan terjadinya lipatan ada 2 macam :
1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng.
2. Bending (pelengkungan) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak
lurus permukaan lempeng.
Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan yang terlipat dapat di bedakan
menjadi 4 macam lipatan, yakni :
a. Flexure / competent folding termasuk di dalamnya parallel fold
b. Flow / incompetent folding termasuk di dalamya similar fold
c. Shear folding
d. Flexure and flow folding
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi dan dimensi dari suatu objek.
Berdasarkan definisi tersebut dalam kaitannya dengan ilmu geodesi,
deformasi dapat diartikan sebagai perubahan kedudukan atau pergerakan
suatu titik di permukaan bumi secara absolut maupun relatif yang diamati
secara kontinyu dalam jangka waktu tertentu. Suatu titik begerak absolut
apabila dikaji dari perilaku gerakan titik itu sendiri dan suatu titik bergerak
relatif apabila gerakan itu dikaji dari titik yang lain.
Cosesismic deformation
adalah deformasi akibat fase ketika terjadinya gempa bumi utama (
mainshock
), dimana getaran pada bumi dirasakan paling kuat seiring terjadinya
pergeseran secara tiba-tiba pada kerak bumi. Ketika
coseismic
terjadi , maka sebagian kerak bumi dapat tergeser (tedeformasi) secara
permanen mencapai orde meter.
Posteiscmic deformation
adalah deformasi akibat fase setelah gempa bumi utama terjadi dimana sisa-
sisa energi dilepaskan secara
aseismic
(bukan aktifitas gempa). Namun menghasilkan deformasi secara permanen
mencapai order sub meter.
•
Volcanism
adalah peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai
permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau sebuah pita sentral
yang disebut terusan kepundan atau diatrema.
fenomena pergerakkan
slip
pada kerak bumi yang tidak menyebabkan gempa bumi.
Water abstraction
adalah
Secular Deformation
merupakan deformasi yang diakibatkan oleh pergerakkan lempeng secara
kontinyu dengan periode waktu yang relatif lambat. Deformasi diakibatkan
oleh :
Water abstraction
adalah proses perpindahan tidak alami dari air di lingkungan akibat perbuatan
manusia.
Interseismic deformation
adalah deformasi akibat tahap awal dari siklus gempa bumi. Pada tahap ini
energy dari dalam bumi menggerakkan lempeng, dan energy mulai
terakumulasi di bagian-bagian lempeng tempat biasanya terjadi gempa bumi
(batas antar lempeng dan patahan)
•
Rigid plate motion
adalah kombinasi pergerakkan lempeng yang ditimbulkan akibat variasi
topografi dan kepadatan kerak bumi.
Pengertian lipatan (fold) adalah suatu gelombang pada lapisan tanah yang
terjadi karena adanya diatropisme. Proses diatropisme merupakan suatu proses
pembentukan pada lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktivitas
vulkanisme (baca : Pengertian Vulkanisme). Lipatan juga dapat diartikan
sebagai suatu struktur geologi yang sering dijumpai pada batuan sedimen (baca
: Proses Terbentuknya Batuan Sedimen).
1. Lipatan tegak – Lipatan ini disebut juga dengan symmetric fold. Sesuai
dengan namanya, posisi bidang sumbu lipatan ini tegak lurus terhadap
bidang lipatan. Bidang sumbu juga membagi antiklin dan sinklin sama besar
atau simetris.
2. Lipatan miring – Lipatan miring merupakan lipatan tegak yang mendapat
tekanan terus- menerus sehingga bentuknya tidak lagi tegak melainkan
miring ke salah satu sisi. Lipatan ini dikenal juga dengan sebutan asymmetric
fold.
3. Lipatan menggantung – Lipatan ini adalah kelanjutan dari lipatan miring
yang terus mendapat dorongan. Sesuai dengan namanya, lipatan ini
mempunyai puncak yang menggantung.
4. Lipatan isoklinal – Isoclinal fold mempunyai bidang sumbu yang sejajar satu
dengan yang lainnya. Lipatan ini disebabkan oleh adanya dorongan yang
terjadi secara berkelanjutan.
5. Lipatan rebah – Lipatan ini disebut juga overtuned fold. Puncak lipatan
rebah berbentuk landai seperti suatu benda yang merebah. Penyebabnya
adalah adanya dorongan secara melintang yang berasal dari satu arah saja.
6. Lipatan sesar sungkup – Lipatan ini merupakan kelanjutan dari lipatan rebah
yang terus menerus mendapat tekanan. Nama lain lipatan sesar sungkup
adalah overthrust. Jika lapisan tanah yang mengalami lipatan sesar sungkup
tidak cukup elastis, maka akan terjadi patahan (baca : Jenis Jenis Patahan) .
Selain keenam macam lipatan di atas, ada juga jenis lipatan lain berdasarkan
intensitas pelipatan. Pengelompokkan lipatan berdasarkan intensitasnya terdiri
dari :
Lipatan terbuka yakni lipatan yang terjadi karena proses deformasi yang
lemah sehingga tidak mengalami penebalan atau pun penipisan pada
lapisannya.
Lipatan tertutup adalah lipatan yang terjadi karena proses deformasi yang
kuat sehingga lapisan tanah mengalami penebalan atau penipisan.
Drag fold merupakan lipatan yang terjadi karena adanua pergeseran antar
lapisan. Lipatan ini adalah bagian dari sayap lipatan lain yang lebih besar
ukurannya.
En enchelon foldadalah sekelompok lipatan yang saling merebah satu
dengan yang lainya.
Culmination and depression yaitu salah satu jenis lipatan yang memiliki
sudut yang runcing pada bagian arah yang berlainan.
Synclinorium adalah lipatan yang sinklin utamanya terdiri dari beberapa
lipatan lain yang ukurannya lebih kecil.
Anticlinorium merupakan lipatan yang antiklin utamanya terdiri dari
beberapa lipatan lain yang ukurannya lebih kecil.
Tenaga tektonik akan terus mendorong sehingga tanah yang telah melengkung
berubah bentuk menjadi melipat atau blucking. Lipatan yang terbentuk
awalnya adalah lipatan tegak. Lipatan itu kemudian mendapat dorongan lagi
sehingga menjadi lipatan miring. Begitu seterusnya hingga membentuk lipatan
rebah dan sesar sungkup. Jika tekanan atau dorongan sudah melebihi batas
kelenturan tanah, maka lipatan berubah menjadi patahan (baca : Bentuk
Bentuk Patahan).
1. Antiklin atau dikenal juga dengan sebutan punggung lipatan, adalah unsur
geometri lipatan yang memiliki permukaan cembung (conveks) dengan arah
cembungan ke atas. Bagian ini mempunyai 2 buah limb yang arah
kemiringannya berlainan dan saling menjauh satu dengan yang lainnya.
Dibagian tengah antiklin terdapat core atau inti antiklin.
2. Sinklin atau atau dikenal juga dengan sebutan lembah lipatan, yakni unsur
geometri lipatan yang memiliki permukaan cekung (konkav) dengan arah
cekungan ke atas. Bagian ini mempunyai 2 buah limb yang arah kemiringan
yang saling mendekat. Dibagian tengah antiklin terdapat core atau inti
sinklin.
3. Limb atau sayap, ialah bidang miring yang membangun struktur sinklinal
atau antiklinal. Limb juga dapat diartikan sebagai bagian dari lipatan yang
posisinya menurun mulai dari lengkungan maksimal sebuah antiklinal sampai
lengkungan maksimal suatu sinklinal. Limb memiliki bentuk yang panjang
dari axial plane pada suatu lipatan ke axial plane pada lipatan lainnya.
Terdapat dua jenis limb yakni back limb yakni sayap yang landai dan fore
limb yaitu sayap yang curam pada lipatan simetris.
4. Axial plane ialah suatu bidang yang memotong puncak suatu lipatan. Karena
perpotongan tersebut maka bagian samping dari suatu lipatan menjadi
kurang simetris.
5. Axial surface atau hinge surface, merupakan bidang imajiner yang mana
terdapat semua axial line dari suatu lipatan.
6. Crest adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik tertinggi dari sebuah
lipatan pada satu bidang yang sama. Crest mempunyai sebutan lain yakni
hinge line Garis ini mempunyai letak pada bagian tertinggi dari sebuah
lipatan. Crest terbentuk pada crestal plane. Crestal plane ini merupakan
suatu bidang pada lipatan.
7. Through ialah suatu garis yang menghubungkan titik-titik paling rendah dari
bidang yang sama. Through merupakan kebalikan dari crest. Garis ini teretak
pada bagian paling rendah dari sebuah lipatan. Through terbentuk pada
suatu bidang pada lipatan yang disebut dengan trough line.
8. Pluge merupakan sebuah sudut yang terbentuk karena adanya pertemuan
poros dengan garis horizantal pada suatu bidang vertikal.
9. Inflection point ialah suatu titik yang mana terjadi perubahan pada sebuah
lengkungan yang masih termasuk bagian dari limb.
10. Wavelenght atau disebut juga dengan half, merupakan jarak antara dua
buah inflection point.
11. Core merupakan bagian dari sebuah lipatan yang posisinya berada disekitar
sumbu lipatan.
12. Depresion adalah daerah paling rendah dari puncak sebuah lipatan.
Batuan bila mengalami gaya atau stress akan berubah atau mengalami
perubahan,dalam geologi struktur hal ini disebut “Deformasi”.
2. Ductile Deformation
Yaitu deformasi yang melampaui batas elastis batuan.Mengakibatkan batuan
berubah bentuk dan volume secara permanen,sehingga bentuknya berlainan dengan
bentuk semula.
3. Fracture Deformation
Yaitu deformasi yang sangat melampaui batas elastis batuan,sehingga
mengakibatkan pecah.
Seperti diketahui,bumi terdiri dari berbagai bagian yang paling luar (kerak
bumi),tersusun oleh berbagai lapisan batuan.Kedudukan daripada batuan-batuan
tersebut pada setiap tempat tidaklah sama,bergantung dari kekuatan tektonik yang
sangat mempengaruhiya.
Bagian-bagian lipatan