Anda di halaman 1dari 7

TUGAS GEOLOGI STRUKTUR

LIPATAN

NATANAIL GINTING
112.150.002

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016
LIPATAN

Dasar Teori
Lipatan adalah merupakan hasil perubahan bentuk dari suatu bahan yang ditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang di dalam
bahan tersebut. Pada umumnya unsur yang terlibat di dalam lipatan adalah bidang perlipatan,
foliasi, dan liniasi.
Mekanisme gaya yang menyebabkan terjadinya lipatan ada 2 macam :
1. Buckling (melipat) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan permukaan
lempeng.
2. Bending (pelengkungan) disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya tegak lurus permukaan
lempeng.
Berdasarkan proses lipatan dan jenis batuan yang terlipat dapat di bedakan menjadi 4
macam lipatan, yakni :
a. Flexure / competent folding termasuk di dalamnya parallel fold
b. Flow / incompetent folding termasuk di dalamya similar fold
c. Shear folding
d. Flexure and flow folding

Gambar 1. Kenampakan Sinklin dan Antiklin di Lapangan

Sedangkan pengelompokan lipatan secara diskriptif adalah sebagai berikut :


a. Lipatan simetris (symmetrical fold) : suatu lipatan di mana bidang sumbunya
mempunyai jarak yang sama terhadap kedua sayapnya. Membagi lipatan menjadi 2 bagian
yang sama seperti yang nampak pada penampang vertikalnya yang di buat pada garis
horizontal pada bidang poros.
b. Lipatan asimetris (asymerical fold) : suatu lipatan yang jarak - jarak pada kedua sayapnya
tidak sama. Biasanya sayap dari lipatan demikian mempunyai sudut yang tidak sama.
Jenis jenis Lipatan :
Antiklin adalah struktur lipatan yang bentuk konfet ke atas dengan urusan lapisan
batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas.
Sinklin adalah struktur lipatan yang bentuk klaf ke atas dengan urutan lapisan batuan
yang tua di bawah dan yang muda di atas.
Antiform adalah struktur lipatan seperti antiklin namun umur batuan tidak di ketahui.
Sinform adalah struktur lipatan seperti sinklin namun unsur batuan tidak diketahui.
Antiformal Sinklin adalah struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan yang
tua di bagian atas dan batuan muda yang berada di bawah.
Sinformal antiklin adalah struktur lipatan sepeti sinklin dengan lapisan batuan yang
tua di gaian atas dan lapisan batuan yang muda di bawah.
Dome, yaitu suatu jenis tertentu antuform dimana lapisan batuan mempunyai
kemiringan ke segala arah yang menyebar dari satu titik.
Basin adalah suatau jenis unik sinform dimana kemiringan lapisan batuan menuju ke
satu titik.

Bagian - Bagian Lipatan


a. Antiklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk convex ke atas denagan urutan lapisan
batuan yang tua di bawah yang muda di atas.
b. Sinklin adalah unsur struktur lipatan dengan bentuk concave ke atas dengan urutan lapisan
batuan yang tua di bawah dan yang muda di atas
c. Antiform adalah unsur struktur lipatan seperti antiklin dengan lapisan batuan yang tua di atas
dan yang muda di bawah.
d. Sinform adalah unsur struktur lipatan seperti sinklin dengan lapisan batuan tua di atas dan
yang muda di bawah.
e. Axial line (hinge line) adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik
pelengkungan maksimum pada setiap permukaan lapisan dari suatu struktur lipatan.
f. Axial Surface (hinge surface ) adalah bidang khayal dimana terdapat semua axial linedari suatu
lipatan. Pada beberapa lipatan, bidang ini dapat merupakan suatu bidang planar dan dinamakan
Axial plane.
g. Crestal line adalah suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap
permuakaan lipatan suatu antiklin.
h. Trough line adalah suatu garis yang menghubungkan titik-titik terendah pada sutu sinklin.
i. Crestal surface adalah suatu bidang khyal di mana terletak semua crestal line dari
suatu antiklin.
j. Trough surface adalh suatu bidang khayal di mana terletak semua trough line dari
semua antiklin.

Gambar 2. Bagian-Bagian Lipatan

Klasifikasi Lipatan
Berdasarkan bentuk penampang tegak :
1. Lipatan simetri adalah lipatan dimana axial plane-nya vertical
2. Lipatan asimetri adalah lipatan dimana axial plane-nya condong
3. Overturned fold adalah lipatan dimana axial plane nya condong dan kedua sayapnya miring ke
arah yang sama dan biasanya pada sudut yang berbeda.
4. Recumbent fold adalah lipatan dimana axial plane-nya horizontal
5. Vertical isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya vertical
6. Isoclined isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya condong
7. Recumbent isoclinal fold adalah lipatan dimana axial plane-nya horizontal
8. Chevron fold adalah lipatan dimana hinge-nya tajam dan menyudut
9. Box fold adalah lipatan dimana crest-nya luas dan datar
10. Fan fold adalah lipatan dimana sayapnya membalik
11. Monocline adalah lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal
12. Structure terrace adalah lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal dianggap horizontal.
13. Homocline adalah lapisan yang miring dalam satu arah pada sudut yang relatif sama.

Berdasarkan intensitas lipatan :


1.Open fold adalah lipatan yang lapisannya tidak mengalami penebalan atau penipisan karena
deformasi yang lemah
2.Closed fold adalah lipatan yang lapisannya mengalami penebalan atau penipisan karena
deformasi yang kuat
3. Drag fold adalah lipatan-lipatan kecil yang terbentuk pada sayap-sayap lipatan yang besar akibat
terjadinya pergeseran antara lapisan kompeten dengan lapisan tak kompeten
4. En enchelon fold adalah beberapa lipatan yang sifatnya lokal dan saling overlap satu dengan
yang lain
5. Culmination dan depression adalah lipatan-lipatan yang menunjam pada arah yang berbeda,
sehingga terjadi pembubungan dan penurunan
6. Anticlinorium yaitu antiklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil
7. Synclinorium yaitu sinklin mayor yang tersusun oleh beberapa lipatan yang lebih kecil
Berdasarkan sifat lipatan dan kedalaman :
1. Similar fold adalah lipatan yang tiap lapisannya lebih tipis pada sayapnya dan lebih tebal
pada hinge-nya
2. Paralel concentric fold adalah lipatan dengan anggapan bahwa ketebalan lapisan tidak berubah
selama perlipatan
3. Pierching/diaphiric fold adalah lipatan dimana intinya yang aktif telah menerobos melalui
batuan diatasnya yang lebih rapuh
4. Supratenuous fold adalah lipatan yang terbentuk karena adanya perbedaan kompaksi sedimen
pada saat pengendapan terjadi di punggung bukit
5. Disharmonic fold adalah lipatan yang bentuknya tak seragam dari lapisan ke lapisan

Berdasarkan kedudukan dan hinge line :


1. Horizontal normal adalah lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal danhinge
line horizontal
2. Plunging normal adalah lipatan dimana kedudukan axial surface vertikal danhinge
line menunjam
3. Horizontal inclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring danhinge
line horizontal
4. Plunging inclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring danhinge
line menunjam, tetapi jurus axial plane miring terhadap sumbu lipatan
5. Reclined adalah lipatan dimana kedudukan axial surface miring dan hinge linemenunjam,
tetapi jurus axial plane tegak lurus terhadap sumbu lipatan
6. Vertical adalah lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge line vertical
7. Recumbent adalah lipatan dimana kedudukan axial surface dan hinge linehorizontal

Gambar 3. Klasifikasi Lipatan

Manfaat dari lipatan


1. Dapat mengetahui kemenerusan dari suatu endapan
Bila ditemukan suatu singkapan di suatu daerah kita harus dapat menentukan kemana
singkapan dari endapan tersebut diteruskan. Dengan mempelajari lipatan kita dapat
menentukan kemenerusan endapan tersebut apabila terdapat lipatan yang mempengaruhi
lipatan tersebut tanpa harus melakukan pengeboran berkali kali. Kita hanya memerlukan
peta untuk menentukan kemenerusan tersebut.
2. Dapat menentukan keterdapatan cadangan mineral
Dengan mengetahui sejarah struktur pada suatu batuan kita dapat mengetahui hal-hal
yang dapat membentuk suatu cadangan. Dan pada daerah yang kita ketahui sejarah
strukturnya kita dapat menentuan apakah terdapat cadangan mineral ekonomis di daerah
tersebut atau tidak.
3. Membantu dalam eksplorasi mineral
Dalam eksplorasi kita tentu memerlukan sesuatu yang dapat membimbing kita untuk
menentukan apaka daerah tersebut terdapat cadangan atau tidak. Dengan mempelajari
lipatan kita dapat membuat peta geologi, dengan bantuan peta geologi kita dapat
menentukan apakah daerah tersebut memerlukan eksplorasi rinci atau tidak.
4. Dapat mengetahui posisi stratigrafi suatu batuan dengan batuan yang lain.
Dengan mengetahui posisi stratigrafi suatu batuan dengan batuan lain kita dapat
menentukan mineral apa saja yang terdapat dalam batuan tersebut. Dan dapat menentukan
apakah mineral tersebut ekonomis atau tidak untuk ditambang
.
5. Dapat menentukan metode penambangan yang tepat
Dengan mengetahui struktur geologi yang terdapat dalam batuan yang akan
ditambang, kita dapat menentukan metode penambangan yang tepat. Apakah tambang
terbuka atau tambang bawah tanah
.
6. Dapat menentukan nilai ekonomis mineral
Dengan mempelajari struktur geologi seperti lipatan kita dapat menghitung apakah
kadar mineral dalam batuan tersebut ekonomis untuk ditambang atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai