Anda di halaman 1dari 3

Nama : Melsintia Julia Octarina

NIM : 20080059
Jurusan : T. Pertambangan
Tugas : Geologi Struktur

REKONTRUKSI LIPATAN

Dari materi yang telah saya baca dan pahami secara garis besar Rekontruksi
Lipatan mempelajari tentang penyusunan (penggambaran) lipatan. Dimana
mengetahui bagian-bagian dan klasifikasi perlipatan.

Note :Dalam dunia pertambangan, lipatan sangat dicari dan menguntungkan


karena pada lipatan terdapat bahan tambang yang berharga. Lipatan yang
dicari biasanya yang berbentuk antiklin dan sinklin karena berhubungan
dengan endapan gas dan minyak bumi.

Secara umum, lipatan (fold) adalah deformasi lapisan batuan yang


terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukannya
semula membentuk lengkungan. Lipatan merupakan hasil perubahan bentuk
kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut.
Lipatan juga merupakan gejala yang penting, karna mencerminkan sifat dari
deformasi terutama, gambaran geometrinya berhubungan dengan aspek perubahan
bentuk (distorsi) dan perputaran (rotasi). Perlipatan adalah deformasi yang
tidak seragam (inhomogeneous) yang terjadi pada suatu bahan yang
mengandung unsur garis atau bidang.

Beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, yaitu :


 Hill (1953)
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang
mekanismenya disebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan
buckling (melipat).
 Billing (1960)
Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan
permukaan.
 Hob (1971)
Lipatan akibat bending, terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus
terhadap bidang lapisan. Sedangkan pada proses buckling, terjadi apabila gaya
penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan.
 Park (1980)
Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan
batuan.
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastik, dan sering ditemukan pada batuan vulkanik
dan metamorf. Struktur lipatan mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari
yag terkecil (mikro fold) hingga berukuran regional (mega fold) dan juga memiliki
bentuk yang bermacam-macam. Lipatan yang berukuran besar dapat mencapai
berkilo-kilometer untuk melaluinya, sedangkan yang berukuran kecil hanya
beberapa meter sampai sentimeter.
Sebelum suatu urutan batuan sedimen mengalami perlipatan, batuan tersebut
diendapkan dalam keadaan mendatar. Kemudian saat pengendapannya, lapisan-
lapisan sedimen tersebut telah mengalami tekanan-tekanan oleh gaya-gaya yang
berasal dari dalam.
Mekanisme yang menyebabkan terbentuknya lipatan ada dua macam, yaitu :
★ Buckling (Melipat)
Buckling disebabkan oleh gaya tekan yang arahnya sejajar dengan
permukaan lempeng.
★ Bending (Pelengkungan)
Bending disebabkan oleh adanya gaya tekan yang arahnya tegak lurus
permukaan lempeng.

Ada 3 macam pengklasifikasian lipatan :


1. Secara diskriptif atau geometris
Didasarkan pada kedudukan dari bidang sumbu (axial plane/surface) dan
garis sumbu (fold axis). Contohnya lipatan tegak, miring, menunjam dll.
2. Secara morfologi
Didasarkan pada bentuk lipatan bentuk penampang/kenampakan denah
(plan view). Contohnya lipatan simetri, lipatan paralel.
3. Mekanisma cara terjadinya
Didasarkan pada sifat pelenturan yang terjadi pada proses perlipatan. Proses
ini akan tergantung pada sifat bahan dan perlapisannya. Contohnya Flexur, Shear,
Flow folding.

Berdasarkan mekanisme gaya yang terjadi, lipatan dapat dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu :
 Lipatan Tegak
 Lipatan Miring
 Lipatan Menggantung
 Lipatan Isoklinol
 Lipatan Rebah
 Lipatan Kelopak
Unsur-unsur struktur lipatan, yaitu :
 Antiklin, adalah puncak lipatan.
 Sinklin, adalah lembah lipatan.
 Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
 Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan.
 Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan.
 Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
 Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner).
 Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip.
 Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
 Back Limb, sayap yang landai.
 Hinge Point, titik kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
 Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point Hinge
 Zone, daerah sekitar Hinge Point.
 Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
 Axial line (hinge line), adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik
pelengkungan maksimum
 Axial surface (hinge surface), adalah bidang yang khayal dimana terdapat
semua axial line dari suatu lipatan.
 Crystal line, suatu garis khayal yang terdapat pada setiap permukaan antiklin.
 Crystal surface, adalah suatu bidang khayal dimana terletak semua crystal line
dari suatu antiklin.
 Trough line, adalah suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah
pada suatu sinklin.
 Trough surface, adalah suatu bidang khayal dimana terletak semua trough line
dari semua sinklin.
 Plunge, adalah sudut penunjaman dari axial line
 Bearing, adalah sudut horisontal
 Rake, adalah sudut antara axial line dengan bidang atau garis horizontal

Metoda Rekonstruksi Lipatan


Rekonstruksi lipatan umumnya dilakukan pada suatu lintasan atau pembuatan
penampang pada peta geologi. Adapun cara yang dilakukan berdasarkan bentuk
dan sifat batuan :
1. Metode Tangan Bebas (Free Hand Method)
Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang incompetent,
dimana akan terjadi penipisan dan penebalan yang tidak teratur. Cara
menggambarkannya dengan menghubungkan batas-batas lapisan mengikuti
orientasi kemiringan.
2. Metode Busur Lingkar
Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang competent,
misalnya lipatan paralel. Dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan
merupakan bentuk busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah
perpotongan antara sumbu-sumbu kemiringan yang berdekatan.

Anda mungkin juga menyukai