Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan :

1. Apa keistimewaan dan tanggung jawab manusia ?


Kesimpulan :
“Keistimewaan manusia yang patut untuk kita syukuri yaitu makhluk paling mulia dan
utama, makhluk yang paling cerdas, makhluk yang paling baik, dan setiap manusia menurut
vx66pandangan islam adalah pemimpin, yang berarti setiap pemimpin bertanggung jawab
terhadap apa yang dipimpinnya, baik lahir maupun batin, didunia maupun diakhirat.

Kesimpulan :
“Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Diciptakannya manusia
dibumi oleh sang pencipta tidak hanya untuk diam saja, tetapi manusia dituntut untuk selalu
berperan aktif untuk berbuat kebaikan. Sebagai seorang manusia, kita juga harus menjadi
individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.”

Kesimpulan :
“Dapat disimpulkan bahwa mempelajari agama Islam merupakan fardhu’ain , yakni
kewajiban pribadi setiap muslim dan muslimah, sedang mengkaji ajaran Islam terutama yang
dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok
masyarakat.Sumber ajaran agama islam terdiri dari sumber ajaran islam primer dan sekunder.
Sumber ajaran agama islam primer terdiri dari al-qur’an dan as-sunnah (hadist), sedangkan
sumber ajaran agama islam sekunder adalah ijtihad.”

Kesimpulan :
“Dapat disimpulkan bahwa kedudukan sunnah dalam sumber ajaran islam adalah sangat
penting dalam menjelaskan ayat-ayat al-qur’an yang bersifat umum, yang mana ayat-ayat
tersebut membutuhkan penjelasan yang rinci dari hadith atau sunnah. oleh karena itu dalam
hal ini sunnah berfungsi sebagai bayan taqrir, bayan tafsir, bayan taqyid, bayan nasakh dan
bayantasri.”

Kesimpulan :
“Ijtihad adalah sebuah usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan berbagai
metode yang diterapkan beserta syarat-syarat yang telah ditentukan untuk menggali dan
mengetahui hukum Islam untuk kemudian diimplementasikan dalam kehidupan
bermasyarakat. Tujuan ijtihad dilakukan adalah upaya pemenuhan kebutuhan akan hukum
karena permasalahan manusia semakin hari semakin kompleks di mana membutuhkan hukum
Islam sebagai solusi terhadap problematika tersebut. Jenis-jenis ijtihad yaitu ijmqiyas,
istiqsan, maslahah mursalah, istishab, syar’u man qoblana, urf, dll.”

Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat
penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain,
seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang dibangun
tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak usah ada gempa bumi atau
badai, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut
akan runtuh dan hancur berantakan. Hubungan Aqidah dengan semua ibadah yang kita
lakukan tidak akan ada gunanya jika tidak dilandasi dengan aqidah yang kuat dan kokoh.
Ibarat sebuah bangunan, tidak ada gunanya kita membangun bangunan yang megah jika
pondasi yang kita bangun tidak kokoh, pastinya bangunan itu akan roboh.

Kesimpulan :
Dsimpulkan bahwa syariat islam mempunyai peranan dan fungsi untuk mengatur dan menata
kehidupan manusia, mengarahkan kepada kejalan kebenaran yang diridhoi oleh allah swt.
Tujuan syariat islam adalah mengatur dan menata kehidupan untuk kebahagiaan manusia
baik sewaktu hidup didunia maupun diakhirat harus dijalankan syariat islam sebagai suatu
pedoman hidup yang hakiki dan sebagai aturan perundang undangan yang maha lengkap
mengantar manusia kepintu kebajikan dan menutup pintu kesesatan.

Kesimpulan :
Pada materi ini dapat disimpulkan bahwa Akhlak adalah hal yang terpenting dalam
kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at,
perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan
Khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak merupakan hal yang paling penting dalam
pembentukan akhlakul karimah seorang manusia.

Kesimpulan :
Jadi untuk mewujudkan etika, moral, dan akhalak mahasiswa diharapkan mampu melakukan
beberapa usaha seperti motivasi yang kuat, percaya diri, berfikir positif, dan menghindari hal-
hal yang buruk. Ada pepatah yang mengatakan sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Dari
situ kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa dengan melakukan usaha itu mulailah dari
yang terkecil dahulu,yaitu dari dalam diri kita maka bangunlah kesadaran di hati kita agar
kita dapat memahami mengenai etika, moral, dan akhlak yang baik.

Masyarakat dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena masyarakat


merupakan wadah dari kebudayaan itu sendiri. Sehingga manusia melahirkan
kebudayaan yang dianggap sebagai nilai- nilai yang hidup bagi masyarakat.
Dengan adanya suatu kebudayaan disebabkan oleh keberadaan manusia itu
sendiri, akan tetapi kebudayaan hanya aakan tumbuh berkembang pada
masyarakat yang berjumlah banyak atau manusia yang hidup secara berkelompok
dan beragam suku bangsa.
Kesimpulan :
Dapat disimpulkan bahwa dalam mengkaji studi Islam ada dua aliran besar yang berkembang
dalam tradisi studi Islam dalam perspektif sejarah, yakni pendekatan tradisionalis dan
revisionis (Minhaji, 2010: 5). Dua pendekatan ini termasuk sentral dalam studi Islam
terutama menyangkut asal-usul (origin), pengaruh (foreign influence), otentisitas
(authenticity) dan yang semacamnya terkait dengan Al-Quran, Hadits, teologi, hukum,
dakwah dan juga kitab-kitab yang membahas persoalan seputar sejarah umat Islam.

Kesimpulan :
Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,
memperdalam, dan mengembangkan iptek. Dapat dipahami, bahwa peran Islam yang utama
dalam perkembangan iptek ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai
paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai
standar penggunaan iptek. Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat
(utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan
iptek. Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan
iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada.Yaitu dengan cara
mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari‟at Islam.

Anda mungkin juga menyukai