Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

URGENSI DAN TUJUAN METODOLOGI STUDI ISLAM

PENYUSUN:
Fauzan Akbar Novianto (2285120004)

Dosen: Prof. Dr. Dedi Djubaedi, M.Ag.


NIP: 195903201984031002

JURUSAN AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN ADAB
IAIN SYEKH NUR JATI CIREBON
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang masih memberikan


kita semua kesempatan mempelajari Mata Kuliah (MK) Metoedologi Studi Islam dengan dosen
pengampu Prof. Dr. Dedi Djubaedi, M.Ag. yang dengannya saya berdoa kepada Allah semoga
Allah memberikan kita semua Ilmu yang bermanfaat dari Ilmu yang diajarkan Prof. Dedi
kepada kita Aamiin.

Makalah ini saya buat dengan mengambil refrensi-refrensi yang hasilnya mungkin
jauh dari kata kamiil (Sempurna) dan saya berharap memaklumkan apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan dan perkataan, saya juga berharap kritik dan saran yang membangun untuk
terus memajukan pribadi dan pengetahuan saya dalam menyusun makalah ini.

Saya harap dengan adanya makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam dunia
Pendidikan khususnya pada MK Metodologi Studi Islam.

Cirebon, 28 September 2022

Fauzan Akbar Novianto


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Studi Islam secara sederhana adalah usaha untuk mempelajari hal hal yang berkaitan
dengan agama islam. Dengan pengertian lain studi isla dapat diartikan suatu usaha sadar dan
sistematis untuk mengetahui dan memahami secara kritis dan integralis hal hal yang
berhubungan dengan islam, baik ajaran, sejarah, maupun praktek pelaksanaannya secara nyata
dalam kehidupa sehari hari. Dari sinilah mengapa studi islam mempunyai urgensi dan tujuan.

Permasalahan

1. Bagaimana urgensi MSI?


2. Apa macam tujuan MSI?

Tujuan

1. Mengetahui dan memahami urgensi MSI


2. Menjelaskan tujuan MSI
PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Islam

Kata studi Islam merupakan gabungan dari dua kata, yaitu studi dan Islam. Kata studi
memiliki berbagai pengertian. Rumusan Lester Crow dan Alice Crow menyebutkan bahwa
studi adalah kegiatan yang secara sengaja diusahakan dengan maksud memperoleh keterangan,
mencapai pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan suatu keterampilan. Sementara
Muhammad Hatta mengartikan studi sebagai mempelajari sesuatu untuk mengerti kedudukan,
mencari pengetahuan tentang sesuatunya di dalaam hubungan sebab dan akibatnya, ditinjau
dari jurusan tertentu dan dengan metode tertentu pula.1

Sementara pengertian Islam secara etimologis yaitu patuh, tunduk, taat, dan berserah
diri kepada Allah dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat yang dilakukan secara sadar dan atas kemauan dirinya sendiri sebagai panggilan dari
fitrah dirinya sebagai makhlukyang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk
kepada Allah.2

Dari ulasan tadi dapat dikatakan bahwa pengertian studi Islam secara etimologis
adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara
mendalam seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran,
sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.3

B. Urgensi Studi Islam

Seiring berkembangnya zaman agama lantas tidak hanya berfungsi sebagai penegasan
terhadap doktrin semata namun agama juga harus mampu dipelajari secara akademik.
Sebagaimana yang dijelaskan Amin Abdullah bahwa fenomena keberagamaan manusia tidak
hanya dilihat dari sudut normativitas ajaran wahyu, meskipun fenomena ini sampai kapanpun
akan menjadi ciri khas daripada agama-agama yang ada. Tetapi juga harus mampu dilihat dari
sudut historisitas pemahaman dan interpretasi orang-orang atau kelompok terhadap norma-

1
M. Amin Syukur, Pengantar Studi Islam,(Semarang: Pustaka Nuun, 2010), hlm., 29.
2
Rosihon Anwar dkk., Pengantar Studi Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm.,14.
3
Ibid.,hlm., 25.
norma ajaran agama yang dipeluknya serta model-model amalan dan praktek-praktek ajaran
agama yang dilakukan.4

Adapun urgensi studi islam dapat dipahami sebagai berikut:

1. Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematic


Umat islam pada saat ini berada pada masa yang lemah dalam segala aspek
kehidupan social budaya yang mana harus berhadapan dengan dunia modern yang serba
psraktis dan maju. Oleh karena itu, umat islam tidak boleh terjebak pada romantisme,
artinya menyibukkan diri untuk membesar-besarkan kejayaan masa lalu yang terwujud
dalam sejarah islam, sementara saat ini islam masih silau menghadapi masa depannya.
umat islam memang berada dalam suasana problematic. Jika sekarang umat islam
masih berpegang teguh pada ajaran-ajaran islam hasil penafsiran ulama terdahulu yang
dianggap sebagai ajaran yang mapan dan sempurna serta paten, berarti mereka memiliki
intelektual sebatas itu saja yang pada akhirnya menghadapi masa depan suram.
Oleh karena itu, disinilah pentingnya studi islam yang dapat mengarahkan dan
bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran kembali ajaran-
ajaran agama islam yang merupakan warisan ajaran yang turun temurun agar mampu
beradaptasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman dan dunia modern dengan
tetap berpegang pada sumber ajaran islam yang murni dan asli, yaitu al-quran dan As
sunnah. Studi islam juga dapat diharapkan mampu memberikan pedoman dan pegangan
hidup bagi umat islam agar tetap menjadi seorang muslim sejati yang hidup dalam dan
mampu menjawab tantangan serta tuntutan zaman modern maupun era global sekarang.
Dan Dalam satu hadistnya Rosulullah SAW bersabda:
Sesungguhnya bani Israil (kaum yahudi dan nasrani) telah berpecah belah menjadi 72
aliran,dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 aliran.Mereka semua akan masuk
neraka kecuali satu aliran saja.Para sahabat bertanya,”Siapakah dia itu wahai
Rosulullah?” Beliau menjawb, “siapa yang mengikuti jejakku dan para sahabatku.”
(HR.tirmidzi al-Hakim dan al-Aajurri)
Dari hadist di atas kita tahu bahwa sejak jauh-jauh hari rosulullah telah
menginformasikan (mensinyalir) tentang adanya perpecahan umat hadist diatas
bukanlah isapan jempol belaka.di Indonesia saja ,telah muncul beberapa aliran agama
baru yang muncul dari suatu agama -- terutama islam -- sejak puluhan tahun yang

4
Amin Abdullah, Studi Agama: Normativitas atau Historisitas? (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 5.
lalu.pada umumnya, pelopor sekaligus pemimpinnya mengaku sebagai ”orang pilihan”
yang diutus oleh Tuhan sebagai juru selamat atau penyempurna suatu agama bagi umat
manusia.
Maraknya aliran-aliran baru tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan besar
terhadap agama yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan rohaniah perubahan
masyarakat akibat modernisme, globalisme dan tahap era post industri yang
menyebabkan krisis kemanusiaan serta kurangnya pengetahuan tentang agamalah yang
menjadi pangkal pangkal utama munculnya berbagai macam aliran tersebut.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak akan terjadi jika manusia
khususnya umat islam memahami dan menguasai metodelogi studi agama,yang dalam
hal ini adalah metodologi studi islam.

2. Umat islam dan peradabannya berada dalam suasana problematic


Perkembangan IPTEK telah membuka era baru dalam perkembangan budaya
dan peradaban umat manusia. Dunia tampak sebagai suatu system yang saling memiliki
ketergantungan Oleh karenanya, umat manusia tentunya membutuhkan aturan, norma
serta pedoman dan pegangan hidup yang dapat diterima oleh semua bangsa.
Umat manusia dalam sejarah peradaban dan kebudayaannya telah berhsil
menemukan aturan, nilai, norma sebagai pegangan dan pedoman yang berupa: agama,
filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat manusia pada masa yang serba canggih
semakin menjadikan manusia-manusia modern kehilangan identitas serta
kemanusiaannya (sifat-sifat manusiawinya).
Islam, sebagai agama yang rahmatullah lil ‘alamin, tentunya mempunyai
konsep atau ajaran yang bersifat manusiawi dan universal, yang dapat menyelamatkan
umat manusia dan alam semesta dari kehancurannya. Akan tetapi , umat islam sendiri
saat ini berada dalam situasi yang serba problematic. Kondisi kehidupan social budaya
dan peradaban umat islam dalam keadaaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan
budaya dan peradaban manusia dan dunia modern. Disinilh urgensi nya studi islam,
yaitu untuk menggali ajaran-ajaran islam yang asli ndan murni, dan yang bersifat
manusiawi. Dari situlah kemudian dididikkan dan ditransformasikan kepada generasi
penerusnya yang bisa menawarkan alternative pemecahan permaslahan yang dihadapi
oleh umat manusia dalam dunia modern.5

5
Ibid., hal. 28-31
C. Tujuan Studi Islam
Muhaimin dalam bukunya mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi islam
dapat dirumuskan sebagai berikut6:
1. Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) agam islam
Allah menurunkun agam sebagai alat untuk membimbing dan mengarahkan
seta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya
umat manusia dimuka bumi. Allah juga menurunkan ajaran islam sebgai fase awal
dari pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya manusia. Denngan
demikian dapat dikatakan bahwa ajaran agam islam telah tumbuh dan berkembang
sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan akal fikiran dan budi daya serat
agama.
2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli
dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan
peradaban islam sepanjang sejarahnya
Agama islam adalah agama fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama
islam tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Fitrah adalah potensi manusia. Potensi
fitrah inilah yang membuat manusia hidup, tumbuh dan berkembang. Sebagi agam
fitrah, pokok-pokok ajaran agama islam tersebut akan tumbuh dan berkembang
secara operasional dan serasi bersam dengan pertumbuhan dan perkembangan fitrah
manusia tersebut.
3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agam islam yang tetap
abadi dan dinamis
Agama islam sebagai agama samawi terkhir membawa ajaran-ajaran yang
berifat final dan mampu memecahkan masalah-maslah kehidupan manusia,
menjawab tantangan dan tuntutannya sepanjang zaman. Permasalahan dan
tantangan dan tuntutan hidup manusiapun bertumbuh-kembang menjadi kompleks
dan menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan system kehidupan budaya dan
peradaban manusia yang semakin maju dan modern.
4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai –nilai dasar ajaran
agam islam , dan bagaiman membimbing dan mengarahkan serta mengontrol
perklembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern.

6
Ibid., hal.32-36
Nilai dan prinsip dasar ajaran agama islam diharapkan menjadi alternatif yang
mampu mengarahkan, mengontrol, dan mengendalikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern serta factor dinamika lainnya dari system
budaya dan peradaban manusia menuju terwujudnya kondisi kehidupan yang adil
dan makmur.
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Arah studi islam adalah fenomena agama dengan berbagai pandangan dan bukan
untuk mempersempit makna agama pada persoalan ketuhanan, kepercayaan, kredo
dan ibadah. Pendekatan studi yang digunakan adalah disiplin keilmuan yang
bersifat historis empiris bukan doktrinal normatif-historis. Perkembangan studi
agama mendorong peluang pesat munculnya cabang keilmuan keagamaan seperti
sejarah agama, psikologi agama, antropologi agama, dan lain-lain
2. Lemahnya penguasaan metodologi studi agama serta kelengahan umat islam
menyebabkan menjamurnya aliran-aliran baru yang dianggap ‘sesat’ baik dari
dalam islam sendiri maupun agama-agama lain.
3. Cara pandang yang keliru mengenai islam akan menimbulkan sebuah pandangan
dan pengertian yang keliru pula tentang islam.
4. Islam selain sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, juga sebagai faktor
penunjang maju pesatnya ilmu pengetahuan, karena Al Qur’an adalah sumber ilmu
pengetahuan yang tertinggi.
5. Tingkat pemahaman yang bervariatif cenderung membawa pola perilaku yang
berbeda. Hal ini menunjukkan memberi daya umat yang baik namun tidak ditunjang
oleh penguasaan keilmuan keislaman, lemah dalam penguasaan metodologi, tidak
terorganisasi dan tersistematik dalam struktur pengetahuannya. Dampaknya berupa
kualitas pemahaman agama dan keberagaman yang belum responsif terhadap
berbagai persoalan yang universal.
6. Adapun arah dan tujuan studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Untuk
mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat)agama Islam itu,
dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam
kehidupan budaya manusia; 2) Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok
isi ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana penjabaran serta
operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban
Islam sepanjang sejarahnya; 3) Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar
ajaran agama islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya; 4)
Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nili-nilai dasar ajaran
agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan
serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman
modern ini.
7. Selanjutnya dengan tujuan-tujuan tersebut diharapkan agar studi Islam akan
bermanfaat bagi peningkatan usaha pembaruan dan pengembangan kurikulum
pendidikan Islam pada umumnya, dalam usaha transformasi kehidupan sosial
budaya serta agama umat Islam sekarang ini, menuju kehidupan sosial-budaya
modern pada generasi-generasi mendatang, sehingga misi Islam sebagai rahmah lil
‘alamin dapat terwujud dalam kehidupan nyata di dunia globa
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amin. 2002. normativitas atau historisitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Abdullah, Yatimin. 2006. Studi Islam Kontenporer. Jakarta: Amzah.

Nata, Abuddin. 2005. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Prof. DR. Rosihon Anwar, M.Ag.,DKK. 2009. Pengantar Study Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai