Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH URGENSI DAN TUJUAN STUDI ISLAM

Dalam Buku Pengantar Studi Islam


Makalah ini buat untuk memenuhi tugas Metode Studi
Islam
Dosen Pengajar : Sheila Fakhria

Disusun Oleh :
1. Iva Nikmatul Khusna (931108518)
2. Wiwit Wandari (931112018)
3. Hasni Mazidah (931111318)
4. Putra Pertama Ali Ridlo (931110618)
5. Robby Arifianto (93111041)
6. Muhammad Ihsan Kholil (931109218)

PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KEDIRI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadiran Allah Swt atas segala rahmat dan hidayahnya. Segala
puji hanya layak kami aturkan kepada Allah Swt. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang penulisannya diberi judul Urgensi dan Tujuan Studi Islam.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan reverensi dari buku fiqh islam,yang
membantu mempermudah kami dalam mengerajkan tugas penulisan makalah ini serta makalah
ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua Jurusan di IAIN KEDIRI,sebagai
bahan kuliah dan diskusi pada tatap muka perkulihan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………
…………….

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………………
……………

I. BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………………………
1. Latar
belakang…………………………………………………………………
…………
2. Rumusan
masalah…………………………………………………………………….
..
3. Tujuan
penulisan…………………………………………………………………
……..
4. Manfaat
penulisan…………………………………………………………………
…..
II. BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………
………
1. Pengertian study
Islam……………………………………………………………….
2. Urgensi study
Islam…………………………………………………………………….
3. Tujuan study
Islam………………………………………………………………………
III. BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………
…….
1. Kesimpulan………………………………………………………………
………………….
2. Saran
……………………………………………………………………………
…………….
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sejak datangnya islam pada abad ke 13 masehi pada saat ini pemahaman
terhadap islam sangatlah bervariasi.secara historis islam dapat di katakan sebagai
suatu disiplin ilmu,yakni ilmu keislaman atau Islamic studies,yakni islam dalam arti
ajaran yang di praktekan oleh manusia serta tumbuh dan berkembang dalam
sejarah kehidupan manusia.yang mana sumber pengetahuannya adalah dari allah
dan rosulnya.
Menurut muhaimin dan kawan kawan islam studies dapat di katakana sebagai
usaha
Untuk mempelajari hal hal yang berhubungan dengan agama islam,baik teori
maupun prakteknya dalam sehari hari,maka pengajian study islam secara benar
perlu di lakukan agar umat islam mampu menyesuaikan diri di era globalisasi dan
moderenisasi serta dapat hidup berdampingan dan toleran dalam beragaman.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang dimaksud dengan Studi Islam.?
2. Ada berapa urgensi yang dapat dipahami.?
3. Jelaskan tujuan dari studi islam dan sebutkan macam-macam tujuannya.!

3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui definisi dari Urgensi Studi Islam


2. Untuk mengetahui ada berapa urgensi yang harus dipahami
3. Untuk mengetahui tujuan dari studi islam dan macam-macamnya

4. MANFAAT PENULISAN
1. Dapat menambah wawasan ilmu Kita, dapat lebih memahami tentang bagaimana
tata cara yang tepat dalam melaksanakan wudhu’,bertayamum, dsn mandi besar

secara ajaran yang telah dijelaskan didalam al-quran dan al-hadist

2. Mengetahui secara jelas apa yang sah dan yang membatalkan


wufhu’,bertayamum, dan mandi besar

BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN STUDI ISLAM

Kajian Islam dikenal dengan istilah Islamic Studies, yang secara sederhana dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam.
Dengan perkataan lain, usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mandalam seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan agama islam,
baik ajaran, sejarah maupun praktik-praktik pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari, sepanjang sejarah.1

2. URGENSI STUDI ISLAM

Dari segi tingkatan kebudayaan, agama merupakan Universal Culcutral. Salah satu prinsip
teori fungsional menyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan
sendirinya. Karena sejak dulu hingga sekarang, agama dengan tangguh menyatakan eksitensinya,
berarti ia mempunyai dan memerankan sejumlah peran dan fungsi masyarakat. 2 Oleh karena itu,
secara umum studi islam menjadi penting karena agama termasuk dalam memerankan peran dan
fungsi dalam lingkup suatu masyarakat.3

Dan dimasa sekarang, ketika umat islam sedang menghadapi tantangan dari kehidupan
dunia dan budaya modern, studi ikeislaman menjadi sangat urgen. Studi Islam dituntut untuk
membuka diri terdapat masuknya dan digunakannya pendekatan-pendekatan yang bersifat
objektif dan rasional, dan secara bertahap, meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektif-
doktriner. Dengan demikian, studi islam akan berkembang dan mampu beradaptasi dengan dunia
modern serta mampu dalam menjawab tantangan kehidupan dunia dan budaya modern.4

Urgensi studi islam demikian dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut :

1
.muhaimin, dkk, dimensi dimensi study islam, abditama, Surabaya,1994,

2
.Djamari, agama dalam perspektif sosiologi,Alfabeta ,Bandung,1993

3
.Atang Abd.Hakim dan Jaih Mubarok, Metodologi studi islam, Rosda, Bandung , 2004

4
.Muhaimin. dkk, op,cit.,
1. Umat Islam Saat Ini Berbeda Dalam Kondisi Problematik

Dalam kondisi demikian ini umat islam dituntut untuk melakukan gerakan
pemikiran yang diharapan dapat menghasilkan konsep pemikiran yang cemerlang dan
operasional untuk mengantisipasi perkembangan dan kemajuan tersebut. Oleh karena itu
umat islam tidak boleh terjebak pada romantisme yang dalam artiannya menyombongkan
diri untuk membesar-besarkan kejayaan masa lalu sebagaimana terwujud dalam sejarah
islam.

Melalui pendekatan yang bersifat objektif rasional, studi islam diharapkan mampu
memberikan alternative pemecahan masalah atau jalan keluar dari kondisi yang
problematic tersebut. Studi islam diharapkan dapat mengarah dan bertujuan untuk
mengadakan sebuah usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran kembali mengenai ajaran-
ajaran islam yang merupakan warisan turun-temurun. Studi ini pun diharapkan mampu
memberikan pedoman dan pegangan hidup bagi umat islam agar tetap menjadi orang
muslim yang sejati yang dapat dan mampu menjawab tantangan serta tuntunan zaman
modern maupun era global sekarang ini.5

2. Umat Manusia Dan Peradabannya Berada Dalam Suasana Problematis

Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern


telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat islam, yang
dikenal dengan era global. Era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak dan hubungan
serta komunikasi antarbangsa dan budaya umat manusia. Dunia tampak sebagai suatu
kesatuan sistem yang saling memiliki ketergantungan antara yang satu dengan lainnya.
Tidak ada satu bangsa dan Negara pun yang bisa berdiri sendiri secara terpisah dari
bangsa dan Negara lainnya. Bangsa dan Negara yang sudah maju memerlukan bangsa
dan Negara yang sedang berkembang bergantung pada bangsa dan Negara yang sudah
maju.

Dalam suasana semacam itu tentunya umat manusia membutuhkan aturan, nilai
dan norma serta pedoman dan pegangan hidup yang universal dan diakui atau diterima
oleh semua bangsa. Hal ini diperlukan demi terciptanya kehidupan yang aman dan damai
diantara mereka dn terjalinnya kerjasama dan tolong menolong anatara mereka guna
mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup dan kehidupan umat manusia didunia.

Harold H. Titus dan beberapa ahli filsafat dewasa ini, dalam menjelaskan
problem tersebut, menyatakan bahwa filsafat sekarang telah mencapai kekuatan yang
besar, tetapi tanpa kebijaksanaan. Kita hidup dalam suatu periode yang mirip dengan
tahap-tahap terakhir dari kebudayaan Greeko-Romawi, Renaissance, Reformasi, dan
Revolusi Industri, ketika terjadi perubahan besar dalam cara manusia berfikir, menilai
dan praktik atau terjadinya perubahan-perubahan yang menyentuh dasar-dasar kehidupan
manusia dan masyarakat. Sekarang manusia memiliki kemampuan yang sangat besar
untuk menguasai alam dan ruang angkasa. Manusia telah melakukan loncatan-loncatan
raksasa dalam bidang sains, teknologi pertanian, kedokteran, ilmu-ilmu social, dan
pendidikan. Kita menyaksikan kemajuan pengetahuan manusia : Manusian hidup lebih
panjang, memiliki kenikmatan ( comfort ) dan alat-alat yang menghemat tenaga, serta
menghasilkan bahan yang lebih banyak dalam waktu yang singkat. Zaman serba mesin
ini mampu menghilangkan keletihan jasmani, menambah produksi dan mengurangi jam
kerja. Kemampuan untuk menguasai sumber-sumber energi atom, matahari, ombak, laut,
serta angin, bukanlah merupakan hal yang khayali, tetapi benar-benar terjadi dalam
kehidupan kita sehari-hari.

Sungguh pun demikian, di samping kemajuann kemajuan yang menajubkan itu,


ternyata banyak pemikiran yang merasa resah. Mereka memikirkan situasi dimana
5
.Ibid.,
kekuatan kekuatan fisik serta pengetahuan ilmiah dan kebudayaan manusia berada dalam
keadaan kontraks dengan kegagalan pemerintah dan kepentingan individu untuk
memecahkan persoalan persoalan kehidupan dari segi intelektual dan moral.

Bahkan, Roger Garaudy mengemukakan bahwa perkembangan filsafat dan


peradaban modern saat ini telah mendorong manusia pada hidup tanpa tujuan dan
membawanya pada kematian. Hal ini merupakan akibat dari perkembangam filsafat Barat
Modern yang salah arah, yang berpegang pada :

1. Konsep yang keliru tentang alam, alam dianggap sebagaimilik manusia dan ia
berhak untuk memanfaatkannya atau merusaknya sehingga manusia tidak
memandangnya.

2. Konsep yang tidak mengenal belas kasihan tentangan hubungan manusia,


didasarkan atas individualism tanpa kendali dan hanya menghasilkan masayrakat
persaingan pasar, kontraksi dan kekerasan sehingga mengakibatakan mereka lemah
dalam hubungan social antara masyarakat satu dengan yang lainnya.

3. Konsep yang menyebabkab rasa putus asa terhadap masa depan, yang hanya
merupakan kepanjangan dan penambahan kuantitatif dan keadaan yang ada sekarang,
tanpa tujuan kemanusiaan, dan tanpa hubungan dengan tuhan, serta tanpa sesuatu
yang transidan sesuatu yang transenden yang mengatasi cakrawala ini, untuk
memberikan arti kepada hidup umat manusia dan mengelakkan mereka dari jalan
yang menuju kematian.

Demikianlah situasi problematika yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan


filsafat modern dewasa ini. Situasi semacam itu bukan hanya menimpa dan merupakan tantangan
bagi bangsa-bangsa modern yang menjadi penyebab timbulnya, tetapi juga menimpa dan
merupakan tantangan bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia, termasuk di dalamnya umat
islam.

3. TUJUAN STUDI ISLAM

Studi Islam merupakan sabuah usaha untuk mempelajari islam secara mendalam dan
segala seluk-beluk yang berhubungan dengan agama islam. Studi islam ini mempunyai tujuan
yang jelas, yang sekaligus menunjukkan arah studi islam tersebut. Dengan arah dan tujuan yang
jelas itu, dengan sendirinya, studi islam merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.6

Muhaimin dalam bukunya mengemukakan bahwa arah dan tujuan studi islam dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mempelajari lebih mendalam apa sebenernya ( hakikat ) agama islam itu,
dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan
budaya manusia.

Sehubungan dengan hal ini, studi islam dilakksanakan berdasarkan asumsi bahwa
sebenarnya agama diturunkan Allah adalah untuk membimbing dan mengarahkan serta
menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat
manusia dimuka bumi. Sementara itu Allah telah menurunkan ajaran islam sejak fase
awal dari pertumbuhan dan perkembangan akal dan budi daya manusia tersebut.
Kemudian, silih berganti rasul-rasul yang yang telah diutus Allah, untuk menyampaikan
ajaran agama islam, guna meluruskan dan menyempurnakan perkembangan akal dan budi
daya manusia serta agama mereka menjadi agama Islam telah tumbuh dan berkembang

6
. Muhaimin, dkk., op.cit.,
sejalan dengan perkembangan akal dan pikiran dan budi daya manusia serta agama
mereka menjadi agama tauhid.

2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli,
dan bagaimana penjabarannya dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan
perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya.

Studi ini berasumsi bahwa ajaran agama islam adalah agama fitrah sehingga pokop-
pokok isi ajaran agama Islam tentunya sesuai dengan fitrah manusia. Fitrah adalah
potensi dasar, pembawaan yang ada dan tercipta dalam proses penciptaan manusia.
Potensi fitrah inilah yang menyebabkan manusia hidup, tumbuh, dan berkembang,
mempunyai kemampuan untuk mengatur perikehidupannya, berbudaya, dan
membudidayakan lingkungan hidupnya. Dari potensi fitrah inilah, manusia mampu
mengatur dan menyusun suatu sistem kehidupan dan lingkungan budaya yang mewadahi
kehidupan dan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup bersama masyarakatnya.

Dengan kata lain, pokok-pokok isi ajaran agama islam tersebut mempunyai daya
adaptasi dan integrase yang kuat terhadap sistem lingkungan budaya yang dimasuki dan
dijumpainnya. Kalau sekarang ini tampak bahwa praktik dan pelaksanaan ajaran agama
islam tidak sesuai atau dikatakan sebagai ketinggalan zaman, perlu dipertanyakan,
“ Mengapa, terjadi demikian.?” Yang jelas bahwa keadaan tersebut merupakan pertanda
bahwa telah terjadi penyimpangan dalam penjabaran dan operasionalisasi pokok-pokok
isi ajaran agama islam dan harus diluruskan kembali. Hal ini merupakan salah satu
tantangan bagi studi islam7.

3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap
abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarah.

Sumber dasar ajaran agama islam akan tetap actual dan fungsional terhadap
permasalahan terhadap permasalahan hidup dan tantangan serta tuntutan perkembangan
zaman tersebut. Semertara itu seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman
yang berlangsung terusmenerus dan berkelanjutan, permasalahan dan tantangan erta
tuntutan hidup manusian pun bertumbuh kembang menjadi semakin kompleks dan
menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan system budaya dan peradapan manusia
yang semakin maju dan modern. Mampukah sumber dasar ajaran agama islam tetap
aktual dan menjadi factor dinamik dari perkembangan system budaya dan peradapan
manusia yan semakin maju dan modern tersebut? Atau study islam dan menghambat
pembangunan?Inilah tantangan berikutnya dari study islam.8

Studi ini berdasarkan asumsi bahwa ajaran agama islam sebagai samawi terakhir
membawa ajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan masalah-masalah
kehidupan manusia , menjawab tantangan dan tuntuttannya sepanjang zaman. Sumber
dasar ajaran agama islam akan tetap actual dan fungsional terhadap permasalahan hidup
dan tantangan serta tuntutan perkembangan zaman tersebut. Sementara itu seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman yang berlangsung terus-menerus dan
berkelanjutan, permasalahan dan tantangan serta tuntutan hidup manusia pun bertumbuh-
berkembang menjadi semakin kompleks dan menimbulkan pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat terhadap era globalisasi modern

BAB III

PENUTUP
7
. Ibid.,

8
.Ibid.,
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat di Tarik kesimpulan sebagai berikut pengertian study islam secara
etimologis adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas
secara mendalam hal hal yang berhubungan dengan agama islam dalam kehidupan sehari
hari.sementara secara terminologis adalah usaha mengarahkan individu baik dalam kehidupan
pribadi maunpun masyarakat,baik jasmani maupun rohani,menurut ajaran islam dengan
mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia untuk kehidupan yang lebih baik sesuai
dengan fitrahnya.

Urgensi dari study islam yaitu munculnya perbedaan pandangan antara insider atau outsider yang
memperlukan jalan tengah,umat islam sangat ini berada dalam kondisi problem matik,serta umat
manusia dan peradapnnya berada dalam suasana problematis.

Tujuan dari study islam untuk mempelajari secara mendalam hakikat islam dan posisi serta
hubungannya dengan agama agama lain dalam kehidupn budaya manusia.

SARAN

Sebagai umat islam yang mana pada fitrahnya adalah mahkluk yang selalu patuh dan taat kepada
allah SWT meneguhan pelaksaan study islam layak di laksanakan dengan sebaik baiknya
terutama demi terciptanya generasi muda yang mampu mensejajarkan dirinya dengan kemajuan
zaman,namun tidak kehilangan identitasnya sebagai seorang muslim

Anda mungkin juga menyukai