Disusun Oleh :
Mukhlisin :11823122
Gunawan :11823049
2018/2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Pengertian Studi Islam..........................................................................................3
B. Urgensi Studi Islam...............................................................................................3
C. Tujuan Studi Islam................................................................................................5
D. Manfaat Studi Islam..............................................................................................7
BAB III MACAM-MACAM...................................................................................8
A. Macam-macam Pendekatan dalam Studi Islam.....................................................8
BAB IV PENUTUP..................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena pemahaman keislaman umat islam masih ditandai keadaan
yang amat variatif. Timbulnya kevariatifan dapat dilacak penyebabnya,
mengapa umat tersebut keliru memahami islam. Umat islam yang muatan
ajarannya banyak berkaitan dengan masalah-masalah sosial ternyata belum
dapat diangkat ke permukaan disebabkan metode dan pendekatan yang
kurang komprehensif.
Islam mempunyai banyak dimensi yaitu mulai dari keimanan, akal,
ekonomi, politik, iptek, lingkungan, perdamaian, sampai kehidupan rumah
tangga. Dalam memahami berbagai ajaran islam tersebut memerlukan
berbagai pendekatan yang dikaji dari berbagai ilmu.. misalnya dijumpai di
ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan berbagai anatomi tubuh manusia.
Untuk menjelaskan masalah tersebut memerlukan dukungan anatomi tubuh
manusia. Untuk membahas ayat-ayat tentang tanaman jelas memerlukan
bantuan ilmu pertanian. Seperti itulah hubungan islam dengan pendekatan
berbagai ilmu pengetahuan.
Metode digunakan untuk menghasilkan pemahaman islam yang
komprehensif dan utuh, guna memandu perjalanan umat islam dalam
menghadapi dan menjawab permasalahan ajaran keislaman yang variatif
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa studi islam?
2. Bagaimana cara memahami urgensi studi islam?
3. Apa tujuan studi islam?
4. Apa manfaat studi islam
C. Tujuan
1
1. Untuk mengetahui studi islam
2. Untuk memahami urgensi studi islam
3. Untuk mengetahui tujuan studi islam
4. Untuk mengetahui manfaat studi islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
suasana problematik. Jika sekarang umat islam masih berpegang teguh pada
ajaran-ajaran islam hasil penafsiran ulama terdahulu yang dianggap sebagai
ajaran yang mapan dan sempurna serta paten, berarti mereka memiliki
intelektual sebatas itu saja yang pada akhirnya menghadapi masa depan
yang suram.
Oleh karena itu, disinilah pentingnya studi islam yang dapat mengarahkan
dan bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha pembaharuan dan pemikiran
kembali ajaran-ajaran agama islam yan merupakan warisan ajaran yang turun
menurun agar mampu beradaptasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman
dan dunia modern dengan tetap berpegang pada sumber ajaran islam yang murni
dan asli, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah.Studi islam juga dapat diharapkan
mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup bagi umat islam agar tetap
menjadi seorang muslim sejati yang hidup dalam dan mampu menjawab tantangan
serta tuntunan zaman modern maupun era global sekarang.
Dan dalam satu haditsnya Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya bani Israil (kaum yahudi dan nasrani) telah berpecah belah menjadi
72 aliran, dan umatku akan berpecah belah menjadi 73 aliran. Mereka semua akan
masuk neraka kecuali satu aliran saja. Para sahabat bertanya, “Siapakah dia itu
wahai Rasulullah?”Beliau menjawab,”siapa yang mengikuti jejakku dan para
sahabatku.”(HR.tarmidzi al-Hakim dan al-Aajurri, diharuskan oleh al-Albani).
Dari hadits diatas kita tahu bahwa sejak jauh-jauh hari Rosulullah telah
menginformasikan tentang adanya perpecahan umat hadits diatas bukan insapan
jempol belaka. Di Indonesia saja, telah muncul beberapa ajaran baru yang muncul
dari suatu agama terutama islam. Sejak puluhan tahun yang lalu. Pada umumnya
pelopor sekaligus pemimpinnya mengaku sebagai “orang pilihan” yang diutus
oleh Tuhan sebagai juru selamat atau penyempurnaan suatu agama bagi umat
manusia.
Maraknya aliran-aliran baru tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan
besar terhadap agama yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan rohaniah
perubahan masyarakat akibat modernisme, globalisme dan tahap era post industri
yang menyebabkan krisis kemanusiaan serta kurangnya pengetahuan tentang
4
agamalah yang menjadi pangkal-pangkal utama munculnya berbagai macam
aliran tersebut.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut tidak akan terjadi jika manusia
khususnya umat islam memahamidan menguasai metodelogi studi agama, yang
dalam hal ini adalah metodologi studi islam.
2. Umat islam dan peradabannya berada dalam suasana problematicperkembangan
IPTEK telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat
manusia. Dunia tampak sebagai suatu sistem yang saling memiliki
ketergantungan. Oleh karenanya, umat manusia tentunya membutuhkan aturan,
norma serta pedoman dan pegangan hidup yang dapat diterima oleh sumua
bangsa. Umat manusia dalam sejarah peradaban dan kebudayaannya telah berhasil
menemukan aturan, nilai, norma sebagai pegangan dan pedoman yang berupa:
agama, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Islam sebagai agama yang
rahmatullah lil ‘alamin, tentunya mempunyai konsep atau ajaran yang bersifat
manusiawi dan universal, yang dapat menyelamatkan umat manusia dan alam
semesta dari kehancurannya.akan tetapi, umat islam sendiri saat ini berada dalam
situasi yang serba problematic. Kondisi kehidupan sosial budaya dan peradaban
umat islam dalam keadaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan budaya
dan peradaban manusia dan dunia modern. Disinilah urgensinya studi islam, yaitu
untuk menggali ajaran-ajaran islam yang asli dan murni, dan bersifat manusiawi.
Dari situlah kemudian dididikkan dan ditransformasikan kepada generasi
penerusnya yang bisa menawarkan alternative pemecahan permasalahan yang
dihadapi oleh umat manusia dalam dunia modern.
5
menurunkan ajaran islam sebagai fase awal dari pertumbuhan dan
perkembangan akal dan budidaya manusia. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa ajaran agama islam telah tumbuh dan berkembang sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan akal fikiran dan budidaya serat
agama.
2. Untuk mendalami secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam
yang asli dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan
budaya dan peradaban islam sepanjan sejarahnya. Agama islam adalah
agama fitrah sehingga pokok-pokok isi ajaran agama islam tentunya sesuai
dengan fitrah manusia. Sebagai gama fitrah pokok-pokok ajaran agama
islam tersebut akan tumbuh dan berkembang secara operasional dan serasi
bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan fitrah manusia tersebut.
3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam
yang tetap abadi dan dinamis. Agama islam sebagai agama samawi terakhir
membawa ajaran-ajaran yang bersifat final dan mampu memecahkan
masalah-masalah kehidupan manusia, menjawab tantangan dan tuntutannya
sepanjang zaman. permasalahan, tantangan dan tuntutan hidup manusiapun
bertumbuh kembang menjadi kompleksdan menimbulkan pertumbuhan dan
perkembangan sistem kehidupan budaya dan peradaban manusia yang
semakin maju dan modern.
4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar
ajaran agama islam, bagaimana membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman
modern. Nilai dan prinsip dasar ajaran agama islam diharapkan menjadi
alternative yang mampu mengarahkan, mengontrol dan mengendalikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta faktor
dinamika lainnya dari sistem budaya dan peradaban manusia menuju
terwujudnya kondisi kehidupan yang adil dan makmur.
6
D. Manfaat Studi Islam
Setiap orang tentu mempunyai corak pandang yang berbeda mengenai
suatu hal, begitupun mengenai agama. Ada orang yang membangun
pengertian tentang agama hanya dari apa yang nampak mata atau nampak
secara empirik (das sein). Sebagai contoh sebagian pemikir non muslimin
yang menilai islam dengan mengambil sample sekelompok orang awam
tentang islam. Sehingga mereka menarik kesimpulan bahwa islam adalah
agama yang olot, tidak modern, tidak gaul dan sebagainya.padahal mereka
tidak mengetahui apa dan bagaimana islam secara substansi (das sollen).
Mereka lupa bahwa beberapa abad yang lalu islam pernah menjadi pusat
dinasti ilmu pengetahuan sebelum bangsa-bangsa lain bangkit dari
keterpurukan atau mengalami kebangkitan (renaissance).
Ada sebuah kalimat bijak yang menyatakan :
Orang islam maju karena pengikut agamanya, sedangkan orang-orang non muslim
maju karena meninggalkan agamanya.
Agama setidaknya mengandung empat aspek, yaitu :
1. Asal-usul agama yang berasal dari Tuhan atau dari pemikiran manusia,
2. Aspek tujuan agama memberikan tuntunan hidup yang menuju kebahagian
dunia dan akhirat,
3. Aspek keyakinan terhadap kekuatan gaib, keyakinan terhadap kesejahteraannya
yang sangat dipengaruhi oleh hubungan baik dengan kekuatan yang gaib,
4. Aspek kemasyarakatannya yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kenyataan agama sebagai fitrah manusia telah digambarkan oleh ajaran islam
dalam kitab suci. Fitrah agama inilah yang mendorong dan menyeruhkan manusia
kepada agama sesuai dengan ayat Al-Qur’an Ar Rum ayat 30, yaitu : maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
7
BAB III
MACAM-MACAM
8
Pendekatan fenomenologis merupakan pendekatan agama dengan cara
membandingkan berbagai macam gejala dari bidang yang sama antara
berbagai macam agama (Dhavamony, 1995).
6. Pendekatan filosofis
Pendekatan filosofis adalah suatu pendekatan yang penilaiannya
berdasarkan akal (rasional).
7. Pendekatan historis (sejarah)
Pendekatan historis adalah salah satu upaya memahami agama dengan
menumbuhkan perenungan untuk memperoleh hikmah dengan cara
mempelajari sejarah nilai-nilai islam yang berisikan kisah dan
perumpamaan.
8. Pendekatan politis
Pendekatan politis adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara
menanamkan nilai-nilai agama pada lembaga sosial agar timbul
motivasi/keinginan untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan serta
perdamaian pada masyarakat.
9. Pendekatan psikologi
Pendekatan psikologi adalah paradigma cara pandang memahami agama
dengan mempelajari jiwa seseorang dengan cara melihat gejala perilaku
yang dapat diamati.
10. Pendekatan interdisipliner
Pendekatan interdisipliner adalah kajian dengan menggunakan sejumlah
pendekatan/sudut pandang dalam stud, misalnya menggunakan pendekatan
sosiologis, historis dan normatif secara bersamaan (Uicha, 2011).
9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi keislaman adalah usaha untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan islam secara empiris dan ajaran-ajarannya. Pengertian
semakna adalah usaha-usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan
memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk dan hal-
hal yang berhubungan dengan ajaran islam. Arah studi islam adalah
fenomena agama dengan berbagai pandangan dan bukan untuk
mempersempit makna agama pada persoalan ketuhanan, kepercayaan, ridho
dan ibadah.
Lemahnya penguasaan metodologi studi agama serta kelengahan umat
islam menyebabkan menjamurnya aliran-aliran baru yang dianggap ‘sesat’
baik dari dalam islam sendiri maupun agama-agama lain. Cara pandang
yang keliru mengenai islam akan menimbulkan sebuah pandangan dan
pengertian yang keliru pula tentang islam. Islam selaai sebagai agama yang
sesuai dengan fitrah manusia, juga sebagai faktor penunjang maju pesatnya
ilmu pengetahuan, karena Al-Qur’an adalah sumber ilmu pengetahuan yang
tinggi.
B. Saran
Mengingat manusia tidak luput dari kesalahan, makalah yang kami
susun inipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Kepada Dosen pengajar diharapkan bimbingan
lebih untuk mengingatkan mutu dan kualitas mahasiswa pada khususnya
didalam mengembangkan mata kuliah metodologi studi islam demi
terwujudnya hubungan mahasiswa dengan masyarakat.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu
ariskafemahad.blogspot.com
volkshappiness.blogspot.com
sujudku.blogspot.com
http://rianwahid.blogspot.com
11