DOSEN PENGAMPU :
Di susun oleh :
PERBANKAN SYARI’AH
2019
KATA PENGANTAR
Marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kepada Allah SWT yang telah
memberikan kita kesempatan agar bisa berkumpul kembali seperti saat ini dalam
keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup kepada kita semua sampai
saat ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu bapak Rustam, S.Ei.,
M.Si. selaku dosen Metodelogi Studi Islam yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………....... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………. 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………. 1
C. TUJUAN……………………………………………………............... 1
BAB II PENDAHULUAN
A. KESIMPULAN……………………………………………………….. 8
B. SARAN…………………………………………………………........... 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Penelitian Agama merupakan cara dimana umat beragama
bisa mengerti tentang agama yang di peluk atau di ajarkan. Banyak faktor
kendala yang mempengaruhi penelitian agama seperti narasumber maupun
ajarannya.
Penelitian agama telah dilakukan beberapa abad yang lalu namun hasil
penelitiannya masih dalam bentuk aktual dan belum dijadikan sebagai sebuah
ilmu. Setelah bertambahnya gejala-gejala agama yang berbentuk sosial dan
budaya, ternyata penelitian dapat dijadikan sebagai ilmu yang khusus dalam
rangka menyelidiki gejala-gejala agama tersebut.
Perkembangan penelitian agama pada saat ini sangatlah pesat karena
tuntutan-tuntutan kehidupan sosial yang selalu berlangsung. Permasalahan-
permasalahan seperti inilah yang mendasari perkembangan penelitian-
penelitian agama guna mencari relavansi kehidupan sosial dan agama.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Penelitian adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah
dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain itu, penilitian juga berarti upaya
pengumpulkan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. Pengetahuan
manusian tumbuh dan berkembang berdasarkan kajian-kajian sehinga terdapat
penemuan dan ia siap merevisi pengetahuan-pengetahuan masa lalu melalui
penemuan-penemuan baru.[1]
M. Atho Mudzahar menginformasikan bahwa sampai sekarang, istilah penelitian
agama belum di beri batas yang tegas. Penelitian agama lebih mengutamakan pada
materi agama, sehingga sehingga sasaranya terletak pada tiga elemen pokok yaitu
ritus, mitos, dan magik. Agama mengandung dua kelompok ajaran. Pertama, ajaran
dasar wahyu dari tuhan, bersifat absolute, mutlak benar, kekal tidak berubah dan tidak
bias diubah.kedua bersifat relatif, berubah, dan dapat diubahsesuai dengan
perkembangan zaman.
Para ilmuan beranggapan bahwa agama juga merupakan objek kajian atau
penelitian, karena agama merupakan bagian dari kehidupan social cultural. Jadi,
penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti wahyu, melainkan
meneliti manusia yang menghayati, meyakini, dan memperoleh pengaruh dari agama.
Dengan kata lain, penelitian agama bukan meneliti kebenaran teologi atau filosofi
tetapi Bagaimana agama itu ada dalam kebudayaan dan system social berdasarkan
fakta atau realitas social cultural. Dengan demikian, kedudukan penelitian agama
adalah sejajar dengan penelitian-penelitian lain yang membedakan hanyalah objek
kajian agama, yang di telitinya.
Penggunaan istilah “penelitian agama” sampai sekarang masih belum diberi batas
yang tegas. Pengunaan istilah yang pertama (penelitian agama) sering juga
dimaksudkan mencakup engertian istilah yang kedua (penelitian keagamaan), dan
begetu sebaliknya. Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, Misalnya, ketika membuka Program
Latihan Penelitian Agama (PLPA), menggunakan kedua istilah tersebut dengan arti
yang sama. Demikian pula dalam “Metodologi Penelitian Agama”nya Peserta Studi
Purna Sarjana Dosen IAIN di Yogyakarta, kedua istilah tersebut berkali-berkali
digunakan dalam arti yang sama.
Middleton, guru besar antropologi di New York University, berpendapat,
“penelitian agama” berbeda dengan “penelitian keagamaan” Yang pertama lebih
menekankan pada materi agama, sehingga sasaranya pada tiga elemen pokok
yaitu: ritus, mitos, dan magik. Yang kedua kedua lebih menekankan pada agama
sebagai system keagamaan.2)
Dalam pandangan Juhaya S. Praja, Penelitian agama adalah penelitian tentang
asal-usul agama, dan pemikiran serta pemahaman penganut ajaran agama tersebut
terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian menurut Juhaya S.
Praja terdapat dua bidang penelitian agama, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian tentang sumber ajaran agama yang telah melahirkan disiplin ilmu tafsir
dan ilmu hadist.
2. Pemikiran dan pemahaman terhadap ajaran yang yang terkandung dalam sumber
ajaran agama itu, yang emrupakan metodologi ilmu agama. [2][3]
Islam sebagai sasaran studi sosial ini dimaksudkan sebagai studi tentang Islam
sebagai gejala sosial. Hal ini menyangkut keadaan masyarakat penganut agama
lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling
berkaitan.
Dengan demikian yang menjadi obyek dalam kaitan dengan Islam sebagai sasaran
studi social adalah Islam yang telah menggejala atau yang sudah menjadi fenomena
Islam. Yang menjadi fenomena adalah Islam yang sudah menjadi dasar dari sebuah
perilaku dari para pemeluknya.
M. Atho Mudzhar, menulis dalam bukunya, pendekatan Studi Islam dalam Teori
dan Praktek, bahwa ada beberapa bentuk gejala agama yang perlu diperhatikan dalam
mempelajari atau menstudi suatu agama. Pertama, scripture atau naskah-naskah atau
sumber ajaran dan simbol-simbol agama. Kedua, para penganut atau pemimpin atau
pemuka agama, yaitu yang berkenaan dengan perilaku dan penghayatan para
penganutnya. Ketiga, ritus-ritus, lembaga-lembaga dan ibadat-ibadat, seperti salat,
haji, puasa, perkawinan dan waris. Keempat, alat-alat, organisasi-organisasi
keagamaan tempat penganut agama berkumpul, seperti NU dan lain-lain.[10]
Masih menurut M. Atho Mudzhar, agama sebagai gejala sosial, pada dasarnya
bertumpu pada konsep sosiologi agama. Sosiologi agama mempelajari hubungan
timbal balik antara agama dan masyarakat. Masyarakat mempengaruhi agama, dan
agama mempengaruhi masyarakat. Tetapi menurutnya, sosiologi sekarang ini
mempelajari bukan masalah timbal balik itu, melainkan lebih kepada pengaruh agama
terhadap tingkah laku masyarakat. Bagaimana agama sebagai sistem nilai
mempengaruhi masyarakat.[11]
Persoalan berikutnya adalah bagaimana kita melihat masalah Islam sebagai
sasaran studi sosial. Dalam menjawab persoalan ini tentu kita berangkat dari
penggunaan ilmu yang dekat dengan ilmu kealaman, karena sesungguhnya peristiwa-
peristiwa yang terjadi mengalami keterulangan yang hampir sama atau dekat dengan
ilmu kealaman, oleh karena itu dapat diuji.
Jadi dengan demikian menstudi Islam dengan mengadakan penelitian sosial.
Penelitian social berada diantara ilmu budaya mencoba memahami gejala-gejala yang
tidak berulang tetapi dengan cara memahami keterulangan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian adalah upaya sistematis dan objektif untuk mempelajari suatu masalah
dan menemukan prinsip-prinsip umum. Selain itu, penilitian juga berarti upaya
pengumpulkan informasi yang bertujuan untuk menambah pengetahuan. M. Atho
Mudzahar menginformasikan bahwa sampai sekarang, istilah penelitian agama belum
di beri batas yang tegas. Penelitian agama lebih mengutamakan pada materi agama,
sehingga sehingga sasaranya terletak pada tiga elemen pokok yaitu ritus, mitos, dan
magik.
Dan yang terakhir islam sebagai interaksi sosial, Islam sebagai sasaran studi
sosial ini dimaksudkan sebagai studi tentang Islam sebagai gejala sosial. Hal ini
menyangkut keadaan masyarakat penganut agama lengkap dengan struktur, lapisan
serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui apa itu pengertian
penelitian agama, model-model penelitian agama, bagaimana islam menjadi
doktrin, bagaimana islam menjadi produk budaya, dan bagaiamana islam
menjadi sebagai interaksi sosial di kalangan umat muslim.
Kami sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
maka dari itu kami memohon kepada pembaca agar memberi masukan kepada
penulis, agar penulis bisa memperbaiki letak kesalahan tulisan kami. semoga
apa yang penulis paparkan bisa berguna bagi pembaca maupun penulis.
DAFTAR PUSTAKA