Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANEKA PENDEKATAN DALAM STUDI ISLAM 1

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah:


Pengantar studi islam

Dosen Pengampu:

Ramdan Wagianto, M.H.

Disusun oleh:

M. Habiburrohman Romdhoni

Fatlala Nur Azizah

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MADHZAB

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN

GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO

2023

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang. Segala
puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan Hidayah-Nya.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung kita, suri tauladan
kita, yakni Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kita dari
zama jahiliyah menuju zaman yang terang benderang yakni Addinul Islam.

Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yakni Bapak
Ramdan Wagianto, M.H. yang telah membimbing serta mengajarkan kami, dan mendukung
kami sehingga terselesaikan makalah yang berjudul ”Aneka Pendekatan Dalam Studi
Islam 1 ” dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak
yang telah membantu kami sehingga terselesaikan makalah ini.

Ucapan terimakasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa Syukur dengan
tersusunnya makalah ini, yang telah dengan tulus dan ikhlas membantu baik secara moril
maupun materil, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman sekalian.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

MAKALAH.....................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimanaterdapat di
dalam sumber ajarannya, Al-qur’an dan Hadits tampak amat ideal dan agung. Islam
mengajarkan kehidupan yang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran melalui
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbangdalam memenuhi
kebutuhan material dan spiritual, senantiasa mengembangkankepedulian sosial, menghargai
waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi padakualitas, egaliter, kemitraan, anti-
feodalistik, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia dan
bersikap positif lainnya.Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat
secara aktif didalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama
tidak bolehhanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekadar disampaikan
dalamkhotbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling
efektifdalam memecahkan masalah.Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat
dijawab mana kala pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan
teologisdilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain,
yangsecara operasional konseptual, dapat memberikan jawaban terhadap masalah
yangtimbul.Dalam memahami agama banyak pendekatan yang dilakukan. Hal demikian perlu
dilakukan, karena pendekatan tersebut kehadiran agama secara fungsional dapatdirasakan
oleh penganutnya. Berbagai pendekatan tersebut meliputi pendekatanteologis, normative,
antropologis, sosiologis, psikologis, historis dan pendekatan filosofis, serta pendekatan-
pendekatan lainnya. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan disini adalah cara pandang
atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam
memahami agama. Pendekatan dalam studi islam yaitu pendekatan filosofis dan sosiologis
sangat menarik untuk dikaji. Sehingga pada kesempatan kali ini penulis akan mengkaji
pendekatan dalam studi Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pendekatan studi Islam?

2. Bagaimana pendekatan filosofis dalam studi Islam?

3. Bagaimana pendekatan sosiologis dalam studi Islam?


1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan studi Islam?

2. Agar dapat memahami pendekatan filosofis dalam studi Islam?

3. Untuk mengetahui pendekatan sosiologis dalam studi Islam?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Studi Islam

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendekatan merupakan <proses
perbuatan, cara mendekati, usaha dalam rangka penelitian=. Secara terminologi yang di
ambil dari Mulyanto Sumardi <pendekatan selalu terkait dengan tujuan, metode dan teknik.=
Secara bahasa yang lebih mudah pendekatan merupakan cara pandang atau paradigma
yang terdapat dalam suatu bidang ilmu. Studi Islam adalah dan cara sistematis untuk
mempelajari dan memahami dan mengulas secara dalam tentang asal-usul atau apapun yang
ada kaitanya dengan agama Islam, baik ajarannya, historisnya ataupun praktik secara
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan studi islam secara singkat suatu cara
seorang penuntut ilmu untuk mempelajari dan mendalami islam secara luas dan
menyeluruh agar tidak tumbuh pola pikir yang sempit serta dapat memahami islam
dengan sepenuhnya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendekatan adalah Pertama, proses perbuatan, cara
mendekati. Kedua, usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan
dengan orang yang diteliti, metode – metode untuk mencapai pengertian tentang masalah
penelitian. Dalam bahasa Inggris pendekatan diistilahkan dengan “Approach”, dalam bahasa
Arab disebut dengan “Madkhal”.

Dalam proses pendidikan Islam pendekatan mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang sangat bermakna bagi materi
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat dipahami atau diserap
oleh anak didik dan menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap tingkah
lakunya.

Studi Islam atau di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies, secara sederhana dapat
dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal – hal yang berhubungan dengan agama
Islam. Dengan perkataan lain “usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami
serta membahas secara mendalam tentang seluk – beluk atau hal – hal yang berhubungan
dengan agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik – praktik
pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari – hari, sepanjang sejarahnya”.

B. Pendekatan Filosofis Dalam Studi Islam

3
Islam datang sebagai pedoman kehidupan yang benar untuk semua pemeluknya. Dengan
demikian Islam adalah agama yang luas mencakup berbagai dimensi kehidupan umat. Untuk
dapat membaca Islam mampu hadir dalam setiap sendi kehidupan maka diperlukan
pendekatan yang tepat dalam memaknai Islam. Dengan berbagai pendekatan yang tepat akan
tampak Islam yang dinamis dalam memberikan solusi atas berbagai problematika kehidupan
umat. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk membaca Islam adalah pendekatan
filosofis. Pendekatan filosofis ini merupakan kajian Islam yang berusaha untuk sampai
kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal dengan meneliti dari akar permasalahannya,
metode ini bersifat mendasar dengan cara radikal dan integral karena memperbincangkan
sesuatu dari segi esensi atau hakikat sesuatu. Dengan pendekatan filosofis ini diharapkan
Islam bukan hanya semacam tradisi dengan hanya kebenaran sosial sebagai ukuran
kebenarannya, namun Islam akan tampak kebenarannya secara hakikat. Implementasi
pendekatan filosofis ini seperti misalnya ajaran agama Islam mengajarkan agar melaksanakan
sholat berjamaah dengan tujuan antara lain agar seseorang dapat merasakan hikmahnya hidup
secara berdampingan dengan orang lain, dan lain sebagainya. Makna demikian dapat
dijumpai melalui pendekatan yang bersifat filosofis.

Pendekatan filosofis dalam studi agama berusaha mencari penjelasan dari konsep-konsep
ajaran agama dengan cara memeriksa dan menemukan system nalar yang dapat dipahami
manusia. Philosophy of religion mencakup keyakinan alternatif tentang Tuhan, varietas
pengalaman religius, interaksi antara sains dan agama, sifat dan ruang lingkup baik dan jahat,
dan perawatan agama lahir, sejarah, dan kematian. Bidang ini juga mencakup implikasi etis
dari komitmen agama, hubungan antara iman, akal, pengalaman dan tradisi, konsep yang
ajaib, suci wahyu, mistisisme, kekuasaan, dan keselamatan. Filsafat sebagai pendekatan
agama pada umumnya dapat dinyatakan memiliki empat cabang: Pertama, Logika, adalah
seni argumen rasional dan koheren. Logika merasuk ke seluruh proses berargumentasi
dengan seseorang menjadikannya lebih cermat dan meningkat proses tersebut. Kedua,
Metafisika, terkait dengan hal yang paling dasar, pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang
kehidupan, eksistensi, dan watak ada (being) itu sendiri, secara literal metafisika berarti
kehidupan, alam, dan segala hal. Ketiga, Epistemologi, ini menitik beratkan pada apa yang
dapat kita ketahui, dan bagaimana kita mengetahui. Keempat, Etika, secara harfiah berarti
studi tentang “perilaku” atau studi dan penyelidikan tentang nilai-nilai yang dengannya kita
hidup, yang mengatur cara kita hidup dengan lainnya, dalam satu komunitas lokal, komunitas
nasional, maupun komunitas global internasional. Dalam studi filsafat kontemporer,

4
setidaknya ada tiga jenis atau model yang termasuk pendekatan yang digunakan dalam studi
Islam (Islamic studies) saat ini yaitu : Pendekatan Hermeneutika, Pendekatan Teologi-
Filosofis, dan Pendekatan Tafsir Falsafi.

Pendekatan filsafat merupakan pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan


mengungkap permasalahan secara bijaksana dan mendalam untuk mendapatkan hasil dari
permasalahan tersebut. Pendekatan Filsafat bersifat mendalam dalam arti pembahasan
dilakukan sampai ke akar permasalahan hingga tidak sanggup lagi dijangkau. Model
pendekatan filsafat selanjutnya dapat dijadikan untuk memahami ajaran-ajaran agama.

Metode dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang diuraikan secara deskriptif
analisis. Pendekatan filsafat menjadi salah satu cara untuk memahami lebih dalam tentang
studi Islam. Filsafat dalam studi Islam memiliki peran penting dalam mengkaji isu-isu
kontemporer seputar Islam. Beberapa cabang dalam pendekatan filsafat diantaranya
Epistemologi, Etika, Logika, dan Metafisika.

C. Pendekatan Sosiologis Terhadap Studi Islam

Pendekatan sosiologis digunakan sebagai salah satu pendekatan dalam memahami


agama. Hal demikian dapat dimengerti, karena banyak bidang kajian agama baru dapat
dipahami secara proporsional dan tepat apabila menggunakan jasa bantuan dari ilmu
sosiologi. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat
dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu. Sosiologi
mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta
berubahnya perserikatan-perserikatan hidup itu serta pula kepercayaan, keyakinan yang
memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama itu dalam tiap persekutuan hidup
manusia.Sosiologi adalah suatu ilmu yang menggambarkan tentang keadaan masyarakat
lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling
berkaitan. Dengan ilmu sosiologi suatu fenomena sosial dapat dianalisis dengan faktor-
faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas sosial serta keyakinan-
keyakinan yang mendasari terjadinya proses tersebut. Melalui pendekatan sosiologis,
agama dapat dipahami dengan mudah karena agama itu sendiri diturunkan untuk
kepentingan sosial. Dalam al-Qur‟an misalnya, kita jumpai ayat-ayat berkenaan dengan
hubungan manusia lainnya, sebab-sebab yang menyebabkan kesengsaraan. Semua itu
jelas baru dapat dijelaskan apabila yang memahaminya mengetahui sejarah sosial
pada saat ajaran agama itu diturunkan.1Contoh dalam agama Islam dapat di jumpai peristiwa

5
Nabi Yusuf yang dahulu budak lalu akhirnya bisa jadi penguasa Mesir. Sebagai
contoh untuk menjawab mengapa dalam melaksanakan tugasnya, Musa harus dibantu
oleh nabi Harun. Maka hal ini baru dapat dijawab dan sekaligus dapat ditemukan hikmahnya
dengan bantuan ilmu sosial. Tanpa ilmu sosial peristiwa-peristiwa tersebut sulit
dijelaskan dan sulit pula dipahamimaksudnya. Disinilah letaknya sosiologi sebagai salah
satu alat dalam memahami ajaran agama.2Pentingnya pendekatan sosiologis dalam
memahami agama dapat difahami karena banyak sekali ajaran agama yang
berkaitan dengan masalah sosial. Besarnya perhatian agama terhadap masalah sosial ini,
selanjutnya mendorong kaum agama memahami ilmu sosial sebagai alat untuk memahami
agamanya.

Secara etimologi, kata sosiologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “socius”
yang berarti teman, dan “logos” yang berarti berkata atau berbicara tentang manusia
yang berteman atau bermasyarakat.3Secara terminologi, sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan
sosial. Adapun objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan
antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
Sedangkan tujuannya adalah meningkatkan daya kemampuan manusia dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya.Menurut Bouman mendefenisikan,
sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan manusia dalam kelompok.4Sebagai suatu ilmu
pengetahuan tentang kehidupan bersama yang di dalamnya terkandung unsur-unsur
hubungan antara orang perorangan dalam kelompok dengan kelompok dan sifat-sifat dan
perubahan yang terdapat dalam dan ide-ide sosial yang tumbuh.Sedangkan studi sosiologi
agama menurut Joachim Wach merumuskan secara luas sebagai suatu studi tentang
interelasidari agama dan masyarakat serta bentuk-bentuk interaksi yang terjadi antar
mereka. Dorongan-dorongan, gagasan dan kelembagaan agama mempengaruhi
dan juga sebaliknya dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial, organisasi dan
stratifikasi sosial.Jadi dalam seorang sosiolog agama bertugas meneliti tentang
bagaimana tata cara masyarakat, kebudayaan dan pribadi-pribadi mempengaruhi
mereka. Kelompok-kelompok mempengaruhi terhadap agama, fungsi-fungsi ibadat
untuk masyarakat, tipologi dari lembaga-lembaga keagamaan dan tanggapan-tanggapan
agama terhadap tata dunia, serta langsung maupun tidak langsung antara sistem-
sistem religius dan masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendekatan filosofis dalam pengkajian Islam merupaka sebuah upaya dalam mengkaji
kebenaran daan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, dengan menggunakan
pendekatan filsafat, yaitu berpikir secara objektif, dan kritis untuk mengkaji ulang apa-apa
yang telah ada dalam ajaran agama dengan segenap kekuatan akal, sebagai metodologi untuk
memahami corak dan stratifikasi dalam suatu kelompok masyarakat, yaitu dalam dunia ilmu
pengetahuan, makna dari istilah pendekatan sama dengan metodologi, yaitu sudut pandang
atau cara melihat atau memperlakukan sesuatu yang menjadi perhatian.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihan, dkk. Pengantar Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2009

Hendropuspito. Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1983

Ishomuddin. Pengantar Sosiologi Agama, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia-UMM Press, 2002

Kahmad, Sosiologi Agama,Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000

Nasution, Khoiruddin. Pengantar Studi Islam,Jogjakarta: Academia, 2010

Nata, Abuddin. Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002

Rakhmat, Jalaluddin. Islam Alternatif,Bandung: Mizan, 1986

Anda mungkin juga menyukai